Anda di halaman 1dari 9

OLEH

Kelompok 4 :
Anggi Prasetia A.
Baiq Isnaini
Eka Rahayu
Eko Budi Laksono
Erdita Yasa
Heni Listiyowati
IBP Andika
Lusi Fitri
 Menurut Roy (1991) adapatasi adalah Tingkat
adaptasi seseorang sebagai sistem adaptasi
dipengaruhi oleh perkembangan individu itu
sendiri, dan penggunaan mekanisme koping.
 Model keperawatan adaptasi Roy adalah model
keperawatan yang bertujuan membantu
seseorang untuk beradaptasi terhadap
perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri,
fungsi peran, dan hubungan interdependensi
selama sehat sakit (Marriner-Tomery, 1994).
 Sistem Kognator
 Derajatadaptasi Model efektor
 Problem adaptasi
adaptif
Respon adaptif
 Stimulus fokal
Fisiologis
 Stimulus Konsep diri
konstektual Penampilan peran
 Stimulus residual Interdependensi
 Regulator
 Manusia
 Konsep sehat sakit
 Lingkungan
 Keperawatan
 Model Fungsi Fisiologi.
 Model Konsep Diri ( The physical self dan The
personal self)
 Model fungsi peran
 Mode fungsi peran
 Mode Interdependensi
 Mode interdependensi
Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai
keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan
terintegrasi secara keseluruhan. Integritas atau
keutuhan manusia menyatakan secara tidak langsung
bahwa kesehatan atau kondisi tidak terganggu
mengacu kelengkapan atau kesatuan dan
kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi
manusia.
Jadi, kesehatan ini lebih dari tidak adanya sakit
tapi termasuk penekanan pada kondisi sehat
sejahtera.
 Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di
luar manusia. Lingkungan merupakan masukan (input)
bagi manusia sebagai sistem yang adaptif sama halnya
lingkungan sebagai stimulus eksternal dan internal.
Lebih lanjut stimulus itu dikoelompokkan menjadi tiga
jenis stimulus yaitu : fokal, konstektual, dan residual.
 Lebih luas lagi lingkungan didefinisikan sebagai segala
kondisi, keadaan disekitar dan mempengaruhi keadaan,
perkembangan dan perilaku manusia sebagai individu
ata kelompok.
Roy merekomendasikan pengkajian dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Tahap I : Pengkajian Perilaku.

2. Tahap II: Pengkajian faktor – faktor yang berpengaruh

a. Identifikasi stimuli focal merupakan perubahan penilaku yang


dapat diobserasi.
b. Identifikasi stimuli kontekstual ini berkontribusi terhadap
penyebab terjadinya perilaku atau presipitasi oleh stimulus focal.
c. Identifikasi stimuli residual.

1) Diagnosa keperawatan.
d. Penentuan Tujuan

e. Intervensi

f. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai