Askep Pada Pasien Fraktur
Askep Pada Pasien Fraktur
13
A. Fraktur Terbuka
1. Perawatan darurat
Perawatan darurat yang Fraktur dibalut untuk
mengalami fraktur, antara lain mempertahakan kesejajaran
mengimobilisasi fraktur, dan mencegah fraktur dari
mempertahankan perfusi dislokasi. Membalut
jaringan, dan mencegah meredakan nyeri dan
infeksi. Luka terbuka ditutup mencegah kerusakan lebih
dengan balutan steril dan lanjut ke arteri, saraf, dan
perdarahan dikendalikan tulang.
dengan balut tekan.
14
2. Medikasi
Pasien yang mengalami fraktur pada awalnya akan
membutuhkan analgesia untuk meredakan nyeri.
- Pada kasus fraktur multiple opioid diberikan pada
awalnya.
- NSAID diprogramkan untuk mengurangi inflamasi
- Antibiotik dapat diberikan secara profilaksis
- Antikoagulen dapat diprogramkan untuk mencegah
DVT.
15
B. Seluruh Fraktur
1. OREF
Penanganan intraoperatif pada fraktur terbuka derajat III
yaitu dengan cara reduksi terbuka diikuti fiksasi eksternal
(open reduction and external fixation= OREF) sehingga
diperoleh stabilisasi fraktur yang baik. Keuntungan fiksasi
eksternal adalah memungkinkan stabilisasi fraktur
sekaligus menilai jaringan lunak sekitar dalam masa
penyembuhan fraktur.
2. ORIF / Pembedahan
ORIF adalah suatu bentuk pembedahan dengan pemasangan
internal fiksasi pada tulang yang mengalami fraktur. Fungsi ORIF
untuk memepertahankan posisi fragmen tulang agar tetap
menyatu dan tidak mengalami pergeseran.
17
3. Imobilisasi
Imobilisasi fraktur adalah upaya yang dilakukan untuk
menahan fragmen tulang sehingga kembali seperti semula
secara optimum. Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang
dipertahankan dalam posisi kesejajaran yang benar sampai
terjadi penyatuan.
Imobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna
(pembalutan, gips, bidai) dan interna (implan logam).
18
4. REHABILITASI
Kegelisahan, ketidaknyamanan dikontrol dengan berbagai
pendekatan (misal meyakinkan, perubahan posisisi,
strategi peredaan nyeri)
Partisipasi dalam aktivitas hidup sehari-hari diusahakan
untuk memperbaiki kemandirian fungsi dan harga diri, dan
pengembalian bertahap pada aktivitas semula
19
Pemeriksaan Penunjang
DO:
• Terdapat bagian tulang yang
menonjol dan krepitus di
femur sinistra, tulang keluar
dari permukaan kulit,
perdarahan.
• Hasil Rontgen Femur Sinistra:
Fraktur Komunitif.
ANALISA DATA
Data Diagnosa Etiologi
Keperawatan
DS: Hambatan Mobilitas Kerusakan
• Klien datang dengan keluhan Fisik integritas struktur
patah tulang pada femur sinistra tulang
dan luka terbuka.
• Klien mengatakan tungkai
sinistra sakit untuk digerakkan.
DO:
• Palpasi daerah farktur ada
bagian tulang yang menonjol
dan ada krepitus di femur
sinistra, tulang keluar dari
permukaan kulit, perdarahan.
• Tingkat kesadaran
composmentis.
• TTV: TD 100/60 mmHG, HR 112
x/menit, T 37OC, RR 20 x/menit.
• Terpasang spalk
ANALISA DATA
Data Diagnosa Keperawatan Etiologi
DS: Resiko Infeksi Prosedur Invasif
• Klien datang dengan
keluhan patah tulang pada
femur sinistra dan luka
terbuka.
DO:
• Palpasi daerah farktur ada
bagian tulang yang
menonjol dan ada krepitus
di femur sinistra, tulang
keluar dari permukaan kulit,
perdarahan.
• Lekosit 12.000
• Terpasang spalk, rencana
ORIF, terpasang Infus RL 28
tts/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA
1 Nyeri Akut b.d agens cedera fisik
2 Hambatan Mobilitas Fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang
3 Resiko Infeksi b.d prosedur Invasif
INTERVENSI
NO. Tujuan & Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Dx
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Lakukan pengkajian nyeri secara
selama 3x24jam diharapkan masalah komprehensif termasuk lokasi,
keperawatan nyeri akut dapat teratasi karakteristik, dursi, frekuensi,
dengan kriteria hasil: kualitas dan faktor presipitasi
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu b. Observasi reaksi non-verbl dari
penyebab nyeri, mampu ketidaknyaman
menggunakan tehnik nonfarmakologi c. Gunakan teknik komunikasi
untuk mengurangi nyeri, mencari terapeutik untuk mengetahui
bantuan) pangalaman nyeri pasien
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang d. Kontrol lingkungan yang dapat
dengan menggunakan manajemen mempengaruhi nyeri
nyeri e. Observasi tanda-tanda vital
3. Mampu mengenali nyeri (skala, f. Observasi keadaan umum pasien
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) g. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
4. Menyatakan rasa nyaman setelah h. Ajarkan teknik relaksasi
nyeri berkurang i. Kolaborasi dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
j. Kolaborasi dengan anggota tim
kesehatan lainnya
INTERVENSI
NO. Tujuan & Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Dx
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital
keperawatan selama 3x24jam 2. Observasi keadaan umum
diharapkan masalah keperawatan pasien
gangguan mobilitas fisik dapat 3. Ajarkan pasien tentang
teratasi dengan kriteria hasil: teknik ambulasi
a. Klien meningkat dalam 4. Kaji kemampuan pasien
aktivitas fisik dalam mobilisasi
b. Mengerti tujuan dan 5. Latih sesuai dalam
peningkatan mobilitas pemenuhan kebutuhan ADLs
c. Memverbalisasikan perasaan secara mandiri sesuai
dalam meningkatkan kekuatan kemampuan
dan kemampuan berpindah 6. Bantu klien untuk
d. Memperagakan penggunaan menggunakan tongkat saat
alat berjalan dan cegah terhadap
e. Bantu untuk mobilisasi cedera
(walker)
INTERVENSI
NO. Tujuan & Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Dx
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Cuci tangan sebelum dan
keperawatan selama 3x24jam sesudah tindakan
diharapkan masalah keperawatan keperawatan
resiko infeksi dapat teratasi dengan 2. Monitor kerentanan
kriteria hasil: terhadap infeksi
a. Klien bebas dari tanda dan gejala 3. Batasi pengunjung bila
infeksi perlu
b. Mendeskripsikan proses 4. Instruksikan pada
penularan penyakit, faktor yang pengunjung untuk mencuci
mempengaruhi penularan serta tangan saat berkunjung
penatalaksanaannya dan setelah berkunjung
c. Menunjukkan kemampuan untuk meninggalkan pasien
mencegah timbulnya infeksi 5. Ajarkan pasien dan
d. Jumlah leukosit dalam batas keluarga tanda dan gejala
normal infeksi
e. Menunjukkan perilaku hidup 6. Ajarkan cara menghindari
sehat infeksi.
SUMBER
Nanda-I Diagnosa Keperawatan, Definisi dan Klasifikasi, 2018-2020
Nursing Outcomes Classification (NOC), ELSEVIER
Nursing Interventions Classification (NIC), ELSEVIER
Telaah Jurnal