Anda di halaman 1dari 21

MINI CEX

Malaria
Dosen Penguji:
dr. Susilo, Sp.PD

NI Komang Ayu Purnama Sari


1965050032

Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam


Periode 2 september 2019 – 15 september 2019
RS Tebet
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh adanya parasit
Plasmodium didalam eritrosit yang dapat ditandai dengan demam,
hepatosplenomegali dan anemia. Penyakit ini secara alami ditularkan
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
Epidemiologi
• 212 juta kasus malaria pada tahun 2015 di seluruh dunia
Malaria – Vectors

Anopheles balabacensis A. gambiae

A. freeborni A. stephensi
SIKLUS HIDUP PLASMODIUM
Siklus
hidup
GEJALA DAN TANDA
Periode demam yang didahului dengan menggigil  rupture merozoit
P. vivax dan P. ovale  demam tiap 48 jam (tertian)
P. malariae  demam tiap 72 jam (kuartana)
• Gejala yang khas : trias malaria, yaitu
menggigil, panas, dan keringat yang banyak.
• Gejala dan tanda lain yang dapat ditemukan adalah :
1. Demam
2. Splenomegali
3. Anemia
4. Ikterus
5. Sakit kepala
6. Mual-muntah
7. Diare
8. Nyeri otot
9. Pegal
Malaria berat
• Ditemukan P. falciparum std aseksual • Laboratorium
dgn minimal 1 manifestasi klinis atau • Hipoglikemia, GDS < 40 mg/dl
laboratoris • Asidosis metabolic, HCO3 < 15
• Manifestasi klinis • Anemia berat (Hb < 5 gr/dl pada endemis
tinggi atau < 7 gr/dl pd endemis sedang-
• Perubahan kesadaran (GCS<11) rendah)
• Kelemahan otot (tak bisa duduk/berjalan) • Hiperparasitemia (>2% eritrosit atau di
• Kejang berulang > 2 episode dlm 24 jam daerah endemis rendah atau >5%
• Distres pernafasan eritrosit pd daerah endemis tinggi atau
• Syok (sistolik < 80 mmHg) >100.000 parasit/µl)
• Jaundice (bilirubin > 3 mg/dl dan • Hiperlaktanemia (as. Laktat > 5 mmol/L)
kepadatan parasite > 100.000) • Hemoglobinuria
• Hemoglobinuria • Gangguan fungsi ginjal (kreatinin > 3
• Perdarahan spontan mg/dl)
• Edema paru
Diagnosis
• Pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis
• Keberadaan parasite
• Spesies dan stadium
• Kepadatan parasite
Semi kuantitatif
(-) : SD neagatif (tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB)
(+) : SD positif 1 (ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB).
(++) : SD positif 2 (ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB).
(+++) : SD positif 3 (ditemukan 1-100 parasit dalam 1 LPB).
(++++) : SD positif 4 (ditemukan 11-100 parasit dalam 1 LPB).

• Rapid Diagnostic Test


Pemeriksaan Morfologi
Penatalaksanaan malaria ringan
• P. falciparum
• Dihidroartemisinin-piperakuin (DHP) diberikan pada hari ke-1 sd 3
• Primakuin diberikan pada hari pertama saja
• P. malariae
• Hanya DHP selama 3 hari
• P. vivax dan P. ovale
• DHP pada hari ke-1 sd 3
• Primakuin selama 14 hari
• Pada ibu hamil trimester I-III : ACT selama 3 hari
Malaria berat
• Artesunat injeksi 2,4 mg/kgbb pada jam ke-0, 12 dan 24 dan
kemudian tiap 24 jam sampai pasien mampu minum obat
• Setelah dapat minum peroral  diberikan DHP + primakuin sesuai
jenis plasmodium
• Pilihan kedua  kina i.v diberikan tiap 8 jam didrip selama 4 jam
bersama cairan dextrose
Evaluasi pengobatan dan kemoprofilaksis
• Dilakukan evaluasi pada hari ke-7, 14, 21 dan 28 hari
• Klinis
• Mikroskopis
• Kemoprofilaksis
• Doksisiklin 100 mg 2 hari sebelum berangkat, selama di daerah endemis dan 4
minggu setelah kembali atau meflokuin 250 mg/ minggu ( sejak 2 minggu
sebelum berangkat hingga 4 minggu setela kembali atau klorokuin 2 tablet/
minggu + proguanil 200 mg/hari
Profilaksis Malaria
• Tidur menggunakann kelambu yang sudah dicelup peptisida
• Menggunakan obat pembunuh nyamuk (mosquito reppelant)
• Proteksi diri saat keluar dari rumah (baju berlengan panjang, stocking)
• Proteksi kamar atau ruangan menggunakan kawat anti nyamuk

Anda mungkin juga menyukai