Anda di halaman 1dari 8

UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST CORRUPTION, 2003

(KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA MENENTANG KORUPSI, 2003)


Penyedikan Bersama Pasal 49 Teknik Penyidikan Khusus Pasal 50

(i) Negara Pihak wajib, mengambil tindakan


 Negara Pihak wajib tindakan yang perlu, sesuai kemampuannya, untuk
mempertimbangkan untuk mengizinkan pejabat berwenangnya menggunakan
mengadakan perjanjian atau penyerahan terkendali dan, sepanjang dianggap
pengaturan bilateral atau multilateral layak, teknik teknik penyidikan khusus lain
yang, dapat digunakan oleh pejabat
(ii) Untuk tujuan penyidikan kejahatan menurut
berwenang yang bersangkutan untuk
Konvensi ini, Negara Pihak dianjurkan untuk
mengadakan penyidikan bersama.
mengadakan, perjanjian atau pengaturan bilateral
atau multilateral yang sesuai dalam rangka
 Jika perjanjian atau pengaturan
kerjasama di tingkat internasional.
semacam itu tidak ada, penyidikan
bersama dapat dilakukan dengan
(iii) Dalam hal perjanjian atau pengaturan
perjanjian atas dasar kasus per
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak ada,
kasus. Negara Pihak yang terlibat
keputusan untuk menggunakan teknik penyidikan
wajib mengusahakan agar kedaulatan
khusus itu di tingkat internasional wajib dilakukan
Negara Pihak yang di wilayahnya
atas dasar kasus per kasus.
dilakukan penyidikan semacam itu
dihormati sepenuhnya.
Bab V
Pengembalian Aset
Pasal 51 Ketentuan Umum

Pengembalian aset menurut bab ini merupakan prinsip dasar


Konvensi ini, dan Negara Pihak wajib saling memberikan
kerjasama dan bantuan seluas mungkin untuk itu.

iv. melaksanakan tindakan-tindakan yang Pencegahan dan Deteksi Transfer


tepat dan efektif untuk mencegah pendirian Hasil Kejahatan Pasal 52
bank yang tidak empunyai keberadaan fisik
dan yang tidak terafiliasi pada suatu 1. Negara Pihak wajib mewajibkan lembaga keuangan dalam yurisdiksinya
kelompok keuangan. untuk meneliti identitas nasabah
2. Untuk memfasilitasi pelaksanaan tindakan-tindakan sebagimana
v. mengadakan sistem pengungkapan dimaksud pada ayat 1, Negara Pihak wajib
keuangan yang efektif untuk para pejabat i. Mengeluarkan pedoman mengenai jenis orang atau badan hukum yang
publik yang sesuai dan wajib mengatur rekeningnya perlu diberikan ketelitian ekstra oleh lembaga keuangan di
sanksi yang sesuai jika tidak dipatuhi. dalam yurisdiksinya.
ii. Memberitahukan kepada lembaga keuangan atas permintaan Negara
Pihak lain mengenai identitas orang/badan hukum tertentu yang
rekening-rekeningnya perlu diberikan ketelitian ekstra.
iii. Negara Pihak wajib melaksanakan tindakan-tindakan untuk menjamin
agar lembaga keuangannya menyimpan catatan yang memadai.
Pasal 54 Pasal 53 Tindakan untuk pengembalian
Mekanisme pengembalian kekayaan kekayaan secara langsung
melalui kerjasama internasional untuk
 Negara Pihak wajib, sesuai dengan hukum nasionalnya:
perampasan  (a) Mengambil tindakan-tindakan yang perlu untuk
 Negara Pihak wajib, sesuai dengan hukum nasionalnya: mengizinkan Negara Pihak lain melakukan tindakan
 (a) Mengambil tindakan yang perlu untuk mengizinkan pejabat perdata di pengadilannya untuk menetapkan hak atas
berwenangnya melaksanakan perintah perampasan yang atau pemilikan dari kekayaan yang diperoleh dari
dikeluarkan oleh pengadilan Negara Pihak lain pelaksanaan kejahatan menurut Konvensi ini
 Mengambil tindakan yang perlu untuk mengizinkan pejabat
berwenangnya, memerintahkan perampasan kekayaan yang  (b) Mengambil tindakan-tindakan yang perlu untuk
berasal dari luar negeri dengan putusan tentang kejahatan mengizinkan pengadilannya memerintahkan kepada
pencucian uang atau kejahatan lain yang ada dalam mereka yang telah melakukan kejahatan menurut
yurisdiksinya Konvensi ini untuk membayar kompensasi atau kerugian
 mempertimbangkan untuk mengambil tindakan-tindakan yang kepada Negara Pihak lain yang dirugikan oleh kejahatan
perlu untuk memungkinkan perampasan kekayaan itu tanpa itu; dan
disertai penghukuman pidana dalam kasus-kasus yang
pelakunya tidak dapat dituntut.  c) Mengambil tindakan-tindakan yang perlu untuk
Untuk memberikan bantuan hukum timbal-balik mengizinkan pengadilan atau badan berwenangnya,
 mengambil tindakan-tindakan yang perlu untuk mengizinkan ketika harus memutus tentang perampasan, untuk
pejabat berwenangnya membekukan atau menyita kekayaan menerima klaim Negara lain sebagai pemilik sah dari
berdasarkan perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan atau kekayaan yang diperoleh dari pelaksanaan kejahatan
pejabat berwenang Negara Pihak yang meminta menurut Konvensi ini.
 mempertimbangkan untuk mengambil tindakan-tindakan
tambahan untuk mengizinkan pejabat berwenangnya
menahan kekayaan itu guna perampasan
Pasal 55 Kerjasama internasional
untuk tujuan
perampasan

Negara Pihak yang telah menerima permintaan dari


Negara Pihak lain yang mempunyai yurisdiksi atas
suatu kejahatan menurut Konvensi ini untuk
merampas hasil kejahatan, kekayaan, alat atau
sarana lain

menyampaikan permintaan itu kepada pejabat


berwenangnya dengan tujuan untuk memperoleh
perintah perampasan dan untuk menindak-lanjuti
Pasal 57
Pengembalian dan penyerahan aset Pasal 56 Kerjasama khusus

Kekayaan yang dirampas oleh suatu Negara Pihak wajib berupaya mengambil
Negara Pihak berdasarkan ketentuan tindakan-tindakan untuk memungkinkannya
Konvensi ini wajib diserahkan, termasuk meneruskan, tanpa mengurangi
penyidikan, penuntutan atau proses
dengan pengembalian kepada para pemilik pengadilannya sendiri, informasi mengenai
sah sebelmnya hasil kejahatan menurut Konvensi ini
kepada Negara Pihak lain tanpa diminta,
bilamana ia berpendapat bahwa
pengungkapan informasi itu
dapatmembantu Negara Pihak lain untuk
melakukan penyidikan, penuntutan.
Pasal 58
Unit intelijens keuangan
Negara-Negara Pihak wajib saling bekerja sama untuk
mencegah dan memberantas transfer hasil dari kejahatan
menurut Konvensi ini dan meningkatkan cara dan sarana untuk
mengembalikan hasil itu dan, untuk tujuan itu, wajib
mempertimbangkan untuk membentuk unit intelijen keuangan
yang bertanggung jawab atas penerimaan, analisis dan
penyebarluasan laporan mengenai transaksi keuangan yang
mencurigakan kepada pejabat-pejabat yang berwenang.
Pasal 59 Perjanjian dan pengaturan
bilateral dan multilateral

Negara Pihak wajib mempertimbangkan untuk


mengadakan perjanjian atau pengaturan bilateral atau
multilateral untuk meningkatkan keefektivan kerjasama
internasional yang dilakukan berdasarkan bab ini.
Bab VI Bantuan teknis dan pertukaran
informasi
Pasal 60 Pelatihan dan bantuan teknis
Negara Pihak wajib, sepanjang perlu, membuat,
mengembangkan atau menyempurnakan program-
program pelatihan khusus bagi personilnya yang
bertanggung jawab mencegah dan memberantas
korupsi

Pasal 61 Pengumpulan, pertukaran dan


analisis informasi tentang korupsi
 Negara Pihak wajib mempertimbangkan untuk menganalisis,
dengan berkonsultasi dengan para ahli, kecenderungan dalam
korupsi di wilayahnya, juga keadaan-keadaan apa yang
menyebabkan kejahatan korupsi dilakukan.
 mempertimbangkan untuk mengembangkan dan saling berbagi
melalui statistik organisasi internasional dan regional
 mempertimbangkan untuk memantau kebijakan dan tindakan
nyatanya untuk memberantas korupsi dan membuat penilaian
mengenai keefektivan dan keefisiennnya.

Anda mungkin juga menyukai