Anda di halaman 1dari 25

Di susun oleh :

Muhammad Taufik Kusnadi


XII Keperawatan 2
LATAR BELAKANG MASALAH
Penyakit demam typoid merupakan penyakit yang berada pada usus halus
dan dapat menimbulkan gejala terus menerus, ditimbulkan oleh Salmonella
thyposa. Pada tahun 2008 demam typoid diperkirakan 216.000 600.000
kematian. Kematian tersebut, sebagian besarterjadi di Negara-negara
berkembang dan 80% kematian terjadidi Asia. Kematiandi rumah
sakitberkisar antara 0-13,9%. Prevalensi pada anak-anak kematian berkisar
antara 0-14,8%. (WHO, 2013).
Demam typoid merupakan penyakit yang masih endemik di Indonesia.
Berdasarkan data tahun 2010 Profil Kesehatan Indonesia typoid masih
menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Diketahui dari 10 macam penyakit
terbanyak di rumah sakit inaptypoid menduduki peringkat ke-3
setelahpenyakit diare, dengan jumlah penderita. Total kasus demam typoid
mencapai 41.081 penderita yaitu 19.706 jenis kelamin laki-laki, 21.375
permpuan 274 penderita meninggal dunia. Case fatality rate (CFR) demam
typoid pada tahun 2010 sebesar 0,6% (Kemenkes RI, 2013).
Demam tifoid bervariasi di tiap daerah dan biasanya terkait dengan sanitasi
lingkungan; di daerah Jawa Barat, terdapat 157 kasus per 100.000 penduduk
sedangkan di daerah urban di temukan 760-810 per 100.000 penduduk.
Perbedaan insiden di perkotaan berhubungan erat dengan penyediaan air
bersih yang belum memadai serta sanitasi lingkungan dengan pembuangan
sampah yang kurang memenuhi sarat kesehatan lingkungan (Depkes, 2013)
Definisi
Demam thypoid merupakan suatu penyakit
infeksi sistemik yang disebabkan oleh
Salmonella thypi yang masih dijumpai secara
luas di berbagai negara berkembang yang
terutama terletak di daerah tropis dan subtropis.
(Simanjuntak, 2009)
Demam thypoid (enteric fever) adalah
penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran pencernaan dengan gejala demam yang
lebih dari satu minggu, gangguan pada
pencernaan, dan gangguan kesadaran.
(Nursalam, 2010)
Anatomi dan fisiologi

(Gambar 2.1 sistem pencernaan)


Fisiologi sistem pencernaan :

1. Oris (Mulut)
2. Faring (Tekak)
3. Esofagus (Krongkongan)
4. Gaster (Lambung)
5. intestina minor (Usus halus)
6. Intestinum mayor (Usus besar)
7. Rektum
8. Anus
Etiologi
Salmonella thypi dengan Salmonela yang lain adalah
bakteri Gram negative, mempunyai flagella, tidak
berkapsul, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob.
Mempunyai antigen somatic (O) yang terdiri dari
oligosakarida,
flagelar antigen (H) yang terdiri dari protein dan envelope
antigen (K) yang terdiri dari polosakarida. Mempunyai
makromolekuler lipopolisakarida kompleks yang
membentuk lapis luar dari dinding sel dan dinamakan
endotoksin.
Salmonella thypi juga dapat memperoleh plasmid factor-R
yang berkaitan dengan resistensi terhadap multiple
antibiotic. (Nanda Nic-Noc,2013)
Patofisiologi
Kuman Salmonella masuk bersama makanan/minuman. Setelah
berada dalam usus halus kemudian mengadakan invasi ke jaringan limfoid
usus halus (terutama Plak Peyer) dan jaringan limfoid mesenterika. Setelah
menyebabkan peradangan dan nekrose setempat, kuman lewat pembuluh
limfe masuk ke aliran darah (terjadi bakteremi primer) menuju ke organ-
organ terutama hati dan limfa. Kuman yang tidak difagosit akan
berkembang biak dalam hati dan limfa sehingga organ tersebut
membesar disertai nyeri pada perabaan. Pada akhir masa inkubasi (5-9
hari) kuman kembali masuk dalam darah (bakteremi sekunder) dan
menyebar keseluruh tubuh terutama kedalam kelenjar limfoid usus halus,
menimbulkan tukak berbentuk lonjong di atas Plak Peyer. Tukak tersebut
dapat mengakibatkan perdarahan dan perforasi usus. Pada masa
bakteremi ini, kuman mengeluarkan endotoksin yang mempunyai peran
membantu proses peradangan lokal dimana kuman ini berkembang.
Demam tifoid disebabkan karena Salmonella Typhosa dan endotoksinnya
merangsang sintesa dan
Pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jarinngan yang meradang. Zat
pirogen ini akan beredar dalam darah dan mempengaruhi pusat
termoregulator di hipotalamus yang menimbulkan demam ( PPNI Klaten
2009)
Manifestasi klinis

