TERMODINAMIKA
Oleh: Kautsar
NIM: TF. 090593
Fisika VI B
PANDANGAN MAKROSKOPIK DAN
MIKROSKOPIK
A. Pandangan Makroskopik
Pendekatan termodinamika makroskopik
(termodinamika statistik), pengkajian dilakukan
secara langsung pada tingkat struktur dari
materi, dengan tujuan mempelajari perilaku
rata-rata partikel penyusun sistem dalam
pengkajian dengan menggunakan pengertian
statistik dan menghubungkan informasi yang
didapat dengan hasil observasi perilaku sistem
secara makroskopik.
Kuantitas yang diacu sebagai ciri umum atau
sifat skala besar dari sistem disebut
koordinat makroskopis. Contoh : dalam
sebuah silinder mesin mobil dapat diperinci
empat kuantitas, yakni : komposisi, volume,
tekanan dan temperatur.
Koordinat makroskopis memiliki ciri khas
mencakup :
1. Koordinat tidak menyangkutkan
pengandaian khusus mengenai struktur
materi,
2. Jumlah koordinatnya sedikit,
3. Koordinat ini dipilih melalui daya terima
indera kita secara langsung,
4. Koordinat ini dapat diukur.
B. Pandangan Mikroskopik
Perilaku termodinamika dikaji secara
keseluruhan berdasarkan sifat-sifat
termodinamika zat yang dapat terukur
dalam besaran intensif. Model struktur
materi pada tingkat molekuler, atomik,
dan subatomik tidak dipergunakan
secara langsung, meskipun perilaku
sistem dipengaruhi oleh struktur
molekulernya. Pendekatan ini juga sering
dikenal sebagai termodinamika klasik.
Dalam mekanika statistik, sistem
diandaikan terdiri dari sejumlah besar N
molekul (tidak nampak dengan mata
atau mikroskopis). Koordinat mikroskopis
memiliki ciri khas mencakup :
1. Terdapat pengandaian mengenai
struktur materi, yaitu molekul dianggap
ada,
2. Banyak kuantitas yang harus diperinci,
3. Kuantitas yang diperinci tidak
didasarkan penerimaan indera kita,
4. Kuantitas ini tidak dapat diukur.
RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA