Anda di halaman 1dari 8

Toyota dan Honda Tarik Kembali

Produknya
Dua produsen mobil terbesar dari Jepang, Toyota dan Honda menarik beberapa jenis
produknya yang beredar di pasaran. Kesalahan teknis yang dapat berakibat fatal pada
konsumen adalah alasan penarikan produk mereka.

Toyota Prius yang ditarik kembali dari pasaran

Produsen otomotif terbesar kedua Jepang, Honda Motor, mengumumkan akan menarik lagi
hampir 440 ribu mobilnya di seluruh dunia. Pasalnya, mobil-mobil itu mengalami masalah
teknis pada sistem airbag-nya. Hingga kini Honda secara keseluruhan telah menarik kembali
950 ribu mobilnya dari peredaran akibat masalah teknis tersebut. Penarikan kembali itu
terkait kecelakaan yang menyebabkan kematian satu orang dan 11 lainnya cedera di Amerika
Serikat.

Direktur keuangan Honda Yoichi Hojo mengatakan pada kantor berita Reuters bahwa
penarikan sekitar 440 ribu mobil produknya memakan biaya sekitar 22 juta hingga 33 juta
Dollar AS.

Aksi penarikan produk mobil Honda dari pasaran dimulai sejak November 2008. Waktu itu
4200 unit mobil Honda tipe Accord dan Civic ditarik dari pasaran karena masalah pada
airbag. Hingga Juni tahun lalu, Honda telah menarik dari pasaran dunia sekitar 510 ribu
mobil. Masalah teknis pada pompa airbag tersebut dapat mengakibatkan tekanan yang terlalu
tinggi dan memecahkan wadah pelindungnya yang dapat menyebabkan cedera pada
pengemudi mobil.

Juru bicara Honda mengemukakan, airbag sistem penyelamat itu diproduksi oleh perusahaan
rekanan Takata Corp, di Amerika Serikat. Lebih lanjut ditambahkannya, perusahaan penyalur
tidak mengetahui adanya masalah teknis pada produknya dan juga menyalurkan produk yang
sama ke sejumlah produsen mobil lainnya.

Bulan Januari lalu, Honda juga mengumumkan penarikan dari peredaran sekitar 646 ribu
mobil yang mengalami kerusakan pada tombol pembuka kaca jendela.
Hari Selasa kemarin (09/02), produsen mobil terbesar Jepang Toyota mengumumkan akan
menarik 437 ribu mobil Prius produksi tahun 2010 dan sejumlah model hibrida lainnya yang
beredar di seluruh dunia. Ratusan ribu mobil tersebut akan diperiksa Toyota dan diperbaiki
sistem remnya.

Hingga kini sekitar 223 ribu mobil Toyota sudah ditarik dari pasaran Jepang. Sekitar 115 ribu
mobil Toyota yang bermasalah pada sistem remnya itu berada di Amerika Serikat dan 53 ribu
berada di Eropa.

Selain tipe Prius 2010, Toyota juga menarik kembali 270 Prius model bahan bakar listrik, 28
ribu Lexus model sedan HS250h dan 11 ribu Sai model hibrida, dari pasaran. Sementara itu
Toyota Prius keluaran tahun yang lebih tua tidak mengalami masalah, demikian dinyatakan
Toyota.

Direktur Utama Toyota Akio Toyoda, mengatakan pada hari Selasa (09/02) bahwa kesalahan
piranti lunak yang mengatur sistem rem dapat menyebabkan rem gagal berfungsi. Perbaikan
piranti lunak yang akan ditangani oleh penyalur Toyota di setiap wilayah itu memakan waktu
sekitar 40 menit per mobil.

Direktur Utama Toyota, Akio Toyoda, juga mengatakan bahwa dirinya berencana untuk
berkunjung ke Amerika Serikat untuk menggalang kekompakan para karyawan, penyalur dan
pemasok Toyota.

LS/AS/rtr

Dua Perusahaan Umumkan Penarikan


Produk
by admin

Ada hal menarik yang secara kebetulan ditemukan dalam surat kabar Kompas hari yang
berbeda, pada Juli 2011 lalu. Yaitu iklan penarikan barang (recall) yang dilakukan oleh
perusahaan atau produsen produk. Recall pertama adalah untuk pengering rambut merek
Philips, dan beberapa hari kemudian Oral –B mouth rinse (untuk kumur).

Iklan disajikan dalam format berbeda, meski pada prinsipnya menyampaikan informasi atau
pesan yang sama: penarikan (suka rela) tipe produk tertentu dan menawarkan penggantian
produk (refund).

Philips memberi judul iklannya ”Himbauan Keamanan: Pengering Rambut Lipat Philips”;
sementara Oral-B memberi judul yang lebih langsung ”Penarikan Sukarela Oral-B Mouth
Rinse”.

Selanjutnya Philips menyatakan: Sebagai tindakan pencegahan Philips secara sukarela


menarik dan mengganti dua tipe produk Pengering Rambut Lipat yang diproduksi antara
Feburari 2006 dan April 2011. Meskipun jarang terjadi, pengering rambut tersebut dapat
mengeluarkan panas yang berlebihan ketika tidak digunakan dan tetap menyala. Hal ini
dapat memungkinkan terjadinya bahaya kebakaran meskipun alat telah dimatikan.

Tipe produk yang dimaksud adalah HP 4931 dan HP 4940 dan kemungkinan hanya terjadi
pada jenis lipat. Dijelaskan pula dimana konsumen dapat menemukan Nomor Tipe Produk
pada alat pengering tersebut. Iklan ini memberikan informasi kemana konsumen dapat
mengkonfirmasikan produk yang dimiliki serta mendaftarkan penggantian alat, yaitu
www.philips.co.id/replace atau telepon 021 7984286.

Penarikan produk sukarela berdasarkan inisiatif produsen sebenarnya jarang terjadi di


Indonesia. Tahun lalu, produk kendaraan roda empat Honda pernah melakukan hal yang
hampir sama. Bedanya Honda tidak menawarkan penggantian kendaraan, tetapi melakukan
perbaikan di bagian yang dikhawatirkan dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan
pengguna.

Upaya semacam ini sebenarnya merupakan bentuk dari tanggung jawab perusahaan atau
produsen terhadap produk yang mereka pasarkan. Pengujian tidak hanya dilakukan di dalam
pabrik sebelum produk diedarkan, tetapi monitoring tetap dilakukan setelah produk beredar
dan digunakan konsumen. Dugaan lain adalah perusahaan mencermati dan menganalisis
dengan baik keluhan yang mungkin datang dari konsumen. Keluhan tidak hanya
ditindaklanjuti sekadarnya, tetapi ditelusuri kemungkinan penyebab atau asal usulnya.
Dengan demikian, tidak sampai terjadi korban atau kerugian konsumen yang lebih besar.

Demikian juga dengan Oral-B. Produsen melakukan penarikan sukarela untuk dua jenis
produk: Oral-B Tooth & Gum Care Mouth Rinse ukuran 350ml dan 500ml, serta Oral-B
Tooth & Gum Care Mouth Rinse – Alcohol Free ukuran 350ml dan 500ml. Hal ini
merupakan langkah antisipasi setelah menemukan tingkat kandungan mikroba yang melewati
batas pada produk yang diproduksi oleh salah satu pabrik yang menerima kontrak produksi
mereka.

Tingkat kandungan mikroba tersebut tidak berisiko kesehatan bagi konsumen yang sehat,
tetapi bagi pengguna dengan sistem kekebalan tubuh sangat lemah akan rentan terhadap efek
kesehatan yang tidak diinginkan. Ditegaskan pula bahwa produk Oral-B jenis lain tidak
terpengaruh dengan penarikan ini.
Oral-B mengaku sudah melakukan penarikan jenis produk tersebut dari toko dan
melaporkannya ke Badan POM. Namun sayangnya, iklan atau pemberitahuan ini tidak
dilengkapi dengan kode atau nomor registrasi (ijin edar) pada BPOM. Selain itu, tidak juga
dilengkapi dengan kode produksi yang ditarik. Dengan tidak adanya kelengkapan informasi
tersebut, diduga seluruh produk jenis ini akan ditarik dan tidak akan diproduksi lagi. Karena
konsumen tentunya tidak ingin, di kemudian hari, mendapat penjelasan bahwa yang ditarik
adalah produksi lama, bukan yang beredar nantinya.

Oral-B juga menginformasikan apa yang dapat dilakukan konsumen apabila memiliki produk
tersebut. Diantaranya untuk tidak menggunakan produk ini lagi dan dapat menghubungi
Layanan Konsumen yang bebas pulsa pada nomor 08001402869 pada hari kerja.

Untuk produk yang dibawah pengawasan BPOM, rasanya memang baru kali ini terjadi
penarikan produk atas inisiatif produsen sendiri. Selama ini yang sering kita lihat adalah
BPOM melakukan public warning atas produk-produk tertentu. Public warning yang
dikeluarkan BPOM menunjukkan ada pengabaian dari pihak produsen terhadap persyaratan
kelayakan dan keamanan suatu produk. Karena menurut BPOM, produk yang masuk dalam
public warning biasanya sudah mendapat peringatan sebelumnya, tapi tetap membandel.

Sebagai konsumen tentunya kita berharap pasar terbebas dari produk-produk yang tidak aman
dan tidak layak. Namun tampaknya harapan ini masih akan jauh dari kenyataan. Selama
pemerintah tidak mampu mensterilkan pasar dari produk-produk yang tidak aman, dan pelaku
usaha tidak sepenuhnya melakukan bisnis yang bersih dan etis, tanggung jawab sepertinya
digeser ke pundak konsumen. Konsumen harus lebih berdaya. Konsumen dituntut untuk
senantiasa berhati-hati, mencari informasi dan meningkatkan pengetahuan, serta berani
bicara apabila menemukan produk yang tidak layak.

Galaxy Note 7 Ditarik, Presiden Samsung Minta Maaf


Read more at https://tekno.tempo.co/read/801295/galaxy-note-7-ditarik-presiden-samsung-
minta-maaf#TczkLuQ98OFrUI5k.99

TEMPO.CO, Jakarta - Samsung Electronics sudah mengumumkan rencana penarikan atau


recall semua ponsel Galaxy Note 7. Penarikan ponsel itu dilakukan perusahaan sebagai
tanggapan atas insiden meledaknya beberapa ponsel Note 7 saat daya baterainya sedang diisi
oleh pengguna.

President Samsung Mobile Business Koh Dong-jin memohon maaf kepada semua pelanggan
atas ketidaknyamanan penarikan Note 7. Ia menyampaikan penarikan penting dilakukan
karena perusahaan menempatkan keselamatan pengguna sebagai prioritas utama, seperti
dilansir melalui Engadget.com, Jumat, 2 September 2016.

Dalam jumpa pers itu, Samsung menyatakan telah menerima 35 laporan mengenai ledakan
produknya tersebut. Perusahaan mengklaim jumlah barang yang bermasalah hanya 1
berbanding 42 ribu unit yang terjual.

Penarikan produk ini jelas sebuah hal yang memalukan bagi Samsung. Lebih dari 1 juta
ponsel akan perlu diganti dengan biaya yang tak sedikit dan penjualan terpaksa dihentikan
saat perangkat baru diluncurkan secara global.
Saat ini Samsung telah menghentikan penjualan Note 7 di seluruh dunia dan sedang
mempersiapkan pengganti. Perusahaan menyatakan akan memakan waktu sekitar dua minggu
mengumpulkan semua produk dan akan mengganti perangkat satu per satu.

Samsung menyatakan sebagian besar operator di seluruh dunia sudah menghentikan


penjualan dan setiap orang yang telah melakukan pemesanan tidak akan mendapatkan
ponselnya saat ini untuk memastikan perangkat yang rusak tidak menyebar lebih jauh.

Rincian tentang bagaimana penarikan atau recall akan dilakukan mungkin akan diumumkan
secara regional.

Read more at https://tekno.tempo.co/read/801295/galaxy-note-7-ditarik-presiden-samsung-


minta-maaf#TczkLuQ98OFrUI5k.99

TUGAS KOMUNIKASI BISNIS PENANGANAN BAD NEWS DALAM


SUATU PERUSAHAAN

Buntut Penarikan Produk, Bos Toyota Minta Maaf

Posted on February 1, 2010 by rajufebrian

(Junko Kimura/Getty Images)

VIVAnews - Honda akan menarik seluruh mobil Jazz yang diproduksi tahun 2001
sampai 2008. Honda menyatakan, terdapat kesalahan produksi yang bisa memicu kebakaran.
Keputusan penarikan ini muncul setelah sebuah Honda Jazz yang terbakar merenggut nyawa
seorang balita berusia dua tahun bernama Vanilla Nurse di Afrika Selatan. Honda Inggris lalu
mengeluarkan kebijakan menarik 171 ribu Jazz yang ada di negeri itu.
Honda Inggris, seperti diberitakan timesonline.co.uk, Jumat 29 Januari 2010,
menyatakan akan menghubungi seluruh pemilik Honda Jazz. Honda menyatakan, tombol
jendela di mobil itu bisa mengakibatkan hubungan pendek dan menimbulkan api jika terkena
air. Kondisi ini kemungkinan besar berdampak atas 646 ribu Honda Jazz di seluruh dunia.
Penarikan ini muncul di saat pengguna Toyota juga dikhawatirkan dengan sejumlah kasus
kematian karena kesalahan produksi. Di Amerika Serikat, muncul 19 laporan kematian akibat
pedal gas Toyota terus tertekan sementara pengendara sudah menarik kakinya.
Tokyo, 31 Januari 2010 - Presiden Toyota Motor Corporation Akio Toyoda, Sabtu
(30/1) menyatakan meminta maaf kepada para pemilik mobil keluaran pabrikan tersebut
menyusul penarikan mobil Toyota terkait bermasalahnya pedal gas di mobil tersebut.
Pernyataan orang nomor satu di Toyota itu merupakan yang pertamakalinya setelah
serangkaian penarikan kembali produk Toyota di Amerika dan Eropa sepanjang Januari 2010
ini.
“Kami meminta maaf karena telah membuat konsumen merasa khawatir,” papar
Toyoda yang tengah menghadiri World Economic Forum di Davos Swiss itu kepada reporter
NHK seperti dikutip Associated Press
Cucu pendiri Toyota itu mengatakan, kini perusahaannya tengah melakukan investigasi atas
kasus tersebut dan berusaha secepatnya memberikan jalan keluar bagi para pemilik mobil.
Sementara Mike Michels, Juru Bicara Toyota mengatakan Toyota telah menerima masukan
dari pemerintah Amerika Serikat (National Highway Traffic Safety Agency/NTHSA-red),
Sabtu (30/1). Namun ia tak menyebutkan masukan seperti apa yang diberikan badan
pemerintah tersebut.
Kendati demikian, Toyota mengatakan pihaknya telah mulai mengirimkan pedal baru
kepada dealer untuk mengganti pedal yang dinyatakan bermasalah. Pabrikan ini juga
menyebutkan, pedal gas yang ada di mobil Toyota tersebut tidak semuanya bermasalah.
Disebutkan pula, selain buatan pabrikan Jepang pedal yang dipasang di mobil Toyota
itu diproduksi oleh pabrikan Amerika yaitu CTS Corporation. Pedal yang diproduksi Denso–
pabrikan Jepang–ternyata berfungsi baik tutur sumber dari sebuah dealer Toyota di Amerika.
“Yang pasti perbaikan akan segera dilakukan dan ini telah mendapatkan persetujuan dari
NTHSA,” ujar sumber tersebut. Seperti diketahui, pada pekan kedua Januari, Toyota telah
menarik 2,3 juta unit produknya di Amerika. Selang sepekan kemudian, penarikan dilakukan
kembali atas 1,7 juta unit produk. Penarikan produk itu diikuti dengan penarikan 1,8 juta unit
mobil di Eropa dengan alasan yang sama yaitu pedal gas yang bermasalah.

Sumber : http://rajufebrian.wordpress.com/2010/02/01/buntut-penarikan-produk-bos-toyota-
minta-maaf/.Buntut Penarikan Produk, Bos Toyota Minta Maaf. Diakses pada hari Minggu,
24 Oktober 2010 pukul 20.30 WIB.
PENANGANAN DAN PENYAMPAIAN BAD NEWS DARI PERUSAHAAN KE
PELANGGAN
Berita yang tidak menyenangkan (bad news) pada perusahaan seringkali terjadi dan
sangat mengganggu kinerja perusahaan. Mengkomunikasikan masalah atau memberitahukan
perubahan kebijakan perusahaan yang dapat mempengaruhi citra perusahaan secara negatif,
maka perlu memperhatikan tiga hal, yaitu penyampaian bad news, penerimaan pesan tersebut,
dan menjaga goodwill sebaik mungkin dengan audiens. Bad news yang berkaitan dengan
produk antara lain misalnya kenaikan harga produk, penarikan kembali produk, kadaluwarsa
produk, cacat atau rusak. Pada penyampaian bad news tentang produk bagi para pelanggan
misalnya kenaikan harga produk, atau penarikan produk, lebih baik pendekatan yang
digunakan adalah perencanaan tak langsung diawali dengan pernyataan yang bersifat netral
dan didukung dengan alasan logis.
Pada berita “Buntut Penarikan Produk, Bos Toyota Minta Maaf” di atas menggunakan
penyampaian bad news secara tidak langsung. Para petinggi perusahaan mengadakan rapat dan
para pekerja proyek yang menganalisa kecacatan yang terjadi di lapangan pada pelanggan.
Penyampaian bad news melalui media komunikasi langsung yang diantaranya telepon, sms,
maupun melalui media cetak dan elektronik sekalipun. Direktur atau pejabat tertinggi Toyota
meminta maaf melalui media elektronik agar tidak terjadi pasag surut informasi.
Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyampaian bad news kepada
pelanggan atau calon pelanggan.
a. Tetap bekerja sebaik mungkin menuju kepada terwujudnya suatu penjualan ulang (resale).
Menurut permasalahan berita di atas, memperkuat kepercayaan pelanggan dengan memberikan
pelayanan dan perbaikan produk yang baik merupakan salah satu cara yang efektif untuk
menumbuhkan penjualan ulang bagi para pelanggan. Pemanggilan kepada konsumen Honda
dilakukan baik melalui via telepon maupun SMS ataupun surat. Para pelanggan dapat datang
ke bengkel resmi Honda untuk melakukan perbaikan secara cuma-cuma dengan menunjukkan
bukti kepemilikan kendaraan yang sah. Semua perbaikan ditanggung oleh pihak Honda.
Konsumen tidak perlu menyiapkan dana sepeser pun. Penarikan kembali suatu produk bukan
berarti ada permasalahan serius di produk yang bersangkutan. Justru sebaliknya, langkah
penarikan kembali merupakan wujud tanggungjawab produsen untuk memastikan produknya
tetap aman sehingga keselamatan dan kenyamanan konsumen tetap terjamin.
b. Tetap menjaga instruksi atau informasi tambahan sejelas mungkin.
Menurut permasalahan berita di atas, menjaga timbal balik informasi tentang kendaraan Honda
yang terjadi kecacatan sangat diperlukan agar kesalahan produksi dapat segera diatasi oleh
perusahaan/produsen. Produsen memberikan informasi pelayanan Honda yang ada sehingga
resiko kecelakaan akibat mobil Honda minim terjadi.
c. Tetap optimis, percaya diri
Menurut permasalahan berita di atas, perusahaan harus tetap berani mengungkapkan kebenaran
dan kesalahan yang terjadi agar penjualan dapat terus meningkat. Percaya diri dan optimis
membuat pelanggan tetap percaya terhadap kinerja perusahaan walaupun kadangkala terjadi
kecacatan pada produk.

CONTOH BAD NEWS

PT Segara Indah
Danau Tamblingan No. 100
Sanur, Bali
Tel : 0361-282828
Nomor : 23/KL/2010 10 februari
2010
Kepada Yth.
Ir. Joko Purnama, MBA
Manager pemasaran
PT Bukaka raya
Jl. MR. Haryono Kav. 127
Jakarta pusat
Hal : Mengklaim Barang

Dengan Hormat,
Dua minggu yang lalu kami membeli Xerox foto copy machine model X-10 pada perusahaan
Anda. Pada waktu kami membuka, kami mendapatkan barang tersebut ( dengan nomor seri
ADD 59929-X) dalam keadaan rusak. Kami temukan bahwa sepertinya barang tersebut
adalah contoh barang yang di gunakan untuk demontrasi ke klien. Tentu saja kami tidak bisa
menerima keadaan barang tersebut dimana kami adalah klien perusahaan Anda yang sudah
bekerja sama lebih dari 5 tahun.
Berkaitan dengan ini kami perlu penjelasan dari perusahaan Anda yang mengkliem sebaga
perusahaan yang menyediakan peralatan/mesin kelas satu.
Kami menunggu jawabannya segera dari Anda.

Hormat Kami,

Wawan Dermawan
Material Manager

Anda mungkin juga menyukai