Anda di halaman 1dari 16

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA

(mmd)
kelurahan Kampung Seraya
tahun 2018

UPT. Puskesmas Tanjung Sengkuang


Definisi dan tujuan MMD
• MMD merupakan pertemuan seluruh warga desa
untuk membahas hasil SMD (survei mawas diri)
dan merencanakan penanggulangan masalah
kesehatan yang diperoleh dari SMD (Depkes RI,
2007).
• Tujuan pelaksanaan MMD :
1. Mengenal masalah kesehatan di wilayahnya.
2.Bersepakat untuk menanggulangi masalah
kesehatan.
3.Menyusun rencana kerja untuk menanggulangi
masalah kesehatan.
Definisi SMD (survei mawas diri)
• SMD merupakan kegiatan pengenalan, pengumpulan,
dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan
kader dan tomas setempat di bawah bimbingan
petugas kesehatan (Depkes RI, 2007)
• Pelaksanaan SMD
dengan melakukan interview/ wawancara terhadap
responden dan melakukan pengamatan terhadap
rumah dan lingkungan
• Hasil SMD menjadi dasar untuk menyusun pemecahan
masalah dengan menggali sumber daya yang ada atau
yang dimiliki.
Hasil Survei Mawas Diri di kelurahan KAMPUNG
SERAYA tahun 2018

No Indikator Permasalahan Persentase

Merasa bermasalah
1 Kesehatan Anak dengan tumbuh 92,8%
kembang anak
Kurangnya
2 Penyakit TB penyuluhan penyakit 91,8%
TB
Kebiasaan
3 PHBS Mengkonsumsi 87,8%
Alkohol dan NAPZA
Kurangnya
4 HIV Pengetahuan 74,3%
Tentang Penyakit HIV
Keluarga Hampir Separuh
5 48%
Berencana Tidak Ber-KB
ANALISIS PENYEBAB MASALAH

DENGAN DIAGRAM FISHBONE


Masalah masyarakat merasa ada
masalah dengan tumbuh kembang
anak
MATERIAL MAN
Kurang fasilitas Kurang pahamnya tingkat pendidikan
umum dan PAUD di orangtua tentang masyarakat
lingkungan untuk tumbuh kembang
bermain anak yang anak
dapat mendukung Masalah
tumbuh kembangnya masyarakat merasa
ada masalah
Kurangnya alokasi Kurangnya sarana dengan tumbuh
dana yang dalam kembang anak
diperuntukkan untuk mensosialisasikan
sosialisasi tumbuh masalah tumbuh kurangnya media
kembang anak kembang anak ke penyuluhan tentang
masyarakat luas tumbuh kembang
MONEY anak
METHOD
Masalah penyuluhan penyakit TB

Faktor tingkat pendidikan


MATERIAL MAN masyarakat
Faktor ketidakseimbangan Kurangnya jumlah tenaga
antara jumlah petugas TB kesehatan khususnya
dengan luas wilayah tenaga PROMKES dan
Media penyuluhan ANALIS kesehatan
masih kurang Puskesmas
Faktor perilaku
masyarakat kurang
peduli Masalah
Faktor penyuluhan
Faktor kurangnya minat penyakit TB
penghasilan
masyarakat untuk menjadi
rendah
kader TB
Faktor sanitasi tempat Faktor kurang
Faktor kurangnya
tinggal yang tidak gizi
minat dan kepedulian
masyarakat ketika memadai Faktor tidak adanya uang
adanya jadwal perjalanan dinas untuk
penyuluhan METHOD petugas
MONEY
Masalah kebiasaan mengonsumsi
NAPZA
Tingkat
MATERIAL MAN
pengetahuan yang
Terdapat produk rendah tentang
oplosan bahaya NAPZA
Faktor kebiasaan
Faktor pergaulan
Tidak ada aturan masyarakat
dalam membeli
seperti pembatasan Masalah
umur kebiasaan
Adanya wilayah yang sulit mengonsumsi
untuk dijangkau oleh aparat Harga relatif NAPZA
setempat untuk ditertibkan murah
Kurangnya peran serta Terdapat
masyarakat dalam hal produk
melaporkan kasus – kasus oplosan
yang berhubungan dengan
NAPZA
METHOD MONEY
Masalah rendahnya pengetahuan dan merasa
kurang dilakukan pemeriksaan HIV
Kurangnya jumlah petugas
MAN yang turun ke masyarakat,
Kurangnya antusiasme
METHOD masyarakat untuk mencari
Sebagian penderita sulit tahu tentang penyakit HIV
Kurangnya kerjasama
dilacak karena tidak
dari keluarga untuk Masih ada stigma
memiliki identitas yang
memeriksakan anggota negative tentang HIV
lengkap, pada kelompok
masyarakat yang
yang beresiko sering kali Masalah
beresiko
tidak memiliki pendamping rendahnya
Kurangnya sosialisasi
( keluarga ). pengetahuan
tentang HIV ke masyarakat
dan merasa
kurang
Kurangnya anggaran dilakukan
untuk petugas melakukan pemeriksaan
Pelacakan pasien
kontak serumah HIV
yang mangkir dan
penjaringan pasien
baru

MONEY
Hampir separuh 48% tidak ber – KB
MATERIAL MAN

Adanya keterbatasan Kurangnya tenaga


stok KB di Puskesmas penyuluh KB

Hampir
separuh
48% tidak
masih perlu ditingkatkan
ber – KB
kerjasama dengan
BKKBN dalam hal
penyuluhan dan
pelaksanaan KB Kurangnya alat peraga
untuk penyuluhan KB

METHOD
ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
Masalah masyarakat merasa ada
masalah dengan tumbuh kembang
anak
• Meningkatkan sosialisasi tumbuh kembang anak
melalui kegiatan kelas ibu Balita yang lebih luas
cakupannya.
• Menggalang kerjasama dengan orang tua yang sudah
mengikuti kelas ibu Balita untuk berperan aktif ikut
mensosialisasikan ke masayarakat luas tentang
tumbuh kembang.
• Memacu kesadaran orangtua untuk mengikutkan
Balita nya ke kelas PAUD agar dapat
mengoptimalkan tumbuh kembang seorang anak.
Pengetahuan tentang TB yang
rendah
• Melaksanakan penyuluhan yang terjadwal yang
telah disepakati bersama dan menjadi tanggung
jawab bersama
• Menggalang kerjasama dengan lintas sektor untuk
lebih menggalakkan sosialisasi tentang TB
• Mengaktifkan kembali kader Posyandu dan Desa
Siaga untuk menjadi kader TB
• Mengajukan penambahan tenaga analis kesehatan
Masalah kebiasaan mengonsumsi
NAPZA
• Melibatkan lintas sektoral seperti : BNN dan
BABINKAMTIBMAS dalam mensosialisasikan dan
menjangkau wilayah yang selama ini sulit dikunjungi
• Mengadakan penyuluhan yang terjadwal dan dengan
kesepakatan bersama dengan masyarakat.
Masalah rendahnya pengetahuan dan merasa
kurang dilakukan pemeriksaan HIV

• Mengadakan penyuluhan yang lebih terjadwal dan


melibatkan LSM yang memiliki kepedulian
khususnya penyakit HIV – AIDS.
• Meningkatkan kerjasama dengan pihak lintas sectoral
( RT, RW, dan Kelurahan ) dalam hal pendataan
masyarakat khususnya yang baru menjadi warga.
• Mengajak masyarakat untuk membentuk SATGAS (
Satuan Petugas) yang berperan dalam penanganan
penderita HIV di wilayah tersebut.
Hampir separuh 48% tidak ber – KB

• Meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang


KB dengan melibatkan juga BKKBN.
• Membentuk kader dari kalangan generasi
muda yang berpatisipasi dalam gerakan KB.
• Bekerja sama lintas program dalam pengadaan
alat kontrasepsi
( kondom ).

Anda mungkin juga menyukai