Anda di halaman 1dari 11

Koloid dan Senyawa

Karbon
Hilmy Khairi
072001700015
Tujuan Praktikum
• Memahami campuran dan fasenya, yaitu koloid.
• Mempelajari cara pembuatan koloid.
• Mempelajari sifat koloid.
• Mempelajari senyawa karbon dan sifatnya.
• Mempelajari hal yang terkait dengan protein.
Percobaan Koloid
a. Pembuatan Koloid Fe(OH)3
1. Panaskan sampai mendidih 10 ml air dalam gelas kimia 50 ml
2. Tambahkan setetes demi setetes larutan FeCL3 jenuh sambil diaduk sampai terjadi koloid berwarna merah coklat
HASILNYA ???

Warnanya berubah menjadi merah kecoklatan.


Akibat hidrolisis garam Fe dalam air mendidih tersebut akan
mengionisasi membentuk ion OH- dan H+. Ion-ion OH- akan bereaksi
dengan besi (III) klorida (FeCl3) membentuk besi (III) hidroksida
(Fe(OH)3).
b. Dispersi
1. Ambil satu sendok tepung beras dan campurkan dengan 10 ml air dalam satu gelas kimia 50 ml .
2. Kemudian aduk dengan batang pengaduk dan disaring. Simpan filtratnya untuk percobaan selanjutnya.
3. Kemudian ambil satu sendok tepung beras yang telah digerus dalam mortar, campur dengan 10 ml air dalam gelas kimia 50 ml.
Saring dan simpan filtratnya
4. Bandingkan filtrate a dan b. Kemudian tambahkan beberapa tetes larutan iod ke dalam filtrate. Catat pengamatan saudara!
HASILNYA???
- Berdasarkan hasil pengamatan didapat filtrat A yang lebih jernih daripada filtrat B.Hal ini terjadi karena adanya
dispersi mekanik sehingga amilum pada filtrat B membentuk koloid (campuran yang terletak antara campuran
homogen dengan campuran heterogen) dimana partikel-partikelnya tersebar merata dalam air.Semakin kecil
ukuran suatu partikel maka semakin rata penyebarannya.Sedangkan pada filtrat A ukuran partikel-partikelnya
lebih besar sehingga hanya sedikit partikel yang dapat menembus kertas saring.
c. Emulasi
1. Dalam suatu tabung reaksi yang bersih, masukkan 5 ml air suling dan 2 tetes minyak kelapa. Kocok dengan kuat,
bagaimana hasilnya? Letakkan tabung reaksi itu pada rak, dan perhatikan waktu yang diperlukan untuk pemisahan kedua
zat menjadi dua lapisan
2. Didalam tabung reaksi masukkan dua tetes minyak kelapa dan 5 ml air sabun, kocoklah dengan kuat, kemudian letakkan
pada rak selama 10 menit sampai 15 menit. Apa yang terjadi ?
HASILNYA???
1. Air suling dan Minyak kelapa akan memisah menjadi 2 lapisan dengan waktu tertentu
2. Minyak kelapa akan terlihat relatif bergabung dengan air sabun
d. Adsorbsi
1. Larutkan 1 sendok gula pasir kotor ke dalam 10 ml air dalam tabung reaksi
2. Tambahkan setengah sendok norit dan letakkan tabung itu ke dalam suatu gelas kimia yang berisi air panas, kocoklah tabung
reaksi itu berkali – kali dan setelah 10 menit saring dengan kertas saring. Bandingkan warna larutan dengan warna larutan
sebelumnya
HASILNYA???
- Sebelum disaring larutan berwarna hitam
- Warna setelah disaring hitam agak bening/ lebih bening dari sebelumnya( ada endapan dikertas saring)
Senyawa Karbon
a. Hidrokarbon
1. Kedalam dua buah tabung reaksi masukkan masing – masing 1 ml pentane. Kemudian tambahkan 10 tetes larutan CCl4 kedalam
tabung pertama. Kocok dan perhatikan terjadi reaksi atau tidak
2. Kedalam tabung reaksi kedua teteskan 5 tetes KMnO4. Kocok dan perhatikan
HASILNYA???
- Tidak bereaksi, warna bening yang ada pada larutan CCL4
- Timbul gelembung gas, warna tetap berwarna ungu
• b. Reduksi Karbohidrat
1. Ke dalam sebuah tabung reaksi masukkan 2 ml larutan fehling (Larutan fehling ini dibuat dengan cara mencampurkan 1 ml
Fehling A dengan 1 ml Fehling B)
2. Tambahkan 6 tetes larutan glukosa. Kemudian panaskan dalam penangas air selama 5 menit. Perhatikan apa yang terjadi
3. Ulangi pengerjaan di atas dengan larutan gula pasir, gula kelapa, madu dan amilum

Warna Dipanaskan
HASILNYA???
Sampel Warna
Fehling A+B Endapan Warna

A (Glukosa) Bening Biru tua Ada Coklat (+)

B
Bening Biru tua Ada Coklat (+)
(Fruktosa)

C Kuning kunyit
Bening Biru tua Ada
(Maltosa) (+)

D Keruh
Biru tua Ada Tidak ada (-)
(Amilum) (putih)

E
Bening Biru tua Ada Jingga (-)
(Sukrosa)
Pada Uji Fehling ini, diperoleh hasil ketiga sampel yaitu glukosa, fruktosa, dan maltosa terbentuk endapan
merah bata yang menandakan bahwa pada larutan tersebut mengandung gugus aldehid dan termasuk dalam
monosakarida (reaksi positif), reaksi positif menghasilkan endapan merah bata. Endapan merah bata itu
terbentuk setelah sampel diberi pereaksi fehling dan dipanaskan selama beberapa menit. Pada dua sampel
yang lain yaitu sukrosa dan amilum setelah di panaskan larutannya berwarna jingga dan tidak berubah
warna.
• c. Penentuan Belerang dan nitrogen dalam protein
1. Masukkan 2 ml larutan putih telur ke dalam tabung reaksi, tambahkan 1 ml NaOH 6 M panaskan dengan hati – hati. Cium uap yang keluar
dan periksa dengan lakmus merah basah.
2. Ambil 2 ml larutan putih telur masukkan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes Pb asetat dan 5 tetes NaOH 6 M panaskan dengan hati
– hati. Perhatikan apa yang terjadi.
HASILNYA???
- Kertas lakmus merah berubah warna menjadi biru.
- Perubahan tersebut menunjukan gas yang dihasilkan yaitu gas NH3.
- Gas yang dihasilkan menandakan adanya unsur nitrogen (N).
• Putih telur hancur, filtratnya cokelat kehitaman dan terbentuk endapan cokelat (PbS).
• Terbentuknya endapan menunjukan adanya unsur belerang (S)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai