MEDICINE
KELOMOPK 7 :
• DINI WARISKA 1941012086
• MAGHFIRA PUTRI ILHAM 1941012094
• NURUL ATIKAH 1941012084
• SYIFA MAWADDAH 1941012060
• NASTY RANURA 1941012080
PENGERTIAN
• Pemanfaatan bukti ilmiah secara seksama, ekplisit dan bijaksana dalam pengambilan keputusan
untuk tatalaksana pasien.
• Mengintegrasikan kemampuan klinis individu dengan bukti ilmiah yang terbaik yang diperoleh
dengan penelusuran informasi secara sistematis
Kemampuan
Bukti ilmiah EBM
Klinis
KETERAMPILAN DALAM EBM
Pada proses EBM, perlu dilakukan penelaahan kritis terhadap suatu literatur. Ada 3 hal penting
merupakan patokan telaah kritis :
• Validitas penelitian, yang dapat dinilai dari metodologi / bahan dan cara
• Pentingnya hasil penelitian yang dapat dilihat dari bagian hasil penelitian
• Aplikabilitas hasil penelitian tersebut pada lingkungan kita, yang dapat dinilai dari bagian diskusi
artikel tersebut
• Untuk mengetahui apakah current best evidence yang digunakan untuk pengambilan keputusan
terapi bermanfaat secara optimal bagi pasien, dan memberikan resiko yang minimal.
• Untuk menjamin agar intervensi yang akhirnya diputuskan betul-betul memberi manfaat yang
lebih besar dari resikonya (“do more good than harm”). Rekomendasi mengenai keputusan
terapi yang paling baik dibuat berdasarkan pengalaman klinik dari kelompok ahli yang menyusun
pedoman pengobatan.
TUJUAN EBM
Untuk mengetahui
tingkat kepercayaan dari bukti yang ada serta keuntungan
dan kerugian dari suatu tindakan (dan tanpa suatu
tindakan) dan diagnosa
CARA MENDAPATKAN INFO EBM
• Untuk pasien :
• Hanya pengobatan yang paling bermanfaat, aman dan ekonomis yang diterima oleh pasien.
• Keanekaragaman pengobatan dapat dikurangi sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi
pasien. Hal ini secara tidak langsung juga akan meningkatkan ketaatan pasien.
• Pasien hanya akan menerima obat yang paling diperlukan, sehingga ketersediaan obat dapat
lebih terjamin dan biaya obat terjangkau.
• Pasien menerima pengobatan dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan
Untuk pengelolaan suplai obat
• Suplai obat untuk setiap penyakit lebih terjamin.
• Perkiraan kebutuhan obat dapat lebih mendekati kebutuhan riil berdasarkan epidemiologi
penyakit, sehingga mengurangi risiko kekurangan obat di unit pelayanan kesehatan
Untuk pemegang kebijakan kesehatan
• Pedoman pengobatan bermanfaat untuk mengukur mutu pelayanan pengobatan.
• Pengendalian biaya, sehingga anggaran obat dapat dimanfaatkan secara lebih efektif.
• Memungkinkan untuk menjalankan program-program khusus, misalnya diare, ISPA, TBC, dan
malaria di unit-unit pelayanan kesehatan secara massal
THANK YOU