Anda di halaman 1dari 50

Gangguan Jiwa di Masyarakat

Oleh:
dr. Ida Rochmawati, MSc., Sp.KJ
Hot News
• Tahukah anda bahwa pada tahun 2020 cemas dan
depresi menduduki angka ke 2 setelah penyakit
jantung?
• Laporan WHO tahun 2001; 30% dari seluruh
penderita yang dilayani oleh dokter di pelayanan
kesehatan dasar adalah penderita gangguan jiwa
• Sebanyak 69% dari pasien tersebut datang dengan
keluhan fisik
• Menurut WHO, 20-25% seseorang dari masa
hidupnya pernah mengalami gangguan cemas
dan depresi
• Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007
sejumlah 11, 6 % masyarakat menderita
gangguan jiwa
FAKTA
• Masalah kesehatan jiwa tidak menyebabkan
kematian secara langsung namun akan
menyebabkan penderitaan yang
berkepanjangan
FAKTA
• WHO-World Bank, 1995 hari-hari
proproduktif yang hilang akibat gangguan jiwa
diperkirakan`12,3%
• Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan
– penyakit jantung iskemik (4,4%)
– Kanker (5,8%)
– Tuberkulosis (7,2%)
SOMATO PSIKO

MANUSIA

SOSIAL

BILA KESEIMBANGAN TERGANGGU AKAN TERJADI “SAKIT”


GANGGUAN JIWA BUKAN BERARTI SELALU
IDENTIK DENGAN
GANGGUAN JIWA BERAT
(GILA, SKIZOFRENIA)

1-1,5% dari populasi


APA YANG DISEBUT GANGGUAN JIWA
• Gangguan jiwa adalah gangguan pikiran,
gangguan perasaan atau gangguan tingkah
laku sehingga menimbulkan penderitaan dan
terganggunya fungsi sehari-hari (fungsi
pekerjaan dan sosial dari orang tersebut).
Kriteria Sehat Jiwa menurut WHO
1. Mampu belajar dari pengalaman
2. Mudah beradaptasi
3. Lebih senang memberi dari pada menerima
4. Lebih senang menolong dari pada ditolong
5. Mempunyai rasa kasih sayang
6. Memperoleh kesenangan dari hasil usahanya
7. Menerima kekecewaan untuk dipakai sebagai
pengalaman
8. Berpikir positip
Kesehatan menurut UU Nomer 23
tahun 1992

• Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari


badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
Ciri-ciri ganguan jiwa
1. Menarik diri dari interaksi sosial
2. Gangguan orientasi waktu, orang dan tempat
3. Mengalami penurunan daya ingat dan daya
kognitif parah
4. Perubahan kualitas penampilan, kebersihan diri
5. Emosi labil, fluktuatif dan swing
6. Memiliki perilaku yang aneh
7. Memiliki keengganan melakukan segala hal
Gangguan Jiwa
• Ringan
• Sedang
• Berat
• Gangguan jiwa ringan dan sedang sering
terabaikan karena manifestasi klinis yang
dikeluhkan pasien pada umumnya adalah gejala
fisik.
– Namun bila gejala fisik tersebut ditelaah lebih jauh
ternyata tidak ditemukan gangguan organik yang
mendasarinya.
– Atau bila ditemukan kelainan organik bukan semata-
mata karena faktor organik, tetapi gejala tersebut
menjadi lebih beratkarena faktor mental emosional.
MANIFESTASI GANGGUAN JIWA

• Manifestasi gangguan jiwa bisa berupa


gangguan pikiran, perasaan, tingkah laku dan
beragam keluhan fisik.
• Contoh:
– Gangguan pikiran
– Gangguan perasaan
– Gangguan Fisik
– Penderitaan atau keluhan berlebihan
– Gangguan fungsi peran
CONTOH GANGGUAN PIKIRAN

• Pikiran yang berulang-ulang


• Pikiran tentang sakit dan penyakit yang
berlebihan
• Pikiran tentang ketakutan yang tidak masuk akal
(irasional)
• Keyakinan yang tidak sesuai dengan
realitas/kenyatan)
• Gangguan persepsi; mendengar atau melihat
sesuatu yang sebenarnya obyek tersebut tidak
ada
GAMBARAN GANGGUAN PERASAAN

• Cemas berlebihan dan tidak masuk akal


• Sedih yang berlarut-larut
• Gembira yang berlebihan
• Marah yang tidak beralasan
GAMBARAN GANGGUAN TINGKAH LAKU

• Gaduh gelisah, mengamuk


• Perilaku yang terus diulang
• Perilaku yang kacau
• Gangguan perkembangan pada anak
GAMBARAN PENDERITAAN ATAU KELUHAN FISIK

