Anda di halaman 1dari 25

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SERAI DAPUR (Cymbopogon citratus)

TERHADAP PEMBENTUKAN ANGIOGENESIS PADA LUKA GINGIVA TIKUS


WISTAR

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

MARDIANI PUTRI
NIM : 1110070110093

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drg. Nurhamidah
Drg. Citra Lestari, MDSc, Sp. Perio
Bab 1
Pendahuluan

Bab 2
Pembahasan

Bab 3
Metodologi
Penelitian
Latar Belakang Masalah

Trauma Luka gingiva

Perubahan
Kontinuitas pada jaringan

Penyembuhan luka Fungsi perlindungan gingiva


terganggu

Bentuk usaha untuk


memperbaiki kerusakan yang
terjadi
Latar Belakang Masalah
Penyembuhan Luka Tanaman herbal

Serai Dapur
(Cymbopogon citratus)

Efektivitas Ekstrak Daun Serai Dapur


(Cymbopogon Citratus) Terhadap
Mempercepat proses
Pembentukan Angiogenesis Pada penyembuhan luka
Penyembuhan Luka Gingiva Pada Tikus
Wistar
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Apakah ada Untuk mengetahui


efektivitas ekstrak pengaruh
daun serai dapur efektivitas ekstrak
(cymbopogon daun serai dapur
citratus) terhadap (cymbopogon
pembentukan citratus) terhadap
angiogenesis pada pembentukan
penyembuhan luka angiogenesis pada
gingiva pada tikus penyembuhan luka
wistar gingiva pada tikus
wistar.
Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
1 Menambah wawasan, pengetahuan serta memberikan
informasi dari hasil penelitian

Bagi Masyarakat
Memberikan informasi bahwa, terdapat efektivitas 2
Bagi Instalasi terkait
3 Menjadi bahan masukan untuk mengetahui serta menilai
percobaan terhadap manfaat efektivitas

Bagi Mahasiswa
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan dasar
bagi peneliti selanjutnya. 4
Bab 1
Pendahuluan

Bab 2
Pembahasan

Bab 3
Metodologi
Penelitian
Mukosa Mulut
Definisi

Komponen Jaringan
Mukosa mulut merupakan
suatu jaringan yang melapisi
permukaan rongga mulut Komponen jaringan lunak
dan juga dapat berfungsi pada mulut terdiri dari
sebagai proteksi, mukosa mukosa pipi, bibir, gingiva,
mulut juga berfungsi untuk lidah, palatum, dan dasar
pertahanan terhadap mulut. Struktur jaringan lunak
antigen dengan adanya sel mulut berupa, lapisan tipis
PMN, limfosit plasma dan jaringan mukosa yang licin,
makrofag. halus, fleksibel, dan berkeratin
atau tidak berkeratin
Gingiva
Jaringan periodontal memiliki
empat komponen, yaitu tulang
alveolar, ligamen periodontal,
sementum, dan gingiva. Gingiva
adalah bagian dari mukosa
rongga mulut yang menutupi
tulang alveolar yang mengelilingi
leher gigi.

Epitel pada gingiva merupakan


suatu lapisan epitel berlapis
gepeng yang berkeratin.
Luka
Definisi

Luka adalah suatu gangguan dari


kondisi normal pada kulit.
Luka merupakan kerusakan
kontinyuitas kulit, mukosa
membran dan tulang atau organ
tubuh lain . Ketika luka timbul,
beberapa efek akan muncul
antara lain yaitu : hilangnya
seluruh atau sebagian fungsi
organ, adanya respon stres
simpatis, terjadinya perdarahan
dan pembekuan darah,
kontaminasi bakteri, kematian
sel.
Luka
Penyembuhan Luka

Fase penyembuhan luka


Fibroblas
Fase inflamasi
Kolagen
Fase proliferasi
Angiogenesis
Fase remodelling
Epitel
Serai Dapur

(Sumiartha, 2012).
Serai Dapur
Kegunaan Komposisi

• Antiinflamasi
• Antimikroba
Minyak atsiri
• Analgesik Flavonoid
• Antipiretik Alkaloid
• Antispasmodik Saponin
• Antikanker Tannins
• Dapat menghaluskan kulit Anthraquinones
• Menghilangkan jerawat Steroid
• Menurunkan tekanan darah
Phenol
• Obat penenang
• Obat malaria, batuk ,
gingivitis
Kerangka Konsep
Hipotesis
Ho : Tidak ada Efektivitas Ekstrak Daun Serai
Dapur (Cymbopogon Citratus) Terhadap
Pembentukan Angiogenesis Pada Penyembuhan
Luka Gingiva Tikus Wistar.

Ha : Ada Efektivitas Ekstrak Daun Serai Dapur


(Cymbopogon Citratus) Terhadap Pembentukan
Angiogenesis Pada Penyembuhan Luka Gingiva
Tikus Wistar
Bab 1
Pendahuluan

Bab 2
Pembahasan

Bab 3
Metodologi
Penelitian
Jenis Rancangan Tempat Waktu
penelitian Penelitian Penelitian penelitian

The - Laboratorium
September -
Penelitian Randomized Kopertis Wilayah X
Desember 2014
eksperimental Control Group Sumatera Barat
laboratorium. Post Test Only - Laboratorium
Design. Farmasi Universitas
Andalas Sumatera
Barat
- Laboratorium
Patologi Anatomi
Universitas Andalas
Sumatera Barat
Subjek dan Besar Sampel
• Kriteria subjek
• Besaran sampel
Teknik Pengambilan Sampel
• Simple random sampling
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Cara Pengukuran
1. Ekstrak daun serai Ekstrak dari daun serai dapur yang didapatkan dengan -
dapur teknik maserasi basah, konsentrasi 5%, 10% dan 15%
2. Pembentukan Suatu proses pembentukan pembuluh darah baru di dalam Mikroskop elektrik
angiogenesis tubuh yang berasal dari pembuluh darah yang lama dengan skor/ lapangan
pandang perbesaran
400x
3. Jenis tikus Pada penelitian ini objek adalah tikus wistar (Rattus -
norvegicus)
4. Jenis kelamin Jantan dinyatakan secara ciri-ciri fisik badan tikus wistar -
tersebut adalah jantan.
5. Umur Merupakan umur rata-rata dari tikus wistar yang akan -
digunakan dalam penelitian yaitu rata-rata 3-4 bulan.
6. Berat badan Merupakan berat badan rata-rata dari tikus wistar yang Timbangan
akan digunakan dalam penelitian yaitu 200-250 gram.

7. Pakan Digunakan untuk makan tikus wistar setiap harinya. -


8. Kandang Digunakan untuk menempatkan tikus wistar selama -
penelitian.
9. Model luka tikus Luka insisi terbuka yang dibuat di bagian gingiva tikus -
wistar, dengan menggunakan alat punch biopsy berupa
pisau berbentuk bulat yang menempel pada handle
plastik, yang diputar dan ditekan dengan diameter 2
mm sehingga didapatkan luka yang seragam pada
semua tikus wistar.
Alat dan bahan
Alat Bahan
• Mikroskop • Tikus wistar
elektrik(Olympus Type • Ekstrak daun serai
CX 21) dapur (Cymbopogon
• Kaca preparat citratus) 5%, 10% dan
• Punch biopsy diameter 15%.
2 mm • Hematoxcylin Eosin
• Pinset • Alkohol 70 %
• Timbangan hewan • Sarung tangan
• Gunting bedah • Masker
• Botol irigasi • Aquades
• Wadah pemeliharaan • Eter 10%
tikus • NaCl fisiologis 0,9 %
• Kamera documentasi • Bouin’s fixative
• Spidol
Cara Kerja
Pembentukan Angiogenesis
pada gingiva tikus Penilaian Mikroskopis
Pembuluh darah yang dilihat
merupakan pembuluh darah Parameter dan deskripsi Skor

kapiler, pada pemeriksaan ini Jumlah angiogenesis


1. Lebih dari 2 pembuluh darah
tanda-tanda yang dapat diamati
baru/lapang pandang perbesaran
adalah terjadi warna merah 400x mikroskop
3

(velvety) dan adanya jaringan


1. 1-2 pembuluh darah baru/lapang
granulasi. Proses ini menandakan pandang perbesaran 400x mikroskop 2
terjadinya kesembuhan yang
1. Tidak ada pembuluh darah
dimulai dari adanya baru/lapang pandang perbesaran
1
pertumbuhan kapiler dan 400x mikroskop.
pertumbuhan jaringan granula
yang dimulai dari dasar luka.
Alur Penelitian
24 tikus wistar

Adaptasi Minimal 7 hari

Pembuatan luka

Kelompok Perlakuan
Kelompok Kontrol
(3 ekor, 2 time series)
(3 ekor, 2 time series)
Irigasi aquades
Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3
Irigasi Ekstrak Irigasi Ekstrak Irigasi Ekstrak
Daun Serai Daun Serai Daun Serai
Dapur 5% Dapur 10% Dapur 15%

Dekapitasi hewan coba H+7 dan H+14

Pembuatan Preparat Histologis

Pemeriksaan Pembentukan
angiogenesisi dengan Mikroskop
Elektrik

Analisis Data
Untuk mengetahui adanya perbedaan antara
perlakuan dengan kelompok kontrol yang
diberikan maka digunakan data dengan skala
ordinal sehingga dilakukan uji hipotesis non
parametrik Kruskal-Walis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai