Anda di halaman 1dari 32

MENSTRUASI

TIDAK TERATUR
B-11
Ketua : Nur Rahmadina (1102014200)
Sekretaris : Nour Indah Ogita (1102013213)
Anggota : Nandi Rusnandi (1102013208)
Nimas Ayu Azizah (1102014194)
Nurul Dahniar Latupono (1102013220)
Putri Rahayu Mulyo (1102014216)
Rizkya Farhan (1102014233)
Salsha Alyfa Rahmani (1102014236)
Siti Aisyah (1102014250)
Tri Bakti Oktarizal (1102014267)
SKENARIO
MENSTRUASI TIDAK TERATUR

 Seorang wanita, 20 tahun, mahasiswi universitas yarsi, datang ke poliklinik RS dengan


keluhan haid tidak teratur yaitu sejak 6 bulan yang lalu. Setiap haid lamanya 2-3
minggu. Dua hari ini, haid banyak sekali (5x ganti pembalut sehari). Pasien
mendapatkan haid yang pertama sejak usia 12 tahun, teratur setiap bulan.

 Pemeriksaan fisik didapatkan:


 Keadaan umum : tampak pucat
 Kesadaran : Komposmentis
 TD : 110/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Jantung dan paru : dalam batas normal
 Pemeriksaan luar ginekologi :
 Abdomen :
 Inspeksi : perut tampak mendatar
 Palpasi : lemas, fundus uteri tidak teraba di atas simfisis
 Auskultasi : bising usus normal
 Vulva/vagina : fluksus (+)
 Pemeriksaan penunjang :
 USG Ginekologi : uterus bentuk dan ukuran normal, ovarium kanan dan kiri normal. Tidak
tampak massa pada adneksa kanan dan kiri.
 Lab darah rutin: Hb 10g/dL, trombosit 300.000/uL, lain-lain normal

 Berdasarkan pemeriksaan di atas, Dokter menduga kelainan haid disebabkan oleh


ketidakseimbangan hormonal.
 Pasien juga bingung apakah keluhan ini karena haid atau istihadhah sehingga ragu dalam
melaksanakan hukum Islam.
KATA – KATA SULIT
 Fluksus : cairan yang keluar dari vagina dengan jumlah yang
banyak.
 Adneksa : struktur tambahan pada ukterus
 Istihadhah : darah yang keluar bukan pada waktu haid atau nifas
(penyakit).
PERTANYAAN
 Mengapa haid tidak teratur ?
 Hormon apa yang tidak seimbang pada kasus diatas ?
 Mengapa terjadi pengeluaran fluksus ?
 Mengapa haidnya banyak ?
 Bagaimana cara membedakan haid dan istihadhah ?
 Mengapa dokter menyarankan laboratorium darah rutin ada apa hubungannya dengan
skenario di atas ?
 Mengapa terjadi penurunan Hb ?
 Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya ketidakteraturan haid ?
 Bagaimana proses haid terjadi ?
 Organ apa yang terganggu pada kasus di atas ?
 Apa diagnosis dari skenario ini ?
 Bagaimana penanganan pada skenario ini ?
JAWABAN
 Karena terjadinya gangguan hormon dan mengalami ketidakseimbangan.
 Hormon GNRH, FSH, LH, esterogen, progesteron.
 Karena sedang haid dan terjadi peluruhan endometrium.
 Karena terjadinya gangguan hormon dan mengalami ketidakseimbangan
 Perbedaan haid dengan Istihadhah. Dimana istihadhah tidak bersiklus, dimana haidnya lebih dari 14 hari.
 Karena pasien mengalami pendarahan, pucat dan itu untuk melihat terjadinya anemia, kadar trombosit.
 Karena pendarahan yang banyak.
 Hormone, stress, gaya hidup, dan makanan
 Dimana jika pasien mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kolesterol akan menyebabkan
hormon estrogen dan progesteron banyak.
 Saat ovum keluar dari ovarium akan merangsang hormon dan terjadi penebalan dinding endometrium
akhirnya terjadilah peluruhan endometrium.
 Organ uterus.
 Menorrhagia.
 Terapi hormonal.
HIPOTESIS
 Ketidak seimbangan hormon GNRH, FSH, LH, esterogen, progesteron
yang dipicu oleh stress, gaya hidup, dan makanan yang dapat
menyebabkan siklus haid yang tidak teratur, menorrhagia menimbulkan
anemia yang terdeteksi oleh pemeriksaan darah rutin. Keadaan ini
ditangani dengan terapi hormonal. Darah yang keluar selama 2 minggu
disebut istihadhah.
SASARAN BELAJAR
 Memahami dan Menjelaskan  Klasifikasi

Anatomi Sistem Reproduksi  Manifestasi klinik


Manusia  Patogenesis
 Makroskopik  Diagnosis dan Diagnosis Banding
 Mikroskopik  Terapi

 Memahami dan Menjelaskan  Komplikasi

Fisisologi Haid dan Hormon -  Pencegahan


Hormonnya  Prognosis

 Memahami dan Menjelaskan  Memahami dan Menjelaskan


Kelainan Menstruasi Istihadhah
 Definisi
 Etiologi
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI
SISTEM REPRODUKSI WANITA

http://4.bp.blogspot.com/-
thiGvxdEhBc/Ucz8le3RJ0I/AAAAAAAAACE/RQdCiw9b5lY/s962/11.jpg
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI
SISTEM REPRODUKSI WANITA
MAKROSKOPIK
 Organ Genitalia Externa
 Organ Genitalia Externa termasuk mons pubis (kulit berambut di depan pubis),
labium majus, labium minus, clitoris, dan glandula vestibularis major
 Organ Genitalia Interna
 Ovarium
 Tuba uterina
 Uterus
 vagina
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANATOMI
SISTEM REPRODUKSI WANITA
uterus
 Ovarium
 Folikel primordial
 Folikel primer
 Folikel sekunder
 Folikel tersier
 Folikel graff

 Tuba Falopii
 Uterus
Tuba falopii
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN FISIOLOGI
HAID DAN HORMON REPRODUKSI

https://intanriani.files.wor
dpress.com/2009/03/horm
ones1.jpg?w=570
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
FISIOLOGI HAID DAN HORMON
REPRODUKSI
Siklus ovarium dibagi menjadi taiga fase :
 Fase folikular,
 Ovulasi.
 Fase luteal atau pascaovulasi,
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
FISIOLOGI HAID DAN HORMON
REPRODUKSI
 Lapisan endometrium uerus juga mengalami siklus (siklus uterin) yang di
atur oleh hormone ovarium :
 Haid.
 Fase proliferasi.
 Fase sekretorik.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
Definisi
 Merupakan perdarahan haid yang tidak normal dalam hal : panjang siklus
haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis,
ovarium dan endometrium.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
Etiologi
Penyebab gangguan haid sangat banyak, dan secara sistematis dibagi menjadi
tiga kategori penyebab utama yaitu :
 Lesi permukaan pada traktus genital

 Lesi dalam

 Penyakit medis sistemik


MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
Klasifikasi
 Gangguan lama dan jumlah darah haid
 Hipermenorea (menoragia)
 Hipomenorea
 Gangguan siklus haid
 Polimenorea
 Oligomenorea
 Amenorea
 Gangguan perdarahan di luar siklus haid
 Menometroragia
 Gangguan lain yang berhubungan dengan haid
 Dismenorea
 Sindroma prahaid
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
Manifestasi Klinis
 Berbeda masing masing kelainan

 Hipermenore (Menorraghia)
Kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan.
Penderita juga sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual
berulang selama haid.
 Hypomenorhoe (kriptomenorrhea)
Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadang-
kadang hanya berupa spotting.
 Polimenorea (Epimenoragia)
Gejala berupa siklus kurang dari 21 hari (lebih pendek dari 25 hari).
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
 Oligomenorrhoe
Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali
Perdarahan haid biasanya berkurang
 Amenorea
 Metroragia
Adanya perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid
namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun
berupa bercak.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
 Pra Menstruasi Syndrom
Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah.
Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang rasanya asam. Emosi
menjadi labil. Biasanya perempuan mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan
negatif lainnya.
 Dismenore
Beberapa gejala yang kerap menyertai saat menstruasi antara lain : perasaan
malas bergerak, badan lemas, mudah capek, ingin makan terus, emosi jadi lebih
labil, sensitif, mudah marah. Bukan itu saja, pengaruh pelepasan dinding rahim
selama menstruasi juga kerap memunculkan rasa pegal dan sakit pada pinggang
serta membuat kepala terasa nyeri, kram perut bagian bawah yang menjalar ke
punggung atau kaki dan biasanya disertai gejala gastrointestinal dan gejala
neurologis seperti kelemahan umum.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
Patofisiologi
Pada siklus ovulasi terjadi perdarahan uterus disfungsi yang disebabkan oleh terganggunya
control local hemostasis dan vasokontriksi yang berguna untuk mekanisme membatasi jumlah
darah saat pelepasan jaringan endometrium haid. Saat ini telah diketahui berbagai molekul
yang berguna untuk mekanisme control tersebut, antara lain yaitu endotelin, prostaglandin,
VEGF, MMPs, enzim lisosom, dan fungsi platelet. Beberapa keadaan lain yag dapat
menyebabkan terjadinya perdarahan uterus disfungsi pada siklus ovulasi adalah korpus luteum
persisten dan insufisiensi korpus luteum.
Pada siklus anovulasi terjadi stimulasi estrogen berlebihan pada endometrium. Endometrium
mengalai proliferasi berlebih tetapi tidak diikuti dengan pembentuka jaringan penyangga yang
baik karena kadar progesterone rendah. Endometrium menjadi tebal tapi rapuh, jaringan
endometrium lepas tidak bersamaan dan tidak ada kolaps jaringan sehingga terjadi perdarahan
yang tidak teratur. Penyebab anovulasi bermacam-macam mulai dari belum matangnya aksis
hipotalamus – hipofisis – ovarium sampai suatu keadaan yang mengganggu aksis tersebut.
Sindroma ovarium polikistik merupakan contoh salah satu keadaan yang mengganggu aksis
hipotalamus – hipofisis – ovarium sehingga terjadi perdarahan uterus disfungsi anovulasi.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
Diagnosis dan Diagnosis Banding
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
Tatalaksana
 Menghentikan perdarahan
 Dilatasi dan kuretasi, tidak mutlak dilakukan, hanya bila ada kecurigaan keganasan dan
kegagalan dengan teraspi medikamentosa. Perdarahan uterus abnormal dengan risiko
keganasan yaitu bila usia >35 tahun, obesitas dan siklus anovulasi kronis.
 Penanganan medikamentosa, terdapat beberapa macam obat hormon yang dapat
dipakai, pilihan obat antara lain Kombinasi estrogen dan progestrin

 Mengatur haid setelah penghentian perdarahan tergantung pada dua hal,


yaitu usia dan paritas
 Usia Remaja
 Usia Reproduksi
 Usia Perimenopause
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
Komplikasi
 Oligominorea
Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress
emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid
lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila oligomenorrhea mengarah pada
infertilitas atau tanda dari keganasan.

 Menorea
Komplikasi yang paling ditakutkan dari amenorrhea adalah infertilitas.
Komplikasi lainnya adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat
menggangu kompartemen IV dan terjadilah lingkaran setan terjadinya
amenorrhea. Komplikasi lainnya munculnya gejala-gejala lain akibat insufisiensi
hormon seperti osteoporosis.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
Pencegahan

 Berolahraga secara rutin


 Mengelola stres anda dengan baik
 Menjaga berat badan yang sehat
 Menjaga diet yang seimbang
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
KELAINAN MENSTRUASI
Prognosis
 Amenorea ( tidak ada periode menstruasi )
Bila penyebabnya adalah kelainan genetik, maka prognosisnya buruk.Menurut beberapa
penelitian, dapat dilakukan terapi sulih hormon, tetapi fertilitas belum tentu dapat
dipertahankan.
 Oligomenorea
Prognosa buruk, bila oligomenorea mengarah pada infertilitas atau keganasan.
 Polimenorea
Pengelolaan dan prognosis tergantung pada penyebab.Bila penyebabnya adalah kelainan
genetik, maka prognosisnya buruk. Menurut beberapa penelitian,dapat dilakukan terapi
sulih hormon, tetapi fertilitas belum tentu dapat di pertahankan.
 Menoragia
Prognosis pada semua ketidakteraturan adalah baik bila diterapi dari awal.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERBEDAAN HAID DAN ISTIHADHAH

 Definisi Istihadhah
Secara bahasa, dikatakan: “Wanita itu terkena istihadhah,” kalau darahnya
terus keluar padahal adat haidnya telah berakhir. [Mukhtar Ash-Shihah
hal. 90].
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERBEDAAN HAID DAN ISTIHADHAH

 Ciri-Ciri Darah Istihadhah


Berbeda dengan darah haid, darah istihadhah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Warnanya merah, tipis, baunya seperti darah biasa, berasal dari urat yang pecah/putus
dan ketika keluar langsung mengental.
 Hukum Wanita Yang Terkena Istihadhah.
Hukumnya sama seperti wanita yang suci (tidak haid dan nifas) pada semua hal-hal yang
diwajibkan dan yang disunnahkan berupa ibadah. Ibnu Jarir dan selainnya menukil ijma’
ulama akan bolehnya wanita yang terkena istihadhah untuk membaca Al-Qur`an dan
wajib atasnya untuk mengerjakan semua kewajiban yang dibebankan kepada wanita yang
suci. Lihat nukilan ijma’ lainnya dalam Al-Majmu’ (2/542), Ma’alim As-Sunan (1/217) dan
selainnya.
Dari penjelasan di atas, kita juga bisa menarik kesimpulan bahwa darah istihadhah
bukanlah najis, karena akan diterangkan bahwa wanita yang terkena istihadhah tetap
wajib mengerjakan shalat walaupun saat darahnya tengah mengalir keluar.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERBEDAAN HAID DAN ISTIHADHAH

 Waktu Keluarnya Istihadhah.


a. Kalau keluarnya istihadhah bukan pada waktu haid atau nifas, dalam artian
waktu keduanya tidak bertemu. Misalnya darah istihadhah keluar bukan saat
masa adat haidnya, atau darah istihadhah keluar setelah berlalunya masa
nifas.
Maka di sini tidak ada masalah, masa adat haid dihukumi haid dan
setelahnya dihukumi istihadhah, demikian pula halnya dengan nifas.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERBEDAAN HAID DAN ISTIHADHAH
b.Tapi kalau keluarnya istihadhah bertemu dengan masa adat haid atau masa nifas, maka
di sini hukumnya harus dirinci. Kami katakan:
Wanita yang terkena haid (atau pada masa adat haidnya) sekaligus terkena istihadhah,
tidak lepas dari empat keadaan:
1. Dia sudah mempunyai masa adat haid sebelum terjadinya istihadhah. Maka yang
seperti ini dia tinggal menjadikan masa adatnya sebagai patokan. Kalau adatnya tiba maka
dia dihukumi terkena haid, dan kalau adatnya sudah berlalu maka darah yang keluar
setelahnya -apapun ciri-cirinya- dihukumi istihadhah.
2. Tidak mempunyai adat sebelumnya -baik karena itu awal kali dia haid (al-mubtada`ah)
ataukah dia lupa adat haidnya karena sudah lama dia tidak haid-, tapi dia mempunyai
tamyiz, yaitu darah yang keluar bisa dibedakan mana haid dan mana istihadhah,
berdasarkan ciri-ciri haid dan nifas yang telah disebutkan.
Berdasarkan sabda Nabi -shallallahu alaihi wasallam- kepada Fathimah binti Abi Hubaisy -
tatkala dia terkena istihadhah-, “Jika suatu darah itu darah haid, maka ia berwarna hitam
diketahui, jika demikian maka tinggalkan shalat. Jika selain itu maka berwudhulah dan
lakukan shalat karena itu darah penyakit.” (HR. Abu Dawud dan An Nasai).
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN
PERBEDAAN HAID DAN ISTIHADHAH

3. Dia mempunyai adat dan tamyiz sekaligus. Maka di sini ada dua keadaan:
a.Adatdantamyiznyatidakbertentangan.
b. Adat dan tamyiznya bertentangan.
4. Tidak mempunyai adat -baik karena baru pertama kali haid (al-mubtada`ah)
maupun karena lupa adat haidnya- dan tidak pula tamyiz.
Contoh: Ada seorang wanita yang pertama kali haid dan juga terkena istihadhah
dengan ciri-ciri darah yang tidak beraturan. Pada hari ini berwarna hitam (ciri-
ciri haid), besoknya berwarna merah dan demikian seterusnya, dan ini terjadi
sebulan penuh atau kurang dari itu. Apa yang harus dilakukan wanita ini?
Jawab: Asy-Syaikh Ibnu Al-Utsaimin berkata, “Dalam kondisi ini, hendaklah ia
mengambil kebiasaan kaum wanita pada umumnya. Maka masa haidnya adalah
enam atau tujuh hari pada setiap bulan dihitung mulai dari saat pertama kali
mendapati darah. Sedang selebihnya merupakan darah istihadah.
DAFTAR PUSTAKA

Ganong W.F. 2008. Buku Ajar FIsiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Gunawan ,SG.(2007).Farmakologi dan Terapi, Edisi 5. Jakarta : Departement
Farmakologi dan Terapeutik FKUI
Ida Ayu CM, Ida Bagus Gde FM, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita. Jakarta, EGC.
Leeson CR, Leeson TS, Paparo AA. 1996. Buku Ajar Histologi. Ed 5. Jakarta : EGC
Murray,RK et al. 2003. Biokimia Harper edisi 25. Jakarta. EGC
Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sel. Ed 2. Jakarta :EGC
Snell, Richard S. 2012. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta, EGC Medical
Book.

Anda mungkin juga menyukai