Anda di halaman 1dari 33

POSYANDU

POS PELAYANAN
TERPADU
PENGERTIAN

Adalah suatu forum komunikasi, alih


teKnologi dan pelayanan kesehatan
masyarakat yang mempunyai nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia
sejak dini.

Posyandu juga merupakan tempat kegiatan


terpadu antara program Keluarga Berencana
– Kesehatan di tingkat desa.
PENGERTIAN

POSYANDU merupakan salah satu upaya


pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
oleh, dari dan bersama masyarakat, dengan
bimbingan petugas Puskesmas

Upaya Kesehatan Bersumberdaya


Masyarakat (UKBM)
PENGERTIAN

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya


Kesehatan bersumber Daya Masyarakat (UKBM)

 Dikelola dan diselenggarakan dari, oleh , untuk dan


bersama masyarakat
 memudahkan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar
 mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi.
PENYELENGGARA

 Kader yang telah dilatih di bidang kesehatan


dan KB dengan keanggotaannya berasal dari
PKK, tokoh masyarakat, dan pemudi.
 Pada awalnya Posyandu berkembang dari
dari salah satu program puskesmas yaitu
pos penimbangan dan pemberian makanan
tambahan pokbang
SEJARAH POSYANDU

. 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan


Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).
. PKMD ialah strategi pembangunan kesehatan yang
menerapkan prinsip gotong royong dan swadaya
masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat
menolong dirinya sendiri melalui pengenalan dan
penyelesaian masalah kesehatan yang dilakukan
bersama petugas kesehatan secara lintas program
dan lintas sector terkait.
. kegiatan PKMD yang pertama kali diperkenalkan di
Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah,
SEJARAH POSYANDU

Kegiatan PKMD:
1. untuk perbaikan gizi, dilaksanakan melalui Karang
Balita,
2. untuk penanggulangan diare, dilaksanakan melalui
Pos Penanggulangan Diare,
3. untuk pengobatan masyarakat di perdesaan melalui
Pos Kesehatan, serta untuk imunisasi dan keluarga
berencana, melalui Pos Imunisasi dan Pos KB Desa.
SEJARAH POSYANDU

pada tahun 1984 dikeluarkanlah Instruksi Bersama


antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan
Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan
berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam
satu wadah yang disebut dengan nama Pos
Pelayanan Terpadu (POSYANDU).
PERESMIANdilakukan secara massal untuk pertama
kali oleh Kepala Negara Republik Indonesia pada
tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan
peringatan hari Kesehatan nasional.
Pada tahun 1990, dengan keluarnya Instruksi Menteri
Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9 Tahun 1990
tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu.
seluruh kepala daerah ditugaskan untuk
meningkatkan pengelolaan mutu Posyandu.

Pengelolaan Posyandu dilakukan oleh satu Kelompok


Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu yang
merupakan tanggung jawab bersama antara
masyarakat dengan Pemerintah Daerah (Pemda).
TUJUAN POSYANDU

TUJUAN UMUM:
Menunjang percepatan penurunan angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
TUJUAN KHUSUS:

a. Meningkatnya peran serta masyarakt dalam


penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama
yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam
Penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan
dengan penurunan AKI dan AKB.
c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan
penurunan AKI dan AKB.
SASARAN POSYANDU

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat,


utamanya:
1. Bayi
2. Anak Balita
3. Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu
menyusui
4. Pasangan Usia Subur (PUS)
Fungsi Posyandu

1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat


dalam alih informasi dan keterampilan dari
petugas kepada masyarakat dan antar
sesama masyarakat dalam rangka
mempercepat penurunan AKI dan AKB.
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
Lokasi

 Posyandu berlokasi di setiap


desa/kelurahan/nagari. Bila diperlukan
dan memiliki kemampuan,
dimungkinkan untuk didirikan di RW,
dusun, atau sebutan lainnya yang
sesuai.
Kegiatan Utama

 1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


a. Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil
mencakup:
1. Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi
yang dilakukan oleh kader kesehatan. Jika ada petugas
Puskesmas ditambah dengan pengukuran tekanan darah
dan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid. Bila tersedia
ruang pemeriksaan, ditambah dengan pemeriksaan
tinggi fundus/usia kehamilan. Apabila ditemukan
kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

2. Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu


diselenggarakan Kelompok Ibu Hamil pada setiap hari
buka Posyandu atau pada hari lain sesuai dengan
kesepakatan. Kegiatan kelompok Ibu Hamil antara lain
sebagai berikut:
a. Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil,
persiapan persalinan, persiapan menyusui,
KB dan gizi
b. Perawatan payudara dan pemberian ASI
c. Peragaan pola makanan ibu hamil
d. Peragaan perawatan bayi baru lahir
e. Senam ibu hamil
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

b. Ibu Nifas dan Ibu Menyusui


Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup:
1. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan kebersihan
jalan lahir (vagina)
2. Pemberian vitamin A dan tablet besi
3. Perawatan payudara
4. Senam ibu nifas
5. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan, dilakukan
pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara, pemeriksaan tinggi
fundus dan pemeriksaan lochia. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
b. Ibu Nifas dan Ibu Menyusui
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup:
1. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan kebersihan
jalan lahir (vagina)
2. Pemberian vitamin A dan tablet besi
3. Perawatan payudara
4. Senam ibu nifas
5. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan, dilakukan
pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara, pemeriksaan tinggi
fundus dan pemeriksaan lochia. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

c. Bayi dan Anak Balita


Pelayanan Posyandu untuk balita harus dilaksanakan secara
menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak.
Jika ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran
pelayanan, anak balita sebaiknya tidak digendong melainkan
dilepas bermain sesama balita dengan pengawasan orang tua di
bawah bimbingan kader.
Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang sesuai dengan
umur balita. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan
Posyandu untuk balita mencakup:
1. Penimbangan berat badan
2. Penentuan status pertumbuhan
3. Penyuluhan
4. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan
kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila
ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
2. Keluarga Berencana (KB)

 Pelayanan KB di Posyandu yang dapat


diselenggarakan oleh kader adalah pemberian
kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga
kesehatan Puskesmas dilakukan suntukan KB, dan
konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan
peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan
IUD.
3. Imunisasi

 Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya


dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis
imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan
program, baikterhadap bayi dan balita maupun
terhadap ibu hamil.
4. Gizi

 Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader.


Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan WUS.
Jenis Pelayanan yang diberikan meliputi
penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan
pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT,
pemberian vitamin A dan pemberian sirup Fe.
Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas ditambah
dengan pemberian tablet besi. Apabila setelah 2 kali
penimbangan tidak ada kenaikan berat badan,
segera dirujuk ke Puskesmas.
5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare

 Pencegahan diare di Posyandu dilakukan antara lain


dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu
dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian
larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri oleh
masyarakat atau pemberian Oralit yang disediakan
JENIS POSYANDU

1. Posyandu pratama (warna merah)


Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang
masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin
tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini
dinilai ‘gawat’ sehingga intervensinya adalah
pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu
ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi.
Jenis posyandu

2. Posyandu madya (warna kuning)


Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5
orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA,
Gizi, dan Imunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini
berarti, kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah
cakupannya. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :
a. Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang
sudah dilengkapi dengan metoda simulasi.
b. Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD)
untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya,
termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat.
Jenis posyandu

3. Posyandu purnama (warna hijau)


Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya
lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau
lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi)
lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah
ada Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu di
tingkat ini adalah :

a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan


masyarakat menetukan sendiri pengembangan program di posyandu

b. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana


Sehat yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.
Jenis posyandu

4. Posyandu mandiri (warna biru)


Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan
secara teratur, cakupan 5 program utama sudah
bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah
menjangkau lebih dari 50% KK. Intervensinya
adalah pembinaan Dana Sehat, yaitu diarahkan agar
Dana Sehat tersebut menggunakan prinsip JPKM.
KEGIATAN 5 MEJA DI POSYANDU

1. PENDAFTARAN 2. PENIMBANGAN
BALITA BALITA DAN 3. PLOTING DI KMS
PENGUKURAN BB/PB
PELAYANAN
KESEHATAN
DASAR N = NAIK DINILAI
5.. YAN KES
STATUS
S=DASAR
T = TIDAK PERTUMBUHA
N
PMT -
NAIK BERDASARKAN
PENYULUHAN
KURVA BB
4. KONSELING 2xT ANAK PADA
TIDAK (PENYULUHAN) KMS
GIZI
KONFIRMASI
BURUK
BGM, PERTAMA
DITIMBANG
DIRUJUK
GIZI BURUK

PMT -
PEMULIHAN
SUASANA DI POSYANDU
Beberapa Kegiatan di Meja II
Lakukan Evaluasi
adakah yang
kurang benar ?
Beberapa Kegiatan di Meja III
Beberapa Kegiatan di Meja IV
MEJA V

-PELAYANAN KB
- PELAANAN
KESEHATAN
SEDERHANA

Anda mungkin juga menyukai