Anda di halaman 1dari 42

Transfusi Darah dan Golongan

Darah

SURIYANTI, 28 Desember 2017


TD adalah proses pemindahan drh dr donor
ke resipien

Tujuan trasfusi darah


1. Meningkatkan kemampuan darah dalam
mengangkut oksigen
2. Memperbaiki volume darah tubuh
3. Memperbaiki kekebalan tubuh
4. Memperbaiki masalah pembekuan darah
INDIKASI TD
• Anemia pada perdarahan akut
• Anemia pada penyakit kronik
• Gangguan pembekuan darah
• Plasma loss
Tes Laboratorium

A. Cegah penularan peny. infeksi


1.HBsAg
2. HIV
3. Anti – HCV
4. Sifilis
B. Kecocokan ABO dan Rhesus
Kriteria Donor Darah
1. Tidak menderita peny. jantung, hati,
paru-paru, DM, peny.perdarahan, kanker
atau peny. kronis lainnya
2. Umur : 17 – 60 thn
3. BB : > 45 kg
Transfusi darah

- indikasi jelas dan tepat


- rasional dan efisien

Komponen2 darah :
1. Darah lengkap (whole blood)
- Vol td : 450 ml darah
- Berisi : SDM, lekosit, trombosit dan plasma
- Dipakai utk meningkatkan jlh sdm dan plasma.
- 2 mcm : darah segar & darah simpan
- Indikasi :
1. Perdarahan akut yg masif (>35-40%)
2. Prabedah
- Tdk diindikasikan pd :
1. Pasien dg anemia kronik yg normovolemik yg
hanya membutuhkan peningkatan SDM
2. SDM pekat /Packed Red Cells (PRC)
2. Mensuplai faktor2 koagulasi (V dan VIII)
3. Mensuplai PLT dan lekosit.
1 Unit WB dapat Hb 1 gr % dan Hm 3-4%

2. Packed Red Cell (PRC)


Dip’oleh dari sentrifugasi/sedimentasi WB
- Vol : 150 - 250 ml
- Td : sdm, trombosit , lekosit & << plasma
- I unit me Hb 1 gr % dan Hm 2x WB
(me – i overload)
Indikasi :
1. Anemia kronik (normovolemik) mis.
hemolisis, kegagalan SST,eritropoiesis
inefektif.
2. Perdrhan aktif (trauma, operasi, spontan)

Tdk diindikasikan :
Suplai PLT, granulosit dan fkt koagulan
3. SDM pekat miskin lekosit
- Terdiri : sdm, << lekosit dan trombosit .
- Cara : sentrifugasi, p’cucian sdm atau dgn filtrasi
- Dpt mengurangi reaksi transfusi yg disebabkan oleh
protein plasma atau a.b lekosit
Indikasi :
1. Pasien yg telah m’dpt transfusi sblmnya
2. Multipara (tlh t’btk a.b lekosit or plt)
4. Trombosit Pekat (Platelet Concentrate)
- Diperoleh dr 450 ml WB thrombopheresis
- Mengandung : 5,5 x 1010 dalam 50 - 70 ml plasma
- I unit : 5.000 – 10.000/ul

Indikasi :
1. Jlh plt <50.000/ul + perdarahan
2. Jlh plt <30.000/ul,(-) perdarahan & antisipasi
tindakan operasi
3. Jlh plt <20.000/ul, (-) perdarahan & rencana
operasi
4. Trombopati
5. Lekosit pekat (Leucocyte Concentrate)
- Melalui proses leukapheresis
- Perunit : 10 x1010 granulosit, limfosit, plt &
sdm dlm 250-300 ml plasma
- Pemberian : dlm 24 jam
Indikasi :
1. Netropenia berat (<0,5 x 10 9/ml) yg tdk
rensponsif dgn a.biotik (>>)
2. Septic neonates
3. Severe granulocyte dysfunction synd.
CRYOPRCIPITATE
• Sentriugasi plasma beku
• Konsentrasi tinggi F VIII
• Risiko hepatitis >>
• Indikasi untuk peny. Hemofilia dan def.
faktor pembekuan lainnya
LARUTAN ALBUMIN
• 5% dan 20% human albumin
• Risiko hepatitis <
• Faktor pembekuan (-)
• Tujuan : penyakit hepar, penyakit ginjal
TES-TES LAB. PRETRANSFUSI

Compatibility testing (tes kecocokan) yaitu:


1. Penetapan gol. Darah ABO dan Rh.
2. Crossmatch antara serum pasien
(resipien) dan RBC donor.
3. Deteksi in vitro interaksi antigen-antibodi.
Sistem golongan darah eritrosit utama pada manusia

Tahun Sistem Antigen utama Antibodi timbul


ditemukan pada eritrosit secara alamiah

ABO H,A,B Selalu


1901
MNSs M,N,S,s Tak
1926
P P1,p Kadang – kadang
1926
Rh D,C,E,c,e Tak
1940
Lutheran (Lu) Lua.Lub Tak
1945
Kell K,k,Kpa,Kpb,Kpc,Jsa,Jsb Tak
1946
Lewis (Le) Lea,Leb Kadang – kadang
1946
Duffy (Fy) Fya,Fyb Tak
1950
Kidd (Jk) Jka,Jkb Tak
1951
Diego (Di) Dia,Dib Tak
1955
Cartwright (Yt) Yta,Ytb Tak
1956
Xg Xga Tak
1962
Dombrock (Do) Doa,Dob Tak
1965
Colton (Co) Coa,Cob Tak
1967
Scianna (Sc) Sc1,Sc2 Tak
1974
Penggolongan darah ABO
• Berdasarkan:
Ada tidaknya Antigen A dan Antigen B pd
SDM
 Tubuh  membentuk Ab yg melawan Ag yg tdk
dimiliki oleh SDMnya
 Anti-A  Ab yg bereaksi spesifik dg sel-sel golda A
 aglutinasi
 Anti-B  Ab yg bereaksi spesifik dg sel-sel golda B
 aglutinasi
Penggolongan darah rhesus
Golongan darah ABO
Fenotip Genotip Antigen Antibodi
eritrosit serum

O OO H Anti-A
Anti-B

A1 A1A1 A + A1 Anti-B
A1O
A1A2

A2 A2A2 A+H Anti-B


A2O (Anti A1)

B BB B + (H) Anti-A
BO

A1B A1B A + A1 + B tidak ada

A2B A2B A + B + (H) (Anti A1)


PEMERIKSAAN SEROLOGI GOLONGAN
DARAH PRA TRANSFUSI
• PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO dan Rhesus pada
PASIEN DAN DONOR
• Pemeriksaan CROSSMATCHING (reaksi kecocokan silang)

• PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO, dari 2 arah:


- Cell grouping: ada/tidaknya antigen A atau B
pada permukaan eritrosit
- Serum grouping (back typing): ada/tidaknya
antibodi A, B, AB dalam serum/plasma
• PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS:
- hanya antigen-D yang diperiksa pada eritrosit
REAKSI REAKSI
TRANSFUSI DARAH
• Bila dilaksanakan pemeriksaan laboratorium pra-
transfusi darah, mayoritas transfusi darah tidak
memberikan efek samping ke pada pasien

• Namun, kadang kadang timbul reaksi pada pasien,


walaupun pemeriksaan laboratorium pra-transfusi
darah telah dilaksanakan dan hasilnya
“COMPATIBLE” (= cocok antara darah resipien dan
donor)

• Reaksi: reaksi RINGAN (suhu meningkat, sakit


kepala) s/d BERAT (reaksi hemolisis), bahkan dapat
meninggal
KOMPLIKASI TRANSFUSI DARAH
• Komplikasi LOKAL:
- kegagalan memperoleh akses vena
- fiksasi vena tidak baik
- masalah ditempat tusukan
- vena pecah saat ditusuk, dll

• Komplikasi UMUM:
- reaksi reaksi transfusi
- penularan/transmisi penyakit infeksi
- sensitisasi imunologis
- kemokromatosis
REAKSI TRANSFUSI DARAH

• Reaksi Tranfusi Darah AKUT:


hemolitik, panas, alergi, hipervolume,
sepsis bakteria, lung injury, dll
• Reaksi Transfusi Darah LAMBAT
REAKSI REAKSI
TRANSFUSI DARAH
• Yang paling sering timbul:
- reaksi febris
- reaksi alergi
- reaksi hemolitik
REAKSI FEBRIS
• Nyeri kepala  menggigil dan gemetar
tiba tiba  suhu meningkat
• Reaksi jarang berat
• Berespon terhadap pengobatan
REAKSI ALERGI
• Reaksi alergi berat (anafilaksis): jarang

• Urtikaria kulit, bronkospasme moderat,


edema larings: respon cepat terhadap
pengobatan
REAKSI HEMOLITIK
• REAKSI YANG PALING BERAT
• Diawali oleh reaksi:
- antibodi dalam serum pasien >< antigen
corresponding pada eritrosit donor
- antibodi dalam plasma donor >< antigen
corresponding pada eritrosit pasien
• Reaksi hemolitik: - intravaskular
- ekstravaskular
REAKSI HEMOLITIK
• REAKSI INTRAVASKULAR:
- hemolisis dalam sirkulasi darah
- jaundice dan hemogolobinemia
- antibodi IgM
- paling bahaya anti-A dan anti-B spesifik
dari sistem ABO
- fatal  akibat perdarahan tidak terkontrol
dan gagal ginjal
REAKSI HEMOLITIK
• REAKSI EKSTRAVASKULAR:
- jarang sehebat reaksi intravaskular
- reaksi fatal jarang
- disebabkan antibodi IgG  destruksi
eritrosit via makrofag
- menimbulkan penurunan tiba tiba kadar
Hb s/d 10 hari pasca transfusi
Emboli udara
Insiden  dgn penggunaan kantong darah
plastik
Ttp udara dapat mll transfusi set atau
kantong darah yg bocor atau sistem
terbuka diinfuskan masif

10/10/2019 Kuliah Sp1 PK 38


TRANSFUSI TROMBOSIT

• Trombosit disimpan dalam kondisi digoyang terus


(Reciprocal agitator), pada suhu kamar (20 C Celcius)
• Harus segera diberikan
• Kecepatan cepat
• Gunakan infus set khusus
KEBUTUHAN TROMBOSIT
• Trombosit:
- dosis umumnya: 1 unit per 10 kg BB
(5-7 unit untuk orang dewasa)
- 1 unit meningkatkan 5000/mm3
(dewasa 70 kg)
- ABO-Rh typing saja, tak perlu cross
match
KEBUTUHAN PLASMA/FFP
• Dosis bergantung kondisi klinis dan penyakit
dasarnya
• Dosis ini diharapkan dapat meningkatkan
faktor koagulasi 20 % segera setelah
transfusi
• Plasma yang dicairkan (suhu 30 - 37º C)
harus segera ditransfusikan
• ABO-Rh typing saja

Anda mungkin juga menyukai