Anda di halaman 1dari 17

T- TEST

PENGERTIAN T - TEST
T-test atau uji t
adalah uji statistik yang digunakan untuk men
guji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol.
T- test atau uji t pertama kali dikembangkan
oleh William Seely Gosset pada tahun 1915
PEMENUHAN ASUMSI T- TEST
• Digunakan untuk menguji hipotesa komparatif (uji perbedaan)
• Digunakan untuk sample kecil & varian populasi tidak diketahui
• Merupakan salah satu tehnik statistik parametrik
• Membedakan mean kelompok t-test
• Sampel (data) diambil dari populasi yang mempunyai distribusi
normal.
• Pada uji t dan uji F untuk dua sampel atau lebih, kedua sampel diambil
dari dua populasi yang mempunyai varians sama.
• Variabel (data) yang diuji haruslah data bertipe interval atau rasio,
yang tingkatnya lebih tinggi dari data tipe nominal atau ordinal.
JENIS T - TEST
One sample t-test

Dependent sample t-test


T- Test

independent sample t-test


ONE SAMPLE TEST
• Digunakan untuk satu sample
• Prinsipnya menguji apakah suatu nilai tertentu (yang
diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata
ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel
• Nilai yang dimaksud pada umumnya adalah nilai
parameter untuk mengukur suatu populasi t-test
• One sample t-test digunakan untuk membandingkan
nilai parameter dengan nilai rata-rata dari sample
ONE SAMPLE TEST
• Contoh: HASIL
NAMA PETAK
Diketahui rata-rata produktivitas nasional adalah 5 ton/ha, serta (ton/ha)
taraf kepercayaan yang dikehendaki adalah 0.05. Karena peneliti Petak 1 5.10
tidak mengetahui besarnya standar deviasi populasi serta hanya Petak 2 5.20
mengambil sebanyak 10 sampel, maka uji t bisa digunakandan Petak 3 5.20
standar deviasi populasi diestimasi menggunakan standar deviasi Petak 4 5.00
sampel, yaitu 0,10.
Petak 5 5.10
dalam hal ini karena harga t tabel (2,82) < t hitung (4,58), maka Ho Petak 6 5.20
ditolak yang berarti “produktivitas yang diperoleh ketika pupuk A
Petak 7 5.30
diaplikasikan berbeda secara signifikan dengan rata-rata
Petak 8 5.20
produktivitas nasional”.
Maka rumus T Test =
𝑥− 𝜇 Petak 9 5.00
𝑡= 𝑠 Petak 10 5.10

𝑛
ONE SAMPLE TEST
• Contoh Kasus : Bagaimana tingkat keberhasilan belajar siswa
• Hipotesis kalimat :
• Ha : tingkat keberhasilan belajar siswa paling tinggi 70% dari yang diharapkan
• Ho : tingkat keberhasilan belajar siswa paling rendah 70% dari yang diharapkan
• Hipotesis statistik
• Ha : µ 0 < 70%
• Ho : µ 0 ≥ 70%
• Parameter uji : –
• Jika – t tabel ≤ t hitung maka Ho diterima, dan Ha di tolak
• Jika – t tabel > t hitung maka Ho ditolak, dan Ha diterima
• Penyelesaian Kasus 1 (uji t pihak kiri)
DEPENDENT SAMPLE T-TEST
• Dependent sample t-test atau sering diistilahkan dengan Paired Sampel t-
Test, adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan
rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat
diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun
mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment.
• Syarat jenis uji ini adalah: (a) data berdistribusi normal; (b) kedua
kelompok data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan
(c) jenis data yang digunakan adalah numeric dan kategorik (dua
kelompok).
SYARAT DEPENDENT SAMPLE T- TEST
• Uji komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan,
• misalnya sebelum dan sesudah
• Digunakan pada uji parametrik dimana syaratnya sebagai berikut
a. satu sampel (setiap elemen mempunyai 2 nilai pengamatan)
b. merupakan data kuantitati (rasio-interval)
c. Data berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi
difference = d yang berdistribusi normal dengan mean =0 dan
Varian= 1)
(Sugiyono, 2010)
DEPENDENT SAMPLE T-TEST
DEPENDENT SAMPLE T-TEST
• Rumuskan Hipotesis Ho dan H1 sesuai data penelitian
• Jika T hitung = T Tabel, maka Ho di Terima dan H1 di
terima Rata-rata Penjualan (Unit/hari)
Kode
• Jika T Hitung > T Tabel, Maka Ho di Tolak, H1 di Sebelum Mengikuti Setelah Mengikuti
Sales
terima Program Pelatihan Program Pelatihan
Contoh: Sales 1 2 4
Merumuskan hipotesis, yaitu: Sales 2 3 3
• Ho = Rata-rata penjualan sebelum mengikuti program Sales 3 3 4
pelatihan = Rata-rata penjualan setelah mengikuti Sales 4 2 3
program pelatihan,
Sales 5 3 4
• H1 = Rata-rata penjualan sebelum mengikuti program
pelatihan ≠ Rata-rata penjualan setelah mengikuti
Sales 6 3 5
program pelatihan. Sales 7 4 3
• Kesimpulan yang dapat ditarik adalah : t hitung (2.553) Sales 8 2 3
> t tabel (2.145), yang berarti Ho ditolak dan H1 Sales 9 3 3
diterima, sehingga disimpulkan bahwa : rata-rata
penjualan sebelum mengikuti program pelatihan ≠
Sales 10 4 4
Rata-rata penjualan setelah mengikuti program Sales 11 4 4
pelatihan. Atau dengan kata lain, Program pelatihan Sales 12 4 4
marketing memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap prestasi penjualan sales. Sales 13 2 4
Sales 14 3 3
Sales 15 3 3
INDEPENDENT SAMPLE T-TEST
• Independent sample t-test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk
membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau
tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa
penelitian dilakukan untuk dua subjek sampel yang berbeda. ( Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen)
• Prinsip pengujian uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua
kelompok data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu
harus diketahui apakah variannya sama (equal variance) atau variannya
berbeda (unequal variance).
INDEPENDENT SAMPLE T-TEST
Homogenitas varian diuji berdasarkan rumus:

• Data dinyatakan memiliki varian yang sama (equal variance) bila F-Hitung < F-Tabel, dan
sebaliknya, varian data dinyatakan tidak sama (unequal variance) bila F-Hitung > F-Tabel.
• Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya
akan membedakan rumus pengujiannya.
INDEPENDENT SAMPLE T-TEST
• Uji t untuk varian yang sama (equal variance) menggunakan rumus Polled Varians:

• Uji t untuk varian yang berbeda (unequal variance) menggunakan rumus Separated Varians:
INDEPENDENT SAMPLE T-TEST
Kode Unit Lahan Tanpa Sistem Lahan Dengan Sistem
• Contoh: Lahan Konservasi Terasering
1 186.00 150.00
seorang mahasiswa pertanian melakukan 2 176.00 152.00
penelitian, ingin membandingkan efektivitas 3 168.00 155.00
sistem terasering dalam mereduksi laju 4 189.00 140.00
erosi 5 190.00 132.00
6 193.00 133.00
• Hipotesis yang disusun adalah hipotesis 7 185.00 135.00
dua arah, yaitu: 8 187.00 138.00
• Ho = Besaran erosi lahan pertanian tanpa 9 186.00 144.00
sistem konservasi = Besaran erosi lahan 10 180.00 148.00
11 191.00 147.00
pertanian dengan sistem konservasi
12 192.00 145.00
terasering,
13 191.00 148.00
• H1 = Besaran erosi lahan pertanian tanpa 14 184.00 149.00
sistem konservasi ≠ Besaran erosi lahan 15 188.00 149.00
pertanian dengan sistem konsrvasi VARIANS 44.92 50.67
terasering. F-HITUNG 0.79
F-TABEL(α,df1,df2) 2.48
KETERANGAN Equal Variance
INDEPENDENT SAMPLE T-TEST
• Hasil perhitungan data

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah : t stat (16.4) > t tabel (2.048), yang berarti Ho ditolak dan
H1 diterima, sehingga disimpulkan bahwa : Besaran erosi lahan tanpa sistem konservasi ≠ Besaran
erosi lahan pertanian dengan sistem konsrvasi terasering. Atau dengan kata lain, Penggunaan sistem
terasering mampu mereduksi laju erosi di lahan pertanian secara signifikan
REFERENS

• Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, 2014. Change Publication


• https://freelearningji.wordpress.com/2013/04/05/uji-t-satu-sampel/
• https://freelearningji.wordpress.com/2013/04/06/uji-t-dua-sampel/
• http://hodridjibril.blogspot.com/2016/03/teknik-uji-t-sampel-bebas-independent_71.html
• https://www.scribd.com/document/335171615/Makalah-Uji-t

Anda mungkin juga menyukai