Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS EVALUASI KUALITAS TUMBUH KEMBANG ANAK DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDAI (KELURAHAN KANDAI)


Oleh:
 Grivonne Yerlistyan Adi (K1A1 15 068)
 Siti Hariyati Nur Amalia (K1A1 15 115)
 Sitti Rosita (K1A1 15 116)
 Wa Ode Rizka Oktafia (K1A1 14 079)
 Habi Septiati Musin (K1A1 14 090)

Pembimbing:
dr. H. Hamzah, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


DAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

 Masalah gizi buruk- kurang pada Balita di Indonesia merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang masuk dalam kategori sedang.
 Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada Balita, terdapat 3,4% Balita
dengan gizi buruk dan 14,4% gizi kurang.
 Masalah Balita kurus di Indonesia merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang masuk dalam kategori akut berdasarkan WHO diketahui
masalah Balita kurus sebesar 11,1%. Prevalensi Balita kurus cukup tinggi
dimana terdapat 3,1% balita yang sangat kurus dan 8,0% Balita yang
kurus.
 Balita yang memiliki tinggi badan dan berat badan ideal (TB/U normal
dan BB/TB normal) jumlahnya 61,1%. Masih ada 38,9% Balita di
Indonesia yang masing mengalami masalah gizi, terutama Balita dengan
tinggi badan dan berat badan (pendek – normal) sebesar 23,4% yang
berpotensi akan mengalami kegemukan.
Tujuan
 Tujuan Umum

 Mengidentifikasi kualitas tumbuh kembang anak di
wilayah kerja Puskesmas Kandai
 Tujuan Khusus
 Untuk mengidentifikasi masalah kualitas tumbuh
kembang anak di Puskesmas Kandai
 Untuk mengetahui penyebab masalah dan alternatif
pemecahan terhadap kualitas tumbuh kembang anak
di Puskesmas Kandai
 Untuk menyusun rencana usulan kegiatan Plan of
Action (POA) di Puskesmas Kandai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gizi

 Pengertian
Status gizi merupakan keadaan keseimbangan antara asupan
dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh untuk tumbuh
kembang terutama untuk anak. Status gizi diartikan sebagai
status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara
kebutuhan dan masukan zat gizi.
 Empat masalah gizi kurang yang mendominasi di Indonesia,
yaitu:
1. Kurang Energi Protein (KEP)
2. Anemia Gizi Besi (AGB)
3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
4. Kurang Vitamin A
2.2 Tumbuh Kembang Anak Usia Dini (AUD)
A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan AUD
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif, sebagai
akibat dari adanya pengaruh luar atau lingkungan. Pertumbuhan mengandung arti adanya


perubahan alam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan
fisik. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang
bersifat kualitatif, baik dari fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya
dengan pengaruh lingkungan.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. Faktor lingkungan
2. Faktor sosial
3. Faktor emosi
4. Faktor fisik
C. Aspek-aspek Perkembangan Anak :
1. Kesadaran personal
2. Pengembangan emosi
3. Membangun sosialisasi
4. Kemampuan berbahasa anak
5. Pengembangan kognitif
6. Pengembangan kemampuan motorik
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA

Data Yang Dikumpulkan
 Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat
oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti,
catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip
(data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan.
Cara Pengambilan Data
 Data diperoleh dari laporan kegiatan yang dilakukan
oleh pemegang program bagian Gizi di Puskesmas
Kandai.
BAB IV
HASIL KEGIATAN PUSKESMAS
DAN HASIL PENGUMPULAN DATA

 Visi Puskesmas

Terwujudnya peningkatan mutu dan aksesibilitas pelayanan kesehatan serta
peningkatan derajat kesehatan masyarakat menuju Kecamatan Kendari sehat 2025.
 Misi Puskesmas
Misi pembangunan Puskesmas Kandai adalah mendukung tercapainya misi
Pembangunan Kesehatan Nasional yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Kandai
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Kandai
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya.
Laporan Gizi Tumbuh Kembang Anak (jumlah balita yang naik
berat badannya) untuk Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Kandai 2019



 Rata-rata cakupan dan persentase jumlah balita yang naik
berat badannya dalam waktu 6 bulan pada masing-
masing kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Kandai
yakni kelurahan Kampung Salo sebesar 251 anak
(79,85%), kelurahan Gunung Jati sebesar 510 anak
(85,58%), kelurahan Jati Mekar sebesar 353 anak (81,8%)
dan kelurahan Kandai sebesar 226 anak (60,2%).
 Berdasarkan rata-rata cakupan dan persentase jumlah
balita yang naik berat badannya dalam waktu 6 bulan
pada masing-masing kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas Kandai, ditemukan cakupan dan persentase
terendah berada di kelurahan Kandai dengan cakupan
sebesar 226 anak (60,2%) dengan sasaran sebesar 376
anak.
BAB V
MASALAH KESEHATAN
KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB

Input Man 1.

2.

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya tumbuh
kembang anak
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemberian nutrisi pada
anak

Money Perekonomian yang rendah berdampak pada pemberian nutrisi anak

Material Kurangnya media informasi terhadap masyarakat terkhusus ibu terkait


pemantauan keseimbangan berat badan anak setiap bulan yang dapat
dilakukan baik dalam bentuk pamflet, flip chart dan leaflet.

Metode Tidak ada masalah

Marketing Kurangnya sosialisasi dalam bentuk penyuluhan yang disampaikan petugas


kesehatan ke masyarakat tentang pentingnya tumbuh kembang anak

Lingkungan Tingkat kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman masyarakat yang


bervariasi mengenai pemberian nutrisi
Proses P1 (Perencanaan) Tidak ada masalah
P2 (Pelaksanaan) Tidak ada masalah
P3 (Pengawasan) Tidak ada masalah
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka penyebab masalah
pelaksanaan tumbuh kembang anak (jumlah balita yang naik berat
badannya) di kelurahan kandai yang ditetapkan sebagai berikut:
A. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya
tumbuh kembang anak

B.Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemberian nutrisi
pada anak
C. Perekonomian yang rendah berdampak pada pemberian nutrisi
anak
D. Kurangnya media informasi terhadap masyarakat terkhusus ibu
terkait pemantauan keseimbangan berat badan anak setiap bulan
yang dapat dilakukan baik dalam bentuk pamflet, flip chart dan
leaflet.
E. Kurangnya sosialisasi dalam bentuk penyuluhan yang
disampaikan petugas kesehatan ke masyarakat tentang pentingnya
tumbuh kembang anak
F. Tingkat kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman masyarakat
yang bervariasi mengenai pemberian nutrisi
Tabel Paired comparison yaitu membandingkan tiap masalah
yang telah ditentukan untuk menentukan mana diantaranya yang
lebih penting dan lebih memungkinkan untuk diselesaikan
terlebih dahulu


Berdasarkan nilai kumulatif di atas, maka ditetapkan
penyebab masalah dengan nilai kumulatif dibawah 90%
sebagai berikut:
A. Perekonomian yang rendah berdampak pada
pemberian nutrisi anak.
B. Tingkat kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman
masyarakat yang bervariasi mengenai pemberian nutrisi.
C. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
pentingnya tumbuh kembang anak.
D. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pemberian nutrisi pada anak.
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH PRIORITAS DAN
USULAN KEGIATAN

Alternatif Pemecahan Masalah
A = Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang
pemberian penggantian makanan yang murah namun
tetap bergizi
B = Melakukan penyuluhan untuk memberikan
suatu pemahaman yang sama mengenai pemberian
nutrisi pada anak
C = Melakukan edukasi pada masyarakat tentang
pentingnya tumbuh kembang anak
D = Melakukan edukasi pada masyarakat tentang
pemberian nutrisi pada anak
Setelah membuat beberapa alternatif pemecahan
masalah, maka dapat dibuat beberapa kriteria yang
dapat digunakan, sebagai berikut :

Input
Kriteria Output Keterangan
Man Money Material Metode Marketting

A 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan

B 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan

C 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan

D 1 1 1 1 1 1 Dapat dilakukan
Pengambilan Keputusan

Berdasarkan nilai kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah
yang terdiri dari 4 penyebab masalah yang dijabarkan yaitu:
A. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemberian
penggantian makanan yang murah namun tetap bergizi.
B. Melakukan penyuluhan untuk memberikan suatu pemahaman
yang sama mengenai pemberian nutrisi pada anak.
C. Melakukan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya tumbuh
kembang anak .
D. Melakukan edukasi pada masyarakat tentang pemberian nutrisi
pada anak.
Rencana Usulan Kegiatan

Rencana Usulan Kegiatan

BAB VII
PENUTUP
Simpulan

A. Status gizi merupakan keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi
yang diperlukan tubuh untuk tumbuh kembang terutama untuk anak.
B. Penyebab masalah dalam evaluasi tumbuh kembang anak khususnya balita yang tidak
naik berat badannya di Puskesmas Kandai yakni perekonomian yang rendah berdampak
pada pemberian nutrisi anak, tingkat kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman
masyarakat yang bervariasi mengenai pemberian nutrisi, kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai pentingnya tumbuh kembang anak dan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pemberian nutrisi pada anak.
C. Beberapa rencana kegiatan dalam menyelesaikan masalah tentang tumbuh kembang
anak khususnya balita yang tidak naik berat badannya seperti: memberikan edukasi
kepada masyarakat tentang pemberian penggantian makanan yang murah namun tetap
bergizi, melakukan penyuluhan untuk memberikan suatu pemahaman yang sama
mengenai pemberian nutrisi pada anak, melakukan edukasi pada masyarakat tentang
pentingnya tumbuh kembang anak dan melakukan edukasi pada masyarakat tentang
pemberian nutrisi pada anak.
BAB VII
PENUTUP

Saran
A. Bagi dinas kesehatan, diharapkan dapat menciptakan koordinasi
yang lebih baik dengan kader dan Sekolah Dasar mengenai
pentingnya pemberian gizi bagi tumbuh kembang anak.
B. Bagi masyarakat khususnya ibu, diharapkan dapat memberikan
nutrisi yang baik kepada anak demi kepentingan tumbuh
kembang anak.
C. Bagi kader dan petugas kesehatan, diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi dalam memberikan sosialisasi dan
penyuluhan tentang tumbuh kembang anak. Sehingga sosialisasi
dapat disampaikan secara lebih merata kepada seluruh ibu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai