KELOMPOK 3
2
3
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara endemik
tuberkulosis. Secara global tahun 2013 diperkirakan 9
juta jiwa menderita TB dan 1,5 juta jiwa meninggal
dunia. Indonesia masih termasuk dalam 5 besar
negara dengan permasalahan Tuberkulosis (TB)
yaitu diperingkat kelima didunia setelah India, China,
Afrika Selatan, Nigeria, dan Pakistan
4
Meningkatkan
Meningkatkan
pengetahuan
partisipasi
masyarakat tentang
masyarakat terkait TB
TB
Melakukan
Pengalokasian dana
komunikasi
terkait kegiatan
koordinasi wilayah
pencegahan TB
untuk pencegahan TB
12
Rencana Terpilih
16
17
VISI
– Terwujudnya Wilayah Colomadu I bebas TB-HIV
MISI
• Menanggulangi masalah TB-HIV di Indonesia dengan
berperan aktif.
• Menggerakkan terwujudnya colomadu bebas TB-HIV.
• Menggerakkan masyarakat untuk peduli menanggulangi
penyakit TB-HIV dikeluarga dan komunitasnya.
18
SASARAN
Kader TB & HIV di lingkungan kerja UPT Puskesmas
Colomadu 1
TARGET
• Meningkatkan pengetahuan mengenai Tuberculosis
dan HIV AIDS
• Meningkatkan penemuan kasus TB dengan
peningkatan pengiriman sputum oleh kader ke
Puskesmas
• Meningkatkan monitoring pengobatan TB kepada
pengawas minum obat (PMO) sehingga pengobatan
TB bisa diobati sampai tuntas.
19
BENTUK KEGIATAN
– Pembentukan kader Keped TB HIV AIDS dengan
ditetapkannya SK dari pemerintah desa
– Pembinaan kader TB dengan sosialisasi mengenai
tuberkulosis dan HIV AIDS
– Intervensi kader TB dengan memberikan tehnik dalam
penemuan IK TB dilanjutkan dengan tanya jawab. Selesai
penyampaian materi dilanjutkan dengan penggunaan APD
yang benar saat kontak dengan pasien TB. Membuat
kesepakatan untuk kader selalu aktif dalam penemuan
kasus TB di desa dan selalu konsultasi jika ada kesulitan
dalam pelaksanaan.
– Monitoring dan evaluasi kegiatan yang sudah direncanakan
BAB III
PELAKSANAAN
KEGIATAN
20
21
22
23
Gawanan
Ngasem
Bolon
Malangjiwan
Paulan
Pelaksanaan Kegiatan
1. Identifikasi Permasalahan
N
Asal Desa Jumlah sputum positif
o
1 Gawanan 2
2 Paulan 0
3 Malangjiwan 1
4 Gajahan 2
5 Bolon 0
6 Ngasem 1
Monitoring TB dilakukan dengan melihat indikator penemuan TB
semua kasus. Dilakukan pencatatan dan pelaporan setiap kegiatan
kader di desa. Data yang didapat kemudian dibandingkan dengan
target yang ingin dicapai. Selain itu, dibandingkan juga apakah ada
peningkatan dari tahun 2018 (sebelum ada kegiatan KEPED TB).
Hasil pengiriman sputum yang dikirimkan dicatat dalam agenda
laboratorium puskesmas sebagai data banding dengan jumlah
pengiriman sputum di desa. Setiap hasil penjaringan sputum di
laboratorium puskesmas diberikan feedback kepada kader.
32 Desa Bolon
– Kegiatan diadakan pada hari Sabtu, tanggal 16 Maret
2019 pukul 09.00
– Lokasi kegiatan di Balai Desa Bolon
– Jumlah peserta 11 orang
– Rincian Kegiatan
– Pengenalan dari tim Puskesmas (dokter Internsip, Pembina
Internship, tim P2P, bidan Desa Bolon)
– Perkenalan kader kader KEPED TB
– Pemberian materi tentang TBC dan HIV AIDS
– Penyebab, cara penularan, tata laksana
– Penjelasan peran serta kader TB untuk menjaring suspek di desa
33
Desa Bolon
– Pemberian informasi mengenai Motto, Visi, Misi, dan
Uraian Tugas KEPED TB
– Pertanyaan dan diskusi terkait materi
– Praktek penggunaan masker yang baik dan benar
– Role Play
– Pembuatan RTLsetelah pelatihan
– Kader harus bisa mengirim dahak dimulai dari diri
sendiri dan keluarga, dilanjutkan ke lingkungan
sekitarnya
34 Desa Bolon
35 Desa Ngasem
Kegiatan diawali dengan perkenalan antara dokter
Pembina Internship, tim P2P Puskesmas, bidan desa
Ngasem serta seluruh kader KEPED TB-HIV desa Ngasem.
Selanjutnya dilakukan identifikasi permasalahan dan
didapatkan rmasih sangat kurangnya kesadaran mengenai
penyakit TB.
Pembinaan kader peduli TB-HIV dilakukan pada hari
senin tanggal 13 Maret 2019 dan berjalan dengan lancar.
Ada 18 kader KEPED TB-HIV desa Ngasem, meliputi 1 orang
ketua, sekretaris, bendahara dan 14 orang sebagi anggota
kader. Penyuluhan yang dilakukan oleh dokter internship
mengenai pemakaian masker dengan baik dan benar, adab
yang benar ketika batuk membuang dahak dengan benar,
dan pemberian materi terkait TB-HIV.
36 Desa Ngasem
Saat kegiatan KEPED TB-HIV, kader dibekali SK dari
desa, pengetahuan, stempel serta surat rujukan TB-
HIV. Setelah pembinaan kader menerapkan ilmu yang
didapat dan mulai banyak sampel dahak yang
dikirimkan ke Puskesmas.
Kegiatan diadakan pada hari Sabtu, tanggal 25 Maret 2019 pukul 08.00
46
47
MONITORING
– Petugas melakukan monitoring terkait KEPED TB
– Petugas menyiapkan lembar checklist kegiatan
monitoring yang berisi:
– Apakah kader sudah melakukan sosialisasi terkait TB
pada masyakarat?
– Apakah kader sudah melakukan upaya untuk
menemukan kasus TB dengan pengiriman sputum?
– Apakah kader sudah melakukan monitoring sebagai
PMO pada penderita positif?
48
EVALUASI
– Internship melakukan pencatatan pelaporan hasil
monitoring
– Melaporkan hasil monitoring
– Mengambil rencana perbaikan untuk program KEPED
TB ke depannya
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
49
50 KESIMPULAN
– Masyarakat masih memiliki tingkat pengetahuan yang
kurang mengenai penyakit Tuberkulosa
– Para Kader masih memiliki tingkat pengetahuan yang
kurang mengenai penyakit Tuberkulosa
– Para kader antusias untuk mengikuti kegiatan role play
membujuk satu keluarga dengan penderita
tuberkulosa, lingkungan sekitar dengan penderita
tuberkulosa, dan penderita suspek batuk lebih dari 2
minggu.
– Sudah ada kesadaran para kader untuk memberikan
edukasi dan motivasi kepada para penderita
tuberkulosa dan masyarakat sekitar.
– Masyarakat dan kader ikut berpartisipasi dalam
menjalankan lingkungan bebas tuberkulosa
51 SARAN
Bagi Puskesmas
– Perlu ditingkatkannya sosialisasi tuberculosis oleh petugas
keshatan.
– Perlu ditingkatkannya anggaran untuk program penemuan
kasus tuberkulosa.
Bagi Kader
– Perlunya meningkatkan pengetahuan ke masyarakat
mengenai penyakit TB.
– Perlunya meningkatkan update pengetahuan mengenai TB
– Kader harus cepat dalam menanggapi kasus TB di
masyarakat.
– Diadakan pertemuan rutin yang membahas mengenai TB
di masyarakat
52 SARAN
Bagi Masyarakat
– Menerapkan dan menjalankan apa yang diajarkan oleh
kader.
– Jaga pola hidup sehat.
– Segera melapor ke kader apabila di lingkungan sekitar
ditemukan pasien curiga
53 LAMPIRAN
54 LAMPIRAN
55 LAMPIRAN
56
TERIMA KASIH