Anda di halaman 1dari 31

SEJARAH ILMU PENGETAHUAN

DAN PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN Devi Aulia Putri
172303101037
SEJARAH ILMU
PENGETAHUAN DAN
PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN
PENGETAHUAN DAPAT DIMILIKI BERKAT ADANYA
PENGALAMAN ATAU MELALUI INTERAKSI ANTAR
MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA
(Prenada media, 2016)
ILMU ADALAH SALAH SATU BUAH PEMIKIRAN MANUSIA DALAM
MENJAWAB PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG MEMILIKI
FUNGSI MEMBANTU MANUSIA DALAM MEMECAHKAN MASALAH
(Prenada media, 2016)
1. Zaman purba:
dahulu pekerjaan perawat berdasar naluri
(instink) seperti naluri binatang yang biasa di
sebut “mother insthink” atau naluri keibuan.
(Asmadi, 2008)
2. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani,
dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu suatu
organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungiorang
sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan
perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.
(Asmadi, 2008)
3. Pertengahan abad VI Masehi
Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu
Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam.
Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan
kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan
makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal
dari Arab adalah Rufaidah.
(Asmadi, 2008)
4. Permulaan abad XVI
Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal
tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk
merawat orang sakit. Untuk memenuhi kurangnya
perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah
bertobat bekerja sebagai perawat dan menolong
orang-orang yang terluka saat perang berlangsung
(Asmadi, 2008)
5. Sejarah dan perkembangan keperawatan di
Indonesia dimulai pada masa penjajahan
Belanda sampai pada masa kemerdekaan.
a. Masa Penjajahan Belanda
Pada 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital
di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf
dan tentara Belanda.
(Asmadi, 2008)
b. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)
Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan
penduduk lebih maju.
 Pada 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan
 pada 1919 dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo
(RSCM).
(Asmadi, 2008)
c. Zaman Penjajahan Jepang (1942 –
1945) (Pada masa ini perkembangan
keperawatan mengalami
kemunduran, dan dunia keperawatan
di Indonesia mengalami zaman
kegelapan.
(Asmadi, 2008)
d. Zaman Kemerdekaan
 Pada 1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai
pengobatan.
 Pada 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setimgkat SMP.
 Pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan 1962 yaitu Akper milik Departemen
Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat profesional pemula.
 Pendirian Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai bermunculan, pada 1985 didirikan PSIK (
Program Studi Ilmu Keperawatan ) yang merupakan momentum kebangkitan keperawatan
di Indonesia.
 Pada 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul PSIK-PSIK baru
seperti di Undip, UGM, UNHAS dan lain-lain.)
(Asmadi, 2008)
METODE
PENYELESAIAN
MASALAH
SECARA ILMIAH
Metode ilmiah adalah suatu cara dan proses
berpikir secara sistematis dan terkontrol
untuk menyelesaikan dan memecahkan
masalah.
APAKAH TEORI ITU?
KERANGKA URAIAN YANG MENJELASKAN PROSES PENGAMATAN DAN
PEMBUATAN PERKIRAAN HINGGA TERJADINYA “TEORI”
Langkah 1. Tentukan Satu Topik.
Topik yang ditentukan sebaiknya berhubungan dengan bidang
studi atau keahlian
dari peneliti. Dianjurkan untuk tidak mengambil topik di luar
bidang studi atau keahlian
peneliti kecuali bila penelitian yang akan dilakukan menyangkut
beberapa aspek disiplin ilmu
sehingga membutuhkan lebih dari satu orang peneliti.
(Surahman, 2016)
Langkah 2. Uraikan topik tersebut ke dalam
bentuk pertanyaan
Topik yang bersifat umum tersebut dibagi ke
dalam beberapa sub-topik. Sub-topik ini yang
nantinya dapat dijadikan sebagai masalah
penelitian.
(Suharman, 2016)
Langkah 3. Pilih Satu Topik dari Daftar
Dari daftar sub-topik atau pernyataan
permasalahan tersebut, dipilih salah satu yang
dianggap menarik bagi peneliti untuk diteliti,
atau yang paling sesuai bidangnya.
(Surahman, 2016)
Langkah 4. Evaluasi
Pilihan yang sudah dibuat perlu dievaluasi
kembali apakah pilihan tersebut sudah dibuat
dengan benar. Masalah penelitian yang baik
memiliki sekurang-kurangnya lima karakteristik..
(Surahman,2016)
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah dimulai dari ketertarikan manusia terhadap hal-
hal tertentu yang menarik dan menjadi perhatiannya

2. Penyusunan kerangka berfikir/landasan teori


Dalam menyusun kerangka berpikir diperlukan kemauan
untuk mempelajari laporan hasil penelitian orang lain, membaca
referensi-referensi, observasi langsung pada lingkungan atau hasil
wawancara dengan para ahli.
Prenada Media, 2016
3. Perumusan hipotesis,
Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap
permasalahan yang timbul berdasarkan kesimpulan
kerangka berpikir
4. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan eksperimen/
percobaan. Data yang diperoleh dari melakukan percobaan
kemudian dianalisis untuk membuktikan apakah terdapat
fakta- fakta yang mendukung hipotesis.
5. Pengambilan kesimpulan.
Penarikan kesimpulan merupakan evaluasi terhadap sebuah
hipotesis yang telah dirumuskan
(Prenada Media, 2016)
Dalam menyelesaikan permasalahan ada 4 elemen utama dalam
pemecahan masalah yang harus dipenuhi yaitu :
1. Direncanakan
2. berfokus pd pasien, keluarga atau komunitas
3. orientasi terhadap masalah
4. diarahkan pd pencapaian tujuan
sedangkan dalam kehidupan sehari-hari ada Ada tiga cara
penyelesaian masalah yg dpi digunakan yaitu :
1. TRIAL AND ERROR
Jika asuhan keperawatan menggunakan metode ini akan
membahayakan pasien jika pendekatan yg digunakan tidak sesuai
2. INTUITIVE
Pada situasi tertentu pendekatan intuitive terkadang digunakan dalam
ASKEP namun apabila hanya semata- mata menggunakan metode ini
tanpa data akan dapat MERUGIKAN klien
3. SCIENTIFIC ( metode ilmiah )
Pendekatan scientifik memiliki tahapan-tahan sebagai berikut:
a)mengidentifikasi masalah umum , mencakup menentukan masalah &
mengembangkan dugaan / prakiraan
b)mengumpulkan semua data yg relevan dr sumber yg tepat
c)merumuskan hipotesa: dibuat asumsi u/ menguji logika dari
masalah
d) mempersiakan rencana tindakan u/ menguji hipotesa
e)menguji hipotesa
f)menginterpretasikan hasil uji / test
g)menyimpulkan hasil studi atau memperbaiki rencana tindakan dng
melihat data baru
Dalam Proses keperawatan pendekatannya menggunakan pendekatan scientific. Dalam pendekatan
scientifik terdapat unsur sistimatik. Proses keperawatan tahapannya juga bersifat SISTIMATIK.
Dikatakan sistimatis karena terdiri dari 5 tahapan / komponen yg saling terkait yaitu :
1. Pengkajian
2. penatapan diagnosa
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. evaluasi.
PERAN PENELITIAN
DALAM UPAYA
MENGEMBANGKAN
PROFESI
KEPERAWATAN
Merupakan metode penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap
sekumpulan objek yang lazimnya cukup banyak dalam periode waktu
tertentu.
Secara umum penelitian survei bertujuan untuk menilai suatu kondisi
atau penyelenggaraan suatu program kesehatan,
Misalnya program obat generik, pada saat ini dan hasilnya digunakan
sebagai dasar penyusunan perencanaan perbaikan program tersebut.
(Surahman,2016)
Dalam penelitian kesehatan, metode penelitian survei
dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Survei rumah tangga
b. Survei morbiditas(morbidity survey)
c. Survei analisis jabatan
d. Survei pendapat umum
(Surahman, 2016)
 Penelitian Studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu
latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen
atau satu peristiwa tertentu.

 Penelitian ‘case study’ atau penelitian lapangan (‘field study’)


dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang
masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung
saat ini.
(Surahman,2016)

Anda mungkin juga menyukai