Riska Ranti
Endang Setyowati
Harist Firdaus
Iqbal Febriyanto
Ferry Malantang
Hilmi Darmawan
Hendry Ramanas
What is Motivation ?
a c
b. d.
► Social-learning theory
⮚ The view that we can learn through both observation & direct
experience.
⮚ Models are central to the social-learning theory.
⮚ Four processes determine models influence on individual:
1. Attentional processes
2. Retention processes
3. Motor reproduction processes
4. Reinforcement processes
Equity Theory
► Equity theory definition
Individuals compare their job inputs and outcomes with those of others and
then respond to eliminate any inequities.
► Based on equity theory, employees who perceive inequity will make one of
sic choices:
⮚ Change inputs
⮚ Change outcomes
⮚ Distort perceptions of self
⮚ Distort perceptions of others
⮚ Choose a different referent
⮚ Leave the field
Organizational Justice
► Organizational justice definition
An overall perception of what is fair in the workplace. It is concerned more broadly
with how employees feel authorities & decision-makers at work treat employee.
► Employees evaluate how fairly they are treated along four dimensions
⮚ Distributive justice
Perceived fairness of the amount and allocation of rewards among individuals.
⮚ Procedural justice
Perceived fairness of the process used to determine the distribution of rewards.
⮚ Informational justice
The degree to which employees are provided truthful explanations for decisions.
⮚ Interpersonal justice
The degree to which employees are treated with dignity and respect.
Teori ekpektansi
Teori ini, oleh karenanya, memusatkan perhatian pada tiga hubungan:
1. Hubungan Upaya-Kinerja
• Probabilitas dirasakan oleh individu yang mengerahkan sejumlah
upaya yang diberikan akan mengarahkan pada kinerja.
2. Hubungan Kinerja-Imbalan
• Keadaan yang mana individu meyakini untuk melaksanakan pada
suatu tingkat tertentu akan mengarahkan pada pencapaian hasil
yang diinginkan.
3. Hubungan Imbalan-Tujuan Pribadi
• Keadaan yang mana imbalan organisasional akan memuaskan
tujuan pribadi individu atau kebutuhan dan ketertarikan atas
imbalan yang potensial tersebut bagi individu.
Teori ekspektansi
7-
8
Kerangka teori tiga hubungan ini sebagaimana pertanyaan
dari para pekerja yang perlu dijawab jika ingin
memaksimalisasi motivasi.
①
Pertama, jika saya memberikan upaya yang maksimum, akankah diakui dalam penilaian kinerja saya?
Bagi banyak pekerja, jawabannya adalah “tidak”. Mengapa? Tingkat keahlian mereka kurang, yang mana
berarti bahwa tidak peduli seberapa kerasnya mereka berusaha, mereka tidak akan memiliki kinerja
yang tinggi.
Contoh-contoh ini menyarankan bahwa orang hanya akan termotivasi apabila mereka memandang ada
kaitan antara upaya mereka dengan kinerja mereka.
Kerangka teori tiga hubungan ini sebagaimana pertanyaan
dari para pekerja yang perlu dijawab jika ingin
memaksimalisasi motivasi.
① ②
Kedua, jika saya memperoleh penilaian kinerja yang baik, akankah mengarahkan pada imbalan organisasi? Banyak
imbalan organisasi di samping kinerja. Ketika gaji didasarkan pada faktor-faktor misalnya senioritas, dapat bekerja
sama, atau “berpura-pura” di depan bos, para pekerja cenderung untuk melihat hubungan kinerja-imbalan lemah dan
tidak termotivasi.
Kerangka teori tiga hubungan ini sebagaimana pertanyaan
dari para pekerja yang perlu dijawab jika ingin
memaksimalisasi motivasi.
① ② ③
Terakhir, jika saya diberikan imbalan, apakah imbalan tersebut menarik bagi saya? Pekerja bekerja
keras tidak hanya dengan harapan akan memperoleh promosi tetapi juga memperoleh kenaikan gaji.
Atau pekerja menginginkan pekerjaan yang lebih menarik dan menantang tetapi hanya menerima sedikit
kata-kata pujian.
Tampilan 7-6
Mengintegrasikan Teori-Teori Motivasi Kontemporer
Teori ekpektansi memprediksikan para pekerja akan mengerahkan
segenap usaha keras jika mereka menganggap ada hubungan yang
kuat antara upaya dengan kinerja, kinerja dengan imbalan, dan
imbalan dengan terpenuhinya tujuan pribadi.
Alternatif
Work Job sharing
Arrangement
Telecommutin
g
Flextime
contoh EIP:
⮚ Participative management (Manajemen partisipatif)
⮚ Representative participation (Partisipasi perwakilan —
lebih terinci)
► Participative management (Manajemen
partisipatif)
Suatu proses di mana bawahan berbagi tingkat signifikan dari
kekuatan pengambilan keputusan dengan atasan langsung mereka.
Perilaku Keorganisasian
TUJUAN UTAMA PROGRAM
PENGHARGAAN
Adapun tujuan utama dari program
penghargaan yang perlu diketahui, antara lain :
1. Menarik orang yang memiliki kualifikasi untuk
bergabung dengan organisasi.
2. Mempertahankan karyawan agar teru datang
untuk bekerja.
3. Memotivasi karyawan untuk mencapai tingkat
kinerja yang tinggi.
KATEGORI PENGHARGAAN
PENGHARGAAN INTRINSIK DAN PENGHARGAAN
EKSTRINSIK
HUBUNGAN ANTARA PENGHARGAAN DENGAN
KINERJA
► Pada dasarnya hubungan antara kinerja dengan penghargaan
bukan hanya diinginkan pada level organisasional saja, tetapi
diinginkan juga pada level individu. Teori yang mendasari
hubungan kinerja-penghargaan, adalah bahwa karyawan akan
termotivasi untuk mencapai kinerja yang tinggi jika mereka
yakin bahwa motivasi yang tinggi tersebut akan
menghasilkan penghargaan yang mereka inginkan.
► Oleh karena itu, organisasi perlu mengaitkan antara
penghargan formal, seperti tunjangan cuti, program asuransi,
tunjangan hari raya dengan kinerja. Artinya, besarnya
tunjangan yang akan diterima oleh karyawan ditentukan oleh
kinerja yang dicapai karyawan, bukan ditentukan oleh
organisasi atau aspek senioritas. Agar keterkaitan antara
kinerja-penghargaan efektif maka diperlukan beberapa
syarat, seperti kinerja harus dapat diukur secara akurat,
harus ada disiplin secara sungguh-sungguh mengaitkan kinerja
dengan penghargaan.
Perilaku Keorganisasian
HUBUNGAN ANTARA KINERJA DENGAN PENGHARGAAN