Komunikasi Efektif

Dr. drg. Febrian, MKM

2019
Komunikasi
• adalah suatu proses penyampaian pikiran dan
perasaan melalui bahasa, baik verbal maupun
non verbal dengan aktivitas berbicara,
mendengar, gerak tubuh dan ungkapan emosi.
Komponen Komunikasi
Pengirim pesan (sender/komunikator)
Pesan yang dikirim (message)
Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (media)
Penerima pesan (reciever/komunikan)
Umpan balik (feedback)
 Feed back

komunikator Pesan Media komunikan

Gangguan
4
Komunikasi Efektif
• Adalah tersampaikannya gagasan, pesan dan
perasaan dengan cara yang baik dalam
hubungan sosial yang baik.
• Komunikasi efektif akan menghasilkan
persepsi, perilaku dan pemahaman yg
awalnya berbeda menjadi sama antara
komunikator dan komunikan.
Prinsip Komunikasi Efektif
• Audible (didengarkan dengan baik)
• Care (perhatian)
• Respect (sikap menghargai)
• Empathy (kemampuan mendengar)
• Humble (rendah hati)
Audible
• Dapat didengarkan atau dimengerti dengan
baik.
▫ Audible berarti pesan yang kita
sampaikan dapat diterima oleh penerima
pesan.
▫ Dalam komunikasi personal, audible
berarti bahwa pesan disampaikan
dengan cara atau sikap yang dapat
diterima oleh penerima pesan.
Care
• Peduli akan apa yang disampaikan oleh
pembicara sehingga membuat pembicara
merasa diperhatikan .
• Care berarti juga menyimak secara seksama apa
isi pembicaraan dari lawan bicara.
Respect
• Adalah rasa hormat dan saling menghargai orang
lain.
▫ Pada prinsipnya, manusia selalu ingin dihargai
dan dianggap penting.
▫ Jika harus mengkritik atau memarahi seseorang,
maka lakukan dengan penuh respek terhadap
harga diri dan kebanggaaan seseorang.
▫ Jika kita membangun komunikasi dengan rasa
hormat dan saling menghargai, maka kita dapat
membangun kerjasama yang memberikan
kekuatan untuk meningkatkan efektifitas kinerja
kita, baik sebagai individu maupun sebagai
sebuah tim.
Empathy
• Kemampuan untuk menempatkan diri sendiri
pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh
orang lain.
▫ Syarat utama untuk memiliki sikap empati
adalah kemampuan diri sendiri untuk
mendengarkan dan memahami terlebih dulu
sebelum didengarkan atau dipahami oleh orang
lain.
Humble
• Sikap rendah hati.
▫ Sikap ini terkait dengan prinsip pertama
untuk membangun rasa menghargai
orang lain yang didasari oleh sikap
rendah hati yang kita miliki.
Cara Sukses Berkomunikasi

• Kenali dengan baik lawan bicara

• Jangan terlalu banyak bicara sehingga kurang
mendengar.
• Jangan merasa atau memperlihatkan bahwa
kita paling banyak tahu dari lawan bicara kita.
• Kenali betul-betul diri sendiri dan
kemampuan diri sendiri.
Dinamika Komunikasi

Komunikan Mendengar
Bertanya

feedback
Menanggapi
Komunikator Mendengar
Keperluan bertanya ?
• Untuk memahami suatu topik bahasan
▫ Menunjang proses Interaktif pada sebuah
presentasi
▫ Menunjang proses curah pendapat saat
melakukan brainstorming
▫ Menunjang jalannya proses diskusi
Bertanya untuk proses interaktif
dilakukan
• Pada orang yang kurang perhatian dalam
pertemuan.
• Pertanyaan yang mudah pada bagian awal,
kemudian meningkat setelah interaksi terjalin
dengan baik .
• Ulangi pertanyaan bila pertanyaan tidak
mengerti.
Jangan Bertanya
• Menggunakan pertanyaan yang terlalu panjang
dan kompleks.
• Untuk pertanyaan yang memastikan jawaban.
• Menggunakan pertanyaan dengan jawaban
ya/tidak.
• Menggunakan pertanyaan ambiguous.
3 Tahap Mendengar Aktif
• Perhatian pada sumber suara secara fisik dan
mental
• Menginterpretasikan dan meng-paraphrasing
(menguraikan dengan kata sendiri)
• Menerima dan Menanggapi
Menaggapi
• Tekankan sisi kebaikan jawaban dan
redam kesan jawaban salah.
• Analisa kebaikan jawaban untuk
tumbuhkan motivasi positip peserta.
• Analisa kekurangan jawaban dan
berikan alasan spesifik terhadap
kekurangan tsb.
Umpan Balik
• Berikan umpan balik yang dapat diterima
secara realistik dan obyektif.
• Pemberian umpan-balik berdasarkan perilaku
mendengar yang efektif
• Sesuaikan tanggapan dengan situasi yang
terjadi.
• Penghargaan
Faktor Yang Mempengaruhi Kelancaran
dan Hambatan Komunikasi
• Pengetahuan
• Pengalaman
• Intelegensi
• Kepribadian
• Budaya
• Kelainan Biologis
▫ gagap,
▫ cadel
CONTOH KOMUNIKASI TIDAK EFEKTIF
• Bertele-tele
• Malu-malu
• Marah-marah
• Maksud yg disampaikan tdk jelas
• Tersembunyi maksud pesan
• Non verbal
• Satu arah
• Tidak responsive
• Tidak nyambung
• Tidak terbuka
Teknik Komunikasi Efektif
• Menyamakan persepsi dengan pemberi pesan
• Melatih kemampuan komunikasi verbal
o Bicara yang jelas
o Pengungkapan diri
o Penyebutan nama yang tepat
o Tidak banyak memuji diri sendiri
o Menggunakan kata kami dan kita
• Melatih kemampuan komunikasi non verbal
o Kontak mata dengan lawan bicara
o Melakukan tatakrama berbicara
o Menempatkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi
Teknik Komunikasi Efektif

• Mendengarkan dengan baik

o Tersenyum sebagai indikator ketertarikan
o Tunjukkan rasa simpati
o Memperhatikan bahasa tubuh komunikator
• Membahas topik yang menarik
• Membahas minat terkait
Etika Komunikasi Mahasiswa dengan
Dosen
• Ada gap yang cukup besar antara dosen dengan
mahasiswa dalam memandang etika komunikasi.
• Perbedaan generasi, disebut-sebut menjadi alasan
terciptanya kesenjangan komunikasi
▫ Generasi Baby-Boomer (1940-1960)
▫ Generasi X (1960—1980)
▫ Generasi Milenial (1980—2000)
• Penggunaan teknologi dan kultur pengasuhan rumah.
▫ Teknologi membuat para milenial terbiasa hidup dengan
gaya serba instan. “Misalnya kosa kata milenial yang sangat
sederhana dan singkat
▫ “Di media sosial mereka bisa menyapa dan mengkritik
orang-orang terkenal dengan mudah,
Komunikasi Kurang Beretika
Menurut Dosen
• Tipe Tanpa Identitas
▫ “Bu, ibu ada di mana sekarang? Hari ini ke
kampus gak bu?”
▫ “Bapak ada di mana???? Ditunggu di kelas xxx
sekarang”
▫ “Pak posisi dimana? saya sudah di kampus dari
tadi”
• Tipe Memerintah
▫ “Bu, saya agus dari kelas 2c. Boleh minta slide
kuliah gak bu? Kirimin via gmail aja ya bu, kita
butuh buat belajar nih, makasih…”
▫ “Bu. Nilai mata kuliah fisika saya belum keluar.
Dosennya sudah di hubungi oleh ibu belum?
Soalnya saya hubungi tidak respon buu..”
▫ “Kalo misal nilainya keluar terus yang nginput ibu
bisa tidak bu”
▫ “Bu…., Tolong dikoreksi ya bu, saya pengen cepat
lulus”
• Tipe Alay
▫ “SoRe bu..ApA be5ok 4da kul!ah Ga’ ea?”
▫ “Oowh gitchu ya buk…., mu u cih bingits ya buk….”
• Tipe ‘Sok Penting’
▫ “Bu, bimbingannya ndak jadi hari ini karena saya ada
acara keluar. Besok saja jam 9. Trims”
▫ “Bu, ini saya masih ngeprint, tunggu yaa…”
▫ “Wah pagi saya nggak bisa e bu, Sore aja ya bu?”
• Tipe Tidak Tahu Waktu
▫ Menghubungi dosen di waktu istirahat bukan hanya
tidak beretika, tapi tidak manusiawi
Panduan Etika Berkomunikasi
Mahasiswa dengan Dosen
• 1. Waktu
▫ Mahasiswa harus memilih waktu yang tepat untuk
menghubungi dosen. Pilihlah waktu yang biasanya
tidak dipakai untuk beristirahat atau beribadah.
▫ Contohnya hindari menghubungi dosen di atas pukul
20.00 atau di saat waktu ibadah.
• 2. Ucapkan salam
▫ Awali dengan sapaan atau mengucapkan salam.
Contoh: Selamat pagi Bapak/Ibu, atau
Assalamu’alaikum (apabila kedua belah pihak sesama
muslim).
• 3. Ucapkan kata maaf
▫ Permintaan maaf tidak berarti mahasiswa punya salah
kepada dosen. Kata maaf dimaksudkan untuk
menunjukkan sopan santun dan kerendahan hati
mahasiswa. Misalnya ucapkan maaf karena
mengganggu waktu dosen.
• 4. Sebutkan identitas
▫ Setiap dosen pasti menghadapi ratusan mahasiswa
setiap harinya dan tidak menyimpan nomor kontak
seluruh mahasiswa. Maka, pastikan mahasiswa
menyampaikan identitas di setiap awal komunikasi
atau percakapan.
▫ Contoh: “Nama saya Nisa, mahasiswa FKG
Angkatan 2019, semester ini mengambil mata kuliah
Komunikasi Efektif di kelas Ibu/Bapak”.
• 6. Tulis pesan dengan jelas
▫ Tuliskan tujuan dengan singkat dan jelas, tetapi
tetap memperhatikan tingkat kesopanan.
Misalnya mahasiswa perlu meminta tanda tangan
dosen di lembar KRS. Pilihlah kata-kata yang
tepat dan jelas, seperti contoh di bawah ini:
▫ “Saya memerlukan tanda tangan Bapak di
lembar KRS saya. Kapan kiranya saya dapat
menemui Bapak?”
• 7. Ucapkan terima kasih
▫ Akhiri pesan dengan menggunakan kalimat terima
kasih atau salam sebagai penutup.
Terima kasih