Anda di halaman 1dari 24

PRE DAN POST

CONFERENCE

1
CONFERENCE IS...
 Conference  diskusi kelompok tentang
beberapa aspek klinik dan kegiatan konsultasi.
Conference dilakukan sebelum dan sesudah
melaksanakan asuhan pada pasien.
Tujuan Umum Conference
1. Menganalisa masalah-masalah secara
kritis dan menjabarkan alternatif
penyelesaian masalah
2. Mendapatkan gambaran berbagai situasi
lapangan untuk menyusun rencana
antisipasi sehingga dapat meningkatkan
kesiapan diri dalam pemberian askep
3. Membantu koordinasi dalam rencana
pemberian asuhan keperawatan

3
Pedoman Pelaksanaan Conference
• Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan

• Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok

• Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa


mendominasi dan memberi umpan balik

• Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik

• Ciptakan suasana diskusi yg mendukung peran serta,

• Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi

• Saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin

4
cont.....

Macam-
macam
conference

Pre Post
conference conference

5
Pre dan post conference

• diskusi tentang aspek klinik


Pre setelah operan dan sebelum
melaksanakan asuhan
conference keperawatan pada pasien.

• diskusi tentang aspek klinik


Post sebelum operan dan sesudah
melaksanakan asuhan
conference keperawatan pada pasien.

6
Tujuan Pre dan Post Conference
Pre Conference Post Conference
 Membantu mengidentifikasi  untuk memberikan
masalah-masalah pasien, kesempatan mendiskusikan
merencanakan asuhan dan penyelesaian masalah dan
merencanakan evaluasi membandingkan masalah
hasil yang dijumpai.
 Mempersiapkan hal-hal yg
akan ditemui di lapangan
 Memberikan kesempatan
untuk berdiskusi tentang
keadaan pasien

7
Syarat Pelaksanaan Conference
Pre conference Post conference
 Dilaksanakan sebelum  Dilakukan sesudah
pemberian asuhan pemberian asuhan
keperawatan keperawatan
 Waktu efektif yang  Waktu efektif yang
diperlukan 10 atau 15 menit diperlukan 10 atau 15 menit
 Topik yang dibicarakan  Topik yang dibicarakan
harus dibatasi: keadaan harus dibatasi: keadaan
pasien, perencanaan pasien, evaluasi tindakan yg
tindakan rencana dan data- sudah dilakukan dan data-
data yg perlu ditambahkan data yg perlu ditambahkan
 Yang terlibat : kepala  Yang terlibat : kepala
ruangan, ketua tim dan ruangan, ketua tim dan
anggota tim anggota tim
8
Hal-hal yg disampaikan oleh PA

9
Pelaksanaan Conference
1. Dipimpin oleh ketua tim / PJ tim
2. Isi conference:
a. Rencana tiap perawat (rencana harian)
b. Tambahan rencana dari ketua tim atau PJ tim
3. Waktu : Dilakukan setelah operan
4. Tempat : Dilakukan di meja masing2 tim
5. Penanggung jawab
a. Ketua tim atau PJ tim membuka acara
b. Ketua tim atau PJ tim menanyakan rencana harian
masing – masing perawat pelaksana
c. Ketua tim atau PJ tim memberikan masukan dan
tindakan lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan
saat itu
10


HAND OVER / SERAH TERIMA
/ TIMBANG TERIMA
DEFINISI TIMBANG TERIMA
Handover adalah komunikasi oral dari
informasi tentang pasien yg dilakukan oleh
perawat pada pergantian shift jaga

Timbang terima  cara dalam menyampaikan


sesuatu (laporan) yg berkaitan dengan
keadaan klien (Nursalam, 2015)
TUJUAN TIMBANG TERIMA
Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.

Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat .

Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung


jawab antar anggota tim perawat.

Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yg


berkesinambungan

Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien

Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh


dinas berikutnya

Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya


LANGKAH-LANGKAH TIMBANG
TERIMA
Kedua kelompok dinas sudah siap.

Perawat yg melaksanakan timbang terima mengkaji


secara penuh terhadap masalah, kebutuhan dan segenap
tindakan yg telah dilaksanakan serta hal-hal yg penting
lainnya selama masa perawatan (tanggung jawab)

Hal-hal yg sifatnya khusus, memerlukan perincian yg


matang sebaiknya dicatat khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada petugas berikutnya.
LANJUTAN….
• Identitas klien dan diagnosa medis.
• Masalah Keperawatan yg masih
muncul.
• Tindakan keperawatan yg telah
Hal-hal yg dilaksanakan (secara umum)
perlu • Intervensi kolaboratif yg telah
dilaksanakan.
disampaikan • Rencana umum dan persiapan
dalam yang perlu dilakukan dalam
kegiatan operatif, pemeriksaan
timbang laboratorium / pemeriksaan
terima : penunjang lain, persiapan untuk
konsultasi atau prosedur yg tidak
rutin dijalankan.
• Prosedur rutin yg biasa dijalankan
tidak perlu dilaporkan.
LANJUTKAN

Perawat yg
melakukan timbang Lama timbang
terima dapat
melakukan Sedapat- terima tiap
klarifikasi, tanya dapatnya, pasien tidak
jawab dan
mengupayakan lebih dari 5
melakukan validasi menit,kecuali
terhadap hal-hal penyampaian dalam kondisi
yang telah
ditimbang
yang jelas, khusus dan
terimakan atau singkat dan memerlukan
berhak terhadap padat.
keterangan- keterangan yg
keterangan yg rumit.
kurang jelas.
PELAKSANAAN DALAM PROSEDUR
METODE TIMBANG TERIMA
(Kassesan dan Jagoo, 2005)

Metode tradisional Bedside handover

• Dilakukan hanya di • Dilakukan di samping


meja perawat tempat tidur pasien
• Komunikasi 1 arah • Pasien dan keluarga
• Jika ada pengecekan ke terlibat
pasien, hanya • Pasien dan keluarga
memastikan kondisi mendapatkan feedback
secara umum
• Tidak ada kontribusi /
feedback dari pasien /
keluarga shg status kes
pasien tidak up to date
18
METODE PELAKSANAAN

Komunikasi
Oral 
diskusi
Komunikasi
Tape tertulis 
recorder medical
record

Metode
pelaksanaan

19
Efek timbang terima dalam shift jaga
• Kualitas tidur termasuk tidur siang tidak seefektif tidur
Efek fisiologi malam, banyak gangguan dan biasanya diperlukan waktu
istirahat untuk menebus kurang tidur selama kerja malam

• Pada shift malam  itu bagi pekerja malam dipergunakan


Efek psikososial untuk istirahat atau tidur, sehingga tidak dapat
berpartisipasi aktif dalam kegiatan

• Mengakibatkan kemampuan mental menurun yang


Efek kinerja berpengaruh terhadap perilaku kewaspadaan pekerjaan
seperti kualitas kendali dan pemantauan

Efek thd •Berpotensi menyebabkan ggn gastrointestinal


kesehatan

Thd keselamatan • Penelitian Smith, et all 0,69% terjadi kecelakaan kerja


kerja pada shift malam dan shift pagi
20
Yang perlu didokumentasikan dalam
timbang terima
1. Identitas klien
2. Diagnosa medis pasien
3. Dokter yang menanganu
4. Kondisi umum pasien
5. Masalah keperawatan
6. Intervensi yg sdh dilakukan
7. Intervensi yg belum dilakukan
8. Tindakan kolaborasi
9. Rencana umum dan persiapan lain
10. Tanda tangan dan nama terang
21
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM TIMBANG TERIMA
 Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yg disepakati.
 Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer.
 Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
 adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
 Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan
menggambarkan kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.
 Timbang terima harus berorientasi pada masalah keperawatan yg ada
(melalui pengkajian ), kemudian tindakan yg telah dilakukan dan belum
dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan.
 Dilakukan didekat pasien, volume suara yg pelan dan tegas (tidak
berbisik ) agar klien disebelahnya tidak mendengarkan apa yg
dibicarakan untuk menjaga privacy klien, hal-hal yg perlu dirahasiakan
sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat klien.
 Bila ada informasi yang membuat klien terkejut sebaiknya jangan
dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.
LITERATUR :

1. Sitorus (2012), Model Praktek Keperawatan


Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : EGC.
2. Nursalam (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi
dalam Praktek Keperawatan, Edisi ke-3. Professional.
Jakarta: Salemba Medika.
3. Clament, I (2011). Management Nursing Services and
Education. Edition I. India : Elsevier.
4. Swanburg, R.C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan.(Terjemahan). Jakarta:
EGC
5. Gillies, D. A (2000). Nursing management: A sistem
approach (third edition). Philadelphia, WB Saunders
Company.

Anda mungkin juga menyukai