Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS WACANA

Oleh
AHMAD WAHYUDIN
WACANA

Wacana (discourse) adalah satuan


bahasa terlengkap; dalam hierarki
gramatikal merupakan satuan
gramatikal tertinggi atau terbesar
(Harimurti Kridalaksana, 1983: 179)
Wacana adalah satuan bahasa
terlengkap dan tertinggi atau terbesar di
atas kalimat atau klausa dengan
koherensi dan kohesi tinggi yang
berkesinambungan yang mempunyai
awal dan akhir nyata, yang
disampaikan secara lisan atau tertulis
(Tarigan, 1987)
Wacana dan Teks

 Suatu bacaan yang tidak dikaitkan dengan


kerangka acuan seperti konteks dan situasi
maka bacaan itu dipandang sebagai sebuah
teks.
 Sebuah bacaan dapat dikatakan sebagai
sebuah wacana apabila bacaan tersebut
sudah terkait dengan kerangka acuannya
yang berupa konteks dan situasi
ANALISIS WACANA

Analisis wacana digunakan untuk


menemukan apa yang benar-benar
dimaksudkan orang ketika mereka
mengatakan ini atau itu, atau
menemukan realitas di balik wacana
(Jorgensen & Phillips, 2007)
Analisis wacana mempelajari
bahasa dalam pemakaian;
semua jenis teks tertulis dan
data lisan; dari percakapan
sampai dengan bentuk-bentuk
percakapan yang sangat
melembaga (McCarthy, 1991: 5)
Berdasarkan berbagai definisi yang
telah dijelaskan oleh para ahli
tentang analisis wacana, terlihat
adanya upaya mengaitkan disiplin
ilmu lain ke dalam pemaknaan
analisis.
Analisis wacana dapat berjalan
dengan sempurna jika disokong
oleh disiplin ilmu lain, khususnya
sosiolinguistik, etnolinguistik,
psikolinguistik, dan pragmatik.
Sejarah Kajian Wacana
Tahun 1952, Zellig Harris telah
mempublikasikan artikelnya dengan
judul Discourse Analysis.
Dalam karyanya, ia mengemukakan
argumentasi tentang perlunya mengkaji
bahasa secara komprehensif, minimal
tidak berhenti pada aspek internal-
struktural semata.
• John Firth pada tahun 1935 di Inggris
pernah menganjurkan agar para linguis
mencoba menelaah bahasa percakapan.
Ia menyatakan bahwa bahasa akan
mempunyai makna apabila berada
dalam suatu konteks.
• Setelah memasuki era 1960-an, kajian
wacana semakin berkembang. Di
Amerika muncul pendekatan
sosiolinguistik yang dipelopori oleh Deel
Hymes. Ia mengkaji masalah
percakapan, komunikasi, dan bentuk
sapaan, yang merupakan cikal bakal
yang terus berkembang menjadi kajian
wacana yang lebih luas.
Analisis wacana sebagai disiplin ilmu
dengan metodologinya yang jelas dan
eksplisit, baru benar-benar berkembang
secara mantap pada awal 1980-an.
Berbagai buku kajian wacana yang
terbit misalnya, Brown & Yule (1983),
Stubbs (1983), dan McCarthy (1991).
JENIS-JENIS WACANA
Wacana Berdasarkan Jalur yang Digunakan
 Wacana Tulis
 Wacana Lisan
Wacana Berdasarkan Isinya
 Narasi
isinya berupa peristiwa atau kejadian
dalam suatu kurun waktu tertentu.
 Deskripsi
isinya berupa penggambaran atau
pelukisan suatu keadaan tentang
fenomena tertentu.
Eksposisi
isinya menerangkan sesuatu hal kepada
penerima (pembaca) agar yang
bersangkutan memahaminya
 Argumentasi
berisi ide atau gagasan yang dilengkapi
dengan data-data sebagai bukti dan
bertujuan meyakinkan pembaca akan
kebenaran ide atau gagasannya.
 Persuasi
isinya untuk mempengaruhi mitra tutur
melakukan tindakan sesuai yang
diharapkan penuturnya.
Pengobatan masal menempati dua barak
latihan tempur. Satu barak untuk
pemeriksaan gigi, dan satu barak untuk
pengobatan berbagai jenis penyakit lainnya.
Karena jumlah yang datang cukup banyak,
warga terpaksa harus antri panjang untuk
mendapatkan pemerikasaan. Tetapi mereka
tampak sabar dan merasa gembira, karena
mendapatkan pengobatan cuma-cuma.
Penyakit mereka bermacam-macam, ada
yang pusing-pusing, gatal-gatal, sakit perut,
kaki kaku dan berbagai penyakit lainnya.
Peningkatan kadar keasaman air hujan
disebabkan oleh sisa pembakaran di udara.
Bahkan, bahan bakar fosil (seperti minyak
bumi, gas alam, batu bara) apabila dibakar
akan menghasilkan sulfur dioksida, dan
nitrogen oksida sebagai penyebeb utama
keasaman itu. Penghasil sulfur dioksida dan
nitrogen oksida terbesar adalah industri yang
menggunakan batu bara sebagai bahan
bakar.
Setelah karya bakti di Patuk, kegiatan HUT ke
60 TNI, JAC ke-3, dan HUT ke-60 SKH
Kedaulatan Rakyat digelar bakti sosial berupa
pengobatan gratis di Pusat Latihan Tempur
(Puslatpur) Kecamatan Paliyan, Sabtu 24
September 2008. Sampai siang masyarakat
sekitar datang berduyun-duyun dan antri
untuk memeriksakan kesehatannya. “Sudah
sekitar 250 warga diperiksa,” kata Dandim
0730 Gunungkidul Letkol (Inf.) Guntarto di
sela-sela menyaksikan bakti sosial kepada KR
kemarin.
Keluarga berencana adalah salah satu
cara yang harus kita tempuh agar
tercipta keluarga kecil yang sejahtera
dan bahagia. Dengan mempunyai anak
dua orang berarti lebih mudah
mendidiknya, lebih mudah mencarikan
segala kebutuhannya dan mendapatkan
masa depan yang lebih cemerlang.
Selain itu, ibu dan ayah tidak akan
cepat tua dan terhindar dari segala
rongrongan, segala kesulitan hidup
seandainya punya anak banyak.

Anda mungkin juga menyukai