Nama Kelompok:
Ernawati (01117019)
Rifda Maulidia (01117033)
Abdul Harris Akbar (01117048)
Andrean Eka Putra (01117055)
Rika Ariska Dewi (01118111)
Penentuan Resiko
• Penentuan risiko (risk assessment) merupakan hal penting bagi manajemen dan
auditor internal. Auditor internal harus memasukkan hasil penentuan risiko ke dalam
program audit untuk memastikan bahwa kontrol – kontrol yang dibutuhkan memang
diterapkan untuk mengurangi risiko.
• Penentuan risiko merupakan tanggung jawab yang tidak terpisahkan (integral) dan
terus menerus dari manajemen. Dikatakan integral karena manajemen tidak dapat
untuk menetapkan tujuan dan dengan mudah mengasumsikan bahwa tujuan tersebut
akan tercapai. Ada beberapa hambatan, atau risiko, akan datang dari luar entitas ;
sedangkan yang lainnya dari dalam.
Merencanakan Penentuan Risiko dan Eksposur
• Bell Canada telah menggunakan evaluasi risiko sebagai sebuah bagian integral dari proses
perencanaan auditnya. Setiap operasi yang diaudit dibagi ke dalam subproses,fungsi, atau
aktivitas kunci. Membentuk sstu sumbu pada matriks risiko , sumbu yang lain auditor
membuat 10 daftar risiko usaha umum perusahaan. Di setiap sel auditor menggunakan
sistem skor sederhana, yaitu :
1. Catatan Keuangan yang salah Laporan keuangan dan catatan manajemen keuangan, nilai klasifikasi, atau
waktu.
2. Prinsip-prinsip Akuntansi yang Tidak Dapat Diterima Prosedur-prosedur yang tidak konsisten dengan GAAP atau tidak sesuai
dengan kondisi
3. Interupsi Bisnis Penurunan nilai yang signifikan terhadap kemampuan menyediakan jasa
atau terhadap fungsi
4. Kritik Pemerintah atau Tindakan Hukum Sanksi berkenaan dengan hukum, peraturan, atau otoritas pemerintah
5. Biaya yang Berlebihan Sanksi pengeluaran, baik pengeluaran modal maupun beban, yang
seharusnya bisa dihindari atau dikurangi
6. Pendapatan yang Kurang Kehilangan pendapatan atau kompensasi ke pihak yang berhak pansa
pasar
7. Kerusakan atau Kehilangan Aktiva Pengurangan nilai atau kehilangan fasilitas, peralatan, bahan baku, kas, atau
klaim terhadap uang atau data.
8. Kerugian Kompetitif dan Ketidakpuasan Publik / pelanggan Ketidakmampuan memenuhi permintaan pasar atau merespons secara
efektif terhadap tantangan persaingan
9. Kecurangan dan Konflik Kepentingan Penyalahgunaan kebijakan, atauran atau etika, atau penurunan kepercayaan
. aspek moneter atau informasi yang menyesatkan
10. Kebijakan atau Keputusan Manajemen yang Salah Integritas informasi untuk pengambilan keputusan manajemen yang
mengakibatkan ketidaktepatan perencanaan, peng-organisasiaan,
pengarahan, dan lain-lain
Manajemen Risiko
Disamping penentuan risiko dan bantuan kepada manajemen dalam mengubah risiko
menjadi elemen pendapatan institusional , auditor harus memperluas bidang audit agar
bisa mencakup kontrol risiko , pendanaan risiko dan administrasi risiko. Jadi:
1) Kontrol Risiko
2) Pendanaan Risiko
3) Administrasi
4) Tujuan-tujuan Proses Manajemen Risiko
5) Metode-metode Analitis
Kesimpulan
Menurut Gregg R.Maynard pendekatan positif terhadap pertimbangan risiko dengan menyatakan “strategi
manajemen risiko yang holistik telah menggeser fokus auditor tradisional dalam mengendalikan risiko. Suatu
operasi audit terintegrasi sekarang dipahami dan memandang risiko sebagai suatu sumber keuntungan”.
Dia juga menekankan 12 “praktik terbaik” yang diyakininya dapat diterapkan oleh organisasi manapun dalam
mengembangkan pendekatan manajemen terintegrasi yang positif. Ke – 12 praktik terbaik tersebut adalah :
• Mengombinasikan analisis objektif dan subjektif dari audit keseluruhan untuk menentukan prioritas audit
• Menganalisis kemampuan manajemen untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam narasi pra – audit.
• Menggunakan kuesioner untuk memeriksa kontrol internal dari atas ke bawah
• Menganalisis proses penetapan dan pengelolaan batas risiko.
• Menelaah fungsi manajemen risiko yang lain, seperti perbehendaraan , ketaatan , dan kontrol akuntansi.
• Mengamati proses perencanaan strategis dan hasil – hasilnya.
• Mengevaluasi inisiatif – inisiatif strategis.
• Mengintegrasikan aktivitas – aktivitas audit.
• Mendasarkan proses audit pada hasil bersih eksposur risiko dan kontrol pengganti.
• Bermitra dengan manajemen dengan memberikan jasa konsultasi dan informasi
bernilai tambah.
• Menelaah etika sebagai elemen dasar dari kontrol internal.
• Melaksanakan audit komprehensif untuk keselurhan program manajemen risiko.