Anda di halaman 1dari 29

Penyakit jantung rheumatic

Nur amaliah m
16-117
Definisi

• penyakit jantung rematik adalah kelainan katup jantung yg menetap


akibat demam rematik akut sebelumnya,terutama mengenai katup
mitral (75%),aorta (25%) jarang mengenai trikuspid dan pulmonal
Epidemiologi
• Merupakan perkembangan dari 60% penyakit demam rematik
• Demam rematik (DR) masih sering didapati pada anak di negara sedang
berkembang dan sering mengenai anak usia antara 5 – 15 tahun
• Prevalensinya dinegara sedang berkembang berkisar antara 7,9 sampai
12,6 per 1000 anak sekolah dan relatif stabil.
• PJR pada perempuan lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki dengan
perbandingan 1,6:1
• Data terakhir mengenai prevalensi demam rematik di Indonesia untuk
tahun 1981 – 1990 didapati 0,3-0,8 diantara 1000 anak sekolah dan jauh
lebih rendah dibanding negara berkembang lainnya
Etiologi
• infeksi Streptokokus β hemolitik grup A (ex:streptococcus pyogenes)
Faktor Risiko

• Faktor risiko yang berpengaruh pada timbulnya PJR dibagi menjadi faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor intrinsik, antara lain :
1.Demam rematik
-definisi
Demam rematik adalah suatu sindroma klinik penyakit akibat infeksi kuman Streptokokus β hemolitik grup
A pada tenggorokan yang terjadi secara akut ataupun berulang dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu
poliartritis migrans akut, karditis, korea, nodul subkutan dan eritema marginatum.
-Etiologi
infeksi kuman Streptokokus Beta Hemolitik grup A
Manifestasi
• Berdasrkan jonas
Kriteria/manifestasi untuk mendiagnosis demam
rematik akut
• Manifestasi mayor
-karditis/pankarditis
komplikasi paling serius,pada stadium lanjut mungkin pasien mengalami dispenia ringan-
sedang,rasa tak nyaman didada atau nyeri dada pleuritik,edema,batuk atau ortopnea
-poliartritis
ditandai kemerahan,pembengkakan,dan nyeri terus menerus pada beberapa sendi ,umumnya
sendi besar eksremitas bawah (lutut,pergelangan kak) dan atas (siku,pergelangan tangan) yg
berpindah-pindah
-korea sydenham
ditandai gerakan tidak terkontrol dari tubuh/ekskremitas,bisa juga disertai penurunan prestasi
disekolah, perubahan tingkah laku dan ketidakstabilan emosi
-eritema marginatum
Makula yang berwarna merah, pucat di bagian tengah, tidak terasa
gatal,Terutama timbul di daerah badan, pantat, anggota gerak bagian
proksimal
-nodul subkutan
terdapat di daerah ekstensor persendian, pada kulit kepala serta
kolumna vertebralis.Padat, tidak terasa nyeri .Tanda ini pada umumnya
tidak akan ditemukan jika tidak terdapat karditis
• Manifestasi minor
- artralgia
nyeri bagian sendi,tidak disertai warna kemerahan/pembengkakan
- demam
demam biasanya tinggi,mencapai sedikitnya 39c
- peningkatan reaksi fase akut (LED meningkat dan atau C reaktive
protein) interval PR memanjang
bukti infeksi streptokokus sebelumnya berupa:
-pada kultur hapusan faring tumbuh SBHGA atau tes cepat antigen
SBHGA positif
-peningkatan titer serologis antibodi
“jika disokong adanya bukti infeksi streptokokus sebelumnya dan
adanya 1 manifestasi mayor or 2 manifestasi mayor + 2
minor=menunjukan adanya demam rematik”
Berdasarkan WHO
Komplikasi DRA
• Gangguan perfusi jaringan
• Penyakit jantung rematik
• Edema pulmonal jika sudah menderita PJR
• Gagal jantung jika perjalanan penyakit sudah kronis
-diagnosis banding
• rheumatoid arthritis
• Lupus eritematosus
2.Faktor ekstrinsik
• Keadaan sosial ekonomi yg buruk
• Lingkungan padat penduduk
• Sanitasi buruk
Manifestasi PJR
1.Pankarditis
• kesulitan bernafas (dispnea)
• nyeri dada ringan sampai sedang
• nyeri dada pleuritik
• edema
• batuk
• ortopnea
• murmur
2.Perikarditis
• Perikardial friction rub:Perkusi menjadi semakin redup pada jantung,
suara jantung yang bergumam.
3.Mitral Regurgitation
• Ringan: tanda gagal jantung tidak terlihat,prekordium tenang dan
pada auskultasi terdapat holosistolik murmur yang menjalar ke aksila.
• Berat: tanda dari gagal jatung dapat terlihat,jantung membesar,
dengan impuls ventrikel kiri apikal yang berat
• Terdengar holosistolik murmur, serta murmur pendek mid-diastolik
yang bergemuruh/rumbling
4.Mitral Stenosis
• Lesi minimal: Asimtomatik
• Lesi berat: dispnea, ortopnea, PND , edema pulmonal dan aritmia
atrial
• hipertensi pulmonal -> dilatasi ventrikel
• kanan -> insufisiensi triskupid fungsional,hepatomegali, ascites, dan
edema
• mumur diastolik mitral yang panjang,bernada rendah dan rumbling
5.Aortic Regurgitation
• Ringan: asimtomatik
• Berat: tekanan darah sistolik meninggi dandiastolik merendah.Keringat
berlebihan. Dispnea dapat berkembang menjadi ortopnea, edema
pulmonal
• Murmur sistolik ejeksi
6. Aortic Stenosis
• Komisura katup dan cusps menjadi melekat dan bersatu, lubang katup
menjadi kecil dengan bentuk bulat atau segitiga.
• Murmur sistolik dan diastolik dari stenosis aorta dan insufisiensi terdengar
paling baik pada bagian bawah jantung.
7.Gagal Jantung Kongestif
• sekunder akibat insufisiensi katup yang berat atau miokarditis
• takipnea, ortopnea, distensi vena jugularis, rales,hepatomegali, ritme
galop, edema dan pembengkakan ekstremitas.
Patogenesis
• Susceptible host + group A streptococcus = Reaksi auto imun -Cross
reactivity - Kerusakan jaringan
• Epitope cross-reactivie (M-protein dan N- acetylglucosamine) yang
ada pada group A Strep, mirip dengan myosin, tropomyosin, keratin,
actin, laminin, vimentin
• Antibodi yang menempel pada endotel katup jantung, menyebabkan
masuknya CD4+ yang telah matang dan menyebabkan respon
inflamasi (T cell mediated inflammation)
Komplikasi PJR
• Aritmia atrial
• Edema pulmonal
• Emboli pulmonal
• Endokarditis inefektif
• Pembentukan trombus intrajantung
• stenosis mitral
• insufisiensi mitral
• stenosis aorta
• insufisiensi aorta

-diagnosis banding
• endokarditis
diagnosis

1. laboratorium
• kultur hapusan tenggorok –sebaiknya dilakukan sebelum pemberian
antibiotik. Teknik pengambilan sampel yg benar yaitu usapanpada kedua
tonsil dan faring posterior. Kultur ini umumnya negatif bila gejala DRA/PJR
mulai muncul
• Px darah:
-rapid test antigen streptokokus dpt mendeteksi antigen streptokokus grup
A scra cepat
-C Reactive Protein dan LED meningkat
-Erythrocyte sedimentation rate (ESR)
-ASTO/test antibodi lain meningkat
2. Penemuan Histologi
• Badan Aschoff di perikardium, regio perivaskular dari miokardium dan
endokardium.
• 3. Pencitraan
- Foto Toraks
-Echocardiografi
-Kateterisasi
• insufisiensi mitral: pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri
• Mitral stenosis: pembesaran atirum kiri dan pembesaran arteri
pulmonalis dan ruang jantung kanan
• Insufisiensi aorta: pembesaran ventrikel kiri dan aorta
4.Px EKG
-ditemukan sinus takikardi,kadang sinus bradikardia akibat
peningkatan tonus vagal
-blok AV derajat 1,proses inflamasi yg mengganggu nodus AV
-dijumpai tanda perikarditis akut,yaitu: elevasi segmen ST di II,III,aVF,
dan V4-V6.
-pasien PJR bisa mengalami flutter atrium,takikardi atrium atau
fibrillasi atrium yg terjadi akibat dilatasi atrium pada PJR katup mitral yg
kronis
5.Px ekokardiografi
digunakan untuk menilai derajat insufisiensi/stenosis katup,efusi perikard dan
disfungsi ventrikel.
-pasien DRA dengan karditis ringan:memperlihatkan regurgitasi mitral ringan yg
menghilang beberapa minggu/bulan kemudian
-pasien karditis sedang-berat:regurgitasi mitral/aorta akan menetap
-gambaran ekokardiografi terpenting adl dilatasi anulus,elongasi kordae mitra dan
semburan regurgitasi mitral ke postero-lateral
-ventrikel kiri mungkin mengalami dlatasi dengan fraksi ejeksi/fraksi pemendekan
yg normal/meningkat
-penyebab GJK adalah insufisiensi katup akibat endokarditis
-pada PJK kronis,ekokardiografi mendeteksi adanya stenosis katup(akibat
penebalan/pengapuran daun katup,fusi komisura/kordae tendinea)
Tata laksana
Penatalaksanaan medis pada mereka yang menderita PJR adalah untuk
• Mengeliminasi faringitis GABHS
• Mensupresi inflamasi dari respon autoimun
• Memberikan tatalakasana suportif bagi penderita gagal jantung.
Prognosis
• Manifestasi DRA,80% kasus reda dlm waktu 12 minggu,selebihnya
mungkin berlanjut dan mereda setelah 15 minggu
• Dengan penicilin,dari DRA jadi PJR 9-39%,tanpa penicilin bisa
mencapai 60-70%
• Pada pasien dengan murmur akibat insufisiensi katup pasca DRA,ada
berbagai faktor yg mempengaruhi (beratnya karditis,ada-tidaknya
rekurensi,jarak waktu dari mulainya DRA) mempengaruhi
kemungkinan terjadinya kelainan katup jantung/hilangnya murmur
• Secara umum,insiden PJR setelah 10tahun 34% pd pasien tanpa
serangan DRA ulangan, tapi menjadi 60% pasien dengan DRA
ulangan.jadi pencegahan DRA sekunder amat penting.

Anda mungkin juga menyukai