Anda di halaman 1dari 56

17-PERTOLONGAN

PERTAMA
ALAT BANTU PERNAFASAN
(ABP)
• Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah usaha/ upaya untuk
menghidupkan kembali fungsi jantung dan paru yang gagal
melakukan fungsinya akibat henti nafas/ henti jantung.
• Tahapan RJP
 Bantuan Hidup Dasar (BHD)
A – Airway ( jalan nafas ).
B – Breathing ( pernafasan ).
C – Circulation ( jantung dan pembuluh darah ).

2
BANTUAN HIDUP LANJUT

• D = Drugs = Obat obatan dan cairan.


• E = Electrocardiografi.
• F = Fibrilation treatment.

BANTUAN HIDUP JANGKA PANJANG


G = Gaiging ( Penilaian )
H = Human mentation.
I = Intensif Care.
waktu kerja keras

3
Henti nafas.
INDIKASI RJP
al: Tenggelam. Tercekik.
Stroke. Keracunan obat.
Serangan jantung.
Sumbatan jalan nafas.
- Henti jantung.
al: Fibrilasi ventrikel.
Asistole.
Disosiasi elektromekanik.
DEMAND VALVE
4
TEKNIK RJP

BANTUAN HIDUP DASAR.


Sebelum melakukan BHD, tentukan pokok permasalahan yg
ada pada korban, al :
1. Kesadaran korban.
2. Pernafasan korban.
3. Denyut nadi.
Apabila terdapat salah satu dari ketiga masalah di atas
segera minta bantuan tanpa meninggalkan korban, dan
segera lakukan BHD.

5
TAHAPAN TAHAPAN BHD

A. Air Way – Menguasai jalan nafas.


1.a.Ekstensi kepala topang leher.
Meletakkan salah satu tangan di dahi korban,
tangan yang lain menopang leher korban, leher
diangkat dan dahi ditekan perlahan dan hati hati
sampai kepala agak menengadah cepat dan mudah

6
B.1.2. Dari mulut ke hidung
Petugas meniupkan udara ekspirasi melalui hidung korban
dan menjaga jalan nafas dengan ekstensi kepala topang
dagu.

7
MENGUASAI JALAN NAFAS

b.Ekstensi kepala topang dagu.


Meletakkan salah satu tangan petugas di dahi korban,
sedang tangan yang lain menopang dagu korban.
c. Perasat tiga cara.
Kedua tangan petugas memegang rahang bawah korban
dengan perlahan membuat ekstensi kepala sambil membuka
mulut korban.

8
MENGUASAI JALAN NAFAS

Membersihkan jalan nafas.


2.a. Tanpa alat.
2.a.1.Perasat jari menyilang. Mendorong gigi atas dan
bawah dengan jari telunjuk dan ibu jari sehingga mulut
dapat terbuka, kepala korban dimiringkan kemudian jari
telunjuk dan jari tengah tangan yang lain masuk
kedalam mulut korban untuk mengambil sisa makanan /
muntahan
9
MENGUASAI JALAN NAFAS

Memukul
2.a.2.Hentakan daerah punggung
daerah punggung korban 3 – 4 kali
dengan harapan benda asing yang ada
dijalan nafas dapat terlempar keluar.

10
MENGUASAI JALAN NAFAS

2.a.3. Hentakan daerah perut.


Melakukan hentakan daerah perut antara tonjolan
xifoidius dan pusar kearah kraneal.
2.b. Dengen menggunakan alat.
Menghisap sisa makanan dengan alat suction.

11
NAFAS BUATAN

B = BREATHING = Membuat nafas buatan.


B.1. Tanpa alat.
B.1.1. Dari mulut ke mulut. Posisi jalan nafas yang
terjaga kemudian kita tiupkan udara ekspirasi penolong
melalui mulut korban, selama petugas meniupkan udara,
hidung korban di tutup.

12
NAFAS BUATAN

B.1.2. Dari mulut ke hidung.


Petugas meniupkan udara ekspirasi melalui hidung korban
dan menjaga jalan nafas dengan ekstensi kepala topang
dagu.

13
NAFAS BUATAN

Prinsip pemberian nafas buatan.


1. Jumlah yang ditiupkan adalah secukupnya, yang bisa
mengembangkan paru paru korban.
2. Kecepatan peniupan udara disesuaikan dengan
kecepatan nafas spontan normal, sesuai umur.
3. Setiap akan meniupkan udara sebaiknya menoleh
kesamping untuk menarik nafas kemudian ditiupkan
ke korban.

14
CIRCULATION

C = Circulation= membuat agar aliran darah berfungsi


kembali.

Apabila sudah dipastikan tidak ada denyut nadi / denyut


jantung segera lakukan pijat jantung luar ( PJL ).

