Anda di halaman 1dari 11

Definisi dan

Klasifikasi
Skizofrenia
Definisi
Definisi

Skizofrenia terdiri dari dua kata yaitu :


Skizo = pecah
Frenia = kepribadian

Skizofrenia merupakan sekelompok gangguan psikotik dengan gangguan dasar


pada kepribadian, distorsi proses piker, waham yang aneh, gangguan persepsi, afek
yang abnormal.
Klasifikasi
Skizofrenia Paranoid

 paling stabil dan paling sering terjadi


 Pasien mengalami episode pertama penyakit pada usia yang lebih tua
dibandingkan Skizofrenia lainnya.
 Waham dan Halusinasi yang menonjol
 Biasanya tegang, mudah curiga, berhati-hati, dan terkadang bersikap
bermusuhan atau agresif
Skizofrenia Hebefrenik
(Disorganized)
 Ditandai dengan regresi nyata ke perilaku primitive dan kacau
 Ditegakkan pada usia 15 – 25 tahun
 Kepribadian premorbid yaitu : pemalu, senang menyendiri
 Ciri khas nya :
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan
(Kecenderungan menyendiri)
- Afek pasien dangkal & tidak wajar, sering di sertai cekikikan atau
persaan puas diri, senyum sendiri
- Pembicaraan yang tidak jelas
Skizofrenia Tipe Katatonik

Ditandai dengan gangguan nyata fungsi motorik yaitu:


– Stupor katatonik : Pasien tidak berespon terhadap orang /lingkungan
– Negativisme katatonik : pasien melawan semua perintah / usaha untuk
menggerakkan fisiknya
– Rigiditas Katatonik : fisik pasien sangat kaku
– Postur katatonik : pasien mempertahankan posisi yang tidak biasa / aneh
– Kegembiraan katatonik : pasien sangat aktif dan gembira dan bisa mengancam
jiwanya.
Depresi Pasca Skizofrenia

Diagnosis harus ditegakkan jika :


– Pasien telah menderita skizofrenia selama 12 bulan terakhir
– Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi menggambarkan
klinisnya)
– Gejala-gejala depresif menonjol dan mengganggu, memenuhi paling sedikit
kriteria untuk episode depresif dan telah ada minimal 2 minggu.
Skizofrenia Residual

– Dijumpai gejala negatif dari skizofrenia menonjol


Contohnya : perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang menumpul,
sikap pasif dak ketiadaan inisiatif, kinerja sosial yang buruk.
– Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lampau yang
memenuhi kriteria.
– Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu 1 tahun dimana intensitas dan
frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi.
– Tidak terdapat demensia atau penyakit/gangguan otak organic lainnya
Skizofrenia Simpleks

Diagnosis untuk skizofrenia simpleks sulit dibuat karena tergantung pada


perkembangan yang berjalan secara perlahan maupun progresifnya dari :
– Gejala negatif yang khas tanpa didahului riwayat halusinasi, waham atau
manifestasi lainnya dari episode psikotik
– Disertai dengan perubahan perilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasi
sebagai kehilangan minat yang mencolok, tidak ada tujuan hidup.
Daftar Pustaka

– Elvira SD, Gitayanti H. Buku Ajar psikiatri FK UI. Edisi Kedua. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. 2014
– Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa rujukan Ringkas Dari PPDGJ-III
dan DSM-5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya. 2013
– Sadock Bj.Virginia A Sadock. Buku Ajar Psikiatri Klinis Kaplan & Sadock. Edisi
Kedua. Jakarta : EGC. 2014

Anda mungkin juga menyukai