• Gangguan tidur; sulit tidur atau terlalu banyak


tidur
• Gangguan makan; tak nafsu makan atau makan
berlebihan
• Sulit berkonsentrasi
• Pusing, tegang, sakit kepala, berdebar-debar dan
keringat dingin
• Sakit ulu hati, diare, mual, muntah dan lain-lain
• Berkurangnya gairah kerja dan gairah seksual
GANGGUAN FUNGSI PEKERJAAN
DAN FUNGSI SOSIAL

• Tidak mampu bekerja seperti biasanya dan tidak


mampu bergaul sebagaimana mestinya.
• Sering melakukan kesalahan dalam pekerjaan
• Sering bolos sekolah dan prestasi turun
• Pekerjaan tidak selesai-selesai, hasil kerja harus
sempurna
• Sering ditegur atasan, sering bentrok dengan
teman sekerja
• Tidak ingin bertemu orang lain, menarik diri dari
pergaulan.
GANGGUAN JIWA YANG SERING DITEMUKAN

• Gangguan Cemas
• Depresi
• Keluhan Fisik yang Beragam
• Gangguan Psikotik/skizofrenia (orang awam
sering menyebut dengan istilah “gila”)
• Demensia (kepikunan)
Gangguan Cemas (Anxietas)
• Ketegangan mental: cemas, bingung, rasa
tegang, gugup, sulit memusatkan perhatian
• Ketegangan fisik: gelisah, sakit kepala,
gemetaran, tidak bisa santai
• Gejala fisik: pusing, berkeringat, denyut
jantung cepat, mulut kering dan nyeri perut
Depresi
• Bedakan dengan rasa sedih biasa
• Adalah perasaan sedih dan tertekan yang
menetap
• Tidak dapat melaksanakan fungsi peran dan
gangguan sosialisasi
Keluhan Fisik yang Beragam
• Terdapat berbagai macam keluhan atau gejala
fisik yang tak dapat dijelaskan
• Berulan kali datang ke dokter untuk
pemeriksaan walaupun hasil pemeriksaan
negatip
• Tidak ditemukan adanya gangguan fisik yang
mendasari keluhan tersebut
• Ada pula orang yang merasa cemas bahwa
dirinya menderita suatu penyakit fisik dan
mereka tidak percaya bahwa ditemukan
kelainan fidik
Gangguan Psikotik
• Seseorang yang menderita gangguan psikotik
menunjukkan perubahan yang nyata dan
berlangsung lama
Gejala tersebut adalah
• Menarik diri dari lingkungan dan hidup dalam
dunianya sendiri
• Merasa tidak mempunyai masalah dengan
dirinya
• Kesulitan untuk berpikir dan memusatkan
perhatian
• Gelisah dan bertingkah laku atau bicara kacau
• Sulit tidur
• Mudah tersinggung atau mudah marah
• Mendengar atau melihat sesuatu yang tidak
nyata
• Berkeyakinan yang keliru seakan-akan ada
seseorang yang akan mencelakainya
• Rawat diri turun
Demensia (kepikunan)
• Penurunan daya ingat mengenai hal yang baru
terjadi
• Penurunan daya pikir,misalnya tidak mampu
lagi berhitung yang biasanya mudah dilakukan
• Penurunan daya nilai,misalnya sulit
membedakan hal baik dan buruk
• Penurunan kemampuan berbahasa,misalnya
sulit mencari kata-kata untuk mengemukakan
pendapat
• Penurunan fungsi sehari-hari
• Kehilangan kendali emosi
Gangguan kepribadian
• Pola perilaku mal adaptif yang menyulitkan
dirinya sendiri dan orang lain
1. Gangguan Kepribadian Paranoid

• Kepekaan berlebihan terjadap kegagalan dan


penolakan
• Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam
• Kecurigaan dan kecenderungan mendistorsikan
pengalaman dengan menyalah artikan tindakan
orang lain yang netral atau bersahabat sebagai
suatu sikap permusuhan dan penghinaan
• Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak
pribadi tanpa memperhatikan situasi yang ada
(actual situation)
• Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar
(justification) tentang kesetiaan seksual dari
pasangannya
• Kecenderungan untuk merasa dirinya penting
secara berlebihan yang bermanifestasi dalam
sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri (self-
referential attitude)
• Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan
yang bersekongkol dan tidak substatansi dari
suatu peristiwa baik yang menyangkut diri
pasien sendiri maupun dunia pada umumnya.
• Untuk mendiagnosa dibutuhkan paling sedikit
3 dari diatas
2. Gangguan Kepribadian Skizoid

• Sedikitnya (bila ada) aktivitas yang


memberikan kesenangan
• Emosi dingin, efek mendatar, atau tak peduli
(detachment)
• Kurang mampu untuk mengekspresikan
kehangatan, kelembutan atau kemarahan
terhadap orang lain
• Tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap
pujian maupun kecaman
2. Gangguan Kepribadian Skizoid

• Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual


dengan orang lain (perhitungkan usia penderita)
• Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri
• Preokupasi dengan fantasi dan intropeksi yang
berlebihan
• Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi
yang akrab (kalau ada hanya satu) dan tidak ada
keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu
• Sangat sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial
yang berlaku
3. Gangguan Kepribadian Dissosial

• Bersikap tidak peduli dengan perasaan orang lain


• Sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan
berlangsung terus-menerus (persistent), serta tidak
peduli terhadap norma, peraturan dan kewajiban sosial
• Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar
berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk
mengembangkannya
• Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang
yang rendah untuk melampiaskan agresi, termasuk
tindakan kekerasan
3. Gangguan Kepribadian Dissosial
• Tidak mampu mengalami rasa salah dan
menarik manfaat dari pengalaman, khususnya
dari hukuman
• Sangat cenderung menyalahkan orang lain,
atau menawarkan rasionalisasi yang masuk
akal, untuk perilaku yang membuat pasien
konflik dengan masyarakat
• Untuk diagnosa dibutuhkan paling sedikit 3
dari diatas.
4. Gangguan Kepribadian Emosional
Tak Stabil
• Terdapat kecenderungan yang mencolok
untuk bertindak secara impulsif tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya
• Dua varian yang khas adalah berkaitan denga
impulsivitas dan kekurangan pengendalian
diri.
5. Gangguan Kepribadian Histrionik

• Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self


dramatization) seperti bersandiwara
(theariticality) yang dibesar-besarkan
(exaggerated)
• Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh
orang lain atau oleh keadaan
• Keadaan afektif yang dangkal dan labil
5. Gangguan Kepribadian Histrionik

• Terus-menerus mencari kegairahan


(excitement). Penghargaan (appreation) dari
orang lain, dan aktivitas dimana pasien
menjadi pusat perhatian
• Penampilan atau perilaku ”merangsang”
(seductive) yang tidak memadai
• Terlalu peduli dengan daya tarik fisik
• Untuk diagnosa dibutuhkan paling sedikit 3
dari diatas
6. Gangguan Kepribadian Anankastik
• Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang
berlebihan;
• Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (detail),
peraturan, daftar, urutan, organisasi, atau jadwal;
• Perfeksionisme yang mempengaruhi
penyelesaian tugas;
• Ketelitian yang berlebihan, terlalu berhati-hati,
dan keterikatan yang tidak semestinya pada
produktifitas, sampai mengabaikan kepuasan dan
hubungan interpersonal;
• Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan
pada kebiasaan sosial;
• Kaku dan keras kepala;
• Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain
mengikuti persis caranya mengerjakan sesuatu
atau keengganan yang tak beralasan untuk
mengizinkan orang lain mengerjakan sesuatu;
• Mencampur-adukan pikiran dan dorongan yang
memaksa dan yang enggan.
• Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari
diatas
7. Gangguan Kepribadian Cemas (
Menghindar )

• Perasaan tegang dan taku yang menetap dan


pervasif
• Merasa dirinya tidak mampu, tidak menarik
atau lebih rendah dari orang lain
• Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik
dan penolakan dalam situasi social
• Keengganan untuk terlibat dengan orang lain
kecuali merasa yakin akan disukai
• Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan
keamanan fisik
• Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang
banyak melibatkan kontak interpersonal karena
takut dikritik, tidak didukung atau ditolak.
• Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari
diatas
8. Gangguan Kepribadian Dependen

• Mendorong dan membiarkan orang lain untuk


mengambil sebahagian besar keputusan penting
untuk dirinya
• Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah dari
orang lain kepada siapa ia bergantung dan
kepatuhan yang tidak semestinya terhadap
keinginan mereka
• Keengganan untuk mengajukan permintaan yang
layak kepada orang dimana tempat ia bergantung
8. Gangguan Kepribadian Dependen

• Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila


sendirian, karena ketakutan yang dibesar-
besarkan tentang ketidak mampuan mengurus
diri sendiri
• Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan
oleh orang yang dekat dengan nya dan dibiarkan
untuk mengurus dirinya sendiri
• Terbatasnya kemampuan untuk membuat
keputusan sehari-hari tanpa mendapat nasehat
yang berlebihan dan dukungan dari orang lain.
Apa yang harus dilakukan bila
menemui kondisi tersebut
• Memberikan dukungan sosial
• Memberikan konseling mandiri
• Rujuk di puskesmas
• Rujuk ke profesional di bidang kesehatan jiwa
Kapan perlu dirujuk?
• Mengganggu fungsi peran
• Membahayakan diri sendiri
• Membahayakan orang lain
Apa yang akan dilakukan dokter dan
petugas kesehatan
• Melakukan pemeriksaan fisik dan mental
secara umum
• Memberikan farmakoterapi (bila diperlukan)
• Memberikan psikoterapi (konseling ,
konsultasi psikologis dan terapi psikologis)
• Memberikan nasehat untuk pengobatan lebih
lanjut.
Terima kasih

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai