Anda di halaman 1dari 26

Preeclampsia: Updates in Pathogenesis,

Definitions, and Guidelines

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UMS
RSUD KARANGANYAR
2019
ABSTRACT

Preeklampsia menjadi diagnosis yang semakin umum di negara maju dan tetap menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu
dan janin di negara berkembang.

Di negara maju, keterlambatan persalinan menjadi faktor risiko yang berkaitan dengan preeklampsia yang mencakup usia ibu yang tua,
obesitas, dan / atau penyakit yang berkaitan dengan vaskuler.

Perawatan prenatal yang tidak memadai juga dapat menjelaskan tingginya prevalensi di negara berkembang.

Dalam tinjauan ini, telah ditemukan konsep terbaru patogenesis preeklampsia.


Pemicu masalah dari jalur angiogenik seperti: oksigenase heme, jalur hidrogen sulfida, perubahan autoantibodi, kegagalan protein, oxida
nitrit dan stess okdidatif.

Update definisi, klasikasi skema, dan target treatment yang dilakukan oleh obstentric and hipertensive diseluruh dunia.
PENDAHULUAN

Preeklampsia juga dijuluki sebagai penyakit dengan berbagai teori.

Konsep dari preeklamsia sendiri telah berubah penyakit ginjal yang mengarah ke nefritis kronis menjadi
keadaan toksemia yang disebabkan oleh racun yang tersebar.

Pemahaman tentang gangguan meningkat secara signifikan : pengenalan faktor antiangiogenik yang
bersirkulasi terhadap penekanan dari proteinuria ke diagnosa preeklampsia.

Dalam dekade terakhir, adanya implikasi kardiovaskular dan ginjal bagi wanita dengan riwayat preeklampsia,
terutama yang memiliki subtipe lebih awal dan berat.

Dalam review ini menyajikan temuan terbaru mengenai patogenesis preeklampsia, pengertian terkini tentang
skema klasifikasi gangguan hipertensi dalam kehamilan, dan ringkasan mengenai strategi pencegahan dan
pengobatan.
Patogenesis

Plasenta selalu menjadi faktor Sering ditemukannya banyak Hipotesis bahwa invasi
Patogenesis preeklampsia tidak utama dalam etiologi infark plasenta dan trofoblastik yang rusak dengan
sepenuhnya dapat dijelaskan preeklampsia karena penyempitan arteriol sklerotik hipoperfusi uteroplasenta dapat
tetapi semakin meningkat dalam pengangkatan plasenta pada pemeriksaan patologis menyebabkan preeklampsia
dekade terakhir. diperlukan untuk gejala yang plasenta dari kehamilan dengan yang didukung oleh penelitian
memburuk. preeklampsia lanjut. pada hewan dan manusia
Patogenesis

Dua model tahapan yang dikembangkan:


• Tahap 1: remodeling arteri spiral yang tidak lengkap
dalam rahim yang berkontribusi terhadap iskemia
plasenta.
• Tahap 2: pelepasan faktor antiangiogenik dari
plasenta iskemik ke dalam sirkulasi ibu yang
berkontribusi terhadap kerusakan endotel.
Patogenesis

Selama implantasi, trofoblas plasenta


Bagian dari remodeling ini mensyaratkan
akan menginvasi uterus dan menginduksi
trofoblas untuk mengadopsi fenotip
arteri spiral untuk dibentuk ulang,
endotel dan berbagai molekul adhesi.
bersamaan dengan pelepasan tunika Remodeling abnormal dari arteri spiral ini Telah terbukti bahwa faktor patogen
Jika remodeling ini dipasangkan,
media dari arteri spiral miometrium; hal ini sudah terbukti dan telah dijelaskan lebih sentral pada kehamilan dipersulit oleh
kemungkinan plasenta akan kekurangan
memungkinkan arteri untuk dari lima dekade yang lalu pada wanita restriksi pertumbuhan intrauterin, hipertensi
oksigen, yang mengarah ke keadaan
mengakomodasi peningkatan aliran hamil dengan hipertensi. gestasional, dan preeklampsia.
iskemia dan peningkatan tekanan
darah terlepas dari perubahan vasomotor
oksidatif selama keadaan perfusi
ibu untuk memberi makan janin yang
intermiten.
sedang berkembang.
Salah satu batasan
teori ini adalah bahwa
temuan ini tidak spesifik
untuk preeklampsia
dan mungkin dapat
menjelaskan
perbedaan dalam
manifestasi antara
preeklampsia plasenta
dan preeklampsia ibu
Patogenesis
Faktor Angiogenik

sFlt-1  mediator utama dalam pengembangan


preeklampsia

sEng  terbukti menginduksi tanda-tanda preeklamsia


berat

sFlt-to-PlGF  membantu untuk mengambil risiko


stratifikasi wanita dengan kecurigaan tinggi untuk
preeklampsia
Heme Oxygenase Pathway

HO diekspresikan oleh trofoblas, dan penghambatannya telah


terbukti mengakibatkan invasi trofoblas yang rusak secara in vitro.

Penelitian yang dilakukan pada manusia juga menunjukkan bahwa


kadar Hmox menurun pada pasien dengan preeklampsia.

Penambahan serum dari pasien dengan preeklampsia


menyebabkan penurunan kadar Hmox in vitro.

Sebaliknya, peningkatan ekspresi gen Hmox terbukti menurunkan


tingkat sirkulasi sFlt-1
Hydrogen Sulfide Pathway

H2S dihasilkan oleh


Hidrogen sulfida tiga enzim:
Pada penerapan
(H2S) juga sistationin g-lyase,
klinis senyawa
berimplikasi pada sistationin b-sintase,
terdekat dari H2S 
patogenesis dan 3-
sodium tiosulfat.
preeklampsia. mercaptopyruvate
sulfurtransferase
Nitric Okside Pathway

NO adalah vasodilator kuat yang


menginduksi sel otot polos (relaksan)
melalui jalur guanosin monofosfat
siklik

Penurunan kadar NO  berkorelasi


dengan gangguan metabolis
(preeklampsia) : seperti hipertensi,
proteinuria, dan disfungsi trombosit
Stres oksidatif

Sejak awal kehamilan, plasenta telah menganggap bahwa


keadaan stres oksidatif timbul dari peningkatan aktivitas mitokondria
dan produksi oksigen reaktif (ROS), terutama anion superoksida.

Pada preeklamsia  ditemukan tingkat stres oksidatif yang tinggi.

Enzim yang memproduksi superoksida NADPH oksidase, telah


terbukti ada di dalam trofloast plasenta.

Wanita dengan onset preeklampsia dini memiliki produksi


superoksida yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang
memiliki onset preeklamsia onset lambat.
Angiotensin Receptor 1 Autoantibody

Adanya AT1-AA pertama kali dijelaskan oleh Wallukat


et al. pada tahun 1999 pada pasien dengan
preeklampsia bahwa autoantibodi ini tampaknya
bersifat patogen dalam berbagai jalur yang diusulkan.
Dechend et al. menemukan bahwa AT1-AA yang
diisolasi dari serum wanita dengan preeklampsia
menyebabkan peningkatan ROS dan komponen
NADPH oksidase serta NK-kB.
Misfolded Proteins

Adanya agregat b-amiloid di plasenta pada wanita


dengan preeklampsia dan hambatan pertumbuhan
janin membuktikan bahwa agregat protein tersebut
secara langsung bersifat patogen terhadap plasenta.
Subtipe Preeklampsia

Ness dan Roberts (1996),


memisahkan preeklamsia menjadi
dua kategori besar: plasenta dan
ibu.

Preeklampsia plasenta atau onset


dini memiliki risiko komplikasi ibu
dan janin yang jauh lebih tinggi

Preeklampsia ibu atau onset


lambat merupakan respons
dekompensasi terhadap stres
oksidase dalam plasenta oleh
disfungsional endotelium ibu
Meternal Outcomes

Terjadinya peningkatan risiko


penyakit kardiovaskular pada
wanita dengan preeklamsia

Terjadi risiko peningkatan Penelitian yang dilakukan


kerusakan organ pada di Norwegia, California,
preeklamsia onset dini di dan Taiwan menunjukkan
sistem kardiovaskular, bahwa wanita dengan
pernapasan, saraf pusat, preeklamsia memiliki
ginjal, dan hepar peningkatan risiko kurang
dibandingkan dengan lebih 12 kali lipat penyakit
onset lambat kardiovaskular
Guidelines

Definisi ACOG tentang


preeklampsia mengatakan bahwa
tanda proteinuria tidak lagi
diperlukan selama ada tanda
kerusakan organ lainnya
Perbandingan Pedoman dari International
Societies

The International
Society for the Study
of Hypertension in
•hipertensi kronis
Pregnancy •hipertensi gestasional
mengajukan
pernyataan revisi •preeklampsia
pada tahun 2014
yang mencakup •dan hipertensi
kategori:
Target BP
Konseling Prekonsepsi, Pencegahan, Perawatan,
dan Perawatan Pascapersalinan pada
Preeklampsia

Diawali dengan
konseling
prakonsepsi

dan tindak lanjut diikuti oleh


pascapersalinan pencegahan,

pengobatan,
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai