Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

TBC DAN GIZI KURANG


PADA BALITA DI
MASYARAKAT
KELOMPOK 8
MEMBER GROUP:

• Arif Rahman
• Ayu Chayaningrum
• Lilix Wafikhotun
• Siti ALfiah
ASUHAN KEPERAWATAN TBC
PENGERTIAN

• Tuberkulosis (TB) merupakan contoh lain infeksi saluran napas


bawah. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme
Mycobacterium tuberculosis yang biasanya ditularkan melalui
inhalasi percikan ludah (droplet) dari satu individu ke individu
lainnya dan membentuk kolonisasi di bronkiolus atau alveolus(
Corwin, 2009 ).
KLASIFIKASI

Kategori 0 = Kategori II =
• Tidak pernah terpapar / terinfeksi • Terinfeksi TB tapi tidak sakit
• Riwayat kontak negative • Tes tuberkulin positif
• Tes tuberculin negatif • Radiologis dan sputum negatif
Kategori I = Kategori III =
• Terpapar TB tapi tidak terbukti ada infeksi • Terinfeksi dan sputum sakit
• Riwayat / kontak negative
• Tes tuberkulin negative
ETIOLOGI :

TB Paru disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang


berbentuk batang dan mempunyai sifat asam
MANIFESTASI KLINIS

• Demam. Terjadi lebih dari sebulan, biasanya pada pagi hari.


• Hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan.
• Keringat malam hari tanpa kegiatan.
• Sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah berlanjut, dimana infiltrasinya
sudah setengah bagian paru.
• Nyeri dada. Timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis. Gejala ini jarang ditemukan.
• Kelelahan.
• Batuk darah atau dahak bercampur darah
PATHWAY
PENATALAKSANAAN

• Pengobatan TBC Paru


• Perawatan Bagi Penderita TBC
• Pencegahan Penularan TBC
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan Radiologis
• Pemeriksaan Laboratorium
DIAGNOSA

1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas


2. Ketidakefektifan nutri kurang dari kebutuhan
3. Intoleransi aktifitas
4. Gangguan pola tidur
1. Bersihkan jalan napas tidak efektif Rasional : Hidrasi mempermudah menurunkan
berhubungan dengan penumpukan sekresi pada perkentelan secret, mempermudah pengeluaran.
jalan napas. Ajarkan pasien latihan pernapasan dalam dan
• Tujuan : Setelah dilakukan tindakan batuk efektif.
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
Rasional : Membantu mengeluarkan sekret.
jalan napas pasien kembali efektif.
Mobilisasi pasien setiap 2 jam dan lakukan
• Kriteria hasil : - jalan napas bersih suction.
-mendemonstrasikan batuk efektif Rasional : Mempertahankan sirkulasi, suction
• Intervensi : berfungsi untuk mengeluarkan secret.
Observasi Karakteristik Batuk, misal : menetap, Kolaborasi pemberian obat bronkodilator, misal :
batuk pendek, basah. epinefrin, albutenol.
Rasional : Batuk dapat menetap tapi tidak efektif, Rasional : Merilekskan otot halus dan
khususnya bila pasien lansia, sakit akut atau menurunkan kongesti lokal, menurunkan spasme
kelemahan. jalan napas, mengi, dan produksi mukosa.
Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hari
sesuai toleransi jantung
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari Rasional : Mulut yang bersih meningkatkan
kebutuhan tubuh berhubungan dengan napsu makan.
anoreksia. Berikan makanan sedikit tapi sering.
• Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
Rasional : Meningkatkan masukan peroral.
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi Sajikan makanan yang mudah dicerna,
dan tidak terjadi defisit nutrisi. dalm keadaan hangat.

• Kriteria Hasil : Kebutuhan nutrisi Rasional : Meningkatkan selera makan.


terpenuhi, BB normal. Kolaborasi dengan ahli diet atau gizi.
• Intervensi: Rasional : Membantu dalam menentukan
Ukur intake makanan dan BB kebutuhan nutrisi pasien.

Rasional : Observasi kebutuhan nutrisi.


Jaga kebersihan mulut pasien.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan pengunjung.
kelelahan umum akibat sesak napas. Rasional : Meningkatkan istirahat.
• Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
Bantu aktivitas perawatan diri yang
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
diperlukan.
pasien memperlihatkan peningkatan
aktivitas. Rasional : Meminimalkan kelelahan.

• Kriteria Hasil : Peningkatan aktivitas sesuai Anjurkan pasien untuk beraktivitas secara
toleransi pasien. bertahap.

• Intervensi : Rasional : Meningkatkan aktivitas sesuai


toleransi pasien.
Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas.
Rasional : Menetapkan kemampun atau
kebutuhan pasien dan memudahkan pilihan
intervensi.
Berikan lingkungan yang tenang dan batasi
4. Gangguan pola tidur dan istirahat Kaji kebiasaan tidur penderita sebelum sakit dan
berhubungan dengan sesak nafas dan nyeri saat sakit
dada.
Rasional : untuk mengatahui sejauh mana
Tujuan :Kebutuhan tidur terpenuhi gangguan tidur penderita
Kriteria hasil : dapat menangani penyebab tidur Observasi efek obat-obatan yang di dapat oleh
yang tidak adekuat penderita
Intervensi : Rasional : gangguan pesikis dapat terjadi bila
dapat menggunakan kartifosteroit termasuk
Ciptakan suasana dan lingkungan yang nyaman
perubahan mood dan insomnia
Rasional : lingkungan dan suasanya yang
nyaman akan memepermudah penderita untuk
tidur
Awasi aktivitas kebiasaan penderita
Rasional : untuk mengetahui apa penyebab
gangguna tidur penderita
GIZI KURANG PADA BALITA
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.
Pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia
ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu
sering disebut golden age atau masa ke emasan,
PERAN MAKANAN BAGI BALITA

1. Makanan sebagai sumber zat gizi


Didalam makanan terdapat 6 jenis zat gizi yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat tenaga, zat pembangun, dan zat
pengatur.
2. Menu makanan balita
Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan
anak oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara
lain dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan
Berbagai faktor yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi
terutama pada anak balita antara lain sebagai berikut :
1. Status sosial ekonomi keluarga
2. Tingkat pendidikan ibu
3. Jarak kelahiran yang terlalu rapat
4. Penyakit infeksi
5. Untuk balita dengan gejal diare
6. Untuk balita dengan gejala penyakit saluran pernafasan
7. Untuk balita dengan gejala muntah
8. Angka kematian tinggi Kekurangan gizi

Anda mungkin juga menyukai