Anda di halaman 1dari 26

MISNA

201801222
Radang atau infeksi pada alat-alat genetal
dapat timbul secara akut dengan akibat
meninggalnya penderita atau penyakit bisa
sembuh sama sekali tanpa bekas atau dapat
meninggalkan bekas seperti penutupan lumen
tuba. Penyakit ini bisa juga menahun atau dari
permulaan sudah menahun.
a. Servisitis
b. Adnexitis
c. parametritis
d. Endometrisis
 Servisitis merupakan infeksi pada serviks
uteri.Infeksi uteri sering terjad karena luka kecil
bekas persalinan yang tidak dirawat dan infeksi
karena hubungan seks.Servisitis yang akut sering
dijumpai pada sebagian besar wanita yang pernah
melahirkan.
Servisitis disebabkan oleh kuman-kuman
seperti : trikomonas vaginalis, kandida dan
mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan
anaerob endogen vagina seperti streptococcus,
enterococus, e.coli, dan stapilococus .Dapat juga
disebabkan oleh robekan serviks terutama yang
menyebabkan ectropion, alat-alat atau alat
kontrasepsi, tindakan intrauterine seperti dilatasi,
dan lain-lain.
a. terdapatnya keputihan (leukorea)
b. mungkin terjadi kontak berdarah (saat hubungan
seks terjadi perdarahan)
c. pada pemeriksaan terdapat perlukaan serviks yang
berwarna merah
d. pada umur diatas 40 tahun perlu waspada terhadap
keganasan serviks
 Kauterisasi radial. Jaringan yang meradang dalam
dua mingguan diganti dengan jaringan sehat. Jika
laserasi serviks agak luas perlu dilakukan
trakhelorania.Pinggir sobekan dan endoserviks
diangkat, lalu luka baru dijahit. Jika robekan dan
infeksi sangat luas perlu dilakukan amputasi serviks.
 Kanker serviks dapat dilakukan dengan program
skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju,
kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat
adanya program deteksi dini melalui pap smear.
Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10
hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali,
yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam.
Adnexitis adalah radang pada tuba fallopi dan
ovarium yang biasanya terjadi bersamaan.(Sarwono,
1999:287).Adnexitis adalah suatu radang pada tuba
fallopi dan radang ovarium yang biasanya terjadi
bersamaan
Peradangan pada adneksa rahim hampir 90 persen
disebabkan oleh infeksi beberapa organisme,
biasanya adalah Neisseria gonorrhoeae dan
Chlamydia trachomatis.
a. Kram atau nyeri perut bagian bawah yang tidak
berhubungan dengan haid(bukan pre
menstrual syndrome)
b. Keluar cairan kental berwarna kekuningan dari
vagina
c. Nyeri saat berhubungan intim
d. Demam
e. Nyeri punggung
f. Keluhan saat buang air kecil
a. Setia pada pasangan, penyakit ini sebagian
besar ditularkan melalui hubungan seks
bebas.
b. Segera hubungi dokter apabila gejala -
gejala penyakit ini muncul
c. Rutin memriksakan diri dan pasangan ke
dokter ahli kandungan
d. Penggunaan kondom saat berhubungan
seksual
e. Menjaga kebersihan organ genital.
Endometritis Adalah Peradangan Pada
Dinding Uterus Yang Umumnya
Disebabkan Oleh Partus.
 Kuman-kuman memasuki endometrium, biasanya
pada luka bekas insersio plasenta, dan dalam waktu
singkat mengikutsertakan seluruh endometrium.
Terjadinya infeksi endometrium pada saat:
a. Persalinan, dimana bekas implantasi plasenta masih
terbuka, terutama pada persalinan terlantar dan
persalinan dengan tindakan.
b. Pada saat terjadi keguguran.
c. Saat pemasangan alat rahim (IUD) yang kurang
legeartis.
1. Endometritis Akut
2. Endometritis Kronik
1.Endometritis akut
a. Demam
b. Lochia berbau, pada endometritis postabortum kadang-
kadang keluar fluor yang purulent.
c. Lochia lama berdarah, malahan terjadi metrorrhagi.
d. Jika radang tidak menjalar ke parametrium atau perimetrium
tidak ada nyeri.
e. Nyeri pada palpasi abdomen (uterus) dan sekitarnya.
2. Endometritis Kronik
a. pada tuberkulosis;
b. jika tertinggal sisa-sisa abortus atau partus;
c. jika terdapat korpus alienum di kavum uteri;
d. pada polip uterus dengan infeksi;
e. pada tumor ganas uterus;
f. pada salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvik.
g. Fluor albus yang keluar dari ostium
1. Endometritis Akut
a. Pemberian uterotonika
b. Istirahat, posisi/letak Fowler
c. Pemberian antibiotika
d. Endometritis senilis, perlu dikuret untuk
mengesampingkan diagnosa corpus carcinoma.
Dapat diberi estrogen.
2. Endometritis Kronik
Perlu dilakukan kuretase untuk diferensial diagnosa
dengan carcinoma corpus uteri, polyp atau myoma
submucosa.Kadang-kadang dengan kuretase ditemukan
emndometritis tuberkulosa.Kuretase juga bersifat
terapeutik.
Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama
Nyeri, Luka, Perubahan fungsi seksual
3. Riwayat Penyakit
a. Sekarang :Keluhan Klien menderita infeksi alat
kelamin
b. Dahulu :Riwayat keluarga mempunyai
penyakit serupa, gangguan reproduksi
3) Riwayat kesehatan reproduksi : Kaji tentang
mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya,banyaknya,
sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe
serta kaji kapan menopauseterjadi, gejala serta
keluahan yang menyertainya.
4) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas : Kaji
bagaimana keadaan anak klien mulain dari dalam
kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan
kesehatan anaknya.
5) Riwayat seksual : Kaji mengenai aktivitas seksual
klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta
keluhan yang menyertainya.
6) Riwayat pemakaian obat : Kaji riwayat pemakaian
obat-obatan kontrasepsi oral, obatdigitalis, dan jenis
obat lainnya.
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Bagian Luar
 Inspeksi

a) Rambut pubis, distribusi, bandingkan sesuai usia


perkembangan klien
b) Kulit dan area pubis, adakah lesi, eritema, visura,
leokoplakia dan eksoria
c) Labia mayora, minora, klitoris, meatus uretra
terhadap pemebengkakan ulkus, keluaran dan
nodul
2. Pemeriksaan Bagian Dalam
 Inspeksi

Serviks: ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa,


keluaran dan warnanya
 Palpasi

a) Raba dinding vagina: Nyeri tekan dan nodula,


b) Serviks: posisi, ukuran, konsistensi, regularitas,
mobilitas dan nyeri tekan
c) Uterus: ukuran, bentuk, konsistensi dan
mobilitas
d) Ovarium: ukuran, mobilitas, bentuk, konsistensi
dan nyeri tekan
Diagnosa Keperawatan
A. Ansietas
B. Nyeri Akut
a. Diagnosa : ansietas
 NOC : Kontrol Ansietas
Indicator :
a) Merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang
membuat stress.
b) Mempertahankan penampilan peran.
c) Melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori.
d) Manifestasi prilaku akibat kecemasan tidak ada.
e) Melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik.
 NIC : Pengurangan Ansietas
a) Anjurkan orang tua untuk selalu memotivasi anaknya.
b) Anjurkan orang tua untuk memberikan anaknya bimbingan
belajar intensif.
c) Anjurkan orang tua agar selalu memantau prilaku anak.
d) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk keseimbangan gizi anak.
e) Anjurkan orang tua untuk membawa anaknya ke dokter bila
perlu.
f) Beri penjelasan tentang kondisi anak kepada orang tua.
g) Kurang pengetahuan pada orang tua.
2. Diagnosa : Nyeri Akut
 NOC :

kriteria hasil:
a. Mampu mengontrol nyeri(tahu penyebab
nyeri,mampu menggunakan tehnik
b. nonfarmakologiuntuk mengurangi nyeri,mencari
bantuan)
c. Melaporkan bahwa nyeriberkurang
denganmenggunakanmanajemen nyeri
d. Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas,frekuensi dan tanda nyeri)
NIC
1.Lakukan pengkajian nyeri secarakomprehensif
termasuk lokasi,karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitasdan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dariketidaknyamanan
3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencaridan
menemukan dukungan
4. Kontrol lingkungan yang dapatmempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,pencahayaan dan kebisingan
5.Kurangi faktor presipitasi nyeri
6.Kaji tipe dan sumber nyeri untukmenentukan
intervensi
7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
SEKIAN DAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai