Aksiologi Epistemologi
Unsur Filsafat
• Objek kajian realitas yang ada.
Ontologi
studi tentang prinsip-prinsip dan konsep yang
mendasari penilaian terhadap prilaku manusia
Aksiologi
EPISTEME = TAHU--- LOGI = Ilmu
Epistemologi adalah ilmu tengang tahu dan
pengetahuan
Epistemology is the name philosopher give to the
study of knowledge and of how knowledge is
gained. (Van Cleve Morris)
Webster Third New International Dictionary
mengartikan epistemologi sebagai “The Study of
method and ground of knowledge, especially with
reference to its limits and validity”
Pengertian Epistemologi
Apakah manusia mampu mengetahui hakekat,
keabsahan dan kebenaran pengetahuan
Apakah pengetahuan itu bersifat kemungkinan atau
suatu keyakinan tanpa celah keraguan
Dengan cara apa kita dapat mengetahui
Bagaimana pengetahuan muncul, apakah dari luar
atau dari dalam
Bagaimana pengetahuan diperoleh, apakah dengan
intuisi, akal atau indera, atau secara bersama, dan
apakah masing-masing punya keabsahannya sendiri-
sendiri
Makna
Irfani Burhani
Epistemologi Islam
Pengetahuan arab yang paling awal yakni sebuah teks
Pendekatan ini memerlukan alat bantu yakni asbabul nuzul
dan adat istiadat masyarakat
Macam-macam: bayan al I’tibr adalah penjelasan mengenai
segala sesuatu, bayan al I’tiqd adalah penjelasan segala
sesuatu mengenai makna yang haq, musyatabih dan batil,
bayan ibrah adalah pengambilan hikmah dari sebuah cerita,
bayan al kitab adalah penukilan pendapat dari kitab
Fungsi akal untuk memberikan justifikasi terhadap teks dan
melakukan tafsiran terhadap teks
Bayani (Teks)
Pola fikir tentang realitas (alam, social dan humanitas) atau
pola fikir induktif, yang menegaskan bahwa ilmu
pengetahuan bersumber dari realitas empiris histories yang
diabstraksikan
Burhani merupakan pengetahuan yang diperoleh indera,
percobaan dan hukum-hukum logika dengan instrument
(induksi, duduksi, abduksi, simbolik, dan proses)
Sumber kajian bayani adalah realitas dan teks maka
memerlukan alat untuk menganalisisnya nyakni rasionalitas
dan empirisme. Pengopasionalan bayani yang berhubungan
dengan realitas social kegamaan dengan menggunakan ilmu
sosiologi, sejarah, tarikh dan psikologi
Burhani (Demontratif)
Irfani merupakan corak pemikiran tasawuf, intuitif, al’
afifi dan berdasarkan experiences. Epistemology ini
telah ada sebelum Islam dan telah dipraktekan karena
memiliki nilai-nilai yang universal
Pendekatan ini digunakan untuk mengeluarkan makna
batin dari batin lafadz dan ibrah, sedangkan
instrument yang digunakan merupakan pengalaman
batin yang tidak bertumpu pada indera dan akal, tetapi
berdasarkan mujahadah, khasaf. Pengetahuan irfani
menjadikan agama dengan sebuah subtasi, esensi
spiritual dan kesadarannya dalam beragama
Irfani (Gnostis)
Istimarariyyah adalah upaya untuk melanjutkan berbagai produk pemikiran
histories, sehingga produks yang diharilkan bukan bersifat a histories.
Tanawwu’iyyah adalah upaya pemberian ruang dan teloransi atas berbagai
macam hasil kajian, karena hasil kajian dipandang relative dan pluralitas
sangat memungkinkan.
Shumuliyyah adalah prinsip menghadirkan Islam dengan wajah yang utuh
bukan parsial, oleh karena itu, manhaj ini dikembangkan dengan aspek
ta’aquli dan ta’abbudi, batini dan zahiri, normatifitas dan historisitas masa
kini.
Amaliyyah dan mahalliyyah adalah pengembangan pemikiran dan manhaj
yang mempertimbangkan aspek global universal dan local particular
Ibtikariyyah adalah rumusan pemikiran secara kreatif dan konstruktif dalam
permasalahan actual, dengan cara menerima nilai-nilai di luar Islam dengan
penyesuian dan penyerapan nilai serta penyaringannya.
Illahiah adalah upaya menangkap atau mengumpulkan nilai-nilai Illahiah
dalam dataran histories