DokterPembimbing :
dr. Asrawati Sofyan,Sp.KK., M. Kes
Oleh :
Wahyu Ratna Sari
SCROFULODERMA
DEFINISI
Kadang-kadang ketiga
Port d’entrée di daerah tempat predileksi
leher tonsil atau paru. tersebut diserang
sekaligus, yakni pada
Jika di ketiak apex leher, ketiak dan lipat
pleura, bila dilipat paha paha, kemungkinan
ekstremitas bawah. besar terjadi
penyebaran hematogen.
GAMBARAN KLINIS
Skrofuloderma biasanya mulai sebagai limfadenitis tuberkulosis, berupa
pembesaran kelenjar getah bening, tanpa tanda radang akut, selain
tumor. Mula-mula hanya beberapa KGB yang diserang, lalu makin
banyak dan sebagian berkonfluensi. Selain limfadenitis juga terdapat
periadenitis yang menyebabkan perlekatan KGB tersebut dengan
jaringan sekitar.
4. DNA dan
Polymerase
Pemeriksaan 2. Kultur
Chain
penunjang bakteri
Reaction
(PCR)
3.
histopatologi
DIAGNOSA BANDING
Skrofuloderma didaerah leher biasanya memiliki
gambaran klinis yang khas.
Pada LGV tes frei positif, pada skrofuloderma tes tuberculin positif.
http://childrenhivaids.wordpress.com/2009/08/09/limfogranuloma-venerium-penyakit-menular-seksual/15
PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan skrofuloderma sama seperti pengoobatan TB paru yaitu
harus secara teratur, menggunakan kombinasi dengan minimal 3 (tiga) macam
obat anti-TB dan perbaikan keadaan umum.
IV. Ethambutol
Merupakan anti-TB yang bersifat bakteriostatik dan paling sering
dikombinasi dengan rifampisin dan isoniazid.
Dosis : 15-25 mg/kg BB
Efek samping : gangguan nervus II.
Sebaiknya tidak diberikan pada penderita berusia dibawah 13 tahun.
V. Streptomycin
Antibiotik yang bersifat bakterisidal.
Dosis : 25 mg / kg BB, intramuskular. Dikombinasi dengan 2 (dua) obat
anti-TB lainnya.
Tidak dapat digunakan dalam jangka panjang oleh karena efek
sampingnya yaitu : gangguan vestibular dan gangguan pendengaran,
disfingsi nervus optikus, dermatitis eksfoliatif dan diskrasia darah.
Saat ini telah ditetapkan regimen pengobatan tuberkulosis kutis oleh The
American Thoracic Society dan Center for Disease Control and Prevention.
Regimen ini terdiri dari fase inisial, fase intensif dan fase lanjutan.
Fase Lanjutan
Fase Inisial dan Fase Intensif
Bertujuan untuk Bertujuan untuk
membunuh dengan membunuh sisa-sisa
cepat populasi mikobakteria yang
mikobakteria yang mungkin dorman
sangat besar, terdiri dalam tubuh, dengan
dari isoniazid, obat rifampisin dan
rifampisin, pyrazinamid, isoniazid baik setiap
dan ethambutol atau hari, tiga kali seminggu
streptomycin atau dua kali seminggu
(diberikan setiap hari selama 16 minggu.
dalam jangka waktu 8
minggu).
PROGNOSA
Prognosa skrofuloderma secara umum
adalah baik.
Lesi skrofuloderma dapat sembuh secara
spontan, namun memakan waktu yang
sangat lama, sebelum lesi inflamasi dan
ulserasi secara lengkap dapat digantikan
dengan jaringan parut.
Lupus vulgaris dapat muncul pada bekas
lesi skrofuloderma.