Gangguan pigmentasi
Melasma
Akne Vulgaris
Warna kulit manusia
Melanin: diproduksi
melanosit, sintesis Hiperpigmentasi:
melanin dikontrol Peningkatan pigmen
hipofise. Stimulus oleh melanin.
paparan UV. Jumlah Pemeriksaan dengan
melanosit pada setiap lampu wood.
orang sama Pada epidermal: coklat
abu-abu, batas tidak
jelas
Dermal—biru abu-abu
Sistem klasifikasi Fitzpatrick
= Pascainflamasi
Beberapa peny yang sembuh sering
meninggalkan hiperpigmentasi: akne, LE, DA,
Liken planum, HZ, varisela dll
PA; jumlah melanin meningkat pada lokasi
pasca inflamasi. Sulit bila adanya pigmen psada
dermis yang dimakan oleh makrofag.
3. Café au lait
Pola mandibula
Civatte
poikeloderma
3 jenis melasma berdasar lampu Wood:
Wood lamp
examination
Pola Campuran
2 bentuk dasar melasma berdasar histopatologis:
a. Bentuk epidermal
Deposisi melanin di lapisan basal dan suprabasal
disertai melanosit yang kaya dendritik dan penuh
pigmen.
b. Bentuk dermal
Melanophages perivaskular superfisialis dan
profunda dalam dermis dengan pigmentasi
epidermis yang tidak terlalu menonjol.
etiopatogenesis
Tingginya insidensi melasma dalam sebuah keluarga
mengindikasikan adanya komponen genetik
Paparan sinar matahari biasa dilaporkan sebagai faktor
eksersabasi yang disebabkan olek ultraviolet.
Melasma diketahui muncul dengan pergantian
hormonal, belum jelas mengenai waktu klinis dikaitkan
dengan serum hormon melasma
Bagi wanita yang tercacat mendapat melasma setelah
kontrasepsi oral, pengobatan sebaiknya dihentikan bila
memungkinkan.
Manifestasi klinis
Berwarna coklat muda
hiperpigmentasii atau coklat tua berbatas
tegas, tepi tidak teratur
melasma
MASI=
Score: 0-48 0,3A (D+H)+ 0,3A(D+H) +0,3A(D+H)+ 0,1A(D+H)
Diagnosis banding
Hiperpigmentasi post
inflamasi
Solar lentigines
Ephelides
Liken planus aklinik
Facial acantosis
nigricans
Hori’s nevus
Hiperpigmentasi post inflamasi
Solar lentigines
ephelides
Liken planus aklinik
Etiologi melasma
1. Gambaran klinis:
sentrofasial, malar,
mandibula
2. Gambaran histopatologis:
epidermal, dermal
3. Sinar lampu wood:
epidermal, dermal,
campuran, tidak jelas.
Patogenesis
1. pemberian kortikosteroid
2. Alpha hidroksi acid/ AFA
3. Asam kojik, hidroquinon, arbutin, asam azelat
4. Campuran formula Kligman terdiri atas
hidroquinon 4-5%, tretinoin 0,5-1%,
dexamethason 0,1%
Saran
– Penggumpalan keratinosit/komedo
menyumbat pori-pori kemudian terjadilah
“ blackhead ” atau komedo terbuka dan
“whitehead” atau komedo tertutup
– Komedo tertutup ini merupakan sumber
nutrisi untuk bakteri Propionibacterium acnes
– Terjadilah respon inflamasi seperti
kemerahan, timbul bintik-bintik dan pus
Cont..
3. Pengaruh Bakteri
– Propionibacterium acnes disebut –sebut
sebagai penyebab timbulnya jerawat
– P. acnes merupakan flora wajah dan
ditemukan pada wajah dengan atau tanpa
jerawat
– Akumulasi sebum karena sekresi lemak
berlebih dan hiperkeratosis menunjukan
adanya peningkatan P. acnes di sekitak
folikel rambut
Gejala
1. Komedo: lesi awal akne, tanda khas untuk akne. Terjadi karena
penyumbatan saluran pilosebasea sehingga terjadi penimbunan
bahan-bahan lemak, keratin. Komedo tertutup dan komedo terbuka
2. Papula: infiltrasi sel neutrofil. Tidak meradang atau meradang hingga
berwarna merah pada kjulit disekitarnya. Dapat berkembang jadi
nodus.
3. Pustula: benjolan kecil sering dijumpasi kuman patogen akibat
infeksi sekunder.
4. Nodulus: lanjuta papula, infiltrasi neutrofil
Cacat akibat akne
A. Pencegahan
1. Kebersihan dan kesehatan
2. Penggunaan kosmetika
3. Makanan
4. Faktor kecemasan
5. Faktor kurang tidur
6. Kebiasaan: memegang dan
memencet
B. Pengobatan:
1. Obat –obat topikal
a. Obat keratolitik: sulfur, asam salisilat dalam lotio kummerfeldi
b. Asam vitamin A
c. Benzoil peroksid: mencegah terjadi komedo
d. Antibiotika topikal: eritromisin, clindamisin– t.u P.acnes
2. Sistemik: Antibiotika: tetrasiklin, minosiklin, doksisiklin,
klindamisin, eritromisin. Hormon: Estrogen seperti Diane
Lain: DDS, vitamin A, Asam retinoat, Zink
Tindakan
Ektraksi komedo
Elektrodesikasi
Insisi—aspirasi disertai injeksi intralesi
triamsinolon untuk tipe nodulu-kistik
Peeling: AHA, AFA, MIFA
Pengobatan