Psikologi Audit :
“Bagaimana seorang Auditor mempelajari pribadi,
perilaku, sifat dari auditee, agar dapat berkomunikasi
yang efektif, mampu membaca dan mencermati
lingkungan di sekitarnya, sehingga dapat menentukan
sikap dan cara yang tepat dalam melakukan proses
audit”.
3 ASPEK INDIVIDU
1. Aspek Fisiologis
Manusia sbg organisme, biologis dan
fungsinya (indra,syaraf, kelenjar)
2. Aspek Psikologis
Kemampuan psikis (pengamatan, pikiran)
3. Aspek Sosial
Hubungan aspek Fisiologis & Psikologis dan
interaksi dengan lingkungan, aktif atau pasif.
PRAKTEK PSIKOLOGI AUDIT
Unsur Komunikasi
1. Komunikator
2. Pesan
3. Komunikan
4. Media
5. Efek
Efek Komunikasi
1. Efek Kognitif : tidak mengerti menjadi mengerti
2. Efek Afektif : senang atau tidak senang
3. Efek Konatif : bertingkahlaku fisik
KEGAGALAN KOMUNIKASI
1. Komunikator
Tidak mampu berbahasa dengan baik dan benar, awam
mengenai pesan yang disampaikan, diragukan kredibilitas, dll.
2. Pesan.
Tidak menarik bagi komunikan atau tidak menyangkut
kepentingan komunikan
3. Media
Tidak tepat, terdapat gangguan mekanik, gangguan
suara/berisik.
4. Lingkungan
Tidak serasi secara sosiologis dan psikologis antara komunikan
dan komunikator.
KEBERHASILAN KOMUNIKASI
1. Credibility (kepercayaan)
2. Context (situasi & kondisi)
3. Content (pengertian & pemahanam tugas)
4. Clarity (kejelasan isi pesan & tujuan)
5. Continuity and Consistensy
(komunikasi yang konsisten)
6. Capability of Audience
(menyesuaikan kemampuan auditee)
7. Channel of Distribution (media yang di gunakan)
JENIS KOMUNIKASI AUDIT
1. Komunikasi Lisan
Dilakukan melalui interview baik langsung
(tatap muka) maupun tidak langsung (media),
wawancara.
2. Komunikasi Tertulis.
Konfirmasi, penyusunan kertas kerja audit
(working paper), dan pembuatan laporan
keuangan.
KESIMPULAN
Auditor harus mengenali tugas dengan baik,
untuk dapat berkomunikasi dan mengendalikan
diri dalam berhubungan dengan auditee.