Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh teknik

menenangkan(terapi
murottal) terhadap reaksi
penurunan tingkat
kecemasan(ansietas) pada
klien pre operasi
• Keperawatan pre operasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan
pasien.Kata preoperasi adalah suatu istilah gabungan yang mencakup tiga fase
pengalaman pembedahan antara lain preoperasi, intraoperasi, pascaoperasi (Brunner
&Suddarth,2002).
• Fase pre operasi dari peran keperawatan, preoperasi dimulai ketika diambil keputusan
untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim ke meja operasi.
Lingkup aktifitas keperawatan selama waktu tersebut dapat mencakup penetapan
pengkajian dasar pasien ditatanan klinik atau dirumah, menjalani wawancara pre operasi,
dan menyiapkan pasien untuk anastesi yang diberikan dan pembedahan. Bagaimanapun
aktifitas perawat dibatasi hingga melakukan pengkajian pasien pre operasi ditempat atau
di ruang operasi (Mary, 2008).
 Ansietas
 Defisit pengetahuan
 Nyeri akut
 Ansietas adalah kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman
yang biasanya berkaitan dengan kondisi klinis rencana operasi (standar
diagnosis keperawatan indonesia, edisi 1 cetakan III (revisi), 2017)

 Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respons otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu);perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal
ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan
adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi
ancaman ; yang biasanya dihubungkan dengan faktor stresor yang dapat
timbul akibat tekanan tindakan pre operasi(NANDA Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi, edisi 11 ,2018-2020)
 Pengaruh pemberian terapi murottal alquran terhadap penurunan
tingkat kecemasan ibu preoperasi sectio caesariadi rumah sakit
grand medistra lubuk pakam
 Ika nur saputri1, rana ulfa(institut kesehatan medistra lubuk
pakam)

Terapi murottal dapatmembentuk koping baru untuk mengatasi


kecemasan sebelum operasi dan memiliki irama yang indah
secara psikologis dapat memotivasi dan memberikan dorongan
semangat dalam menghadapi problem yang sedang
dihadapitermasuk bagi ibu preoperasi section caesaria
 Hasil penelitian rata-rata tingkat kecemasan responden sebelum dilakukan terapi
murottal Al-Qur`an adalah 42,59 dan sesudah dilakukan 15,23. Terapi ini
memberikan dampak psikologis kearah positif sebab ketika murottal Al-Qur`an
diperdengarkan dan sampai ke otak, maka murottal Al-Qur`an ini akan
diterjemahkan oleh otak. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Al-Kaheel (2011) bahwa mendengarkan ayat suci Al-Qur’an
memiliki pengaruh mendatangkan ketenangan dan menurunkan ketegangan urat
saraf reflektif serta dapat memberikan ketenangan jiwa dan penyembuhan
penyakit sama halnya dengan penelitian yang dilakukan Handayani (2014)
dimana didapatkan adanya perbedaan rerata penurunan tingkat kecemasan pada
ibu bersalin kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah diberikan terapi murottal, juga
terjadi penurunan kecemasan pada ibu post operasi Sectio Caesaria
TERAPI MUROTTAL (AL-QUR’AN) MAMPU MENURUNKAN
TINGKATKECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI
LAPARATOMI
Virgianti Nur Faridah
Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan
Adapun pengaruh terapi mendengarkan ayat- ayat Al- Qu’an berupa
,adanya perubahan perubahan arus listrik di otot,perubahan sirkulasi
darah,perubahan detak jantung dan kadar darah pada
kulit.Perubahan tersebut menunjukan adanya relaksasi atau
penurunan ketegangan urat saraf reflektif yang mengakibatkan
terjadinya pelonggaran pembuluh nadi dan penambahan kadar darah
dalam kulit, diiringi dengan penurunan frekuensi detak jantung.
Terapi murotal bekerja pada otak, dimana ketika didorong oleh
rangsangan dari luar (terapi Al-Qur’an), maka otak maka
memproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide. Molekul ini akan
menangkutkan kedalam reseptor –reseptor mereka yang ada di
dalam tubuh dan akan memberikan umpan balik berupa kenikmatan
atau kenyamanan (Yusri, 2006;Faradisi, 2009; Mottaghi, Esmaili, &
Rohani,2011)
 Sebagian besar pasien pre operasil aparatomi mengalami cemas
sedang sebelum dilakukan terapi mendengarkan ayat-ayat Al-
qur’an.Sebagian pasien preoperasi laparatomi mengalami cemas
ringan sesudah dilakukan terapi mendengarkan ayat-ayat Al-
qur’an. Terdapat pengaruh pemberian terapi Murottal (Al-qur ’an)
terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
laparatomi di Ruang Bougenville RSUD Dr.Soegiri Lamongan
dengan hasil uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test,
menunjukkan nilai signifikansi (p-value = 0,000) .
 EFEKTIVITAS MUROTTAL AL QUR’AN TERHADAP RESPON FISIOLOGIS,

KECEMASAN PRE OPERASI DAN GELOMBANG OTAK

 Hasnani Hakim, Yuliana Syam, & Rini Rachmawaty

 Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, Universitas Hasanuddin Makassar

 Penggunaan EEG untuk mengidentifikasi emosi pada saat seseorang


mendengarkan bacaan Al Qur’an, menunjukkan hasil bahwa setelah
diperdengarkan bacaan Al Qur’an memberikan perasaan lega dan rileks
serta membawa ketenangan dalam hati dengan nilai alpha band 8 ~ 13
Hz (Alhouseini, Al-Shaikhli, Rahman, Alarabi, & Dzulkifli, 2014). Besar
gelombang alpha saat mendengarkan pembacaan Al Qur’an lebih tinggi
dibanding dengan gelombang beta . Ini membuktikan manusia dapat
rileks dan tenang saat bacaan Al Qur’an dalam kondisi rileks
dibandingkan suara musik keras dan dalam keadaan istrahat (Abdullah
&Omar, 2011)
 Bacaan Al Qur’an merupakan salah satu terapi non farmakologisyang efektif
untuk memperbaiki tanda-tanda vital, meningkatkan saturasi oksigen,
menurunkan kecemasan pre operasi dan gambaran EEG menunjukkan
mendengarkan bacaan Al Qur’an memberikan ketenangan dalam hati, perasaan
lega, rileks dan suasana santai. Temuan ini memberikan masukan bagi pemberi
pelayanan perawatan dalam memberikan intervensi keperawatan dengan
menggunakan bacaan Al Qur’an sebagai terapi komplementer, intervensi non
farmakologis, non invasif, murah untuk memperbaiki tanda-tanda vital,
meningkatkan saturasi oksigen, menurunkan ansietasserta memberikan
kenyamanan dalam pelayanan dan perawatan pasien.
Efektivitas Terapi Murotal dan Terapi Musik 
Klasik terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Pasien Pra Operasi di Pekalongan
Firman Faradisi 
STIKES Muhammadiyah Pekajangan 
Pekalongan Prodi DIII Keperawatan
 Berdasarkan hasil penelitian tentang perbedaan tingkat efektivitas antara pemberian terapi

musik dengan terapi pembacaan Al-Qur’an terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien

pre-operasi di Rumah Sakit Islam Pekajangan dapat ditarik simpulan: tingkat kecemasan

antara sebelum dan sesudah terapi musik terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga

pemberian terapi musik efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien, tingkat kecemasan

antara sebelum dan sesudah terapi murotal terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga

pemberian terapi murotal efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien, tingkat kecemasan

antara sesudah mendapatkanterapi musik dan murotal terdapat perbedaan yang signifikan,

sehingga pemberian terapi murotal lebih efektif menurunkan tingkat kecemasan

pasien dibandingkan dengan terapi musik.


 Pengaruh Kombinasi Terapi Murottal Al-Quran
dengan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Bedah
Umum di RSUD Provinsi NTB
 Hardianto, Lalu Sulaiman, Muhammad Amrullah
 Setelah diberikan kombinasi terapi murottal Al-Qur’an dengan relaksasi
nafas dalam, tingkat kecemasan pasien preoperatif berada pada tingkat
kecemasan ringan yaitu sebanyak 7 responden, kecemasan sedang
sebanyak 7 responden dan tidak terdapat kecemasan berat. Artinya ada
perubahan tingkat kecemasan pada pasien preoperatif setelah diberikan
kombinasi terapi murottal Al-Qur’an dengan relaksasi nafas dalam. Yang
mana dalam penelitian ini menunjukkan perubahan tingkat kecemasan
yang positif sehingga dapat di simpulkan bahwa pemberian terapi
kombinasi murottal Al-Qur’an dengan relaksasi nafas dalam dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada pasien preoperatif.
 UEU-Master-12764-L2.Image.Marked.pdf
 TERIMA KASIH..........................

Anda mungkin juga menyukai