Anda di halaman 1dari 13

Konstitusi

dan
UUD 1945
Fahma Firdausa Ilham
175060300111001
Muhammad Ali Mahdi
175060300111024
Alvi Kusuma
175060300111032
Adyartama Prananda Nugraha
175060307111041
Konstitusi merupakan jaminan paling efektif dalam menjaga agar kekuasaan
yang ada dalam Negara tidak salah gunakan dan hak asasi manusia/warga
negara tidak dilanggar .Konstitusi sangat penting artinya bagi suatu Negara
karena kedudukannya dalam megatur dan membatasi kekuasaan dalam suatu
Negara.
HAKIKAT KONSTITUSI

Hakikat Konstitusi adalah mengatur permbatasan kekuasaan dalam


negara.Pembatasan kekuasaan yang tercantum dalam konstitusi itu pada umumnya
menyangkut dua hal,yaitu :
1. Yang berkaitan dengan isinya : Maksudnya pembatasan yang bekenaan dengan
tugas,wewenang serta berbagai macam hak yang diberikan pada masing masing
lembaga.
2. Yang berkaitan dengan waktu : Maksudnya pembatasan kekuasaan yang
berkaitan dengan masa jabatan pemangku jabatan tertinggi serta berapa kali
seorang pejabat dipilih kembali dalam jabatan itu
Soetanto Soepiadhy.2004:90.91
Tujuan Konstitusi
C.F Strong menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk membatasi
kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh karena itu setiap konstitusi senantiasa memiliki
tiga tujuan, yaitu (Utomo, 2007:12):
- Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.
- Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak para penguasa serta menetapkan batas-
batas kekuasaan bagi penguasa.
- Untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan membatasinya melalui aturan untuk
menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan penguasa terhadap rakyatnya serta
memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan tujuan Negara.
Supremasi Konstitusi
Supremasi Konstitusi adalah Konstitusi yang memiliki kedudukan tertinggi dalam tertib hokum
di suatu negara.Tingginya kedudukan konstitusi dalam suatu negara dapat dilihat dari 2 aspek
antara lain :
1. ASPEK HUKUM
Memiliki Derajat Tertinggi,karena dibuat oleh badan pembuat Undang-Undang.Dibuat
atas Nama,Berasal, dan dijamin oleh Rakyat,Serta ditetapkan oleh badan yang Diakui dan sah.
2. ASPEK MORAL
Konstitusi berada dibawah nilai-nilai Moral,Karenanya tidak boleh bertentangan
dengan nilai-nilai universal dan Etika Moral.
Perkembangan UUD 1945
Perkembangan UUD 1945
PERKEMBANGAN UUD 1945
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk pada tanggal 29
April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung
dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar Negara" yang
diberi nama Pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang
terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945.
Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-
pemeluknya" maka naskah Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945
dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945.
Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI). Nama Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah
Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPKI untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 juli 1945. Tanggal 18
Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
PERKEMBANGAN UUD 1945
* Pada 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 (Berlakunya UUD 1945)
UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan
mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober
1945 memutuskan bahwa kekuasaan legislatif diserahkan kepada KNIP , karena MPR dan DPR belum
terbentuk. Tanggal 14 November 1945, dibentuk Kabinet Semi-Presidensial ("Semi-Parlementer") yang
pertama, sehingga peristiwa ini merupakan perubahan pertama dari sistem pemerintahan Indonesia
terhadap UUD 1945.

* Pada 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 (Konstitusi RIS)


Pada masa ini,sistem pemerintahan Indonesia adalah Parlementer.Bentuk pemerintah dan bentuk
negaranya federasi yaitu negara yang di dalamnya terdiri dari negara-negara bagian yang masing masing
negara bagian memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya. Ini merupakan
perubahan dari UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa Indonesia adalah Negara Kesatuan.
PERKEMBANGAN UUD 1945
Periode 17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959 (UUDS 1950)
Pada periode UUDS 1950 ini diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut Demokrasi
Liberal. Pada periode ini pula kabinet selalu silih berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan lancar,
masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya. Setelah negara RI dengan
UUDS 1950 dan sistem Demokrasi Liberal yang dialami rakyat Indonesia selama hampir 9 tahun, maka rakyat
Indonesia sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak sesuai dengan
jiwa Pancasila dan UUD 1945. Beberapa aturan pokok itu mengatur bentuk negara, bentuk pemerintahan,
pembagian kekuasaan, dan sistem pemerintahan Indonesia,Maka dari itu,pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden
Soekarno mengeluarkan dekret presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945
CONTOH KASUS
PELANGGARAN
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai