Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN DEVIDEN

1. Atmi Wahyuni (030117829)


2. Bunga Aprilia (030217818)
3. Khofifah Aini (030117854)
4. Luvi Nopianti (030117845)
5. Rina Sariningsih (030117865)
6. Santi Nilandaru (030117855)
Definisi Deviden
Adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.
Pembagian
ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan
kepada para
pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis.

Ada 4 Jenis Tentang Deviden, Yaitu :


1. Dividen tunai
2. Dividen saham
3. Dividen properti
4. Dividen interim

Perusahaan bisa saja tidak membagikan dividen walau memperoleh laba, jika dalam kasus perusahaan
ingin menggunakan laba perusahaan untuk melakukan ekspansi atau pengembangan usaha.
Istilah pada dividen:
1. Dividend Payout Ratio (DPR)
Adalah rasio seberapa banyak laba perusahaan yang dibagi menjadi dividen kepada pemegang saham.

Contoh :
 Dik :
Laba bersih PT. ABC adalah Rp 1.000.000.000,-.
PT. ABC memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 500.000.000,- kepada pemegang saham.

 Dit :
Berapakah Dividend Payout Ratio (DPR) yang diberikan PT ABC ?

 Jawab :
Dividend Payout Ratio (DPR) = 500.000.000 X 100% = 50%.
1.000.000.000
Jadi, Dividend Payout Ratio (DPR) dari PT. ABC adalah 50%.
2. Dividend Per Share (DPS)
Adalah dividen per lembar saham. Angka ini didapat dari pembagian dividen perusahaan dengan jumlah total
lembar saham.

Contoh :
 Dik :
PT. ABC memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 500.000.000,- kepada pemegang saham.
Jumlah total lembar saham dari PT. ABC adalah 1.000.000 lembar.
 Dit :
Berapakah Dividend Per Share (DPS) yang diterima oleh pemegang saham ?

 Jawab :
DPS = 500.000.000 = Rp 500,-.
1.000.000
Jadi, Dividend Per Share (DPS) atau dividen per lembar yang diterima oleh pemegang saham adalah Rp 500,-
3. Dividend yield
Adalah perbandingan seberapa besar dividen yang dibagi perusahaan terhadap harga saham yang sedang
beredar.

Contoh :
 Dik :
Dividend Per Share (DPS) dari PT. ABC adalah Rp 500,-.
Harga saham PT. ABC adalah Rp 10.000,-.
 Dit :
Berapakah Dividend yield yang diberikan PT ABC ?

 Jawab :
Dividend yield = 500 X 100% = 5%.
10.000

Jadi, dividend yield dari PT. ABC adalah 5%.


Kebijakan Dividen
kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan
investasi di masa yang akan datang.

Kebijakan Dividen Aktif dan Pasif

Apabila kita melakuakan ekbijakan deviden sebagai keputusan pembelanjaan secara kaku,
pembayaran deviden kas merupakan sisa pasif. Persentase pendapatan yang dibayarkan sebagai
deviden akan berfluktuasi pada periode ke periode sesuai dengan fluktuasi jumlah kesempatan investasi
yang diterima perusahaan. Apabila kesempatan investasi tersebut berlebihan maka perusahaan
pendapatan yang dibayarkan untuk deviden adalah 0, sebaliknya apabila kesempatan investasi yang
menguntungkan tidak ada maka pembayaran deviden adalah 100% dari pendapatan tersebut. Jadi, DPR
adalah bernilai 0 sampai 1. Perlakuan kebijakan deviden sebgai sisa yang pasif, ditentukan tersendiri oleh
tersedianya usaha investasi yang dapat diterima, menunujukan secara langsung bahwa deviden tidak
relevan.
Faktor Penentu Kebijakan Deviden
1. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Utang
Apabila suatu perusahaan akan memperoleh utang baru atau menjual obligasi untuk membiayai perusahaan,
sebelumnya harus sudah direncanakan bagaimana caranya untuk membayar kembali utang tersebut. Utang dapat
dilunasi pada hari jatuhnya dengan mengganti utang tersebut dengan utang baru . Atau alternatif lain ialah
perusahaan harus menyediakan dana sendiri yang berasal dari keuntungan untuk melunasi utang tersebut.
Yang jelas, apabila perusahaan memilih untuk memakai laba untuk pembayaran utang, maka akan berpengaruh
terhadap kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen kepada pemegang saham akan semakin kecil.
2. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan menggunakan aktiva
lancar.Posisi likuiditas perusahaan sangat berpengaruh dalam pengambilan kebijakan dividen. Semakin lancar
likuiditas perusahaan, semakin besar juga kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen.

3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan


Makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan makin besar dana yang dibutuhkan, makin besar kesempatan
untuk memperoleh keuntungan, makin besar bagian dari pendapatan yang ditahan dalam perusahaan, yang ini
berarti makin rendah dividend payout rationya.
4. Keadaan Pemegang Saham
Jika perusahaan itu kepemilikan sahamnya relatif tertutup, manajemen biasanya mengetahui dividen yang
diharapkan oleh pemegang saham dan dapat bertindak dengan tepat. Dengan dividend payout ratio yang rendah
tentunya dapat diperkirakan apakah perusahaan akan menahan laba untuk kesempaan investasi yang profitable.
Untuk perusahaan yang jumlah pemegang sahamnya besar hanya dapat menilai dividen yang diharapkan
pemegang saham dalam konteks pasar
5. Pembatasan Hukum
Pembatasan hukum tertentu bisa membatasi jumlah dividen yang bisa dibayarkan perusahaan.bahwa batasan
hukum yaitu Pembatasan menurut Undang-Undang, dapat mengahalangi perusahaan dalam membayar
dividen.
6. Pengawasan Terhadap Perusahaan
Ada perusahaan yang mempunyai kebijakan hanya membiayai ekspansinya dengan dana yang berasal dari
sumber interen saja. Mempercayakan pada pembelanjaan interen dalam usaha mempertahankan control terhadap
perusahaan, berarti mengurangi dividen payout ratio nya.
Dividen Saham dan Pemecahan Dividen

1. Dividen saham (stock dividend)


Dividen saham merupakan pembayaran kepada para pemegang saham biasa berupa tambahan jumlah
lembar saham.Hal ini dinyatakan dengan merubah catatan modal sendiri para pemegang saham pada neraca
perusahaan. Dengan adanya dividen saham ini kepemilikan para pemegang saham di dalam perusahaan
proporsinya tetap sama atau tidak berubah.

2. Pemecahan saham (stock split)


Pemecahan saham adalah peningkatan jumlah saham beredar dengan mengurangi nilai nominal (nilai pari)
saham tersebut. Alternatif pemecahan saham maupun pembagian dividen saham biasanya dimaksudkan
untuk mengurangi harga pasar per lembar saham tersebut.Tujuan yang prinsip adalah menempatkan saham
tersebut di dalam perdagangan yang lebih menarik dan banyak pembeli. Perusahaan jarang sekali dapat
memelihara dividen kas per lembar saham yang sama, antara sebelum dan sesudah pemecahan saham.
Kemungkinan, pemecahan saham dapat meningkatkan dividen efektif kepada para pemegang saham.

3. Nilai dividen saham dan pemecahan saham


Dividen saham dan pemecahan sama memiliki nilai yang berbeda dipandang dari pihak investor dan
perusahaan serta bagi perdagangan saham itu sendiri.
A. Bagi para investor
Secara teoritis dividen saham atau pemecahan saham bukan sesuatu yang menyangkut nilai bagi para
investor. Mereka menerima tambahan jumlah saham tetapi proporsi kepemilikan perusahaan tidak berubah.
Harga pasar saham tersebut akan menurun secara proporsional sehingga total nilai saham yang dipegang
tetap sama. Meskipun tanpa adanya dividen saham dan pemecahan saham investor juga dapat menjual
sahamnya, tetapi dividen saham atau pemecahan saham mempunyai pengaruh psikologi yang
menguntungkan bagi para pemegang saham tersebut.

B. Pengaruh nilai dividen saham dan pemecahan saham terhadap dividen kas
Dividen saham atau pemecahan saham mungkin dibarengi dengan meningkatnya dividen kas. Jika laba
meningkat perusahaan tidak meningkatkan dividen kas namun perusahaan bahkan menahan laba dalam
jumlah yang cukup besar dan memberikan dividen saham. Meskipun dividen saham mungkin cenderung
untuk menyenangkan hati investor tertentu dengan kebaikan dari dampak psikologisnya, tetapi penggantian
saham biasa untuk dividen kas melibatkan biaya administrasi yang cukup besar.Dividen saham lebih mahal
biayanya daripada dividen kas.Hal ini merupakan kelemahan pembagian dividen saham.
C. Pengaruh nilai dividen dan pemecahan saham terhadap perdagangan
Pemecahan saham dan dividen saham digunakan untuk menempatkan saham pada perdagangan yang lebih
disukai dengan harga yang lebih rendah. Keadaan ini untuk menarik lebih banyak pembeli dan juga
mempengaruhi bauran pemegang saham (mix shareholders). Sejalan dengan meningkatnya pemegang
saham individu dan menurunnya pemegang saham kelembagaan akan berdampak perdagangan saham akan
lebih banyak yang terlibat.

D. Pengaruh nilai dividen dan pemecahan saham terhadap muatan informasi


Pemberian dividen saham dan pemecahan saham dapat menyampaikan informasi secara efektif kepada para
investor daripada dengan pembicaraan yang serius. Terdapat pengaruh positif yang signifikan pada harga
saham yang disebabkan oleh dividen saham atau pemecahan saham. Tetapi kita perlu hati-hati, karena
biasanya dividen saham atau pemecahan saham diberikan sebelum pemberian dividen kas. Jadi, bukan
dividen saham dan pemecahan saham yang menyebabkan pengaruh positif terhadap saham, tetapi informasi
positifnya yang menyampaikan suatu isyarat akan adanya peningkatan kinerja perusahaan.
E. Pembelian Kembali Saham
Saham yang dibeli kembali itu akan dibukukan sebagai perkiraan Treasury Stock. Dengan dibelinya kembali
sebagian saham, maka jumlah saham yang beredar akan berkurang, bila diasumsikan pembelian kembali
saham ini tidak memberi pengaruh negative terhadap keuntungan perusahaan, maka EPS akan meningkat,
yang akan, meningkatkan harga pasar saham itu akan memberikan capital gains sebagai ganti deviden
kepada para pemegang sahamnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai