Pengerjaan
Dilaksanakan dalam Petugas yang Dilaksanakan
dengan Biological bekerja harus Jaminan mutu oleh petugas Adanya
teknik aseptik Safety terlindungi produk yang terlatih protap
Cabinet
(BSC)
Teknik khusus penanganan
sitostatika
Perlengkapan pelindung
(baju, topi, masker, sarung
tangan)
Pelatihan petugas
Standar kerja yang harus
dipersiapkan meliputi :
Penandaan, pengemasan,
tranportasi
Penanganan tumpahan
obat sitostatika
Penanganan limbah
Contoh Prosedur Tetap (Protap) penanganan sitostatika
yang aman terdiri dari:
1. Persiapan
- Bahan : obat sitostatika, pelarut
- Alat : spuit, jarum, baju, sarung tangan, masker, topi,
sarung kaki
2. Protap ruang aseptik
3. Protap pengerjaan dalam ampul
4. Protap pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan saat
penyiapan sitostatika
5. Protap penanganan jika obat jatuh dan pecah
6. Protap penanganan limbah sitostatika
Sarana dan Prasarana yang Diperlukan
untuk Penanganan Sitostatika
A. Ruang
1) Persyaratan Ruang Aseptik
a. Ruang tidak ada sudut atau siku
b. Dinding terbuat dari epoksi
c. Partikel udara sangat dibatasi: kelas 100, 1000,
10000 partikel/liter
d. Aliran udara diketahui dan terkontrol
e. Tekanan ruangan diatur
f. Suhu dan kelembapan udara terkontrol (suhu:18-22
oC dan kelembaan 35-50%)
g. Ada HEPA Filter
2) Ruang Transisi
Ruangan ini terletak antara ruang cuci tangan dan
ruang aseptik, di ruangan ini petugas
menggunakan perlengkapan steril.
• Pada saat ini obat program kesehatan yang telah dapat diakses oleh rumah sakit antara lain
HIV/AIDS, TB, Flu Burung.
• Sumber pembiayaan Obat Program kesehatan dapat berasal dari: APBN, APBD maupun
bantuan luar negeri.
• Pada umumnya rumah sakit tidak perlu mengadakan obat program kesehatan, akan tetapi
rumah sakit dapat berkonstribusi dalam perencanaan kebutuhan obat tersebut dengan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat (Dinas kesehatan kabupaten/kota dan
propinsi).
Rumah sakit perlu mengingatkan Dinas Kesehatan
menjadi leading sector dalam pengelolaan obat
program kesehatan secara keseluruhan.
Ruang lingkup tanggung jawab Dinas Kesehatan
mengenai obat program kesehatan meliputi:
Perhitungan Penyimpanan Relokasi obat
rencana dan distribusi dari satu unit
kebutuhan obat pelayanan
kesehatan
kepada unit
pelayanan
kesehatan
yang lain.
Rumah sakit pada dasarnya dapat mengakses obat program
kesehatan yang ada di Dinas kesehatan dengan cara :
1. Mengajukan permohonan kepada Dinas Kesehatan,
2. Membuat laporan penggunaan obat tersebut seacra periodik
kepada Dinas Kesehatan dimana obat tersebut diperoleh.