Anda di halaman 1dari 12

6.

PICKLING

MANIPULASI ALLOY
Definisi
pickling adalah suatu cara penghilangan /
pembersihan oksidasi yang terjadi pada permukaan
logam cur yang mengandung logam mulia dengan
larutan pickling.

Larutan pickling ada 2 jenis :


• 1. Larutan asam hidro chlorida (HCl)
• 2. Larutan asam sulfat (H2SO4)

2
Cara pickling
Hasil casting logam aloy yang mengandung dasar
logam mulia warnanya hitam diikat dengan
benang dan dipanasi dahulu. Sebelumnya sudah
dipersiapkan dahulu salah satu larutan pickling
yang sudah diencerkan. Sesudah panas, hasil cor
dimasukkan ke dalam larutan pickling sebentar
sarnpai warna hilang dan warna semula muncul.
Oleh karena larutan pickling ini sangat toksis,
maka untuk menetralisir, hasil cur dimasukkan ke
dalam larutan sodium bicarbonat.

3
7. FINISHING
DAN
POLISHING
MANIPULASI ALLOY

4
Finishing dan Polishing

Finishing Polishing
• Finishing adalah suatu cara untuk membentuk hasil • Polishing adalah suatu cara untuk membuat suatu
casting menjadi suatu bangunan yang diinginkan dengan bangunan, setelah dilakukan finishing, menjadi rata,
jalan menghilangkan / membuang ekses-ekses pada halus dan mengkilap, sehingga bentuk bangunan
permukaan hasil casting dan logam yang tidak berguna. tersebut menjadi amat bagus dan indah.
Setelah dilakukan finishing maka bentuk bangunan,
misalnya yang berbentuk inlay, lull crown atau bridge
work, menjadi baik tetapi masih kasar. Kemudian
dilakukan polishing.

5
Finishing dan Polishing

Pada tahap ini dilakukan perapian model kasar logam dan disesuaikan
dengan ukuran semula. Kemudian logam dipoles dengan menggunakan
arkansas stone sampai permukaan model terlihat halus. Lalu dilanjutkan
dengan rubber warna merah dan terakhir dengan rubber warna hijau.
Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat potong sprue
dengan menggunakan diamond disk kemudian dirapikan dan dipulas
pada daerah bekas potongan.

6
KEGAGALAN
PADA PROSES
CASTING
MANIPULASI ALLOY

7
a. Distorsion (distorsi atau pengoletan)
Menurut Phillips, (1982), penyebab
terjadinya distorsi adalah sebagai berikut :
1) Terjadinya perubahan temperatur yang besar.
2) Manipulasi bahan tidak benar.
3) Teknik pembuatan malam tidak benar.

Penyebab
Terjadi pada pembuatan pola malam. Adapun
penyebab terjadinya distorsi pada hasil cor, karena
pengambilan hasil casting dan dalam invesmen.
Misalnya masih dalam keadaan panas Iangsung
diambil, sehingga pada waktu logam dingin akan
mengkerut dan pengkerutan ini tidak ada yang
menahan, akibatnya terjadi distorsi. 8
b. Surface roughness (permukaan kasar)

• Air bubbler (Gelembung udara). • Casting pressure (tekanan pada waktu


casting yang kurang benar)
• Too rapid heating (pemasanan yang
terlalu cepat) • Composition of the invesment
(komposisi bahan invesmen)
• W / p ratio (perbandingan antara
air dan bahan invesmen) • Foreign body (benda-benda asing)
• Prolonged healing (pemanasan yang
terlalu lama)

9
c. Porosity (poros)

Ada 3 macam porositas, yaitu :


1. Localized shrinkage porosity : Porositas ini akibat
adanya pengerutan setempat / lokal.
2. Sub surface porosity : Porositas yang terjadi pada
permukaan dalam dari hasil casting.
3. Micro-porosity. Penyebabnya antara lain :
1. Besar kecilnya sprue
2. Panjang pendeknya sprue
3. Temperature melting yang terlalu besar :
Temperatur pada waktu pemanasan mould
space terlalu besar.
10
d. Incomplete casting (hasil casting yang tidak lengkap)

Penyebabnya antara lain :

1. Wax elimination yang tidak sempurna sehingga masih terdapat sisa


malam di dalam mould space. Hal ini terjadi apabila waktu wax
elimination tergesa-gesa atau terlalu cepat.
2. Benda asing yang menyumbat sprue, misalnya sprue kemasukkan debu
atau pasir atau terjadi kerontokan dan bahan invesmen yang membatasi
mould space.
3. Pemutaran casting machine yang lambat, sehingga gaya centri fugal kecil,
lelehan logam tidak dapat memasuki seluruh permukaan mould space.
11

Anda mungkin juga menyukai