Tn “J” datang ke RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang pada tanggal 04 Oktober 2014 pukul 18:45
WIB dengan keluhan pasien mengatakan demam ± 2 bulan SMRS, demam naik turun. Pasien
juga mengatakan batuk berdahak ± 1 tahun SMRS kadang ada sesak.
K SUBJECT O A P
Nama Tn. J
Jenis Kelamin Pria
Umur 44 tahun
Berat 35 kg
Agama Kristen
Keluhan Demam ± 2 bulan SMRS, demam naik turun. Pasien juga mengatakan batuk berdahak ± 1
tahun SMRS, kadang sesak, sulit tidur, tidak nafsu makan, dan sering mual muntah.
Alamat Jl. Dsn. Suka Damai RT 04/004. Pasigi. Mempawah Hulu
Riwayat Penyakit Tuberkulosis (TB) paru hanya 2 bulan pengobatan
Riwayat sosial Pasien mengatakan pernah berganti-ganti pasangan ketika
berhubungan intim dan pasien memiliki riwayat mentato badannya
Riwayat penyakit Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
keluarga menular dan penyakit kronis lainnya.
K S Object A P
Hasil laboratorium:
Pemeriksaan Laboratorium
Golongan darah : B
HbsAg : Non-reaktif
HIV : R/Reaktif
BTA : +
K S O Assesment P
Pemeriksaan
Hiv (+)
K S O A Plan
Untuk terapi nya, pertama pasien
diberi terapi OAT tanpa obat ART
(anti retro virus terlebih dahulu) untuk
HIV/AIDS
mengubah infeksi aktif menjadi tidak
+ TB
aktif dan tidak menular lagi.
Pengobatan intensif dilakukan selama
2 bulan intensif.
K S O A Plan
• 2HRZE/4(HR)
• INH : 300 mg
• Rifampisin: 450 mg
• Pirazinamid: 500 mg
• Etambutol: 500 mg
• Vitamin B6 25 mg 1 x 1.
• S1DD1
Terapi ARV
Mengatur pola
Pemberian edukasi mengenai
makan yang baik
patofisiologi dan penyebaran
infeksi HIV
Mengikuti program
kesehatan tentang
Memakai masker kesehatan
a. Pengawasan dan Kepatuhan Pasien dalam Pengobatan OAT
Ketaatan pasien pada pengobatan TB sangat penting untuk mencapai kesembuhan, mencegah
penularan dan menghindari kasus resisten obat.
Kesembuhan pasien dapat dicapai hanya bila pasien dan petugas pelayanan kesehatan berkerjasama
dengan baik dan didukung oleh penyedia jasa kesehatan dan masyarakat.
b. Jasa Pelayanan Kesehatan Pengawas Menelan Obat (PMO)
Fungsinya:
Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan.
Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat teratur.
Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentuka.
Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TB yang mempunyai gejala-gejala mencurigakan TB
untuk segera memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan.
Memberikan informasi penting kepada pasien dan keluarganya tentang TB.