PP Sidang Opik
PP Sidang Opik
1. Oris (Mulut)
2. Faring (Tekak)
3. Esofagus (Krongkongan)
4. Gaster (Lambung)
5. intestina minor (Usus halus)
6. Intestinum mayor (Usus besar)
7. Rektum
8. Anus
Etiologi
Salmonella thypi dengan Salmonela yang lain adalah
bakteri Gram negative, mempunyai flagella, tidak
berkapsul, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob.
Mempunyai antigen somatic (O) yang terdiri dari
oligosakarida,
flagelar antigen (H) yang terdiri dari protein dan envelope
antigen (K) yang terdiri dari polosakarida. Mempunyai
makromolekuler lipopolisakarida kompleks yang
membentuk lapis luar dari dinding sel dan dinamakan
endotoksin.
Salmonella thypi juga dapat memperoleh plasmid factor-R
yang berkaitan dengan resistensi terhadap multiple
antibiotic. (Nanda Nic-Noc,2013)
Patofisiologi
Kuman Salmonella masuk bersama makanan/minuman. Setelah
berada dalam usus halus kemudian mengadakan invasi ke jaringan limfoid
usus halus (terutama Plak Peyer) dan jaringan limfoid mesenterika. Setelah
menyebabkan peradangan dan nekrose setempat, kuman lewat pembuluh
limfe masuk ke aliran darah (terjadi bakteremi primer) menuju ke organ-
organ terutama hati dan limfa. Kuman yang tidak difagosit akan
berkembang biak dalam hati dan limfa sehingga organ tersebut
membesar disertai nyeri pada perabaan. Pada akhir masa inkubasi (5-9
hari) kuman kembali masuk dalam darah (bakteremi sekunder) dan
menyebar keseluruh tubuh terutama kedalam kelenjar limfoid usus halus,
menimbulkan tukak berbentuk lonjong di atas Plak Peyer. Tukak tersebut
dapat mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus. Pada masa
bakteremi ini, kuman mengeluarkan endotoksin yang mempunyai peran
membantu proses peradangan lokal dimana kuman ini berkembang.
Demam tifoid disebabkan karena Salmonella Typhosa dan endotoksinnya
merangsang sintesa dan
Pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jarinngan yang meradang. Zat
pirogen ini akan beredar dalam darah dan mempengaruhi pusat
termoregulator di hipotalamus yang menimbulkan demam ( PPNI Klaten
2009)
Manifestasi klinis
Masa tunas 7-14 (rata-rata 3 – 30) hari, selama inkubasi ditemukan gejala
prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak khas)
Tanda :
Perasaan tidak enak badan
Lesu
Nyeri kepala
Pusing
Anoreksia
Batuk
Nyeri otot
Gejala:
Menyusul gejala klinis yang lain demam yang berlangsung 3 minggu
1. Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan
meningkat pada sore dan malam hari
2. Minggu II : Demam terus
3. Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur – angsur
Klasifikasi
Menurut WHO (2003) klasifikasi demam tifoid dengan perbedaan gejala
klinis: demam tifoid akut non komplikasi demam tifoid akut
dikarakteristikkan dengan adanya demam berkepanjangan abnormalis,
fungsi bowel (konstipasi pada pasien dewasa, dan diare pada anak anak),
sakit kepala, malaise, dan anoksia bentuk broncitis biasa terjadi
Komplikasi
Intestinal : Perdarahan usus, perporasi usus dan ileus paralitik
Komplikasi kardiovaskuler : Kegagalan perporasi perifer, miokarditis,
thrombosis,dan tomboplebitis
Komplikasi darah : Anemia hemolitik, trombositopeni, dan sindrom
uremia hemolitik
Komplikasi paru : Pneumonia, empisema, pleuritis
Komplikasi ginjal : Glomeronefritis, pielonefritis
Komplikasi tulang : Osteomelitis, Spondelitis arthritis
Komplikasi neuropsikiatri : Meningitis, polyneuritis perifer
Pengkajian
A. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sapan rt 03/rw 14 bojong soang
Tempat tanggal lahir : Bandung 21-08-1999
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Status : Menikah
Agama : ISLAM
Pendidikan : SMK
Tanggal datang : 21-08-2017
Tanggal Pengkajian : 23-08-2017
No. Medrec : 449248
Diagnosa : Thypoid
C. Head to toe
1.) Kulit
a. Inspeksi
Kebersihan : Tampak bersih
Warna : Sama dengan kulit lain tidak ikterik atau Sianosis
Pigmentasi : Merata diseluruh tubuh
Lesi : Tidak ada lesi
b. Palpasi
Kelembaban : Cukup lembab
Tekstur : Tampak lembut
Akral : Panas
Edema : Tidak terdapat edema
2.) Hidung
a. Inspeksi hidung luar
Bentuk : Normal
Kesimetrisan : Simetris
Septum : Berada di tengah-tengah antara lubang
kanan dan kiri
Lubang hidung : Sama besar antara kanan dan kiri
Cuping hidung : Tidak terdapat cuping hidung
b. Inspeksi hidung dalam
Kebersihan : Tampak kotor
Silia : Terdapat silia
Lesi : Tidak ada lesi
Secret : Terdapat secret
Sumbatan : Tidak ada sumbatan
Pola aktivitas
1 Nutrisi
a. Makanan
b. Minuman
a. BAK
b. BAB
4 Personal hygiene
a. Mandi
b. Gosok gigi
d. Gunting kuku
Kegiatan sehari2
Hematologi
Widal
Urinalisis
PH 6,5 4,5-8,0
Protein +1 Negative
Glukosa - Negativ
Urobilinogen - Normal(CI)
Bilirubin - Negative
Nitrit - Negative
Keton - Negative
Sedimen
Leukosit 0-5
Pengobatan
Nama : Ny.D No.medrec : 449248
Umur :18 tahun Diagnosa : Thypoid
R : 25x/menit S: 38,8˚c
24
1,49x1,49
Diagnosa keperawatan
Dx1 : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan adanya infeksi salmonella thypi
Dibuktikan dengan : - Akral panas
- TTV : TD: 100/70mmhg R: 25x/menit
N: 79x/menit S: 38,8˚c
Dx3 : Personal hygiene berhubungan dengan pasien mengeluh tidak mau di keramas
Dibuktikan dengan: Rambut pasien tampak kotor
Dx4 : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan pasien mengeluh mual
Dibuktikan dengan: - Porsi makan ½ porsi
- Pasien tampak lemas
- BB sebelum sakit : 42kg
- BB sewaktu sakit : 41kg
IMT=41=18,4
1,49x1,49
INTERVENSI
NAMA: Ny.D NO.MEDREC: 449248
UMUR: 18 thn DIAGNOSA : Thypoid Perencanaan
2 Rasa nyaman nyeri berhubungan Tupan: Ras nyaman nyeri dapat teratasi 1. Atur posisi pasien senyaman 1. Supaya tidak merasa pusing dan
dengan pasien mengeluh pusing dalam waktu ±1-2hari mungkin pusing berkurang
dibuktikan dengan : Tupen: Setelah dilakukan tindakan 2. Ajarkan teknik relaksasi dan 2. Agar pasien merasa tenang
-Tekanan darah 100/70mmhg keperawatan ±1x24jam dapat distribusi
- Terdapat nyeri tekan kepala dikeriteriakan:
- Pasien tampak lemas - Tekanan darah normal 110/70-
120/90mmhg
- Tidak ada nyeri tekan
- Pasien merasa tidak lemas lagi
3 Personal hygiene berhubungan Tupan: Personal hygiene dapat teratasi 1. Berikan penkes tentang 1. Agar pasien tau betapa
dengan pasien mengeluh tidak mau dalam waktu ±1hari pentingnya kebersihan pentingnya kebersihan
membersihkan diri dibuktikan Tupen: Setelah dilakukan tindakan
dengan: keperawatan 1x24jam dapat dikriteriakan: 2. Fasilitasi dan ajarkan bagaimana
2. Agar pasien bisa melakukan dengan
-Rambut pasien tampak kotor -Rambut pasien tampak terlihat membersihkan diri yang yang tepat mandiri
bersih
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan Tupan: Resiko nutrisi kurang dari 1. Atur posisi pasien supaya merasa 1. Supaya tidak merasa mual
4 berhubungan dengan pasien kebutuhan dapat teratasi dalam waktu ±1- nyaman
mengeluh mual dibuktikan dengan: 2hari 2. Agar pasien tidak terlalu lemas
- Porsi makan ½ porsi Tupen: Setelah dilakukan tindakan 2. Anjurkan makan sedikit tapi
- Pasien tampak lemes keperawatan 1x24jam dapat dikriteriakan: sering 3. Agar nafsu makan meningkat
- BB sebelum sakit: 42kg - Porsi makan jadi 1 porsi
3. Beri makan selagi hangat
- BB sewaktu sakit: 41kkg - Pasien tidak lemas lagi 4. Agar tau takaran yang harus di
- IMT=41_1,49x1,49 - BB naik berikan
4. Kolaborasi dengan tim gizi
IMPLAMENTASI
NAMA: Ny.D No.Medrec: 449248
UMUR: 18thn Diagnosa : Thypoid
2 23-08-2017 Dx2: Rasa nyaman nyeri 1. Mengatur posisi tidur pasien ke S: Pasien mengatakan sudah tidak pusing
berhubungan dengan pasien posisi yang enak supaya rasa pusing O: Pasien tampak tenang
mengeluh pusing berkurang A: Masalah teratasi
2. Memberikan teknik relaksasi P:Hentikan intervensi
agar pasien merasa tenang
3. Menciptakan lingkungan yang
Nyaman
3 23-08-2017 Dx3 : Personal hygiene 1. Memberikan penkes tentang S: Pasien sudah ingin membersihkan diri
berhubungan dengan pasien pentingnya kebersihan diri O: Rambut pasien tampak bersih dan wangi
mengeluh tidak mau di keramas 2.Memfasilitasi dan ajarkan pasien cara A: Masalah teratasi
membersihkan diri yang baik da benar P: Hentikan intervensi
4 23-08-2017 Dx4: Resiko nutrisi kurang dari 1. Mengatur posisi pasien agar S: Pasien sudah tidak mual lagi
kebutuhan berhubungan dengan meninggikan kepalanya supaya O: Pasien tampak sehat
pasien mengeluh mual,muntah rasa mual berkurang A: Masalah teratasi
2. Menganjurkan pasien untuk P: Hentikan implamentasi pasien telah pulang
makan sedikit tapi sering