Anda di halaman 1dari 19

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

KELOMPOK 2 :
1. Almira Cahya S
2. Belinda Puspa A
3. Bella Rahmalinda W
4. Filipta Dea S
Hubungan Komunikasi

Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja


sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi
adalah perekat yang memungkinkan kelompok masyarakat
tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan
baik.
Hubungan komunikasi yang terjalin baik antar manajer, antara
manajer dengan karyawan, atau antar karyawan merupakan
salah satu kunci keberhasilan manajer dalam mencapai tujuan
organisasi yang ditetapkan.
Peran Manajerial

Menurut Mintzberg, terdapat 3 peran manajerial


yang dapat diterapkan oleh seorang manajer
dalam suatu organisasi,yaitu :
a. Peran Antarpribadi
b. Peran Informasional
c. Peran Keputusan
a. Peran Antarpribadi
Peran Antarpribadi menunjukan bahwa
seorang manajer harus mampu
memerankan dirinya sebagai :
- tokoh figure (figurehead role)
- pemimpin (leader role)
- penghubung (liaison role)
b. Peran Informasional
Peran informasional mencangkup :
peran pemantauan (monitor role)
peran penyebar informasi
(disseminator role)
peran juru bicara (spokesperson role)
c. Peran Keputusan
Peran keputusan (decisional role) mencakup 4
peran penting :
 peran wirausaha (enterpreneur role)
 peran pemecah masalah (disturbance handler
role)
peran pengalokasi sumber daya (resource
allocator role)
 peran negosiator ( negosiator role)
Kegiatan Pertukaran Informasi

Tujuan organisasi dapat dicapai dengan adanya proses


komunikasi. Di dalam proses komunikasi memungkinkan anggota
organisasi bertukar informasi.

Secara umum, komunikasi mempunyai 2 fungsi dalam organisasi :


 komunikasi memungkinkan orang-orang untuk bertukar
informasi
 komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota
dlam organisasi yang terpisah dari anggota lainnya.
Kegiatan organisasi yang terkait dengan
pertukaran informasi :

 Menetapkan tujuan
 Membuat dan melaksanakan keputusan
 Mengukur prestasi kerja
 Merekrut dan mengembangkan staf
 Pelayanan pelanggan
 Negoisasi dengan pemasok
 Memproduksi produk
 Berinteraksi dengan peraturan yang ada
Pola Komunikasi

secara umum pola komunikasi


dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
A. Saluran komunikasi formal
B. Saluran komunikasi informal
A. Saluran Komunikasi formal
Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada
bawahan, pola transformasi informasinya dapat berbentuk :
a. Komunikasi dari atas ke bawah
Aliran komunikasi dari manajer kepada bawahan, biasanya tujuannya
menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasi, memotivasi, memimpin, dan
mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.
b. Komunikasi dari bawah ke atas
Penyampaian pesan dari karyawan kepada manajer. Biasanya
ide/gagasan dari karyawan digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
c.komunikasi horizontal
Komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar
atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuannya, untuk melakukan persuasi,
mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen
yang memiliki kedudukan sejajar.
d.komunikasi diagonal
Komunikasi yang melibatkan dua tingkat organisasi yang berbeda.
Contohnya : komunikasi antara manajer pemasaran dengan bagian pabrik,
antara manajer produksi dengan bagian promosi,dll.
e.Keterbatasan komunikasi formal
- Dilihat dari sudit pandang individual
Komunikasi formal sering menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai
keterbatasan masuk ke dalam proses pengambiln keputusan. Dalam struktur organisasi
yang besar, untuk dapat berkomunikasi dengan manajer puncak harus melalui lapisan
manajer di bawahnya. Oleh karena itu, apabila seseorang memiliki gagasan yang jitu
mengenai pengembangan organisasi , ia harus menyampaikan kepada manajer tingkat
bawah telebih dahulu. Namun, karena manajer tingkat bawah berhak setuju dan
menolak menyampaikan ide tersebut, para bawahan cenderung berusaha
menyampaikan langsung ke manajer puncak, dengan resiko kariernya dalam organisasi
terancam.
- Dilihat dari sudut pandang perusahaan
Kemungkinan terjadinya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke evel yang
lebih tinggi, karena setiap keterkaitan dalam jalur komunikasi berpotensi menimbulkan
kesalahpahaman.
B. Saluran Komunikasi Informal
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada di dalam
suatu organisasi, tanpa memperdulikan jenjang hierarki, pangkat dan
kedudukan, dapat berkomunikasi secara luas.hal-hal yang mereka
perbincangkan bersifat umum, seperti acara TV,film, sinetron,musing, kadang
juga membicarakan hal yang berkaitan dengan situasi kerja dalam
organisasinya.
Kadang kala banyak orang yang lebih percaya desas-desus dari
komunikasi informal sebagai sumber informasi dalam suatu organisasi,
daripada informasi yang berasal dari manajer organisasi.
CARA MENGELOLA KOMUNIKASI

1. Penanganan Pesan-Pesan Rutin


Mengurangi jumlah pesan
Instruksi yang jelas
Mendelegasikan Tanggung Jawab
Melatih petugas
2. Penanganan krisis komunikasi
Munculnya krisis dalam suatu perusahaan dapat mempunyai
pengaruh terhadap masa depan produk dan reputasi perusahaan
yang bersangkutan.
Dalam situasi krisis komunikasi ada beberapa hal yang perlu dilakukan
:
 Siapkan tim yang cekatan dalam menghadapi krisis
 Usahakan manajemen puncak bertindak saat krisis
 Siapkan sebuah pusat informasi sebagai representasi perusahaan
yang dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronik komunikasi
 Ceritakan kejadian secara menyeluruh dan jujur, jika ada keslahan
segera minta maaf
 Tunjukkan keseriusan perusahaan bukan hanya pernyataan, tapi
juga tindakan nyata
MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan suatu keterkaitan antara


individu-individu dengan organisasi. Kemampuan
anda untuk memahami apa yang sedang terjadi
tergantung pada kepekaan anda sebagai
komunikator.
Meningkatkan keterampilan komunikasi adalah
dengan menilai pribadi secara jujur, belajar dari
pengalaman, belajar dari kegagalan dan
kesalahan yang dilakukan diri sendiri, maupun
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai