Anda di halaman 1dari 19

DESIGN INDUSTRI PAKAN PEMBUATAN

PELLET BESERTA LAYOUTNYA


FORMULASI RANSUM

PAKAN PELLET

Kebutuhan ternak ayam fase starter adalah


Kebutuhan PK : 19-23 %
Kebutuhan ME : 2900-3200 kkal/kg
Kebutuhan bahan pakan yang didapat adalah sebagai berikut :

Bahan Pakan Komposisi (%) ME (kkal/kg) PK (%)

Jagung Kuning 60 3300 8.5


Dedak padi 10 1900 11
Bungkil kedelai 10 2550 44
Tepung ikan 10 2750 50
MBM 10 2150 54
Total 100 2915 21
Minggu I

Apabila pelihara ayam fase starter 250 ekor, dengan kebutuhan bahan pakan pada
minggu pertama sebesar 0.017 kg/ekor/hari. Jadi kebutuhan bahan pakan dalam satu
hari untuk 250 ekor adalah 4,25 kg. Dengan komposisi seperti pada tabel.

NO BahanPakan Komposisi (%) KebutuhanPerhari


. (Kg)
1. Jagung 60 2,55
2. Dedak 10 0,425
3. Bungkil Kedelai 10 0,425
4. Tepung Ikan 10 0,425
5. MBM 10 0,425
JUMLAH 100 4,25

Jadi, pada minggu pertama kebutuhan bahan pakan adalah 29,75 kg.
Minggu II

Apabila pelihara ayam fase starter 250 ekor, dengan kebutuhan bahan pakan pada
minggu kedua sebesar 0,043 kg/ekor/hari. Jadi kebutuhan bahan pakan dalam satu hari
untuk 250 ekor adalah 10,75 kg. Dengan komposisi seperti pada tabel.

NO BahanPakan Komposisi (%) KebutuhanPerhari


. (Kg)
1. Jagung 60 6,45
2. Dedak 10 1,075
3. Bungkil Kedelai 10 1,075
4. Tepung Ikan 10 1,075
5. MBM 10 1,075
JUMLAH 100 10,75
Jadi, pada minggu kedua kebutuhan bahan pakan adalah 75,25 kg.
Minggu III

Apabila pelihara ayam fase starter 250 ekor, dengan kebutuhan bahan pakan pada
minggu ketiga sebesar 0,069 kg/ekor/hari. Jadi kebutuhan bahan pakan dalam satu hari
untuk 250 ekor adalah 16,5 kg. Dengan komposisi seperti pada tabel.

NO. BahanPakan Komposisi (%) KebutuhanPerhari


(Kg)
1. Jagung 60 9,9
2. Dedak 10 1,65
3. Bungkil Kedelai 10 1,65
4. Tepung Ikan 10 1,65
5. MBM 10 1,65
JUMLAH 100 16,5

Jadi, pada minggu ketiga kebutuhan bahan pakan adalah 115,5 kg.
Minggu IV

Apabila pelihara ayam fase starter 250 ekor, dengan kebutuhan bahan pakan pada
minggu keempat sebesar 0,091 kg/ekor/hari. Jadi kebutuhan bahan pakan dalam satu
hari untuk 250 ekor adalah 22,275 kg. Dengan komposisi seperti pada tabel.

NO BahanPakan Komposisi (%) KebutuhanPerhari


. (Kg)
1. Jagung 60 13,65
2. Dedak 10 2,275
3. Bungkil Kedelai 10 2,275
4. Tepung Ikan 10 2,275
5. MBM 10 2,275
JUMLAH 100 22,275
Jadi, pada minggu keempat kebutuhan bahan pakan adalah 159,25 kg.
jadi, kebutuhan ternak ayam fase starter adalah
29,75 + 75,25 + 115,25 + 159,25 = 379,75 kg
SKEMA/ DESIGN INDUSTRI PAKAN PELLET

Penerimaan Bahan Produk


Pakan Pengadukan Mash

Sortasi Pemberian uap


panas

Pembersihan/ pemelletan Produk


penyaringan Pellet

Pengecilan ukuran
A
dan pengayakan
pengemasan

Formulasi Penimbangan

penyimpanan
Hal pertama yang dilakukan dalam proses pembuatan pellet adalah mengumpulkan
bahan baku. Bahan baku yang digunakan harus memenuhi semua nutrisi yang
dibutuhkan ternak. Bahan baku tersebut bisa dibeli di pasaran bebas, karena mudah
ditemui.
Bahan baku yang kami gunakan adalah
a. Jagung : 227,88 kg
b. Dedak padi : 37,975 kg
c. Bungkil kedali : 37,975 kg
d. Tepung ikan : 37,975 kg
e. MBM : 37,975 kg
Sortasi dilakukan untuk memilah-milah suatu bahan pakan
yang akan digunakan atas dasar perbedaan factor mutu, namun
belum sampai kepada tahap penggolongan tingkat mutunya
(grading). Dalam hal ini dilakukan seleksi bahan pakan, agar
bahan pakan yang digunakan mengandung nutrisi dan kualitas
yang baik untuk ternak.
Setelah dilakukan sortasi atau pemilahan, berikutnya adalah
proses pembersihan atau penyaringan yang bertujuan untuk
membersihkan atau menyaring kotoran dalam bahan pakan
yang akan digunakan. Agar bahan pakan tersebut lebih
bersih dan meminimalisirkan kuman sebelum masuk ke
proses selanjutnya.
Dengan membuat bahan baku menjadi partikel yang
lebih kecil, laju oksidasi kemungkinan bisa berlangsung
lebih cepat. Untuk itu diperlukan cara untuk menekan
laju oksidasi, yakni dengan menambahkan antioksidan
kedalam bahan tepung tepung. Alat yang digunakan
untuk menghncurkan partikel tersebut adalah disk mill
dan hammer mill.
Formulasi pakan yang digunakan

Bahan Pakan Komposisi (%) ME (kkal/kg) PK (%)

Jagung Kuning 60 3300 8.5

Dedak padi 10 1900 11

Bungkil kedelai 10 2550 44

Tepung ikan 10 2750 50

MBM 10 2150 54

Total 100 2915 21


Proporsi bahan harus sesuai dengan timbangan
nutrient yang terkandung dalam pakan.
Penimbangan bahan-bahan harus dilakukan
dengan timbangan yang mempunyai tingkat
ketelitian tinggi terutama untuk bahan-bahan
dengan jumlah kecil seperti vitamin, mineral,
kalsium karbonat, asam amino kristal, pemacu
pertumbuhan, dll.
Pengadukan dilakukan agar bahan pakan tersebut dapat
tercampur secara merata. Sehingga mudah untuk proses
selanjutnya. Penncampuran bisa menggunakan berbagai macam
mesin pengaduk (mixer), tipe vertical, tipe horizontal, drum
mixer dan mixer yang biasa digunakan untuk mengaduk beton
atau molen beton. Pencampuran bahan pakan bisa juga
digunakan secara manual dengan menggunakan cangkul atau
sekop dan beralaskan papan. Untuk bahan baku dengan jumlah
sedikit, terlebih dahulu dilakukan pre-mixing atau pencampuran
awal
Proses pemanasan dengan uap air pada bahan yang
ditujukan untuk gelatinisasi agar terjadi perekatan antar partikel
bahan penyusun sehingga penampakan pellet menjadi kompak,
durasinya mantap, tekstur dan kekerasannya bagus. Disamping
itu juga bertujuan untuk membuat pakan menjadi steril,
terbebas dari kuman penyakit. Menjadikan pati dari bahan baku
yang ada menjadi perekat; pakan menjadi lebih lunak sehingga
ternak mudah mencernanya; menciptakan aroma pakan yang
lebih merangsang nafsu makan.
Setelah dilakukan proses penguapan, proses
selanjutnya adalah pemelletan. Masukan campuran
bahan pakan yang sudah diberi uap panas ke dalam
cetakan pellet dengan ukuran yang sudah
ditentukan.
Pelet perlu dikemas atau dibungkus agar tidak mudah rusak
atau tidak mudah dicemari mikroorganisme, serangga maupun
tikus. Menurut Hasjmy (1991), kerusakan bahan makanan terjadi
pada bahan yang disimpan dalam keadaan terbuka sehingga
hubungan antara bahan makanan dengan udara sekelilingnya sangat
terbatas. Menurut Buckle et al. (1985), kemasan mempunyai
beberapa fungsi antara lain mempertahankan komoditi agar tetap
bersih, memberikan perlindungan komoditi terhadap kerusakan
fisik, air, oksigen dan sinar, efisien dan ekonomis, mudah dan
sebagai daya tarik.
Penyimpanan adalah suatu usaha untuk melindungi bahan
pangan dari kerusakan yang disebabkan berbagai hal, antara lain
serangan hama seperti mikroorganisme, serangga, tikus, dan
kerusakan fisiologis (Damayanthi dan Mudjajanto, 1995). Tujuan
penyimpanan adalah untuk menjaga dan mempertahankan mutu
komoditi yang disimpan dengan cara menghindari, mengurangi
ataupun menghilangkan berbagai faktor yang dapat menurunkan
kualitas dan kuantitas komoditi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai