Anda di halaman 1dari 18

PENGENALAN TEORI

Kelompok 10 :
Ruaida Nur Khikma (201712050)
Indira Suryanti (201712124)
Dwi Anggoro Wicaksono (201712241)
Berbagai Pandangan Terhadap
Akuntansi
BERBAGAI PANDANGAN TERHADAP
AKUNTANSI
✢ Akuntansi sebagai catatan historis
✢ Akuntansi sebagai bahasa
✢ Akuntansi sebagai polotik antar perusahaan
✢ Penentuan standar akuntansi adalah proses politik
✢ Akuntansi sebagai mitologi
✢ Akuntansi sebagai informasi komunikasi dan keputusan
✢ Akuntansi sebagai barang ekonomi
✢ Akuntansi sebagai komoditi sosial
✢ Akuntansi sebagai ideologi dan eksploitasi
✢ Akuntansi sebagai klub sosial
3
Apa yang Dimaksud Teori ?
APA YANG DIMAKSUD TEORI ?

 Teori dapat dirumuskan dengan mudah apabila teori dilihat


sebagai struktur bahasa berdasarkan elemen yang membentuk
teori tersebut. Atas dasar pemahaman seperti ini, teori dapat
dirumuskan dengan menggunakan berbagai pendapatan sesuai
dengan sudut pandang yang digunakan.
 Istilah teori sering digunakan secara berbeda. Teori sering
dinamakan dengan hipotesis atau proposisi.
 Bentuk yang palng sederhana dari teori adalah pernyataan
terhadap suatu keyakinan yang dinyatakan dalam bahasa. Salah
satu definisi dari teori adalah sistem deduktif yang menyatakan
berkurangnya unsur generalisasi. Braithwaite (1968. Hal. 22):

5
APA YANG DIMAKSUD TEORI ?

 “Teori ilmiah merupakan sistem deduktif dimana konsekwensi


yang diobservasi secara logis mengikuti hubungan antara
fakta yang diobservasi dengan seperangkat hipotesis dari
sistem tersebut. Oleh karena itu study mengenai scientific
theory merupakan study tentang sistem deduktif yang
digunakan dalam teori tersebut.”
 Definisi yang lain, diajukan oleh Popper (1968) yang lebi
menekankan pada sifat empiris dan teori dibandingkan
kompenen logika yang dikemukakan oleh Braithwaite:
 “Teori adalah area yang digunakan untuk menangkap apa
yang kita namakan “dunia”, untuk merasionalkan dan
menjelaskan (p.59).
6
Perumusan Teori
PERUMUSAN TEORI

 Pembentukan suatu teori umumnya berawal dari fenomena yang


terjadi dalam kehidupan manusia.

 Akuntansi mungkin dapat dipandang sebagai “social secience”,


proses pengukuran dan masalah teknis. Oleh karena itu dalam
mereview suatu teori ilmiah (secientific theory), kita perlu mrnguji
asumsi yang dibuat dengan menggunakan metode ilmiah dan
sudut pandang lain. Masalah utamanya terletak pada metode
yang digunakan apakah metode ilmiah (scientific) atau metode
alamiah (naturalistic/interactive). Pendekatan ilmiah lebih bersifat
terstruktur dan terencana dalam hal perancangan risetnya,
dimana masalah, hipotesis dan teknik penelitiannya dinyatakan
secara jelas.
8
A. TEORI SEBAGAI BAHASA

 Teori harus diekspresikan dalam bentuk bahasa baik yang


bersifat verbal atau matematis.

 Teori dapat dinyatakan dalam bentuk kata atau tanda (simbol).


Studi tentang simbol, dalam filsafat pengetahuan, dikenal
dengan istilah semiology. Secara garis besar semiology terdiri
dari tiga bagian, yang dapat dikatakan sebagai unsur teori, yaitu:
1. sintatik,
2. sematik, dan
3. pragmatik.

9
B. TEORI SEBAGAI PENALARAN
(REASONING)
 Di samping dapat dipandang sebagai bahasa, teori juga dapat
dirumuskan berdasarkan model penalaran yang digunakan,
Artinya, bagiamana teori tersebut dihasilkan apakah melalui
argumen/penalaran yang berasal dari sesuatu yang bersifat
umum ke khusus (penalaran deduktif) atau berasal dari sesuatu
yang bersifat khusus ke umum (penalaran induktif).

1) Pendekatan Deduktif
Dalam pendekatan deduktif, tujuan merupakan bagian yang
paling penting. Tujuan yang berbeda akan memerlukan struktur
yang berbeda dan dapat menghasilkan prinsip-prinsip yang
berbeda. Metode yang digunakan dalam penalaran deduktif
adalah metode aksioma atau matematik. 10
B. TEORI SEBAGAI PENALARAN
(REASONING)
2) Pendekatan Induktif
Pendekatan induksi didasarkan pada pembuatan
kesimpulan yang berasal dari generalisasi atas fenomena yang
bersifat khusus (spesifik). Penalaran induktif dimulai dengan
adanya observasi terhadap seperangkat fenomena tertentu yang
merupakan perwujudan dari sesuatu yang dapat memberikan
gambaran umum dari suatu fenomena. Dari sesuatu yang
sifatnya spesifik tersebut, kemudian dianalisis hubungannya
(persamaan dan perbedaannya) untuk digunakan sebagai acuan
untuk melakukan generalisasi. Generalisasi didasarkan pada
bukti empiris yang ditemui dalam kegiatan observasi tersebut.
Jadi, berbeda dengan pendekatan deduktif, dalam pendekatan
induktif kebenaran dari suatu teori tidak didasarkan pada alur
logikanya tetapi pada pengujian secara empiris. 11
C. TEORI SEBAGAI JUSTIFIKASI
(PEMBENARAN)
 Teori sebagai pembenaran merupakan pendekatan dalam
perumusan teori yang bersifat normatif. Atas dasar pendekatan ini
teori dianggap sebagai resep untuk dijadikan acuan dalam praktik
tentang apa yang seharusnya dilakukan. Jadi, teori normatif ini
berusaha memberikan pedoman apa yang seharusnya dilakukan
berdasarkan pertimbangan nilai (value judgement) yang
digunakan dalam merumuskan teori.

 Teori normatif sering dinamakan teori a priori (artinya dari sebab


ke akibat , atau bersifat deduktif). Alasannya,teori normative
bukan dihasilkan dari penelitian empiris , tetapi dihaslkan dari
kegiatan “semi –research” . teori normatif hanya menyebutkan
hipotesis tentang bagaimana sesuatu seharusnya dipraktikan,
tanpa menuji hipotesis tersebut. 12
D. TEORI SEBAGAI PENJELASAN &
PREDIKSI

 Atas dasr pendekatan ini , teori dianggap bebas nilai


(netral). Jadi , teori ini dirumuskan berdasarkan bukti
empiris untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam praktik
dan memprediksi apa yang akan terjadi seandainya ada
perubahan tertentu.

 Aliran positif merupakan pandangan yang dikenal luas


dikalangan akademisi saat ini. Aliran ini pada awalnya
dikenalkan oleh akademisi di University of Chicago dan
meluas ke berbagai universitas seperti Rochester,
California, Barkley, Standford dan New York.
13
D. TEORI SEBAGAI PENJELASAN &
PREDIKSI

 Teori positif didasarkan pada anggapan bahwa kekuasaan


dan politik merupakan sesuatu yang tetap dan system
social dalam organisasi merupakan fenomena empiris
konkrit danbebas nilai atau tidak tergantung pada manajer
dan karyawan yang bekerja dalam organisasi tersebut
(Machintos, dikutip Nur Indriantoro, 1999).

 Atas dasar hal ini, pendukung aliran positif menganggap


dirinya sebagai pengamat yang netral , obyektif, dan tidak
dipengaruhi nilai berkaitan dengan fenomena yang diamati.

14
Pengujian Terhadap Teori
PENGUJIAN TERHADAP TEORI

 Fungsi penting dari suatu metodologi ilmiah adalah


menguji teori untuk menentukan apakah teori tersebut
betul-betul dapat diterima . oleh karena itu diperlukan
criteria yang jelas untuk menetukan kebenaran suatu teori.
Kebenaran suatu teori harus dapat diuji baik secara logis
maupun empiris sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam perumusan teori.

 Dalam menguji suatu teori, prlu dibedakan antar definisi


kebenaran dengan kriteria kebenaran.

16
PENGUJIAN TERHADAP TEORI

Tiga criteria dasar yang sering digunakan adalah :


1. Dogmatis,
2. Terbukti Sendiri (Self-Evident), dan
3. Ilmiah.
 Sintaktik dan Induksi
 Falsifikasi
 Paradigma Dan Revolusi
 Research Programmes

17
THANKS!

ANY
QUESTIONS ?

Anda mungkin juga menyukai