Interaksi Obat pada Tahap

Formulasi

Kelompok 5 Melisa Oktavia

Yolanda Mayestika Wati
Olvi Semartha
Pratiwi Yanel Putri
Rindu Okditanisa
 Interaksi Obat Pada Tahap
Formulasi
= interaksi farmasetik
= drug incompatibility
= tidak dapat bercampurnya obat

Interaksi yg terjadi krn adanya perubahan/ reaksi

fisika dan kimia antara 2 obat atau lebih yg dpt
dikenal/dilihat, berlangsung diluar tubuh dan
mengakibatkan aktifitas farmakologik obat tsb
hilang atau berubah
 Prinsip Interaksi farmasetik

• adalah interaksi langsung secara fisika dan

atau kimiawi, yang mungkin terlihat sebagai
pembentukan endapan, perubahan warna, dll,
atau mungkin juga tidak terlihat dari hasil
interaksi yang terjadi.

AKIBAT : INAKTIVASI OBAT

 Interaksi Obat Secara Fisika
• adalah perubahan-perubahan yang tidak diinginkan
yang timbul pada waktu obat dicampur satu sama
lain tanpa terjadi perubahan-perubahan kimia.
• Contoh :
- Meleleh atau menjadi basahnya campuran serbuk
- Tidak dapat larut dan obat-obat yang apabila
disatukan tidak dapat bercampur secara homogen
- Penggaraman (salting out)
- Adsorpsi obat yang satu terhadap obat yang lain.
 Interaksi Obat Secara Kimia
• Yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada waktu
pencampuran obat yang disebabkan oleh
berlangsungnya reaksi kimia/interaksi. Termasuk di
sini adalah :
– Reaksi-reaksi di mana terjadi senyawa baru yang
mengendap.
– Reaksi antara obat yang bereaksi asam dan basa.
– Reaksi yang terjadi karena proses oksidasi/reduksi
maupun hidrolisa.
– Perubahan-perubahan warna.
– Terbentuknya gas dll.
Interaksi Farmasetik Pada Sediaan Padat
 Interaksi Farmasetik Pada Salep
Disebabkan: Pengatasan:
1. Keluarnya air • Penggantian sebagiam
- adanya air basis dengan basis yang
- larutan obat tdk mampu menyerap air
terserap oleh basis • Penambahan suatu zat
2. Obat tdk atau sukar yang dapat membantu
campur dengan bassis campurnya obat dgn
basis
3. Terbentuknya senyawa
lain karena reaksi kimia • Campur tidak langsung
• Coret salah satu obat
dengan minta
persetujuan dokter
 Contoh Interaksi Obat di Luar Tubuh
No. Obat Obat Mekanisme kerja Efek Solusi
Precipitant Object (B)
(A)
1. Penicilin Larutan RL Terbentuknya Penicillin tidak obat tidak
(Ringer senyawa kompleks aktif (endapan) dicampur
Laktat) dan endapan bersamaan

2. Karbenisilin Gentamisin menghambat kerja Gentamisin tidak Tidak

gentamisin aktif, kabenisilin dicampur
rusak secara
bersamaan
3. Rifampisin Isoniazid Digerus bersamaan, INH mengalami Pemberian
(INH) menurunkan penurunan obatnya
aktifitas INH aktifitas dipisah, tidak
karena sifat digerus
rifampisin yang bersama.
higroskopis.
4. Amfoterisin Larutan Membentuk Amfoterisin akan Amfoterisin
garam senyawa kompleks mengendap dalam tidak dicampur
fisiologis/ sehingga terjadi larutan garam bersamaan
larutan proses pengendapan fisiologis/larutan dengan cairan
Ringer Ringer infus
5. Fenitoin Larutan Terjadinya interaksi Fenitoin akan Fenitoin tidak
dextrose 5 % antara fenitoin mengendap dalam dicampur
dengan larutan larutan dextrose bersamaan
dextrose 5 % jika 5% dengan cairan
diberikan secara infus
bersamaan
6. Diazepam Cairan Infus Terjadinya interaksi Diazepam akan Diazepam
antara diazepam mengendap dalam diberikan
dengan cairan infus cairan infus secara terpisah
jika diberikan secara dengan cairan
bersamaan infus
7. Aspirin Natrium Dalam udara Aspirin Pemakaian
bikarbonat terdapat H2O Terhidrolisis wadah ampul
kemungkinan yang berwarna
terjadinya hidrolisis gelap
8. Oksitetra Diphenhidra Terjadinya interaksi Oksitetrasiklin- Oksitetrasiklin
min antara HCl akan -HCl tidak
siklin- HCl
oksitetrasiklin-HCl mengendap dalam dicampur
dengan larutan bersama cairan
diphenhidramin jika diphenhidramin diphenhidrami
diberikan secara n
bersamaan
9. Phenitoin-Na Infus Terjadinya interaksi Phenitoin-Na akan Phenitoin-Na
antara phenitoin-Na mengendap dalam tidak dicampur
dengan infus jika larutan infus bersama cairan
diberikan secara infus
bersamaan

10. Oksitertrasikli MgS04 Terjadi interaksi Terbentuk ikatan Oksitertrasikli

n- HCl antara komplek tak larut n- HCl tidak di
oksitetrasiklin-HCl Oksitetrasiklin-Ca campur
dengan MgSO4 bersama
MgSO4
 AKIBAT INTERAKSI OBAT
1. INTERAKSI YG MENGUNTUNGKAN
Misal :
- Fe dg Vit C : meningkatkan
absorpsi Fe
2. INTERAKSI YANG MERUGIKAN
Misal :
- Tetracyclin dengan semua
yang mengandung Ca, Fe,
Mg, Al : terbentuk ikatan
komplek yg tak larut.

Akibat interaksi :
potensiasi
kerusakan
toksik/efek samping
 Tindakan Untuk Menghindari
Interaksi Farmasetik
• Jangan memberikan suntikan campuran
obat kecuali kalau yakin betul bahwa
tidak ada interaksi antar masing-masing
obat
• Dianjurkan sedapat mungkin juga
menghindari pemberian obat bersama-
sama lewat infus
• Selalu memperhatikan petunjuk
pemberian obat dari pembuatnya
(manufacturer leaflet), untuk melihat
peringatan-peringatan pada
pencampuran dan cara pemberian obat
(terutama untuk obat-obat parenteral
misalnya injeksi infus dan lain-lain)
• Sebelum memakai larutan untuk
pemberian infus, intravenosa atau yang
lain, diperhatikan bahwa perubahan
warna, kekeruhan, dari larutan
• Siapkan larutan hanya kalau
diperlukan saja
• Botol infus harus selalu diberi label
tentang jenis larutannya, oabt-
obatan yang sudah dimasukan,
termasuk dosis dan waktunya.
• Jika harus memberi per infus dua
macam obat, berikan 2 jalur infus,
kecuali kalau yakin tidak ada
interaksi.
• Mengetahui sifat masing-masing
obat sehingga dapat memilih obat
yang tidak berinteraksi saat proses
pembuatan atau pencampuran obat.
• Pemilihan wadahpun harus
diperhatikan sehingga tidak terjadi
interaksi yang tidak diinginkan.
TERIMA KASIH