Anda di halaman 1dari 13

TANGGUNGJAWAB DAN TUJUAN UMUM PENDIDIKAN

 Menciptakan kondisi maksimum secara inklusif


untuk memfasilitasi realisasi kesadaran diri
manusia sebagai warga negara dan bangsa ke
jalan nilai moral dan spiritual, bertanggung jawab
atas kemaslahatan masyarakat, dunia, dan
lingkungan alamnya, mewujudkan pewarisan
nilai-nilai keadilan, demokrasi, keharmonisan,
kesehatan lingkungan dan nilai kultural yang
menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dikuasainya membawa kesuksesan dan
kemaslahatan bagi kehidupan bangsa dan umat
manusia.

Sunaryo Kartadinata, 2015, pengembangan dari 2010


BERDASAR KEPADA PANCASILA DAN UUD 45 FUNGSI DAN TUJUAN
PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 3, UU No. 20/2003

BERTUJUAN UNTUK
BERKEMBANGNYA
TUJUAN POTENSI BERIMAN DAN
INDIVIDUAL PESERTA DIDIK AGAR BERTAKWA KPD
MENJADI MANUSIA TYME, BERAHLAK
YANG
MULIA, SEHAT,
BERILMU, CAKAP,
KREATIF, MANDIRI,
TUJUAN MENJADI WARGA
DALAM RANGKA
KOLEKTIF MENCERDASKAN NEGARA YANG
KEHIDUPAN BANGSA DEMOKRATIS SERTA
BERTANGGUNG
JAWAB

TUJUAN BERFUNGSI UNTUK MENGEMBANGKAN


EKSISTENSIAL KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK
SERTA
PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT

TUJUAN UTUH PENDIDIKAN NASIONAL


KONSTRUKSI PARADIGMA PENDIDIKAN ABAD 21
• BERIMAN DAN BERTAQWA KPD ALLAH
• SUBSTANSI ILMU, YANG MAHA KUASA
TEKNOLOGI, DAN SENI BANGSA INOVASI
• CARA BERFIKIR TINGGI
• TGNG JAWAB MORAL PDDK BANGSA PENDIDIKAN • KREATIF-INOVATIF
• KRITIS, PEMECAHAN MASALAH
• menuntun bangsa ke jalan • BELAJAR UNTUK BELAJAR;
nilai-nilai moral dan DIFERENSIASI METAKOGNISI
spiritual, mendidik warga INDIVIDUAL • CARA BEKERJA
negara bertanggung jawab • KOMUNIKASI
atas kemaslahatan • KILABORASI
masyarakat, dunia, dan ETIK UNIVERSAL-SELF • ALAT BEKERJA
lingkungan alamnya BEYOND INTEREST • MELEK INFORMASI
• mewujudkan warisan nilai- • MELEK TEKNOLOGI INFORMASI
nilai keadilan, demokrasi, • HIDUP DI DALAM DUNIA
keharmonisan, kesehatan KONTEKS • WARGA DUNIA
lingkungan dan pewarisan MULTIKLTUR • KEHIDUPAN DAN KARIR
nilai-nilai kultural yang • TANGGUNGJAWAB PRIBADI DAN
akan menjadikan ilmu SOSIAL
pengetahuan dan teknologi • KESADARAN SBG BANGSA
membawa kesuksesan dan • KESADARAN KULTURAL
kemaslahatan bagi NILAI • POLITIK JATI DIRI
kehidupan bangsa DASAR JATI
DIRI (Sunaryo Kartadinata , 2015 dikembangkan dari
Griffin, Patrick, 2012)

Sunaryo Kartadinata, 2015


MISI NEGARA : PEMBUKAAN UUD 1945 ALINEA 4

…membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang


(1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia… (2) memajukan kesejahteraan
umum, (3) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (4) ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
DUA KEPENTINGAN EKSTRIM MISI NEGARA

 SUKSES PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG


PENDIDIKAN DAPAT DICAPAI JIKA TELAH
MENCAPAI TITIK KESEIMBANGAN…

 Memperkokoh kedaulatan negara (inward


looking)
 Memperkuat daya saing bangsa (outward
looking)
MASYARAKAT Lingkungan Belajar
BELAJAR Seutuhnya
Kelas, Sekolah, Rumah,
KOMUNITAS Perpustakaan, Studio,
BELAJAR
Musem, Teknologi Belajar,
Sumber Daya Masyarakat,
BELAJAR Standar, Asesmen,
SEUTUHNYA Pengembangan Profesional,
Kepemimpinan, Kebijakan,
GURU, AHLI,
ORANG TUA, ....
Peserta Didik SEBAYA
Seutuhnya
Pengetahuan, Kecakapan,
Motivasi, Nilai, Sikap,
Keyakinan, Agama, Perasaan, PESERTA DIDIK
Kesehatan, Keamanan, SEUTUHNYA
Kelenturan,..

Dunia Belajar Dunia Belajar

KERANGKA BELAJAR ABAD 21 Sunaryo Kartadinata, Adapted from Trilling & Fadel
Dalam rangka melakukan revolusi karakter bangsa,
tantangan yang dihadapi adalah menjadikan proses
pendidikan sebagai sarana pembentukan watak dan
kepribadian siswa yang matang dengan internalisasi dan
pengintegrasian pendidikan karakter dalam kurikulum,
sistem pembelajaran, dan sistem penilaian dalam
pendidikan. (PP No 19 Tahun 2017 tentang Guru)

tantangan yang dihadapi ke depan adalah dalam pelaksanaan


tata kelola pendidik dan tenaga kependidikan antara lain
meliputi :
1. Ketersediaan Guru dan tenaga kependidikan yang merata

2. Pembinaan Guru dan tenaga kependidikan


 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa
konsekuensi logis terhadap orientasi pengembangan
profesionalitas.
 Guru yang diarahkan untuk mengembangkan kompetensinya.
 Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru danDosen mengamanatkan bahwa Guru harus
memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Kompetensi Pedagogik

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan


Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang
sekurangkurangnya meliputi:
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. pemahaman terhadap peserta didik;
c. pengembangan kurikulum atau silabus;
d. perancangan pembelajaran;
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. evaluasi hasil belajar; dan
h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya. PP 74-2008 Guru Pasal 3 (4).
Kompetensi kepribadian
Sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya mencakup
kepribadian yang:
a. beriman dan bertakwa;
b. berakhlak mulia;
c. arif dan bijaksana;
d. demokratis;
e. mantap;
f. berwibawa;
g. stabil;
h. dewasa;
i. jujur;
j. sportif;
k. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
l. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
m. mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. PP 74-2008 Guru Pasal 3
(5).
Kompetensi Sosial
Sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan Guru
sebagai bagian dari Masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi
kompetensi untuk:
a. berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;
b. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional;
c. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua
atau wali peserta didik;
d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan
mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan
e. menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat
kebersamaan. PP 74-2008 Guru Pasal 3 (6).
Kompetensi Profesional
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan Guru dalam
menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan
budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
a. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi
program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran
yang akan diampu; dan
b. konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan,
yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan
pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan
diampu. PP 74-2008 Guru Pasal 3 (7).
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai