Anda di halaman 1dari 9

Tugas

Teknologi Pangan Gizi

Kelomompok 9:
1. Andi M. Aziz
2. (20160711014)
3. Charista Rawar
4. (20160711014)
5. Lidia Loida Edowai
6. (20160711014234)
1. Pengertian
a. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No
722/Menkes/Per/IX/88 adalah bahan yang
biasanya tidak di gunakan sebagai makanan
yang bukan merupakan igredient khas
makanan, mempunyai atau tidak mempunyai
nilai gizi, yang dengan sengaja di tambahkan
dan di campurkan sewaktu pengolahan
makanan untuk menghasilkan suatu komponen
atau mempengarui sifat khas dan
meningkatkan mutu makanan tersebut.
b. Menurut FAO-WHO adalah bahan yang di
tambahkan dengan sengaja ke dalam makanan
dalam jumlah tertentu dengan tujuan
memperbaiki penampakan, warna, bentuk, cita
rasa, tekstur, flafour dan memperpanjang daya
simpan.
2. Fungsi BTM
Menurut peraturan Menkes No. 235 tahun
1979, BTP di kelompokan menjadi 14 yaitu
: 1) Antioksidan, 2) Antikempal, 3)
Pengasam, 4) Penetral, 5) pendapar, 6)
enzpim, 7) pemanis buatan, 8) pemutih, 9)
pematang, 10) penambah gizi, 11)
pengawet, 12) pengemulsi, 13) pemantap,
14pengental, aroma, dll. BTP di
kelompokan berdasarkan tujuan
penggunaannya di dalam pangan.
Pengelompokkan BTP yang di ijinkan di
gunakan pada makanan yang dapat di
golongkan sebagai : Pewarna, pemanis buatan,
pengawet, antioksidan, anti kempal,
penyedap, dan penguat rasa serta aroma,
pengatur keasaman, pemutih dan pematang
tepung, engemulsi, pemantap dan pengental,
pengeras, sekuestran, humektan, enzim dan
penambah gizi.
3. Tujuan BTM
Tujuan BTM adalah dapat meningkatkan atau
mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya
simpan, membuat bahan pangan lebih mudah
di hidangkan serta mempermudah perparasi
bahan pangan.
Secara khusus tujuan BTM untuk :
 Mengawetkan makanan dengan mencegah
pertumbuhan mikroba perusak pangan, atau
mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat
menurunkan mutu pangan.
 Membentuk makanan lebih baik, renya dan enak
di mulut.
 Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik.
 Meningkatkan kualitas pangan.
 Menghemat biaya.
4. Jenis BTM
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor :
722/Menkes/Per/IX/1988, Bahan Tambahan
Makanan (BTM) di golongkan kedalam 11 jenis
antara lain :
a) Antioksidan dan antioksi dan sinergis
b) Antikempal
c) Pengatur keasaman
d) Pemanis buatan
e) Pemutih dan pematang tepung
f) Pengemulsi pemantap dan pengental
g) Pengawet
h) Pewarna
i) Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
j) Sekuestran
5. Syarat Penambahan dosis
Menurut Depkes RI (2004)yang di kutip oleh Sari (2010),
pada dasarnya persyaratan bahan tambahan makanan
yang di gunakan adalah sbb:
1.Harus telah mengalami pengujian dan evaluasi toksikologi
2.Harus tidak membahayakan kesehatan konsumen pada
kadar yang di perlukan dalam penggunaannya
3.Harus selalu di pantau terus menerus dan di lakukan
evaluasi kembali.
4.Harus selalu memenuhi persyaratan spesifikasi dan
kemurnian.
5.Harus di batasi penggunaanya hanya untuk tujuan
tertentu dan hanya jika di maksud penggunaan
tersebut tidak dapat di capai dengan cara lain secara
ekonomis dan teknis
6.Harus penggunaannya di batasi agar makanan tertentu
dan maksud tertentu dan kondisi tertentu serta dengan
kadar serendah mungkin tetapi berfungsi seperti yang
di kehendaki (Viana,2012).
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai