Anda di halaman 1dari 21

BESI DAN BAJA

DISUSUN OLEH

1. Yosua Sahat Manik


2. Medi Rahmad
3. Marli Iqbal Finaza

Dosen Pembibing : Yenni Trianda, ST, M.Eng


INDUSTRI BAJA

• Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar


dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan
Pengertian Baja unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1%
berat sesuai grade-nya.

• Sebagai unsur pengeras dengan mencegah diskolasi bergeser


Fungsi Unsur Karbon pada kisi kristal (Crystal Lattice) besi.

• titanium),krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt dan


tungsten (wolfram). Penambahan kandungan karbon
pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan
Unsur Lain selain Karbon kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain
membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan
keuletannya (ductility).
Keteguhan (solidity): Mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur

Elastisitas (elasticity): Kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas –batas


pembebanan tertentu, sesudahnya pembebanan ditiadakan kembali kepada bentuk
semula

Kekenyalan / keliatan (tenacity): Kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima


Sifat-Sifat Baja perubahan perubahan bentuk yang besar tanpa menderita kerugian-kerugian berupa
cacat atau kerusakan yang terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu pendek

Kemungkinan ditempa (maleability): Sifat dalam keadaan merah pijar menjadi


lembek dan plastis sehingga dapat dirubah bentuknya
Kemungkinan dilas (weklability): Sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan
satu sama lain dengan memakai atau tidak memakai bahan tambahan, tampa
merugikan sifat-sifat keteguhannya

Kekerasan (hardness): Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.


Kelebihan Dan Kekurangan Struktur Baja

Kelebihan Baja:
Kekurangan Baja:
1. Kuat tarik tinggi.
2. Tidak dimakan rayap 1. Bisa berkarat.
3. Hampir tidak memiliki perbedaan 2. Lemah terhadap gaya tekan.
nilai muai dan susut 3. Tidak fleksibel seperti kayu yang
4. Bisa di daur ulang dapat dipotong dan dibentuk
5. Dibanding Stainless Steel lebih berbagai profile
murah 4. Tidak kokoh
6. Dibanding beton lebih lentur dan 5. Tidak tahan api
lebih ringan
7. Dibanding alumunium lebih kuat
PROSES PEMBUATAN BAJA
Proses Open Hearth Furnace ( Proses Terbuka)

Tanur berupa piringan datar yang besar. Pada


dasar kolom telah ditempatkan oksida basa seperti CaO
atau MgO yang nantinya akan berguna sebagai zat
pengikat. Ke dalam tanur tinggi dimasukan besi tuang, besi
bekas dan batu kapur. Campuran gas pembakar dan udara
panas dilewatkan di atas piringan yang berisi besi cair ini.
Sementara diaduk maka akan berlangsung reaksi antara
oksida-oksida pengotor dengan CaO dan MgO menjadi
kerak. Kelebihan proses ini adalah kualitas baja yang
dihasilkan mudah dikontrol kualitasnya secara terus
menerus selama proses ini berlangsung lama (8-10 jam )
sedangkan Proses Bassemer berlangsung cepat (15 menit).
Proses BOP (Basic Oxigen process)

Pada proses ini, besi tuang dicampur dengan besi


rongsokan. Besi tuang meleleh di dalam besi tuang.
Kedalam tanur dimasukan oksigen murni melalui pipa.
Oksigen murni ini akan membakar zat pengotor didalam
cairan besi tuang. Batu kapur yang sebelumnya dimasukan
kedalam tanur akan mengikat zat pengotor ini menjadi
kerak. Hingga saat ini metode BOP banyak digunakan
karena baja yang dihasilkan mutunya tinggi, prosesnya
cepat (20-30 menit), pengontrolan kualitas mudah
dilakukan, serta mudah mencampurkan logam-logam lain
untuk membuat baja aliasi. Terakhir ini dikembangkan
proses busur listrik untuk menghasilkan kualitas baja yang
lebih baik lagi.
Proses Bassemer

Dalam metode ini, ke dalam Conventer Bassemer


ditambahkan senyawa lain seperti dolomite ( MgCO3 dan
CaCO3), untuk mengikat zat pengotor di dalam besi. Sambil
diputar terus dibawah tanur, melalui lubang-lubang dibawah
tanur dimasukan gas oksigen agar bereaksi dengan karbon,
silikon, fosfor dan belerang menjadi oksida-oksidanya.
Oksidaoksida ini akan diikat oleh oksida-oksida magnesium dan
kalsium (MgO dan CaO) sebagai hasil penguraian MgCO3 dan
CaCO3 yang sebelumnya dimasukan, menjadi kerak yang
mengapung diatas cairan besi. Selanjutnya besi cair yang sudah
mendekati murni dikeluarkan melalui lubang pada converter.
Dan kerak yang tertinggal dalam converter dapat dibuang. Jenis
baja yang dihasilkan Converter Bassemer ditentukan dengan
mengontrol karbon yang dikandungnya, serta jenis logam lain
yang dicampurkan untuk membuat logam aliasi.
Macam- Macam Besi Baja

Mengandung 3%-6% karbon serta sejumlah kecil silicon,


mangan , fosfor, dan belerang.

Sangat keras tetapi rapuh.


Besi Tuang
Tidak dapat ditempa.

Titik leleh rendah.


Mengandung 0.02%-1.5% karbon.

Besi Baja Keras tetapi dapat ditempa.

Tahan korosi.

Mengandung kurang dari 0.5% karbon.


Besi Tempa
Kurang keras dan mudah ditempa.
Pembuatan Besi

Dihasilkan dari oksida besi (Fe2O3), melalui reaksi reduksi dengan karbon
monoksida pada suhu relatif tinggi (>15000C). Reduksi berlangsung
beberapa tahap, dan reaksi yang terlibat bersifat reversible, di mana
kesetimbangan bergantung pada tekanan relatif dari CO dan CO2 dalam
tanur tinggi.

Biji Besi

Kokas
Bahan Baku
Batu Kapur

Udara
1. Pemanggangan
Biji hematite (Fe2O3), mula-mula dicuci dengan air sampai bersih dari tanah yang
melekat. Setelah kering hematite tersebut lalu dipanggang. Sejumlah karbonat atau sulfida
ditambahkan yang hasil penguraiannya dapat bersenyawa dengan silika sebagai pengotor
membentuk kerak.
2. Pencairan
Biji besi hasil pemanggangan dicampurkan dengan batu kapur dan kokas dengan
perbandingan 5:2:1, dan dimasukan ke dalam tanur tinggi. Tanur tinggi adalah menara
berbentuk selinder yang pada bagian menaranya dilengkapi dengan reaktor untuk
menghasilkan temperatur tinggi dalam tanur. Tanur tinggi juga dilengkapi dengan “cup and
cone” untuk memasukan bahan baku melalui bagian atas tanur tinggi. ”cup” merupakan
wadah berbentuk piala , dihubungkan dengan “cone” yang berbentuk kerucut. Berfungsi
sebagai katup yang dapat terbuka dan tertutup. Selain itu, terdapat saluran untuk melepaskan
gas-gas buangan. Ketika mendekati dasar terdapat dua saluran untuk memisahkan kerak dan
cairan besi. Bagian lain tanur, yaitu bagian tuyer, yang merupakan saluran kecil di mana
suhu udaranya berkisar 5000-7000C, tekanan udaranya dibuat rendah.
PROSES PEMBUATAN BESI DAN BAJA DI PT
KRAKATAU STEEL
Direct Reduction Plant

Direct Reduction Plant adalah pabrik yang mengolah


Iron Ore Pellet (IOP) menjadi Sponge Iron (besi
spons). Mengolah bahan baku bijih besi dalam
bentuk pellet menjadi besi spons yang berbentuk
pellet juga. Disini bijih besi( pellet) direaksikan
dengan gas alam atau bahan padat dalam dua unit
furnace yang masing-masing berkapasitas 1 juta
ton/tahun. Pabrik ini menggunakan proses reduksi
langsung atau tanpa dilebur, yaitu dengan
mereaksikan pellet dan gas pereduksi yang
dihasilkan dari gas alam dan steam dalam sebuah
reformer. 10 Gambar 5. Iron Making Pabrik ini dapat
memproduksi 2.3 juta ton besi spons tiap tahun
daridua unit pabrik.
Pabrik Billet Baja (Billet Steel Plant /
BSP)
• Pabrik billet baja adalah pabrik yang membuat
baja dalam bentuk batangan yang digunakan
sebagai bahan baku untuk pembuatan baja
profil, baja tulang beton, dan baja kawat. Bahan
baku pabrik ini adalah besi spons, besi tua(
scrap), dan paduan ferro yang dilebur dan diolah
di dalam dapur listrik ( Electric Arc Furnace)
untuk dicairkan. Setelah mencair, selanjutnya
baja dituang dalam cetakan atau sebuah mesin
pengecoran kontinyu (Continuous Casting
Machine) sehingga menjadi billet baja.
Pabrik Baja Slab (Slab Steel Plant /
SSP)
• Pabrik baja slab memproduksi lembaran baja
yang bahan baku utamanya adalah besi spons
dan scrap ditambah dengan batu kapur, serta
dicampur dengan unsur-unsur lain seperti C, Fe,
dan Si. Pabrik ini juga memanfaatkan peleburan
ulang baja-baja reject (rusak ) dari pabrik-pabrik
lain seperti HSM, CRM, dan WRM. Komposisi
kimia dari baja didaur ulang sesuai permintaan
konsumen. Baja yang dihasilkan dari SSP ini
merupakan baja ultra low carbon dengan
kandungan gas terlarut (hydrogen dan nitrogen)
relatif rendah
Pabrik Baja Lembaran Panas atau Hot
Strip Mill
• Pabrik Baja Lembaran Panas atau Hot Strip
Mill (HSM) merupakan pabrik yang
menghasilkan baja lembaran tipis berupa coil,
plat, dan sheet dengan proses pemanasan
sampai suhu 1250C, yang merupakan
pemrosesan lanjutan dari baja lembaran yang
dihasilkan oleh pabrik slab baja dan kemudian
dilakukan pengerolan panas (milling). Pabrik
Pengerolan Baja Lembaran Panas atau Hot
Strip Mill (HSM) mempunyai kapasitas
produksi 2 juta ton/tahun.)
Pabrik Baja Batang Kawat (Wire Rod Mill /
WRM)
• Pabrik ini menggunakan bahan setengah jadi
dari pabrik baja billet sebagai bahan baku utama
untuk diolah menjadi batang baja kawat.
Kapasitas produksi saat ini sebesar 450
ributon/tahun batang kawat baja. Dengan variasi
produk : 15 1. Batang kawat karbon rendah. 2.
Batang kawat untuk cold heading diamter
5.5mm, 8mm, 10mm dan 12mm. 3. Batang
kawat untuk elektroda las. Pabrik kawat baja ini
dilengkapi dengan enam mesin pembuat kawat
dan unit pelapis seng. Pabrik ini menghasilkan
kawat baja dengan kadar karbon rendah
Pabrik Pengerolan Baja Lembaran
Dingin
• Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin atau
Cold Rolling Mill (CRM) merupakan pabrik yang
menghasilkan baja lembaran tipis seperti divisi
HSM, tetapi hasil produksinya berdimensi lebih
tipis, dengan proses tarik dan tekan yang
merupakan pemrosesan lanjutan dari baja
produksi HSM. Hasil produksi dalam bentuk
gulungan atau coil. Kapasitas dari pabrik CRM
yaitu 850 ribu ton/tahun. Coil yang dihasilkan
berukuran :Lebar : 600 - 1300 mm Tebal : 0,18 -
3 mm.
PRODUK PT KRAKATAU STEEL

Anda mungkin juga menyukai