Anda di halaman 1dari 30

ARITMATIKA SOSIAL

DISUSUN OLEH
DARU NAFISYAH I (K7118064)
FACHRURAZI SAPUTRA (K7118086)
FITRI RAHMAWATI (K7118101)
DEFINISI
Pada zaman dahulu saat menginginkan suatu
barang manusia menggunakan sistem barter yaitu tukar-
menukar barang yang dianggap nominalnya sama, seiring
berkembangnya waktu barter mulai berubah menjadi
kegiatan jual/beli hingga saat ini, kemudian kegiatan
tersebut terus berjalan dan muncul beberapa istilah
seperti bunga, pajak , rabat, rugi, laba, neto, bruto, dan
tara yang digunakan dalam kehidupan sehari. Jadi dapat
diperoleh pengertian aritmatika sosial yaitu :
Perhitungan keuangan dalam perdagangan dan
kehidupan sehari-hari.
BUNGA
• Bunga (suku bunga) atau bank interest adalah
pertambahan jumlah modal yang diberikan
oleh bank untuk para nasabahnya dengan
dihitung dari presentase modal uang nasabah
dan lamanya menabung. Bunga ada dua jenis
yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk.
MATERI SEKOLAH DASAR
Pada materi sekolah dasar bunga bank dan tabungan di jelaskan secara
sederhana. Berupa :
Bunga Tunggal → bunga yang dihitung dari tabungan awal
Tabungan awal → modal
1. Perhitungan Bunga Harian
2. Keterangan : 1bulan = 30 hari, 12 bulan / 1 tahun =360 hari

Bunga Waktu =
𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
= x 360
360 x 100 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Modal = Suku bunga =


360 x 100 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
x 100 %
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
Contoh soal
Sebuah Bank memberikan bunga 18 % pada setiap nasabahnya.
Jika dalam waktu 20 hari seorang nasabah memperoleh bunga Rp.
50.000,- Berapa besartabungan nasabah tersebut?
Pembahasan: suku bunga = 20 %, bunga = Rp. 50.000,-,
waktu = 20 hari
Rumus :
𝑙𝑎𝑚𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 % 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
• Bunga Harian =
360 x 100

360 𝑥 100 𝑥 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛


• M = → Untuk harian
% bunga x 𝑙𝑎𝑚𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖
360 x 100 x 50.000
=
20 x 20
= 18 x 5 x 50.000
= 90 x 50.000
= Rp. 4.500.000,-
Jadi besar tabungan nasabah tersebut adalah Rp. 4.500.000,-
• Perhitungan Bunga Bulanan
Bunga = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Waktu = x 12
𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
12 x 100

Modal = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛


Suku bunga = x 100 %
12 x 100 x 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

Contoh soal :
1. Uang tabungan Ali di suatu bank sebesar Rp.
1.000.000,- 9 bulan , kemudian uang tabungannya
menjadi Rp. 1.090.000,-. Berapa prosentase
bunga yang diterima Ali?
Pembahasan :
• Modal = Rp. 1.000.000
• Bunga 9 bulan = Rp. 1.090.000 – Rp. 1000.000 = Rp.
90.000
12
• Bunga setahun = x Rp. 90.000 = Rp. 120.000
9
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
• Suku bunga = x 100 %
modal
120.000
=. x 100%
1000,000
= 12 %
• Jadi prosentase bunga yang diterima Ali adalah 12
%
Perhitungan bunga tahunan
𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Bunga = Waktu = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
x100

100 x 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛


Modal = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 Suku bunga = x 100 %
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

Contoh soal
Pak Zakaria menabung di suatu bank sebesar Rp.
5000.000,- Dengan suku
bunga 12 % . Berapa bunga yang diterimanya selama 3
tahun?
Pembahasan :
• Modal = Rp. 5.000.000
• Suku bunga = 12 %
• Waktu = 3 tahun
𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
• Bunga =
x100
12 𝑥 3 𝑥 5000,000
=
100
= 36 x 50.000
= Rp. 1800.000,-
Jadi jumlah bunga yang diterima pak zakaria selama 3
tahun adalah Rp. 1800.000,-
Materi bunga sekolah menengah
A. Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga yang diberikan
berdasarkan perhitungan modal awal, sehingga
bunga hanya memiliki satu variasi saja (tetap)
dari awal periode sampai akhir periode.
Dalam bentuk yang lebih umum, jika suatu modal sebesar M0
dibungakan dengan mendapat jasa modal sebesar B maka
besarnya suku bunga persatuan waktu dapat ditentukan
dengan memakai rumus:
M1 = besarnya uang yang dikembalikan setelah satu periode
M0 = besarnya modal yang dipinjamkan
b % = suku bunga persatuan waktu
Rumus lain modal akhir untuk bunga tunggal
yang berjangka waktu adalah
Mn = M(1 + nb)
M = modal awal
Mn = modal akhir
b = persentase bunga tunggal/bunga majemuk
n = jangka waktu
• Contoh soal!
Seseorang mendapatkan modal usaha sebesar Rp.
1.000.000, dia mendapatkan bunga dalam 1 tahun
adalah 10%. Berapakah besarnya modal akhir dalam
3 tahun?.
Diketahui:
• M = Rp. 1.000.000
• b = 10% per tahun
• n = 3 tahun
• Ditanyakan, berapa besar modal akhir setelah 3
tahun?
Pembahasan :
Mn = M (1 + nb)
Mn = Rp. 1.000.000 (1 + 3(10%))
Mn = Rp. 1.000.000 (1 + 3(10/100))
Mn = Rp. 1.000.000 (1 + 3(0,1))
Mn = Rp. 1.000.000 (1 + 0,3)
Mn = Rp. 1.000.000 (1,3)
Mn = Rp. 1.300.000,-
Diketahui bunga tunggal sebesar Rp50.000 untuk
modal pinjaman Rp1.000.000, maka presentasenya
adalah
Pembahasan:
Diketahui :
Bunga Tunggal = Rp50.000 RUMUS
𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝒕𝒖𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍
Modal awal = Rp1.000.000 b =
𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍 𝒂𝒘𝒂𝒍
× 𝟏𝟎𝟎%
50.000
• b= × 100% = 5%
1.000.000
Bunga Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang besar
nilainya tidak tetap pada setiap jangka waktu
tertentunya.
• Jika modal awal sebesar M0 mendapat bunga
majemuk sebesar b (dalam persentase)
perbulan, maka setelah n bulan besar modalnya
M_n menjadi:
Mn = M0(1+b)

Contoh, diketahui modal pinjaman Rp1.000.000


dengan bunga majemuk sebesar 2 % per bulan,
maka setelah 5 bulan modalnya adalah

Mn = 1.000.000(1+0.02) = 1.104.080,80
Contoh soal
Seorang bapak menginvestasikan uang sebesar Rp.
1000.000 dengan mendapatkan bunga majemuk
sebesar 20% pertahun. Tentukan jumlah pada
investasinya selama waktu lima tahun!
Modal Awal Bapak sebesar : M = Rp. 1000.000,-
Persentase bunga pertahun : P = 20%
• Periode pada investasi : n = 5
• Ditanya : Tabungan Akhir : MT = …?
Pembahasan :
𝑃 n
MT = M 1 +
100
20 5
MT = 1.000.000 1 +
100
20 5
= 1.000.000 1 +
100
1 5
= 1.000.000 1 +
5
6 5
= 1.000.000
5
7776 5
= 1.000.000
3125
= 2.488.300
LABA
Laba adalah keuntungan dari hasil penjualan. Atau
dengan kata lain, laba adalah selisih antara harga
penjuaan dengan biaya produksi.
Contoh :
Sebuah Tas dijual kembali dengan harga 600.000
dengan harga pembelian sebesar 470.000. maka
laba yang akan didapat oleh penjual adalah ?
Pembahasan :
Besarnya keuntungan = harga jual – harga beli
=600.000-470.000
= 130.000
Maka laba yang didapatkan dari penjualan sebuah
tas tersebut adalah 130.000
Presentase laba
Rumus :
untung
Prosentase keuntungan = x 100
harga pembelian
%
Contoh soal :
Seorang pedagang di pasar membeli sekeranjang
jeruk yang berisi 200 buah seharga Rp.100.000. Jika
tiap jeruk dijual dengan harga Rp.750, berapa %
keuntungannya?
Pembahasan :
Besarnya keuntungan = harga jual – harga beli
= (Rp. 750 x 200) – Rp. 100.000
= Rp. 150.000 – Rp. 100.000
= Rp. 50.000
untung
Prosentase keuntungan = x 100 %
harga pembelian
50.000
= x 100 %
100,000
= 0,5 x 100% = 50 %
RUGI
Rugi adalah jumlah pengeluuaran yang lebih besar
dibandingkan dengan pendapatan yang diterima.
Contoh :
si A membeli laptop dengan harga 5.000.000, namun
setelah digunakan beberapa hari laptop itu rusak.
Akhirnya si A menjual laptop tersebut dengan harga
2.500.000. maka si A mengalami kerugian sebesar?.
Pembahasan :
Besarnya kerugian = harga beli – harga jual
= 5.000.000 – 2.500.000
= 2.500.000
Maka si A mengalami kerugian sebasar 2.500.000
Presentase Rugi
Rumus :
rugi
Prosentase kerugian = x 100 %
harga pembelian
Contoh soal :
Adnan membeli sepeda baru dengan harga Rp.
400.000, setelah beberapabulan sepedanya
dijual dengan kerugian 10% . Berapa harga
penjualannya?
Pembahasan:
Harga pembelian = Rp. 400.000,-
Rugi = 10 %
• Rugi dalam rupiah = 10 % x Rp. 400.000
10
= x x Rp. 400.000
100
= Rp. 40.000
• Maka harga jualnya adalah = Rp. 400.000 – Rp.
40.000 = Rp. 360.000,-
Rabat
Rabat adalah potongan harga atau pengurangan dari
harga yang harus di bayar.
Misalkan diberikan rabat 30%, jadi pembeli diberikan
potongan harga sebesar 30% dari harga yang harus
dibayar.
Rumus :
Presentase rabat x harga barang
Diskon/Potongan Harga/Rabat = Harga Semula – Harga
yang dibayar

Contoh soal :
Harga sebuah tas sebesar Rp 700.000 dan diberi rabat
sebesar 30%. Maka pembeli harus membayar tas tersebut
sebesar ?
Pembahasan :
Presentase rabat x harga barang =
30% x 700.000 = 210.000
Harga semula – besar rabat =
700.000 – 210.000 = 490.000
Maka pembeli harus membayar tas tersebut
sebesar 490.000 atau 30% dari harga awal yaitu
700.000.
Bruto, Tarra , Netto
• Bruto adalahberat kotor barang, berat barang
beserta tempatnya
• Tara adalah Berat kemasan atau berat tempat
suatu barang
• Neto adalah Berat bersih barang atau berat
barangnya saja
Hubungan Bruto, Tara dan Neto

• Bruto = Tara + Netto


• Tara = Bruto – Netto
• Neto = Bruto – Tarra
Tarra
• Persen Tarra = x 100 %
Brutto
• pengertian: kita ambil contoh beras dalam
karung.
– Bruto → berat beras + karungnya
– Tara → berat karungnya saja
– Neto → berat berasnya saja
Contoh soal
Seorang pedagang sembako membeli sekarung kacang
tanah seberat 60 kg dengan tarra 2kg. Berapa Netto dan
prosentase taranya?
Pembahasan :
• Bruto = 60 kg
• Tarra = 3 kg
Netto = Bruto – Tarra
= 60 -3
= 57 kg
Tarra
• Persen Tarra = x 100 %
Brutto
3
= x
100 %
60
=5%

Anda mungkin juga menyukai