ANGGOTA : 1.DELA 2.DELI 3.ANGGRAINI 4.ANISA ANGEL 5.ANITA 6.ARISAH 7.RESTI LESTARI KELAS : XI. Manajemen Perkantoran Guru Pembimbing : Rilen Carolina, S.Pd
TAHUN AJARAN 2019-2020
Kode ektik kehumasan adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku. Contoh: Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya seorang anggota wajib menghargai kepentingan umum dan menjaga harga diri setiap anggota masyarakat menjadi tanggung jawab pribadinya untuk bersikap adil dan jujur terhadap klien baik yang mantan maupun yang sekarang dan terhadap sesama anggota asosiasi, anggota media komunikasi serta masyarakat luas. Merupakan orang yang profesional juga orang yang punya kualitas kejujuran dan prinsip moral didalam dirinya atau moral yang tinggi karena itu punya komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya dan juga kepentingan lain atau masyarakat Contoh : Pegawai yang penghasilan dan menjalankan tugas sesuai pedoman penetapan, pedoman kejujuran dan pedoman cara yang ditanggungjawabkan kepadanya. A. Perlakuan yang adil terhadap klien dan karyawan Kita sebagai karyawan harus bersikap adil dalam menjalin hubungan dengan klien. Apa yang berlaku pada seorang karyawan harusnya bisa berlaku untuk semua jangan melakukan diskriminasi berdasarkan ras, usia, agama, jenis kelamin ataupun kedudukannya. Contoh: ( hindari sikap pilih kasih) Sebisa mungkin hindari menunjukkan sikap pilih kasih kepada seorang karyawan sebab itu dapat menyebabkan karyawan atau klien merasa benci kepada kita oleh karena itu kita harus bersikap adil kepada semua karyawan. Seorang anggota tidak mewakili kepentingan yang saling bertentangan kita terlebih dahulu mendiskusikan dengan anggota lain agar tidak terjadinya Perselisihan. Contoh: seorang anggota tidak akan mewakili kepentingan kepentingan yang saling bertentangan atau yang saling bersaing, tanpa persetujuan jelas dari pihak – pihak yang bersangkutan, dengan terlebih dahulu mengemukakan fakta- fakta yang terkait Dalam dunia bisnis kepercayaan adalah sebuah syarat mutlak untuk terjadinya sebuah kerjasama yang saling menguntungkan agar dapat menjaga kepercayaan klien dan karyawan kita harus mendengarkan seluruh keluhan mereka, selalu jujur dan terbuka, dan penuhi janji anda pada klien tersebut. Contoh: Kita harus menepati janji kepeda klien agar klien tersebut percaya kepada kita. Apabila kita katakan berbeda dengan apa yang kita lakukan. Maka orang akan cepat menyimpulkan bahwa kita adalah orang yang tidak dapat dipercaya. Jadi kita harus menepati janji yang telah kita buat kepada klien. Seorang karyawan tidak boleh menerima upah dari klien lain atau majikan lain, tapi boleh menerima upah dari klien yang sedang menjalin kerjasama. Contoh: Seorang karyawan tidak boleh menerima upah dari klien lain walaupun diberi upah lebih besar dari majikan sebelumnya. Berapa pun upah yang diberikan oleh klien atau majikan kita harus menerimanya dan tidak menerima upah dari klien lain. a.Memperhatikan kepentingan umum dan harga diri seseorang. Contohnya: Kita tidak boleh menjelek-jelekkan orang lain kepada publik/media sosial, hanya untuk kepentingan pribadi. Misalnya kita tidak boleh merusak kepribadian suatu media komunikasi Contohnya: Misalnya kita menyebarkan berita yang hoax/palsu apabila kita melakukan itu maka kita dapat merusak suatu integritas suatu media komunikasi tersebut. Seseorang yang menyebarkan informasi yang palsu atau menyesatkan ke media atau publik. Informasi tersebut dapat menyesatkan siapa pun yang mendengar dan melihatnya. Contohnya: Misalnya seseorang menemukan berita/informasi di media sosial kemudian langsung disebarkannya tanpa mengetahui berita itu benar adanya atau tidak. Memberikan informasi atau sejarah mengenai organisasi yang dilayani agar dapat dipercaya oleh klien. Contohnya: Misalnya kita mempunyai klien yang akan dilayani, kita harus berbicara yang sebenarnya tentang organisasi/perusahaan tersebut. Pada saat kita melayani seorang klien kita tidak boleh menciptakan atau menggunakan pengorganisasian palsu demi kepentingan pribadi kita Contoh: Misalnya seorang karyawan yang melayani klien maka seorang karyawan tidak boleh menciptakan pengorganisasian yang palsu demi kepentingan pribadinya apabila dia menciptakan pengoganisasian palsu akan mengakibatkan klien tersebut tidak mempercayai kita lagi. a. Tidak melukai secara sengaja reputasi profesional atau praktek anggota lain. Tidak boleh mencemarkan reputasi profesional atau praktek anggota lain, apabila hal itu terjadi maka kita telah melanggar etika yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Contohnya: Misalnya di suatu perusahaan kita mempunyai profesi yang sama dengan karyawan lain, karena kerjanya bagus kita menjelek-jelekkan dan bicara kalau pekerjaannya tidak bagus. Tidak mengganti anggota lain dengan kliennya tanpa persetujuan dari manajer perusahaan. Contohnya: Misalnya kita sebagai karyawan melayani klien kemudian diganti dengan anggota lain tanpa sepengetahuan klien tersebut. Didalam suatu perusahaan setiap anggota wajib memiliki kode etik, anggota diperusahaan bisa bekerja sama dalam menjunjung kode etik dan melaksanakannya. Contohnya: misal dalam suatu perusahaan ada salah satu karyawan yang melanggar suatu kode etik maka karyawan lain bisa membantunya untuk bisa menjunjung tinggi kode etik tersebut dan dapat melaksanakannya dengan baik. Kesimpulannya adalah dalam setiap perusahaan harus menjunjung tinggi dan melaksanakan kode etik internasional maupun di nasional dengan baik dan benar.