Anda di halaman 1dari 23

OLEH:

KASIDI MARKUS,A.MD KEP

PELATIHAN P3K
SMP N 3 SATU ATAP, BUNUT HILIR
P3K
Memberikan PERTOLONGAN
PERTAMA PADA korban KECELAKAAN
dengan cepat dan tepat
sebelum dibawa ke tempat rujukan
(Rumah sakit, Dokter, atau Puskesmas )
TUJUAN P3K

 Mencegah cedera bertambah parah


 Menunjang upaya penyembuhan
PEDOMAN YANG HARUS DIPEGANG

P = Penolong mengamankan diri sendiri dahulu


sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan sehingga
bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga
orang tahu ada kecelakaan
U = Usahakan menghubungi ambulan, dokter,
Rumah sakit dan yang berwajib
T = Tindakan terhadap korban dalam urutan
yang paling tepat.
PERALATAN P3K

Bahan yang minimal harus tersedia :


 sabun, alcohol

 air bersih, povidone iodine

 Paracetamol

 minyak kayu putih, balsam, dll

Alat minimal yang disediakan :


 Pembalut cepat, Pembalut gulung, Pembalut
segitiga
 Kapas, Kasa steril, Gunting, Senter
HAL YANG DIUTAMAKAN

1. Keamanan penolong

2. Keamanan lingkungan

3. Keamanan korban

 Panggil bantuan
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN

1. Periksa kesadaran

2. Periksa pernafasan

3. Periksa tanda - tanda perdarahan dan peredaran


darah

4. Periksa keadaan lokal seperti, patah tulang, luka dsb.

5. Tanyakan pada korban apakah ada rasa nyeri, linu,


sakit, luka dsb.
BEBERAPA KECELAKAAN KECIL YANG
SERING TERJADI:

1. Mimisan
2. Pingsan
3. Luka bakar
4. Luka lecet/gores/sayat
5. Tersedak makanan
6. Perdarahan
7. Terkilir
8. Gangguan napas atau henti napas
1. MIMISAN

 Tenang, jangan panik

 cobalah duduk

 Perlahan, dongakkan kepala ke atas dan


biarkan mulut Anda terbuka

 Menggunakan tangan, jepit bagian bawah


lubang hidung dan tahan sekitar 15 menit.
Bernafaslah lewat mulut.
 Longgarkan jepitan
perjalan.
 Jangan pegang area
hidung selain bagian
bawah, dan tetaplah
bernafas lewat mulut.
 Kalau 20 menit kemudian
mimisan belum juga
berhenti, coba cari
pertolongan medis.
 Wajah tampak pucat, tubuhnya dingin dan
2. PINGSAN berkeringat. Nafasnya cepat.

Penanganan :

1. Baringkan dan Tempatkan kakinya pada posisi


yang lebih tinggi daripada kepala,

2. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan


sampai terlalu panas untuknya.

3. Berikan minuman gula kepada penderita apabila


penderita dalam keadaan benar-benar sadar
3. LUKA BAKAR

 Alirkan/siram dengan air


biasa/air mengalir ditempat
yang terbakar, jika lukanya
masih tahap pertama, hingga
rasa sakit hilang.

 Jika lukanya sudah melepuh,


bawa ke rumah sakit.
4. LUKA LECET/
GORES/SAYAT

 Cucilah dengan air

 Berikan betadine

 tutuplah luka dengan


plester atau band aid.

 Jika luka gores/robek terlalu


besar, segera bawa ke
tempat rujukan.
5. TERSEDAK MAKANAN

 Berdiri di belakang penderita


 peluk pinggangnya dengan kedua
tangan. kepalkan tangan anda
 tekan kepalan tangan pada perut bagian
atas tepat dibawah tulang iga dan diatas
pusat.
 Tarik kuat-kuat kepalkan tangan anda
ke arah atas.
 Ulangi beberapa kali
6. PERDARAHAN

 Hentikan pendarahan dengan


cara menekan luka atau sekitar
luka.

 Tekan terus-menerus. Jangan


melepas tekanan tiap sebentar
hanya untuk melihat apakah
pendarahan sudah berhenti.
 Apabila setelah diberikan tekanan
pendarahan masih belum berhenti,

 Segera bawa ke TEMPAT RUJUKAN


7. TERKILIR

 Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari


bagian tubuh lainnya, untuk mencegah
pembengkakan,

 lalu segera bawa ke TEMPAT RUJUKAN

 karena jika ditangani oleh yang kurang


professional, akan berakibat buruk di kemudian
hari.
9. GANGGUAN NAFAS ATAU
BAHKAN SAMPAI HENTI NAFAS

1.Penolong mengetahui apakah penderita


masih bernapas atau tidak. Tindakan ini
dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu
LDR
(Lihat, Dengar, Rasakan
hembusan nafas korban).
2. Bila sulit bernapas/bahkan tidak bernapas segera cari
bantuan/telepon ambulance.
lakukan pemeriksaan jalan napas, apakah terdapat
sumbatan atau tidak(pangkal lidah, muntahan,
kotoran dalam mulut.)

3.Tindakan pertolongan pertama yang dilakukan adalah


membebaskan jalan napas dengan menarik lidah ke
luar, mengeluarkan benda asing dalam rongga mulut
(gunakan kedua jari)
BILA HENTI NAFAS DAN HENTI
JANTUNG
 maka harus dilakukan pemberian pernapasan
buatan dari mulut ke mulut (mouth-to-mouth)
dan kompresi dada. Tindakan ini harus dilatih
menggunakan alat peraga (boneka) secara
periodik.

 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)

Anda mungkin juga menyukai