Masa tunas 7-14 (rata-rata 3 – 30) hari, selama inkubasi ditemukan gejala
prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak khas)
Tanda :
 Perasaan tidak enak badan
 Lesu
 Nyeri kepala
 Pusing
 Anoreksia
 Batuk
 Nyeri otot
Gejala:
Menyusul gejala klinis yang lain demam yang berlangsung 3 minggu
1. Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan
meningkat pada sore dan malam hari
2. Minggu II : Demam terus
3. Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur – angsur
Klasifikasi
Menurut WHO (2003) klasifikasi demam tifoid dengan perbedaan gejala
klinis: demam tifoid akut non komplikasi demam tifoid akut
dikarakteristikkan dengan adanya demam berkepanjangan abnormalis,
fungsi bowel (konstipasi pada pasien dewasa, dan diare pada anak anak),
sakit kepala, malaise, dan anoksia bentuk broncitis biasa terjadi

Komplikasi
 Intestinal : Perdarahan usus, perporasi usus dan ileus paralitik
 Komplikasi kardiovaskuler : Kegagalan perporasi perifer, miokarditis,
thrombosis,dan tomboplebitis
 Komplikasi darah : Anemia hemolitik, trombositopeni, dan sindrom
uremia hemolitik
 Komplikasi paru : Pneumonia, empisema, pleuritis
 Komplikasi ginjal : Glomeronefritis, pielonefritis
 Komplikasi tulang : Osteomelitis, Spondelitis arthritis
 Komplikasi neuropsikiatri : Meningitis, polyneuritis perifer
Pengkajian
A. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sapan rt 03/rw 14 bojong soang
Tempat tanggal lahir : Bandung 21-08-1999
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Status : Menikah
Agama : ISLAM
Pendidikan : SMK
Tanggal datang : 21-08-2017
Tanggal Pengkajian : 23-08-2017
No. Medrec : 449248
Diagnosa : Thypoid

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. A
Umur : 57 tahun
Alamat : Sapan rt 03/rw 14 bojong soang
Jenis kelamin : Perempuan
No. hp :-
Hubungan dengan pasien : Nenek
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh demam
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami demam 2
minggu dan sewaktu dibawa ke rumah sakit demamnya masih ada.
Pada saat pengkajian tanggal 23 08 2017 jam 15.00 WIB. Pasien mengeluh demam,
demam yang dirasakan pasien bertambah ketika pasien memakai pakaian tebal dan demam
berkurang pada saat pasien di kompres, demam yang dirasakan pasien seperti dekat dengan
matahari, demam yang dirasakan pasien diseluruh tubuh, demam dirasakan pasien demam
sekali dengan suhu 38,8˚c dan dirasakan dalam waktu ± 2 minggu sebelumnya Pasien
mengatakan demam disertai dengan mual dan pusing

c. Riwayat kesehatan dahulu


Pasien sebelumnya belum pernah dirawat di RS, dan baru kali ini dirawat, pasien
baru saat ini mengidap penyakit thypoid(demam) dan pasien mengatakan dulu jika sakit suka
dibawa ke dokter sore(klinik) dan jika sakit suka diberi obat dari dokter, pasien mengataka
sebelumnya tidak ada penyakit menular atau keturunan

d. Riwayat kesehatan keluarga


Pasien mengatakan bahwa didalam anggota keluarganya tidak ada yang mengidap
penyakit yang sama seperti diderita pasien saat ini, dan tidak ada yang mempunyai penyakit
infeksi atau penyakit menular seperti(TBC,HIV/AID) dan tidak ada yang mengidap penyakit
keturunan
Pemeriksaan fisik
A. Keadaan umum
Kesadaran : Composmetis
Penampilan : Tampak lemas
Tinggi badan : 149cm
Berat badan
BB sebelum sakit : 42 kg
BB sewaktu sakit : 41 kg
B TTV
Tekanan darah : 100/70mmhg
Nadi : 79x/menit
Respirasi : 25x/menit
Suhu : 38,8˚c

C. Head to toe
1.) Kulit
a. Inspeksi
Kebersihan : Tampak bersih
Warna : Sama dengan kulit lain tidak ikterik atau Sianosis
Pigmentasi : Merata diseluruh tubuh
Lesi : Tidak ada lesi

b. Palpasi
Kelembaban : Cukup lembab
Tekstur : Tampak lembut
Akral : Panas
Edema : Tidak terdapat edema
2.) Hidung
a. Inspeksi hidung luar
Bentuk : Normal
Kesimetrisan : Simetris
Septum : Berada di tengah-tengah antara lubang
kanan dan kiri
Lubang hidung : Sama besar antara kanan dan kiri
Cuping hidung : Tidak terdapat cuping hidung
b. Inspeksi hidung dalam
Kebersihan : Tampak kotor
Silia : Terdapat silia
Lesi : Tidak ada lesi
Secret : Terdapat secret
Sumbatan : Tidak ada sumbatan
Pola aktivitas

No. Pola aktivitas Sebelum masuk RS Sewaktu masuk RS

1 Nutrisi

a. Makanan

Jenis Nasi, lauk pauk.sayur Bubur

Frekuensi 2x/hari 2x/hari

Alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi

Porsi 1 porsi ½ Porsi

Keluhan Tidak ada keluhan Mual

b. Minuman

Jenis Air putih Air putih

Frekuensi 4x/hari 6x/hari

Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan


2 Pola eliminasi

a. BAK

Frekuensi 4x/hari 5x/hari

Warna Kuning Kuning

Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

b. BAB

Frekuensi 1x/hari Belum BAB

Warna Kuning Belum BAB

Konsistensi Lembek Belum BAB

Keluhan Tidak ada keluhan Belum BAB


3 Pola istirahat

Tidur siang 1jam(12.00-13.00) 2jam(13.00-15.00)

Tidur malam 7jam(21.00-04.00) 10jam(22.00-08.00)

Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

4 Personal hygiene

a. Mandi

Frekuensi 2x/hari 1x/hari

Menggunakan Air,sabun Air, waslap

Metode Sendiri Dibantu keluarga

Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

b. Gosok gigi

Frekuensi 2x/hari 1x/hari

Menggunakan Sikat, odol Sikat, odol

Metode Sendiri Sendiri

Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan


c. Keramas

Frekuensi 2x/hari Tidak dilakukan

Menggunakan Sampo Tidak dilakukan

Metode Sendiri Tidak dilakukan

Keluhan Tidak ada keluhan Ketidak mauan

d. Gunting kuku

Frekuensi 1x/minggu Sudah dirumah

Menggunakan Catok Sudah dirumah

Metode Sendiri Sudah dirumah

Keluhan Tidak ada keluhan Sudah dirumah

Kegiatan sehari2

1. Olah raga Tidak pernah Tidak pernah

1. Keluhan Tidak pernah Tidak pernah


Askep Psikologis
1. Status emosi
Emosi pasien terlihat tampak baik-baik saja tidak ada yang terganggu
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang dibenci
b. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera sembuh agar bisa berkumpul lagi bersama keluarganya
c. Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya sempurna sebagai wanita
d. Harga diri
Pasien saat ini merasa rendah diri karena sedang sakit
e. Peran
Pasien mengatakan dirinya sekarang sudah menjadi ibu rumah tangga
Aspek sosial
a. Pola koping
Pasien jika ada masalah suka diceritakan pada orang tuanya
b. Pola interaksi
Hubungan pasien dengan lingkungan saat ini kurang baik
c. Pola komunikasi
Pasien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sunda dan saat ini kurang baik
Aspek spiritual
Pasien yakin bahwa penyakit yang diderita saat ini adalah ujian dari allah SWT.
Data Penunjang
a. Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

Hematologi

Hemoglobin 9,6 L=13,2-17,3 , P=,7-15,5 g/dl


Leukosit 26,100 L=3,800-10,600 ; P=3,600-11 /mm3

Hematokril/PCV 28 P=35-47 ; L : 40-52 %

Trombosit 417,000 150,000-440,000 /mm3

Widal

Salmonella typhi O Negative Negative

Salmonella paratyphi AO Negative Negative

Salmonella paratyphi BO Negative Negative

Salmonella paratyphi CO Negative Negative

Salmonella typhi H Negative Negative

Salmonella paratyphi AH Negative Negative

Salmonella paratyphi BH Negative Negative

Salmonella paratyphi CH Negative Negative

Urinalisis

Warna Kuning Kuning muda-Kuning

Kekeruhan Agak keruh Jernih

PH 6,5 4,5-8,0

Berat jenis 1,020 1,003-1,035

Protein +1 Negative

Glukosa - Negativ

Urobilinogen - Normal(CI)

Bilirubin - Negative

Nitrit - Negative

Keton - Negative

Sedimen

Leukosit 0-5
Pengobatan
Nama : Ny.D No.medrec : 449248
Umur :18 tahun Diagnosa : Thypoid

Nama obat Cara Dosis Waktu

Futrolit Infus 500ml 20gtt

Cupsirat IV 5ml 3x1

Ranitidin IV 5ml 2x1


Analisa data
NO DATA MASALAH

1 DS : Pasien mengeluh demam Peningkatan suhu tubuh

DO: - Akral Panas

- TTV: TD: 100/70mmhg N: 79x/menit

R : 25x/menit S: 38,8˚c

IWL= 15x41 : 25,625

24

2 DS : Pasien mengeluh pusing Rasa nyaman nyeri

DO: - Tekanan darah 100/70mmhg

- Terdapat nyeri tekan kepala

- Pasien tampak lemas

3 DS : Pasien mengeluh tidak mau di keramas Personal hygiene

DO: Rambut pasien tampak kotor

4 DS : Pasien mengeluh mual Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan

DO: - Porsi makan ½ porsi

- Pasien tampak lemas

- BB sebelum sakit : 42kg

- BB sewaktu sakit : 41kg

IMT= ___ 41____=18,4

1,49x1,49
Diagnosa keperawatan

Berdasarkan dengan prioritas masalah

Dx1 : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan adanya infeksi salmonella thypi
Dibuktikan dengan : - Akral panas
- TTV : TD: 100/70mmhg R: 25x/menit
N: 79x/menit S: 38,8˚c

IWL= 15x41 : 25,625


24

Dx2 : Rasa nyaman nyeri berhubungan dengan pasien mengeluh pusing


Dibuktikan dengan: - Tekanan darah 100/70mmhg
- Terdapat nyeri tekan kepala
- Pasien tampak lemas

Dx3 : Personal hygiene berhubungan dengan pasien mengeluh tidak mau di keramas
Dibuktikan dengan: Rambut pasien tampak kotor

Dx4 : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan pasien mengeluh mual
Dibuktikan dengan: - Porsi makan ½ porsi
- Pasien tampak lemas
- BB sebelum sakit : 42kg
- BB sewaktu sakit : 41kg
IMT=41=18,4
1,49x1,49
INTERVENSI
NAMA: Ny.D NO.MEDREC: 449248
UMUR: 18 thn DIAGNOSA : Thypoid Perencanaan

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 2 3 4 5
1 Peningkatan suhu tubuh Tupan : Peningkatan suhu tubuh dapat 1. Anjurkan supaya dikompres 1. Agar demam bisa turun
berhubungan dengan pasien teratasi dalam waktu ±1-3hari menggunakan air hangat 2. Agar rasa sakit kepala bisa
mengeluh demam Tupen : Setelah dilakukan tindakan 2. Anjurkan pijatan kepala berkurang
Dibuktikan dengan: keperawatan ±1x24 jam dapat di memungkinkan rasa sakit kepala 3. Supaya demamnya bisa cepat
- Akral panas kriteriakan : menurun turun
-TTV : -TD:100/70mmhg - Akral hangat 3. Berikan Obat penurun
- N : 79x/menit -TTV: - TD: 110/70 120/90mmhg demam(Paracetamol)
- R : 25x/menit - N : 79x/menit
- S : 38,8˚c - R : 24x/menit
- IWL= 15x41_24=25,625 - S : 37,5˚c
- IWL dalam keadaan normal

2 Rasa nyaman nyeri berhubungan Tupan: Ras nyaman nyeri dapat teratasi 1. Atur posisi pasien senyaman 1. Supaya tidak merasa pusing dan
dengan pasien mengeluh pusing dalam waktu ±1-2hari mungkin pusing berkurang
dibuktikan dengan : Tupen: Setelah dilakukan tindakan 2. Ajarkan teknik relaksasi dan 2. Agar pasien merasa tenang
-Tekanan darah 100/70mmhg keperawatan ±1x24jam dapat distribusi
- Terdapat nyeri tekan kepala dikeriteriakan:
- Pasien tampak lemas - Tekanan darah normal 110/70-
120/90mmhg
- Tidak ada nyeri tekan
- Pasien merasa tidak lemas lagi
3 Personal hygiene berhubungan Tupan: Personal hygiene dapat teratasi 1. Berikan penkes tentang 1. Agar pasien tau betapa
dengan pasien mengeluh tidak mau dalam waktu ±1hari pentingnya kebersihan pentingnya kebersihan
membersihkan diri dibuktikan Tupen: Setelah dilakukan tindakan
dengan: keperawatan 1x24jam dapat dikriteriakan: 2. Fasilitasi dan ajarkan bagaimana
2. Agar pasien bisa melakukan dengan
-Rambut pasien tampak kotor -Rambut pasien tampak terlihat membersihkan diri yang yang tepat mandiri
bersih

Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan Tupan: Resiko nutrisi kurang dari 1. Atur posisi pasien supaya merasa 1. Supaya tidak merasa mual
4 berhubungan dengan pasien kebutuhan dapat teratasi dalam waktu ±1- nyaman
mengeluh mual dibuktikan dengan: 2hari 2. Agar pasien tidak terlalu lemas
- Porsi makan ½ porsi Tupen: Setelah dilakukan tindakan 2. Anjurkan makan sedikit tapi

- Pasien tampak lemes keperawatan 1x24jam dapat dikriteriakan: sering 3. Agar nafsu makan meningkat
- BB sebelum sakit: 42kg - Porsi makan jadi 1 porsi
3. Beri makan selagi hangat
- BB sewaktu sakit: 41kkg - Pasien tidak lemas lagi 4. Agar tau takaran yang harus di
- IMT=41_1,49x1,49 - BB naik berikan
4. Kolaborasi dengan tim gizi
IMPLAMENTASI
NAMA: Ny.D No.Medrec: 449248
UMUR: 18thn Diagnosa : Thypoid

NO. Hari/tanggal/wa Diagnosa Keperawat Implamentasi Evaluasi TTD


ktu
1 23-08-2017 Dx1: Peningkatan suhu tubuh 1. Mengajarkan kepada keluarga S: Pasien mengatakan demam berkurang
berhubungan dengan pasien pasien agar memberikan O: Pasien tampak sehat
mengeluh demam kompres hangat supaya panasnya A: Masalah teratasi
turun P :Hentikan intervensi
2. Memberikan obat penurun
demam
3. Observasi TTV:
- TD: 110/70mmhg
- N : 70x/menit
- S : 36,5˚c
- R : 24x/menit

2 23-08-2017 Dx2: Rasa nyaman nyeri 1. Mengatur posisi tidur pasien ke S: Pasien mengatakan sudah tidak pusing
berhubungan dengan pasien posisi yang enak supaya rasa pusing O: Pasien tampak tenang
mengeluh pusing berkurang A: Masalah teratasi
2. Memberikan teknik relaksasi P:Hentikan intervensi
agar pasien merasa tenang
3. Menciptakan lingkungan yang
Nyaman
3 23-08-2017 Dx3 : Personal hygiene 1. Memberikan penkes tentang S: Pasien sudah ingin membersihkan diri
berhubungan dengan pasien pentingnya kebersihan diri O: Rambut pasien tampak bersih dan wangi
mengeluh tidak mau di keramas 2.Memfasilitasi dan ajarkan pasien cara A: Masalah teratasi
membersihkan diri yang baik da benar P: Hentikan intervensi

4 23-08-2017 Dx4: Resiko nutrisi kurang dari 1. Mengatur posisi pasien agar S: Pasien sudah tidak mual lagi
kebutuhan berhubungan dengan meninggikan kepalanya supaya O: Pasien tampak sehat
pasien mengeluh mual,muntah rasa mual berkurang A: Masalah teratasi
2. Menganjurkan pasien untuk P: Hentikan implamentasi pasien telah pulang
makan sedikit tapi sering

Anda mungkin juga menyukai