Anda di halaman 1dari 10

PENENTUAN RISIKO

Nama Kelompok:

Ernawati (01117019)
Rifda Maulidia (01117033)
Abdul Harris Akbar (01117048)
Andrean Eka Putra (01117055)
Rika Ariska Dewi (01118111)
Penentuan Resiko
• Penentuan risiko (risk assessment) merupakan hal penting bagi manajemen dan
auditor internal. Auditor internal harus memasukkan hasil penentuan risiko ke dalam
program audit untuk memastikan bahwa kontrol – kontrol yang dibutuhkan memang
diterapkan untuk mengurangi risiko.
• Penentuan risiko merupakan tanggung jawab yang tidak terpisahkan (integral) dan
terus menerus dari manajemen. Dikatakan integral karena manajemen tidak dapat
untuk menetapkan tujuan dan dengan mudah mengasumsikan bahwa tujuan tersebut
akan tercapai. Ada beberapa hambatan, atau risiko, akan datang dari luar entitas ;
sedangkan yang lainnya dari dalam.
Merencanakan Penentuan Risiko dan Eksposur

Rencana audit harus dirancang untuk memasukkan pertimbangan tentang risiko


dan eksposur organisasi. Practice Advisory 2010-2,” Menghubungkan Rencana
Audit dengan risiko dan eksposur,” menyatakan bahwa rencana strategis
organisasi harus mempertimbangkan risiko dan eksposur. Practice Advisory
berisi metode-metode rinci aktivitas audit seperti daftar isi jadwal pekerjaan
audit, pendekatan audit, pelaksanaan audit, pelaporan isi, dan evaluasi “kontrol
internal untuk mengurangi risiko”.
Risiko Audit dan Komponen-komponennya
pada Audit Laporan
Keuangan
Faktor-faktor yang bisa menunjukkan situasi yang meningkatkan risiko audit :
• Karakteristik Manajemen
• Karakteristik Operasi dan Industri
• Karakteristik Penugasan
• Risiko Bawaan
• Risiko Kontrol
• Risiko Deteksi
• Hubungan Antar-risiko
• Suatu Persediaan Risiko
o Risiko eksternal : lingkungan, bencana, pasar keuangan, peringkat
o Risiko internal : sumber daya manusia, integritas, informasi dan teknologi,akuntansi dan pelaporan, keuangan
AUDIT RISK = IR X CR X DC
• Risiko bawaan / inherent risk adalah kerentanan suatu asersi atas terjadinya salah saji yang
material.dengan mengasumsikan bahwa tidak ada kebijakan atau prosedur struktur kontrol
internal terkait yang ditetapkan. Risiko bawaan ada risiko yang bersifat intrinsik terhadap
usaha entitas.
• Risiko kontrol / control risk ada risiko bahwa salah saji material yang bisa terjadi pada suatu
asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur,kebijakan, atau
prosedur kontrol internal suatu entitas.
• Risiko deteksi / detection risk adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
material yang terdapat pada suatu asersi. Risiko deteksi dapat terjadi karenaseorang auditor
memutuskan tidak memeriksa 100 persen saldo atau transaksi atau karena ketidakpastian
lainnya.
Strategi Penentuan Risiko Bell Canada

• Bell Canada telah menggunakan evaluasi risiko sebagai sebuah bagian integral dari proses
perencanaan auditnya. Setiap operasi yang diaudit dibagi ke dalam subproses,fungsi, atau
aktivitas kunci. Membentuk sstu sumbu pada matriks risiko , sumbu yang lain auditor
membuat 10 daftar risiko usaha umum perusahaan. Di setiap sel auditor menggunakan
sistem skor sederhana, yaitu :

mengidentifikasikan mengidentifikasikan mengidentifikasikan


kemungkinan terjadi kemungkinannya kemungkinannya
yang besar sedang kecil
Risiko Usaha Dampak

1. Catatan Keuangan yang salah Laporan keuangan dan catatan manajemen keuangan, nilai klasifikasi, atau
waktu.
2. Prinsip-prinsip Akuntansi yang Tidak Dapat Diterima Prosedur-prosedur yang tidak konsisten dengan GAAP atau tidak sesuai
dengan kondisi
3. Interupsi Bisnis Penurunan nilai yang signifikan terhadap kemampuan menyediakan jasa
atau terhadap fungsi
4. Kritik Pemerintah atau Tindakan Hukum Sanksi berkenaan dengan hukum, peraturan, atau otoritas pemerintah

5. Biaya yang Berlebihan Sanksi pengeluaran, baik pengeluaran modal maupun beban, yang
seharusnya bisa dihindari atau dikurangi
6. Pendapatan yang Kurang Kehilangan pendapatan atau kompensasi ke pihak yang berhak pansa
pasar
7. Kerusakan atau Kehilangan Aktiva Pengurangan nilai atau kehilangan fasilitas, peralatan, bahan baku, kas, atau
klaim terhadap uang atau data.
8. Kerugian Kompetitif dan Ketidakpuasan Publik / pelanggan Ketidakmampuan memenuhi permintaan pasar atau merespons secara
efektif terhadap tantangan persaingan
9. Kecurangan dan Konflik Kepentingan Penyalahgunaan kebijakan, atauran atau etika, atau penurunan kepercayaan
. aspek moneter atau informasi yang menyesatkan
10. Kebijakan atau Keputusan Manajemen yang Salah Integritas informasi untuk pengambilan keputusan manajemen yang
mengakibatkan ketidaktepatan perencanaan, peng-organisasiaan,
pengarahan, dan lain-lain
Manajemen Risiko

Disamping penentuan risiko dan bantuan kepada manajemen dalam mengubah risiko
menjadi elemen pendapatan institusional , auditor harus memperluas bidang audit agar
bisa mencakup kontrol risiko , pendanaan risiko dan administrasi risiko. Jadi:
1) Kontrol Risiko
2) Pendanaan Risiko
3) Administrasi
4) Tujuan-tujuan Proses Manajemen Risiko
5) Metode-metode Analitis
Kesimpulan
Menurut Gregg R.Maynard pendekatan positif terhadap pertimbangan risiko dengan menyatakan “strategi
manajemen risiko yang holistik telah menggeser fokus auditor tradisional dalam mengendalikan risiko. Suatu
operasi audit terintegrasi sekarang dipahami dan memandang risiko sebagai suatu sumber keuntungan”.
Dia juga menekankan 12 “praktik terbaik” yang diyakininya dapat diterapkan oleh organisasi manapun dalam
mengembangkan pendekatan manajemen terintegrasi yang positif. Ke – 12 praktik terbaik tersebut adalah :
• Mengombinasikan analisis objektif dan subjektif dari audit keseluruhan untuk menentukan prioritas audit
• Menganalisis kemampuan manajemen untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam narasi pra – audit.
• Menggunakan kuesioner untuk memeriksa kontrol internal dari atas ke bawah
• Menganalisis proses penetapan dan pengelolaan batas risiko.
• Menelaah fungsi manajemen risiko yang lain, seperti perbehendaraan , ketaatan , dan kontrol akuntansi.
• Mengamati proses perencanaan strategis dan hasil – hasilnya.
• Mengevaluasi inisiatif – inisiatif strategis.
• Mengintegrasikan aktivitas – aktivitas audit.
• Mendasarkan proses audit pada hasil bersih eksposur risiko dan kontrol pengganti.
• Bermitra dengan manajemen dengan memberikan jasa konsultasi dan informasi
bernilai tambah.
• Menelaah etika sebagai elemen dasar dari kontrol internal.
• Melaksanakan audit komprehensif untuk keselurhan program manajemen risiko.

Anda mungkin juga menyukai