15
TEKNIK PIJAT JANTUNG LUAR

Teknik pijat jantung luar:


1. Baringkan korban di tempat yang datar dengan alas yang
keras.
2. Penolong berdiri bertumpu pada lutut di samping korban.
3. Tentukan titik tekan pijatan yaitu bagian tengah tulang
dada.
4. Letakkan kedua tangan yang saling bertautan pada titik
tekan.
16
TEKNIK PIJAT JANTUNG LUAR

5. Tekan tulang dada ke arah tulang belakang, dalam


tekanan 4 – 5 cm dengan tumpuan pada pangkal
telapak tangan yang saling bertaut.
Pada saat melakukan pijatan / penekanan posisi siku
tegak lurus sehingga berat tubuh tetumpu pada pangkal
telapak tangan.

17
TEKNIK PIJAT JANTUNG LUAR

6. Kecepatan pijatan jantung luar 60 – 80 kali permenit.


Bila pijat jantung luar efektif dan benar maka akan
teraba denyut nadi arteri karotis / arteri femoralis.
Pemberian pijat jantung luar digabungkan dengan
pemberian nafas buatan, 1 penolong 15 : 2, 2 penolong 5
: 1.

18
Bantuan Hidup Dasar

Pengakhiran BHD.
1. Pernafasan dan aliran darah pulih secara spontan dan
efektif.
2. Bila datang tim penolong yang lebih mengerti dan
mengambil alih.
3. Penolong kecapekan / kepayahan.
4. Setelah 1 jam dilakukan resusitasi tidak ada tanda tanda
korban dapat diselamatkan.

19
BANTUAN HIDUP DASAR

Penyulit RJP.
1. Pada waktu menguasai jalan nafas.
- Memperberat cidera tulang leher.
- Mengganggu aliran darah ke otak terutama korban usia tua
dan penderita arterosklerosis.
2. Pada waktu nafas buatan.
- Tiupan udara masuk kelambung.
- Tiupan terlalu kuat sehingga alvioli pecah.
20
BANTUAN HIDUP DASAR

Penyulit RJP.
3. Pada waktu pijat jantung luar.
- Patah tulang dada.
- Robekan hati akibat tusukan tonjolan tulang xifoidius.

21
TAHAP TAHAP RJP

a. Tentukan tingkat kesadaran


b. ( Respon penderita ).
c. Panggil bantuan ( Call for help ).
d. Posisi penderita.
e. Posisi petugas.
f. Periksa pernafasan dg inspeksi, palpasi, auskultasi ( di
lakukan 3 – 5 detik ). Bila penderita bernafas tidak perlu
RJP.

22
TAHAP TAHAP RJP

f. Periksa pulsasi ( denyut nadi ).


Bila ada denyut nadi pend. Bernafas tidak perlu RJP.
Bila ada denyut nadi penderita tidak bernafas berikan
nafas buatan.
Bila tidak ada pulsasi dan tidak ada nafas lakukan RJP.

23
TAHAPAN RJP

g. Ekstensikan kepala.
h. Lakukan pemberian nafas buatan 2 kali, kemudian pijat
jantung 15 kali (1 orang penolong), berikan nafas
buatan 1 kali, kemudian 5 kali pijatan (2 orang
penolong).

24
RJP

Setiap 4 siklus lakukan pemeriksaan pulsasi.


Satu siklus = 2 kali tiupan 15 pijatan.
Pada anak < 8 th dg 1 telapak tangan, 1 jari di atas PX.
pada bayi 3 jari pada garis yg menghubungkan kedua
papila mamae.

25
RJP

Dalamnya kompresi pada bayi 1/3 – ½ dalamnya dada ( 1 –


2 cm, anak < 8 th 2 – 3 cm, dilakukan secara ritmik baik
saat compresi maupun mengangkat.

Perbandingan kompresi – ventilasi.


Dewasa, anak anak maupun bayi 5:1x 12 setiap menit
penolong 2 orang, 2:15 untuk 1 orang penolong.

26
TEKNIK RJP

Memeriksa pulsasi dan pernafasan.


Dilakukan tiap 4 siklus ( setiap menit ).

27
LUKA BAKAR

Definisi :
Suatu trauma kontak panas yang mengenai kulit mukosa dan jaringan
sehingga terjadi kerusakan dan banyak mengakibatkan
kesakitan dan kematian.
Penyebab :
1. Air panas / uap air panas / suhu dingin / suhu panas.
2. Api
3. Bahan kimia
4. Arus Listrik
5. Petir
28
LUKA BAKAR
Tanda-tanda :
Luka Bakar Derajat I
- Kulit kemerah-merahan.
- Nyeri
- Tidak melepuh
- Tidak mengancam jiwa

29
LUKA BAKAR

Derajat II.
- Kulit berwarna merah.
- Bengkak dan melepuh.
- Permukaan kuit tampak basah.
- Nyeri meningkat walaupun hanya hembusan angin.

30
Luka bakar

Luka bakar derajat III.


• Kulit tampak kehitaman dan keras.
• Kulit tampak burik / putih seperti lilin.
• Apabila kulit di tekan akan berwarna merah.
• Permukaan kulit kering.
• Tidak terasa nyeri
31
Penatalaksanaan luka bakar

• Observasi ABC (u/ derajat 2 dan 3).


• Jauhkan korban dari sumber panas.
• Tutup korban dengan selimut basah / gulingkan korban
u/ memadamkan api yng masih menyala.
• Lepaskan baju / kain yang masih melekat di tubuh
korban.

32
Penatalaksanaan luka bakar.

• Tutup tubuh korban dg kain bersih.


• Beri minum yang banyak bila korban sadar.
• Transport korban ke RS / puskesmas terdekat.
• Perhatikan ABC selama perjalanan ke RS / Puskesmas.

33
Luka bakar kimia.

Penyebab :
• Paparan asam.
• Alkali.
• Hasil pengolahan minyak.
Penatalaksanaan ;
• Bersihkan bahan kimia segera mungkin dari permukaan
tubuh yang kontak dg bahan kimia.

34
Penatalaksanaan LB kimiawi

• Guyur permukaan kulit yang terkena bahan kimia dg air


bersih sebanyak mungkin ( min. 20 – 30 menit ).
• Luka bakar Alkali memerlukan guyuran lebih lama dari
luka bakar asam.
• Jangan memberi bahan penetral.
• Luka bakar alkali pada mata, irigasi mata berkelanjutan
selama 8 jam.
35
Luka bakar listrik

Penyebab:
Kontak antara sumber listrik dengan tubuh manusia.
Penatalaksanaan:
- Jauhkan korban dari aliran listrik.
- Apabila korban sadar, beri minum air putih sebanyak
banyaknya.
- Transport korban ke RS terdekat untuk mendapat
pengelolaan lebih lanjut.
36
Pendarahan

• Macam-macam pendarahan :
1. Menurut tempatnya :
- Pendarahan dalam
- Pendarahan luar
2. Menurut pembuluh darah yg putus :
- Pendarahan Arteri
- Pendarahan Vena
- Pendarahan Kapiler

37
Pendarahan

• Cara Penanganan
1.Pendarahan Arteri :
Tanda-tanda : keluarnya darah akan menyembur sesuai
denyut jantung, darah berwarna merah muda, sukar berhenti
dg sendiri
Pertolongan :
- Daerah yg terluka diistirahatkan dan ditinggikan dari letak jantung.
- Lakukan balut tekan
- Bila perlu lakukan balut kebat

38
Pendarahan

2.Pendarahan Vena :
Tanda-tanda :
- Keluarnya darah memancar(vena besar), menetes (vena kecil)
- Warna darah merah kehitaman
- Pendarahan sukar berhenti
Pertolongan:
- Daerah yg terluka diistirahatkan dan ditinggikan
- Lakukan balut tekan

39
PENDARAHAN

3. Pendarahan Kapiler
Tanda-tanda :
- Pendarahan luka lecet
- Darah keluar berbintik-bintik atau meleleh
- Darah berwarna merah muda/ merah tua
- Mudah berhenti sendiri
Pertolongan :
- Daerah yg terluka diistirahatkan dan ditinggikan
- Lakukan balut tekan

40
PENGHENTIAN PENDARAHAN

• Bersihkan luka dengan air bersih


• Angkat tinggi-tinggi bagian yg terluka
• Letakkan kain kasa yang telah disterilkan / kain bersih, ditekan
kuat-kuat kemudian lakukan pembalutan :
1. Dengan Balut tekan
Lebih mudah dan dapat dilakukan untuk semua pendarahan luar.
2. Dengan Melipat sendi
Hanya dapat dilakukan pada pendarahan daerah lipatan sendi

41
Pendarahan

Balut Kebat.
Membuat satu ikatan pada bagian anggota tubuh yang
mengalami luka dan yang bertulang satu.

42
Balut kebat.

Persediaan alat.
• Kain bersih segitiga / penggantinya.
• Kain lunak / kapas berlemak.
• Tongkat kecil sepanjang 10 – 15 cm.
Cara kerja :
• Anggota tubuh yang luka ditingikan.
• Daerah yang akan dilakukan balut kebat d pasang kain lunak U/
alas.

43
Balut kebat

• Kain segitiga d lipat spt dasi pramuka.


• Kain yang dilipat letakkan pada daerah yang akan di
balut dan sudah di beri kain pengalas, ikat / simpulkan.
• Masukkan tongkat kecil diantara simpulan, putar
sampai perdarahan berhenti.

44
Balut kebat

Perhatian :
• Balut kebat hanya boleh dilakukan pada anggota tubuh
yang bertulang satu.
• Balutan dikendorkan tiap 15 menit.
• Bahan yang keras dan tajam tidak boleh digunakan
sebagai pengganti kain pengikat.

45
Pendarahan dalam

Macam pendarahan dalam.


1. Tersembunyi / tidak bisa keluar.
Darah yng keluar dari pembuluh darah tdk dapat keluar
dari dari dalam tubuh / tdk dapat terlihat oleh mata.
2. Tidak tesembunyi.
Darah yang keluar dari pembuluh darah keluar dari dalam
tubuh / dapat terlihat oleh mata.

46
Pendarahan dalam

Tanda – tanda secara umum:


• Secara tiba – tiba korban pucat, kadang pucat bertahab,
pusing, mengantuk, sampai tidak sadar.
• Pernafasan menjadi cepat dan terengah engah.
• Rasa haus meningkat, gelisah dan ketakutan.
• Kesadaran berangsur menurun.
47
Penatalaksanaan

•Lakukan kompres dingin.


•Atur pengangkutan korban segera ke
RS.
•Awasi korban dari perubahan yang
mungkin terjadi.
•Lakukan pendekatan untuk
menghilangkan kegelisahan.

48
Penatalaksanaan

• Beri minum apabila korban sadar.


• Jangan sampai korban syok.

49
KASUS KERACUNAN

• Keracunan Gas
- Asam Cyanida
- Asam Sulfida
- Karbonmonoksida
- Gas Lain : CO2 , Ozon

50
Asam Cyanida

- Banyak digunakan untuk fumigasi tikus dan sintesa


bahan –bahan kimia.
- Bersifat racun, karena ,menghambat cytochrom
oksidase untuk menggunakan oksigen dalam sel.
- Pada awalnya merangsang pernafasan bertambah
hebat, kemudian melumpuhkan sistim pernafasan.
Pencegahan : Dikontrol jangan sampai melebihi
NABnya ( 10 ppm)

51
Asam Sulfida

Asam Sulfida, Garam Sulfida,mercaptans, karbondisulfida,


merupakan persenyawaan kimia yg mengandung sulfur.
-Berasal dari proses dekomposisi persenyawaan yang
mengandung sulfur, banyak terdapat pada psoses
pengolahan minyak bumi, pabrik petrokimia,
pertambangan umum dan penyamakan kulit.
-Bersifat racun, berpengaruh pada sistim susunan
syaraf pusat

52
Asam Sulfida

Pengaruhnya sangat tgt konsentrasi di udara;


- 1 ppm, tak berbau dan berasa
- 50 ppm : menyebabkan bau yang tidak enak , tetapi akan terasa hilang
setelah menghirup lama
- > 50 ppm :menyebabkan conjunctivitis, pusing, enek, batuk, mabuk,
sempoyongan dam oedem paru-paru
- > 500 ppm : menyebabkan tak sadarkan diri, nafas dangkal dan lambat,
kematian (30-50 menit)
- 100 –1000 ppm :gelisah, rangsangan selaput lendir, pandangan kabur,
enek, muntah, jalan sempoyongan, kelumpuihan alat pernafasan.
53
Karbonmonoksida

Merupakan hasil pembakaran tidak sempurna bahankarbon atau yang


mengandung karbon
- Sifat :
Berlomba dengan oksigen dalam mengikat HB, Mempunyai
afinitas 300 kali lebih kuat dibandingkan O2 terhadap HB
- Gejala :
Sesak nafas,warna merah yg terang dari selaput lendir, apabila
hebat disertai tak sadarkan diri.
- NAB : 50 ppm
54
Gas Lain

CO2 dalam kadar tinggi mengganggu kesehatan,


Udara yg mengadung 3 % CO2 sesak nafas dan pusing kepala, lebih
10 % menyebabkan gangguan penglihatan, pingsandalam waktu 1
menit
NAB CO2 : 5000 ppm
OZON
NAB : 0.1 ppm atau 0.2mg/m3 udara
Pada konsentrasi melebihi NAB menyebabkanpusing kepala,
rangsangan pada paru-paru

55
Pertolongan pada Keracunan Gas

Pindahkan korban ketempat udara segar, tidak boleh


ditolong ditempat kejadian
Berikan nafas buatan jika terjadi gangguan nafas
Yang perlu diperhatikan ?
Jangan sekali-kali menolong korban bila tidak
mengetahui cara memberikan pertolongan, dan tidak
mempergunakan alat perlindungan yang cukup.
56

Anda mungkin juga menyukai